Rudianto Sinaga : Pengendalian Tegangan Motor Induksi Tiga Phasa Sebagai Generator Misg Pada Setiap Perubahan Beban, 2008.
USU Repository © 2009
= 2,62 Kvar C
∆ perphasa = f
v Q
π 2
3
2
∆
C ∆1phasa
=
314 .
380 .
3 var
62 ,
2
2
K
= 19,3 F
Maka besar kapasitansi kapasitor C yang dibutuhkan tiap phasa pada hubungan delta adalah 20
F.
4.4 Percobaan Motor Induksi Tiga Phasa Sebagai Generator Pada Setiap
Perubahan Beban Dengan Pengendali dan tanpa Pengendali Tegangan
4.4.1 Percobaan Motor Induksi Sebagai Generator
1. Rangkaian percobaan motor induksi sebagai generator
M
ind
M
dc
P T
D C
1
pengaman -MCB
-Sekering
Sumber Tegangan
Dari PLN
Saklar 4
n
r
n
s
C
P T A C 1 Saklar 1
Saklar 3 Saklar 2
R R
R B
E B
A N
PTDC 2
A3 A2
A1 v1
K L R S T
Rudianto Sinaga : Pengendalian Tegangan Motor Induksi Tiga Phasa Sebagai Generator Misg Pada Setiap Perubahan Beban, 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 4.1 Rangkaian percobaan motor induksi tiga phasa sebagai generator.
2. Prosedur percobaan motor induksi sebagai generator
a. Motor induksi dikopel dengan motor DC, kemudian rangkaian
pengukuran disusun seperti gambar 4.1 b.
Seluruh switch dalam keadaan terbuka dan pengatur tegangan dalam posisi minimum, sedangkan posisi beban minimum.
c. Switch S1 ditutup, pengatur PTAC1 dinaikkan sampai dengan
tegangan nantinya 380 Volt. d.
PTDC2 diatur sehingga penunjukan amperemeter A3 mencapai harga arus penguat nominal motor DC.
e. Switch S4 ditutup, pengatur PTDC1 dinaikkan hingga putaran motor
dc sama dengan putaran sinkron motor induksi nr = ns. Hal ini dilakukan bersamaan secara perlahan untuk mengimbangi
putaran rotor mesin induksi, sehingga tidak ada pembalikan energi f.
Switch S2 ditutup, hingga kapasitor mencharge dengan sendirinya. Hal ini dibiarkan hingga beberapa menit.
g. Pengatur PTAC1 diturunkan dan Switch S1 dilepas, sehingga yang
bekerja menyuplai daya ke motor induksi adalah kapasitor. h.
Kecepatan putaran motor dc dinaikkan hingga melewati putaran sinkron motor induksi nrns .
i. Switch S3 ditutup.
j. Tegangan yang dihasilkan diatur hingga sesuai dengan yang
diinginkan hingga pada beban maksimum.
Rudianto Sinaga : Pengendalian Tegangan Motor Induksi Tiga Phasa Sebagai Generator Misg Pada Setiap Perubahan Beban, 2008.
USU Repository © 2009
3. Data hasil pengukuran
ns = p
f 120
=
4 50
. 120
=1500 rpm Ns
Nr s
Vout L-L Pmax
1500 1530
-0,02 370
900Watt
Table.2.Data percobaan motor induksi sebagai generator
4.4.2 Percobaan Motor Induksi Tiga Phasa Sebagai Generator Dengan Pengendali dan Tanpa Pengendali Tegangan
1. Rangkaian percobaan
AC KELOMPOK BEBAN 1
13 FULL LOAD KELOMPOK BEBAN 2
13 FULL LOAD KELOMPOK BEBAN 3
13 FULL LOAD MCB
KONTAKTOR K1
K2 K3
K1 K2
K3 R1
R2 R3
BEBAN PENYEIMBANG
MISG
Rudianto Sinaga : Pengendalian Tegangan Motor Induksi Tiga Phasa Sebagai Generator Misg Pada Setiap Perubahan Beban, 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 4.2 Rangkaian percobaan perubahan tegangan motor induksi tiga phasa sebagai generator dengan menggunakan pengendal
Setelah motor induksi bekerja sebagai generator maka setiap perubahan beban akan mempengaruhi besar tegangan sehingga akan mengganggu ke sumber
daya listrik. Maka untuk mengantisipasi hal ini digunakan pengendalian tegangan melalui tahanan penyeimbang dalam hal ini adalah dengan menggunakan tahanan
geser. Tahanan geser diatur untuk menggantikan daya yang hilang pada kelompok
beban dan percobaan ini dilakukan pada saat setimbang.
