Upaya dalam mengatasi Kendala dalam Penerbitan Akta Kematian oleh Kesimpulan

misalnya, banyak orang yang tidak mengetahui bahwa sebenarnya pembuatan akta kematian. 6. Tidak lengkapnya dokumen yang dibawa oleh si pemohon. Untuk dapat membuat akta kematian, maka pemohon harus datang ke Kantor Catatan Sipil dengan membawa persyaratan lengkap, agar akta dapat segera dibuatkan. Apabila ternyata pemohon tidak membawa kelengkapan, pemohon harus kembali dan datang lagi dengan persyaratan lengkap. 7. Ketidaksesuaian antara dokumen yang satu dengan dokumen yang lain. Hal ini sering terjadi, terutama oleh pemohon.

B. Upaya dalam mengatasi Kendala dalam Penerbitan Akta Kematian oleh

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Medan Upaya yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan untuk mengatasi masalah yang ada adalah : 28 1. Sosialisasi menyeluruh kepada masyarakat sehingga dapat menimbulkan kesadaran masyarakat akan pentingnya proses administrasi kependudukan dalam menyongsong pelaksanaan admnistrasi secara nasional yang diharapkan dapat terwujud cepat atau lambat berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2014 Tentang Administrasi Kependudukan khususnya sosialisasi kepada masyarakat melalui perwakilan ketua RT dan RW, kader-kader posyandu, dan kader lainnya dari masing-masing Kecamatan yang ada di Kota Medan yang dilakukan setiap satu tahun sekali, sudah dimulai sejak tahun 2013. 28 Ibid 2. Melakukan sosialisasi di media cetak seperti standing banner di setiap kantor camat Kota Medan dan di media elektronik. 3. Di samping itu, penindakan tegas terhadap oknum-oknum yang terbukti melaksanakan tugasnya tidak berdasarkan prosedur yang telah ditentukan, termasuk pungutan liar. Tindakan yang dapat diambil adalah mulai dari teguran lisan, tulisan, dan sanksi lainnya seperti mutasi, penundaan kenaikan pangkat dan lain sebagai 4. Perlu adanya kontrol yang ketat dari pemerintah daerah Kabupaten Barru sehingga aparat tidak melakukan pelanggaran dan kesalahan prosedur, serta tidak terjadi pungutan di masyarakat di luar yang telah ditetapkan. 5. Belum ada sinergi antara perencanaan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dengan pemerintah daerah. Terutama dari segi anggaran sering terlambat dicairkan . Hal ini jelas akan menghambat program kerja yang telah dibuat. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pengaturan penerbitan akta kematian berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013, yaitu Pasal 44 ayat 1 Setiap kematian wajib dilaporkan oleh ketua rukun tetangga atau nama lainnya di domisili Penduduk kepada Instansi Pelaksana setempat paling lambat 30 tiga puluh hari sejak tanggal kematian.2 Pejabat Pencatatan Sipil mencatat pada Register Akta Kematian dan menerbitkan Kutipan Akta Kematian. 3 Pencatatan kematian sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dilakukan berdasarkan keterangan kematian dari pihak yang berwenang. 4 Dalam hal terjadi ketidakjelasan keberadaan seseorang karena hilang atau mati tetapi tidak ditemukan jenazahnya, pencatatan oleh Pejabat Pencatatan Sipil baru dilakukan setelah adanya penetapan pengadilan. 5 Dalam hal terjadi kematian seseorang yang tidak jelas identitasnya, Instansi Pelaksana melakukan pencatatan kematian berdasarkan keterangan dari kepolisian. 2. Prosedur penerbitan akta kematian di kota Medan, yaitu Pemohon datang ke Instansi Pelaksana melakukan pendaftaran dengan mengisi Formulir Pelaporan Kematian FPM-Orang Asing dan melampirkan persyaratan yang diperlukan. Petugas Registrasi Pencatatan Sipil menerima dan meneliti FPM-Orang Asing beserta berkas pelaporan dan persyaratan; Melakukan proses pencatatan dan penandatanganan Register Akta Kematian, termasuk 2 dua orang saksi; Melakukan perekaman data kematian dan penerbitan Kutipan Akta Kematian; Penandatanganan Register Akta dan Kutipan Akta Kematian oleh Kepala Instansi Pelaksana; Menyerahkan Kutipan Akta Kematian kepada pemohon; Menyimpan Register Akta Kematian dan berkas persyaratan pelaporan kematian; Mengirimkan perubahan data kependudukan ke Kecamatan 3. Kendala dalam penerbitan akta kematian di kota Medan antara lain aspek landasan hukum Pemerintah dalam melaksanakan proses pelayanan public dalam penerbitan dokumen kependudukan sangat lamban dalam merespon berbagai perkembangan yang terjadi. Pelaksanaan pelayanan publik dalam penerbitan dokumen kependudukan didasarkan pada Undang-undang nomor 24 Tahun 2013 Tentang administrasi Kependudukan belum dilaksanakan. Aspek Kelembagaan dan sumber Daya Manusia SDM pelaksanaan administrasi kependudukan yang ada di tingkat kabuapatenkota belum didukung oleh perkembangan struktur kelembagaan. Pada tingkat tersebut tidak ada lembaga atau organisasi yang konsen dalam menyuarakan persoalan pelaksanaan administrasi kependudukan. Tidak tepat nya sasaran dan tujuan dari sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan kepada setiap perwakilan dari RT dan RW di masing-masing kecamatan yang ada di Kota Medan karena tidak ada upaya lanjutan yang dilakukan oleh perwakilan RT dan RW masing-masing Kecamatan untuk di sosialisasikan lebih lanjut kepada warganya. Kesadaran masyarakat, kebanyakan dari Sumber data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan, Januari sampai Desember 2014 masyarakat mengaku tidak mengetahui secara pasti apa manfaat dan fungsi dari akta kematian dalam kehidupan mereka. sehingga tingkat kesadaran masyarakat untuk membuat akta kematian pun menjadi sangat rendah.

B. Saran

Dokumen yang terkait

Studi Tentang Penerbitan Akta Catatan Sipil Oleh Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Medan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan

4 74 90

EVALUASI ADMINISTRATIF PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DALAM PENERBITAN KTP ELEKTRONIK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN.

0 0 13

UNDANG UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

0 0 43

Prosedur Penerbitan Akta Kematian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Administrasi Kependudukan (Studi Kota Medan).

0 0 9

Prosedur Penerbitan Akta Kematian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Administrasi Kependudukan (Studi Kota Medan).

0 0 1

Prosedur Penerbitan Akta Kematian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Administrasi Kependudukan (Studi Kota Medan).

0 0 25

Prosedur Penerbitan Akta Kematian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Administrasi Kependudukan (Studi Kota Medan).

0 0 9

Prosedur Penerbitan Akta Kematian Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Administrasi Kependudukan (Studi Kota Medan).

0 0 2

Studi Tentang Penerbitan Akta Catatan Sipil Oleh Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Medan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan

0 0 19

JURNAL PELAKSANAAN PENGURUSAN AKTA KELAHIRAN BERDASARKAN UNDANG – UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (Studi Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Mataram)

0 0 16