Metode Penilaian Persediaan Perusahaan Penyajian Persediaan dalam Laporan Keuangan Perusahaan

Faulia Syafrina : Akuntansi Persediaan Pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area, 2008. USU Repository © 2009 Ayat jurnal penjualan pada PT.Trakindo Utama : Dr. Customer Parts AR xxx Cr. Sales CATNon – CAT xxx Cr. VAT PPN xxx Dr. Cost of Sales CATNon – Cat Parts xxx Cr. Parts Stock on Hand xxx

E. Metode Penilaian Persediaan Perusahaan

Pada saat unit-unit barang yang identik dibeli dengan harga yang berbeda- beda sepanjang suatu periode, perusahaan harus membuat asumsi arus biaya. Dalam sistem persediaan perpetual, terdapat tiga metode umum penilaian persediaan berdasarkan asumsi arus biaya, yaitu metode : 1. Metode FIFO First In first Out 2. Metode LIFO Last In First Out, dan 3. Metode AVERAGE Rata-Rata Metode penilaian yang digunakan oleh PT.Trakindo Utama dalam menilai persediaan Parts suku cadang yang ada di perusahaan adalah metode FIFO First In First Out. Berdasarkan metode FIFO, biaya landed cost dari barang yang pertama kali dibeli oleh PT.Trakindo Utama dari Caterpillarother supplier, akan terlebih dahulu dihitung sebagai harga pokok penjualan cost of sales bagi unit Parts yang terjual. Faulia Syafrina : Akuntansi Persediaan Pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area, 2008. USU Repository © 2009 Biaya persediaan landed cost yang ada pada PT.Trakindo Utama terdiri dari : 1. Dealer Net yaitu harga yang diberikan oleh CATVendor kepada dealer PT.Trakindo Utama 2. Komponen Landed Cost yaitu terdiri dari service charge, freight charge, inward handling, order handling dan miscellaneous charge. Dealer net dan komponen landed cost akan dikalkulasikan untuk menentukan landed cost. Landed cost ini nantinya akan digunakan sebagai penentuan harga pokok penjualan cost of sales Parts CATNon – CAT.

F. Penyajian Persediaan dalam Laporan Keuangan Perusahaan

Terciptanya laporan keuangan yang akurat, tentunya harus didukung dengan penyajian elemen-elemen laporan keuangan secara akurat pula. Keakuratan laporan keuangan tercermin dengan disajikannya elemen-elemen laporan keuangan berdasarkan nilai yang sebenarnya. Agar laporan tidak memberikan informasi yang salah ataupun menimbulkan kekeliruan bagi pemakai laporan keuangan, keakuratan laporan keuangan sangat penting artinya bagi pemakai laporan keuangan untuk mengetahui secara pasti mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan. Penyajian persediaan di dalam laporan keuangan neraca harus mencerminkan nilai persediaan yang sebenarnya yang ada di dalam perusahaan tersebut untuk mendukung terciptanya laporan keuangan yang akurat. Pada PT.Trakindo Utama, penyajian persediaan barang dagang stock dalam neraca dikelompokkan dalam bagian working capital, setelah atau di bawah piutang debtors. Di dalam kelompok working capital ini, saldo perkiraan piutang akan Faulia Syafrina : Akuntansi Persediaan Pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area, 2008. USU Repository © 2009 ditambahkan dengan saldo perkiraan persediaan yang nantinya akan dikurangkan dengan saldo perkiraan utang dagang creditors. Persediaan barang dagang yang disajikan dalam neraca PT.Trakindo Utama diklasifikasikan menjadi lima bagian, yaitu : Prime Products, Parts, Reman Parts, Others dan Provisions. Contoh penyajian persediaan barang dagang dalam neraca PT.Trakindo Utama Sumatera Area, yaitu sebagai berikut : Working Capital : Balance Sheet Debtors xxx Stock WIP : Stock : - Prime Products xxx - Parts xxx - Reman Parts xxx - Others xxx - Provisions xxx xxx WIP : Sub Total xxx xxx Creditors xxx Total working capital xxx Faulia Syafrina : Akuntansi Persediaan Pada PT. Trakindo Utama Sumatera Area, 2008. USU Repository © 2009

BAB III ANALISA DAN EVALUASI

A. Sistem Pencatatan Persediaan

Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan tentunya harus melakukan pencatatan terhadap transaksi yang berhubungan dengan persediaan, misalnya : pembelian dan penjualan barang dagang. Begitu juga halnya dengan PT.Trakindo Utama mencatat perubahan dalam persediaannya untuk menentukan apa yang tersedia untuk dijual dan apa yang telah dijual. Sistem pencatatan yang digunakan oleh PT.Trakindo Utama dalam melakukan pencatatan atas perubahan persediaan akibat adanya pembelian dan penjualan barang dagang adalah Sistem Persediaan Perpetual. Pada umumnya, terdapat dua sistem pencatatan persediaan yang biasanya diterapkan oleh perusahaan, yaitu : 1 Sistem Persediaan Perpetual Perpetual Inventory System Dalam sistem persediaan perpetual, setiap perubahan atau mutasi yang terjadi atas persediaan akibat adanya pembelian dan penjualan barang dagangan secara terus menerus secara perpetual dilakukan penyesuaiannya sehungga saldo persediaan yang dimiliki perusahaan selalu ditunjukkan baik dalam jumlah unit maupun biaya persediaan. Untuk lebih memperjelas lagi mengenai sistem persediaan perpetual, berikut ini disajikan ciri-ciri dari sistem persediaan perpetual : 1. Perkiraan persediaan digunakan untuk mencatat mutasi atau perubahan yang terjadi terhadap persediaan.