2. Prosedur percobaan A.
Dengan Menggunakan Penyeimbang a.
Sebelumnya tahanan beban diusahakan sama dengan dengan tahanan geser.
b. Motor induksi tiga phasa dijalankan sebagai generator seperti
percobaan 4.4.1 di atas. c.
Seluruh switch pada beban dalam keadaan tertutup dan seluruh switch yang berada pada tahanan geser dalam keadaan terbuka.
Generator menyuplai daya hanya pada beban lampu yang berada dalam posisi maksimum.
d. Konsumsi daya pada sisi konsumen dikurangi 150 w, digantikan
oleh pengaturan tahanan geser hingga daya yang diserap tahanan
Rudianto Sinaga : Pengendalian Tegangan Motor Induksi Tiga Phasa Sebagai Generator Misg Pada Setiap Perubahan Beban, 2008.
USU Repository © 2009
geser sama dengan daya yang dilepas dari sisi konsumen sesuai dengan penunjukan wattmeter. Hal ini dilakukan untuk mengalihkan
daya dari kelompok beban ke tahanan geser. e.
Konsumsi daya pada sisi konsumen dikurangi 150 w lagi, digantikan oleh pengaturan tahanan geser hingga daya yang diserap tahanan
geser sama juga dengan daya yang dilepas dari sisi konsumen. f.
Setiap penunjukan alat ukur dicatat. g.
Hal ini dilakukan hingga beberapa kali hingga saklar beban minimum dan saklar tahanan geser maksimum.
3. Data hasil pengukuran
ns rpm nr rpm
s P bebanW
P kendaliW Vout L-N
1500 1530
-0,02 900
- 210
1500 1535
-0,023 750
150 213
1500 1540
-0,026 600
300 220
1500 1545
-0,03 450
450 225
1500 1560
-0,04 300
600 229
Tabel 3. Data percobaan motor induksi sebagai generator dengan menggunakan pengendali
B. Tanpa Menggunakan Beban Penyeimbang a.
Untuk melihat perubahan tegangan motor induksi tiga phasa tanpa pengendali maka seluruh switch pada beban dalam keadaan tertutup
dan seluruh switch yang berada pada tahanan geser dalam keadaan
Rudianto Sinaga : Pengendalian Tegangan Motor Induksi Tiga Phasa Sebagai Generator Misg Pada Setiap Perubahan Beban, 2008.
USU Repository © 2009
terbuka. Generator menyuplai daya hanya untuk beban lampu yang berada dalam posisi maksimum.
b. Konsumsi daya pada sisi konsumen dikurangi 150 w dari dari daya
maksimum. c.
Hal ini dilakukan terus-menerus hingga daya pada beban konsumen minimum.
d. setiap perubahan beban dan tegangan dicatat.
e. Percobaan selesai.
4. Data hasil pengukuran
ns rpm nr rpm
s P OutWatt
Vout L-N 1500
1530 -0,02
900 210
1500 1545
-0,03 750
225 1500
1563 -0,042
600 240
1500 1565
-0,05 450
265 1500
1600 -0.06
300 300
Tabel 4. Data percobaan motor induksi sebagai generator dengan tanpa menggunakan pengendali
4.5 Analisa Pengendalian Tegangan Motor Induksi Tiga Phasa Sebagai