Hama Daun Tembakau Deli

Ade Setiawan : Uji Efikasi Beberapa Agensia Hayati Terhadap Hama Perusak Daun Tembakau Deli Di Sampali, 2008 USU Repository © 2008

II. TINJAUAN PUSTAKA

1. Hama Daun Tembakau Deli

Helicoverpa spp. Lepidoptera, Noctuidae. Gejala yang ditimbulkan adalah daun tembakau berlubang-lubang karena ulat memakan pupus dan daun atas. Pada saat memakan pupus kerusakan tidak nampak, tetapi setelah daun membesar, lubang daun terlihat jelas. Selain memakan daun, ulat juga menggerek kapsul buah dan memakan biji Subiyakto, 1999. Selain tanaman tembakau, tanaman inang yang lain adalah kapas, jagung, tomat, kedelai, buncis, gude, mawar, canthel, lobak, asparagus, dan jarak. Hama ini biasanya meletakkan telurnya secara tunggal di permukaan bawah daun, telur berwarna krem atau kuning, bentuk oval, panjang berkisar 0,5 mm dan lebar 0,4 mm. Telur menetas 3-8 hari. Ulat muda berwarna putih kekuningan, kepala berwarna hitam. Ulat yang sudah besar warnanya bervariasi, hitam, hijau kekuningan, hijau, hijau kecoklatan, atau campuran dari warna-warna tersebut. Stadia ulat berlangsung 2-3 minggu. Pupa berada dalam tanah, berwarna coklat kekuningan, coklat kemerahan selanjutnya berwarna coklat gelap. Ukuran pupa Helicoverpa armigera lebih besar daripada pupa H. assulta. Panjang pupa 15-22 mm dan lebarnya 4-6 mm. Stadia pupa lamanya10-14 hari. Ngengat jantan berwarna cerah. Lama hidup ngengat 2-15 hari dengan panjang 18 mm dan rentangan sayap 30-40 mm. Satu betina mampu bertelur 200-2000 butir. Lama siklus hidup 29-58 hari Subiyakto, 1999. Ade Setiawan : Uji Efikasi Beberapa Agensia Hayati Terhadap Hama Perusak Daun Tembakau Deli Di Sampali, 2008 USU Repository © 2008 Valanga nigricornis Krauss. Orthoptera, Acrididae. Warna belalang kayu abu-abu kecoklatan, paha berwarna coklat dan betis kemerahan atau ungu. Panjang tubuh betina 58-71mm, sedangkan jantan 49-63mm. tempat berkembang biak belalang kayu yang utama adalah hutan jati dan apabila tidak tersedia daun jati maka ia akan berpindah ketanaman lain disekelilingnya Rukmana, 1997. Gejala serangan dari belalang kayu pada tanaman adalah termakannya daun yang biasanya dimulai dari bagian tepi daun menuju kedalam. Pada serangan berat dari serangga ini dapat menyebabkan habisnya daun dan menyisakan tulang daun Rukmana, 1997. Serangga dewasa berukuran panjang 49 – 71 mm dengan warna kecoklatan sampai hijau kekuningan. Betina dewasa memiliki alat peletak telur atau yang disebut ovipositor. Telur dimasukkan kedalam tanah sedalam 5 –8 cm. telur tersebut dibungkus engan massa busa yang kemudian mengering dan memadat, berwarna coklat dengan panjang 2 –3 cm. setelah 5 – 7,5 bulan telur menetas, biasanya pada awal musim hujan Oktober – November Sudarmo, 2000.

2. Klasifikasi dan Biologi Agensia Hayati