Rudianto Sinaga : Pengendalian Tegangan Motor Induksi Tiga Phasa Sebagai Generator Misg Pada Setiap Perubahan Beban, 2008.
USU Repository © 2009
rotor tersebut diikatkan pada slip ring yang berada pada poros rotor. Pada motor induksi rotor belitan, rangkaian rotornya dirancang untuk dapat disisipkan dengan
tahanan eksternal, yang mana hal ini akan memberikan keuntungan dalam memodifikasi karakteristik torsi – kecepatan dari motor.
Gambar 2.3 a Rotor belitan b motor induksi rotor belitan
2.3 MEDAN PUTAR
Ketika belitan tiga phasa dari motor induksi diberi suplai maka medan magnet yang berputar akan dihasilkan. Medan magnet ini dibentuk oleh kutub –
kutubnya yang berada pada posisi yang tidak tetap pada stator tetapi berubah – ubah mengelilingi stator. Adapun magnitud dari medan putar ini selalu tetap
yaitu sebesar 1.5
m
dimana
m
adalah fluks yang diebabkan suatu phasa. Untuk melihat bagaimana medan putar dibangkitkan, maka dapat
diambil contoh pada motor induksi tiga phasa dengan jumlah kutub dua. Dimana ke-tiga phasanya R,S,T disuplai dengan sumber tegangan tiga phasa, dan arus
pada phasa ini ditunjukkan sebagai I
R
, I
S
, dan I
T
, maka fluks yang dihasilkan oleh arus – arus ini adalah :
Rudianto Sinaga : Pengendalian Tegangan Motor Induksi Tiga Phasa Sebagai Generator Misg Pada Setiap Perubahan Beban, 2008.
USU Repository © 2009 R
=
m
sin t
............................. 2.1a
S
=
m
sin t – 120
o
...................... 2.1b
T
=
m
sin t – 240
o
...................... 2.1c
φ
1
φ
2
φ
3
φ
t
ω
Gambar 2.5 Gambar 2.4 Fluksi tiga phasa setimbang
diagram phasor fluksi tiga phasa setimbang
i ii
iii iv
Gambar 2.6 Medan putar pada motor induksi tiga phasa
i Pada keadaan 1 gambar2.
6 , t = 0 ; arus dalam phasa R bernilai nol sedangkan besarnya arus pada phasa S dan phasa T memiliki nilai yang sama dan
arahnya berlawanan. Dalam keadaan seperti ini arus sedang mengalir ke luar dari konduktor sebelah atas dan memasuki konduktor sebelah bawah. Sementara
Rudianto Sinaga : Pengendalian Tegangan Motor Induksi Tiga Phasa Sebagai Generator Misg Pada Setiap Perubahan Beban, 2008.
USU Repository © 2009
resultan fluks yang dihasilkan memiliki besar yang konstan yaitu sebesar 1,5
m
dan dibuktikan sebagai berikut :
R
= 0 ;
S
=
m
sin -120
o
=
2 3
−
m
;
T
=
m
sin -240
o
=
2 3
m
Oleh karena itu resultan fluks,
r
adalah jumlah phasor dari
T
dan –
S
Sehinngga resultan fluks,
r
= 2 x
2 3
m
cos 30
o
= 1,5
m
ii Pada keadaan 2, arus bernilai maksimum negatif pada phasa S,
sedangkan pada R dan phasa T bernilai 0,5 maksimum pada phasa R dan phasa T,
dan pada saat ini t = 30
o
, oleh karena itu fluks yang diberikan oleh masing – masing phasa :
R
=
m
sin -120
o
= 0,5
m S
=
m
sin -90
o
= -
m T
=
m
sin -210
o
= 0,5
m
Maka jumlah phasor
R
dan -
T
adalah =
r
’ = 2 x 0,5
m
cos 60 = 0,5
m.
Sehingga resultan fluks
r
= 0,5
m
+
m
= 1,5
m.
Rudianto Sinaga : Pengendalian Tegangan Motor Induksi Tiga Phasa Sebagai Generator Misg Pada Setiap Perubahan Beban, 2008.
USU Repository © 2009
Dari gambar diagram phasor tersebut dapat dilihat bahwa resultan fluks berpindah sejauh 30
o
dari posisi pertama. iii
Pada keadaan ini t = 60
o
, arus pada phasa R dan phasa T memiliki besar yang sama dan arahnya berlawanan 0,866
m
, oleh karena itu fluks yang diberikan oleh masing – masing phasa :
R
=
m
sin 60
o
=
2 3
m
S
=
m
sin -60
o
=
2 3
−
m T
=
m
sin -180
o
= 0 Maka magnitud dari fluks resultan :
f
r
= 2 x
2 3
f
m
cos 30
o
= 1,5
m
Dari gambar diagram phasor tersebut dapat dilihat bahwa resultan fluks berpindah sejauh 60
o
dari posisi pertama. iv
Pada keadaan ini t = 90
o
, arus pada phasa R maksimum positif, dan arus pada phasa S dan phasa T = 0,5
m
, oleh karena itu fluks yang diberikan oleh masing – masing phasa
R
=
m
sin 90
o
=
m S
=
m
sin -30
o
= - 0,5
m T
=
m
sin -150
o
= - 0,5
m
Maka jumlah phasor -
T
dan –
S
adalah =
r
’ = 2 x 0,5
m
cos 60 = 0,5
m.
Sehingga res ultan fluks
r
= 0,5
m
+
m
= 1,5
m.
Dari gambar diagram phasor tersebut dapat dilihat bahwa resultan fluks berpindah sejauh 90
o
dari posisi pertama.
Rudianto Sinaga : Pengendalian Tegangan Motor Induksi Tiga Phasa Sebagai Generator Misg Pada Setiap Perubahan Beban, 2008.
USU Repository © 2009
2.4 RANGKAIAN EKIVALEN MOTOR INDUKSI TIGA PHASA