Faktor Yang Mempengaruhi Infeksi Entomopatogen

Ade Setiawan : Uji Efikasi Beberapa Agensia Hayati Terhadap Hama Perusak Daun Tembakau Deli Di Sampali, 2008 USU Repository © 2008 Gbr 4 . Sumber : Wikipedia

4. Faktor Yang Mempengaruhi Infeksi Entomopatogen

4.1. B. bassiana Efektivitas cendawan B. bassiana tersebut sangat tergantung pada keadaan patogen, inang dan faktor lingkungan yang selalu bervariasi. Hasilnya akan memuaskan bila epizootiknya terjadi pada populasi serangga yang tinggi. Penularan cendawan dapat melalui saluran eksternal, integumen dan penularan oleh serangga betina melalui telur atau pda permukaan telur dan infeksi cendawan ini sangat dipengaruhi oleh sinar matahari, suhu, kelembapan, dan derajat keasaman pH Saranga dan Daud, 1993. 4.2. P. fumoso roseus Terjadinya infeksi jamur P. fumoso roseus secara luas tergantung kepada besarnya populasidan kondisi iklim yang ideal Poinar dan Thomas, 1984. Di daerah tropis diketahui bahwa kelangsungan hidup konidia di permukaan tidak sampai 100 dalam beberapa hari. Konidia P. fumoso roseus pada umumnya akan menjadi rusak oleh perlakuan sinar matahari langsung, halflifenya 1-2 hari akan menjadi rusak sama sekali setelah satu minggu terkena sinar matahari penuh Deoust and Pereira, 1986. Ade Setiawan : Uji Efikasi Beberapa Agensia Hayati Terhadap Hama Perusak Daun Tembakau Deli Di Sampali, 2008 USU Repository © 2008 4.3. B. thuringensis B. thuringensis menjadi tidak aktif bila diespose langsung ke sinar matahari. Di lapangan, cahaya merupakan faktor merugikan bagi spora bakteri ini, lama penyinaran 1 menit pengaruhnya berkurang 12 persen, 2 menit berkurang 50 persen dan 10 menit berkurang 99,9 persen Falcon 1971 dalam Astuti, 1993. Temperatur, berpengaruh terhadap spora bakteri, serangga dan perkembangannya. Spora B. thuringensis jika dibiarkan pada temperatur 50ºC kemampuan hidup spora berkurang dan 50 spora akan rusak. Seleksi bakteri, efisiensi bakteri untuk mengendalikan hama dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berhubungan dengan species atau varietas bakteri yang dipilih. Seleksi bakteri adalah kekhususan inang, artiny bakteri dapat mematikan serangga tertentu saja Bugerjen dan Martouret, 1971 dalam Astuti, 1993. B. thuringensis mempunyai sifat selektif tidak beracun terhadap hama bukan sasaran atau manusia dan ramah lingkungan karena mudah terurai dan tidak meninggalkan residu yang mencemari lingkungan Anonim, 2006 a . Ade Setiawan : Uji Efikasi Beberapa Agensia Hayati Terhadap Hama Perusak Daun Tembakau Deli Di Sampali, 2008 USU Repository © 2008

III. BAHAN DAN METODE