Sistem Pencatatan Persediaan ANALISA DAN EVALUASI

Faulia Syafrina : Akuntansi Persediaan Pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area, 2008. USU Repository © 2009

BAB III ANALISA DAN EVALUASI

A. Sistem Pencatatan Persediaan

Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan tentunya harus melakukan pencatatan terhadap transaksi yang berhubungan dengan persediaan, misalnya : pembelian dan penjualan barang dagang. Begitu juga halnya dengan PT.Trakindo Utama mencatat perubahan dalam persediaannya untuk menentukan apa yang tersedia untuk dijual dan apa yang telah dijual. Sistem pencatatan yang digunakan oleh PT.Trakindo Utama dalam melakukan pencatatan atas perubahan persediaan akibat adanya pembelian dan penjualan barang dagang adalah Sistem Persediaan Perpetual. Pada umumnya, terdapat dua sistem pencatatan persediaan yang biasanya diterapkan oleh perusahaan, yaitu : 1 Sistem Persediaan Perpetual Perpetual Inventory System Dalam sistem persediaan perpetual, setiap perubahan atau mutasi yang terjadi atas persediaan akibat adanya pembelian dan penjualan barang dagangan secara terus menerus secara perpetual dilakukan penyesuaiannya sehungga saldo persediaan yang dimiliki perusahaan selalu ditunjukkan baik dalam jumlah unit maupun biaya persediaan. Untuk lebih memperjelas lagi mengenai sistem persediaan perpetual, berikut ini disajikan ciri-ciri dari sistem persediaan perpetual : 1. Perkiraan persediaan digunakan untuk mencatat mutasi atau perubahan yang terjadi terhadap persediaan. Faulia Syafrina : Akuntansi Persediaan Pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area, 2008. USU Repository © 2009 2. Pembelian barang dagangan dicatat dengan mendebet perkiraan persediaan. Jadi dalam sistem ini tidak digunakan perkiraan pembelian. 3. Setiap terjadi penjualan barang dagangan, barang dagangan yang terjual tersebut dihitung harga pokoknya. Jumlah harga pokok penjualan ini kemudian dicatat dengan mengkredit perkiraan persediaan dan mendebit perkiraan harga pokok penjualan. 4. Harga pokok penjualan dihitung dengan menetukan saldo perkiraan harga pokok penjualan. 5. Perhitungan fisik persediaan tidak diperlukan kecuali untuk memverifikasi keakuratan sistem persediaan perpetual dan untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan persediaan. 2 Sistem Persediaan Periodik Periodical Inventory System Dalam sistem persediaan periodik, setiap perubahan atau mutasi yang terjadi atas persediaan akibat adanya pembelian dan penjualan persediaan barang dagang, tidak disesuaikan secara terus menerus sehingga perusahaan harus melakukan perhitungan fisik atas persediaan secara berkalaperiodik untuk menentukan berapa jumlah persediaan yang tersisa di gudang. Untuk lebih jelasnya, ciri-ciri dari sistem persediaan periodik, yaitu : 1. Perkiraan persediaan barang dagang digunakan untuk menunjukkan harga pokok penjualan dari persediaan barang dagang yang ada pada awal periode akuntansi. 2. Pembelian barang dagangan dicatat didebit dalam perkiraan tersendiri yang disebut dengan perkiraan pembelian barang dagang 3. Pada akhir periode akuntansi diadakan perhitungan fisik terhadap persediaan yang ada belum terjual untuk menentukan harga pokok persediaan. Faulia Syafrina : Akuntansi Persediaan Pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area, 2008. USU Repository © 2009 4. Elemen-elemen lain yang digunakan untuk menentukan harga pokok persediaan dicatat dalam perkiraan terpisah.  Biaya pengiriman barang masuk : digunakan untuk mencatat tambahan harga pokok persediaan yang dibeli. Perkiraan ini bersaldo debit.  Retur dan potongan pembelian : digunakan untuk mencatat pengurangan harga pokok persediaan. Perkiraan ini bersaldo kredit.  Diskon pembelian : digunakan untuk mencatat pengurangan harga pokok persediaan. Perkiraan ini bersaldo kredit. 5. Harga pokok persediaan dihitung dengan cara sebagai berikut : Persediaan awal xxx Pembelian xxx Dikurangi : Retur dan Potongan Pembelian xxx Diskon pembelian xxx xxx Pembelian Bersih xxx Ditambah : Biaya Pengiriman Barang Masuk xxx Harga Pokok Barang yang Dibeli + xxx Harga Pokok Barang yang Tersedia untuk Dijual xxx + Persediaan Akhir Harga Pokok Penjualan xxx xxx 6. Suatu jurnal penyesuaian dibuat untuk menetapkan jumlah persediaan akhir dan untuk memindahkan saldo persediaan awal ke perkiraan ikhtisar labarugi. Faulia Syafrina : Akuntansi Persediaan Pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area, 2008. USU Repository © 2009 Pemilihan penggunaan sistem persediaan perpetual pada PT.Trakindo Utama Sumatera Area sudah sangat tepat, mengingat PT.Trakindo Utama adalah sebuah perusahaan besar yang memiliki berbagai jenis persediaan sehingga kurang efektif jika perusahaan ini menggunakan sistem persediaan periodik yang terlebih dahulu harus menghitung persediaan secara satu persatu di gudang pada akhir periode untuk mengetahui jumlah akhir persediaan dan harga pokok atas persediaan tersebut. Selain itu PT.Trakindo Utama juga memiliki harga pokok persediaanunit yang tinggi sehingga lebih tidak memungkinkan bagi PT.Trakindo Utama jika menggunakan sistem periodik karena akan lebih memperbesar peluang terjadinya penggelapan persediaan. Hal ini dapat terjadi karena dalam sistem persediaan periodik, setiap mutasiperubahan yang terjadi atas persediaan tidak dicatat sehingga tidak diketahui berapa jumlah barang yang masuk dan yang keluar. Akibatnya karyawan dapat lebih mudah untuk melakukan penggelapan atas persediaan yang ada di gudang dengan berbagai cara. Penggunaan Sistem Persediaan Perpetual pada PT.Trakindo Utama tidak lagi dilakukan secara manual melalui pembukuan biasa tetapi sudah menggunakan sistem persediaan perpetual yang terkomputerisasi. Sistem yang terkomputerisasi dapat meningkatkan pengawasan manajemen terhadap persediaan karena komputer dapat membuat catatan yang akurat dan mutakhir mengenai jumlah unit yang dibeli, jumlah unit yang dijual dan jumlah yang masih ada sehingga para manager dapat memperoleh informasi mengenai persediaan kapan saja dibutuhkan. Selain itu sistem yang terkomputerisasi juga dapat memudahkan karyawan dalam melakukan pencatatan atas persediaan perusahaan dimana karyawan tidak perlu lagi membuat catatan akuntansi persediaan, mulai dari penjurnalan hingga penyajian persediaan Faulia Syafrina : Akuntansi Persediaan Pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area, 2008. USU Repository © 2009 tersebut di laporan keuangan. Semua pencatatan akuntansi mengenai persediaan secara otomatis dikerjakan oleh sistem komputer. Bagi PT.Trakindo Utama penggunaan sistem yang terkomputerisasi ini sudah sangat tepat, mengingat PT.Trakindo Utama adalah sebuah perusahaan dagang yang memiliki banyak transaksi pembelian dan penjualan sehingga lebih memudahkan bagi PT.Trakindo Utama jika menggunakan sistem yang terkomputerisasi untuk membuat catatan- catatan akuntansi yang akurat mengenai persediaan. Sistem persediaan perpetual yang diterapkan oleh PT.Trakindo Utama dalan hal penjurnalan agak sedikit berbeda dari sistem persediaan perpetual yang biasanya diterapkan. Jurnal yang digunakan oleh PT.Trakindo pada saat pembelian persediaan, membedakan antara perkiraan harga pokok persediaan yang dibeli dengan biaya- biaya yang menyertainya. Contohnya pada saat pembelian persediaan , semua biaya yang berhubungan pembelian tidak dimasukkan dalam satu akun yaitu “persediaan barang dagangan” tetapi dibedakan antara harga barang yang dibeli dengan biaya- biaya yang menyertai persediaan tersebut. Hal ini dilakukan PT.Trakindo Utama karena untuk menentukan harga pokok persediaan, perlu terlebih dahulu dikalkulasikan antara harga barang dari pemasok Dealer Net dengan komponen- komponen biaya komponen-komponen Landed Cost yang berhubungan dengan pembelian persediaan tersebut. Pada PT.Trakindo Utama juga terdapat pembedaan akun antara ketika barang yang masih dalam perjalanan Parts Stock in Transit, barang yang ditransfer dari cabang-cabang lain Parts Stock in Transit Interbranch dengan barang yang sudah diterimaberada pada PT.Trakindo Utama Parts Stock on Hand. Pembedaan akun pada jurnal PT.Trakindo Utama ini diterapkan oleh perusahaan untuk lebih Faulia Syafrina : Akuntansi Persediaan Pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area, 2008. USU Repository © 2009 memperjelas apa-apa saja barang yang masih dalam perjalanan dengan barang yang masih ada di perusahaan. Hal ini sudah sangat baik mengingat PT.Trakindo Utama mempunyai begitu banyak persediaan barang dagang sehingga tidak membingungkan bagi perusahaan untuk mengetahui barang apa saja yang masih di dalam perjalanan dengan barang yang ada di tangan perusahaan. Karena adanya pembedaan antara perkiraan persediaan yang masih dalam perjalan dengan perkiraan persediaan yang ada di tangan perusahaan, terdapat jurnal lain pada PT.Takindo Utama yaitu jurnal penerimaan barang. Jurnal ini berfungsi untuk mencatat penerimaan barang ke tangan PT.Trakindo Utama, yang dikirimkan oleh pemasok CATOther supplier atau cabang PT.Trakindo Utama lain dalam hal transfer barang antar cabang perusahaan. Dari penjelasan yang telah dikemukakan di atas, terdapat beberapa perbedaan antara jurnal yang diterapkan oleh PT.Trakindo Utama dengan jurnal yang biasanya diterapkan dalam sistem persediaan perpetual. Menurut penulis, perbedaan- perbedaan ini tidak menjadi masalah karena PT.Trakindo Utama tentunya mempunyai sistem tersendiri yang diterapkan untuk lebih memperjelas data-data mengenai persediaan. Perbedaan yang ada pun tidak begitu banyak dengan sistem perpetual yang biasanya diterapkan. Pada dasarnya sistem pencatatan persediaan perpetual yang diterapkan oleh PT.Trakindo Utama sama dengan sistem persediaan perpetual yang biasanya diterapkan , hanya saja pada PT.Trakindo Utama terdapat beberapa perkiraanakun tambahan untuk lebih memperjelas lagi mengenai data-data persediaan. Faulia Syafrina : Akuntansi Persediaan Pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area, 2008. USU Repository © 2009

B. Metode Penilaian Persediaan