Objek dan Subjek Pajak Restoran Cara Penghitungan Pajak Restoran

B. Objek dan Subjek Pajak Restoran

Berdasarkan Perda Kota Medan No. 5 tahun 2011 adapun yang menjadi objek dan subjek Pajak Restoran yakni meliputi: a. Objek Pajak Restoran Objek Pajak Restoran adalah setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di restoran termasuk rumah makan, kafetaria, kantin, warung,bar dan sejenisnya termasuk jasa bogakatering dan meliputi pelayanan penjualan makanan danatau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli, baik dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di tempat lain. Dikecualikan dari objek Pajak Restoran adalah : 1 Pelayanan yang disediakan oleh restoran yang nilai omzet penjualannya tidak melebihi Rp 9.000.000 setiap bulan 2 Penjualan makanan dan atau minuman ditempat yang disertai dengan fasilitas penyantapan di hotel. b. Subjek Pajak 1 Subjek Pajak Restoran adalah orang pribadi atau badan yang membeli makanan danatau minuman dari restoran 2 Wajib Pajak Restoran adalah orang pribadi atau badan yang mengusahakan restoran.

C. Cara Penghitungan Pajak Restoran

Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan dasar pengenaan pajak Secara umum perhitungan Pajak Restoran adalah sebagai berikut: Misalnya dasar pengenaan pajaknya sebesar Rp. 2.000.000,00 dikalikan dengan tarif pajak restoran sebesar 10 . Besar pajak = Rp. 2.000.000,00 x 10 = Rp. 200.000,00 Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 satu bulan tahun kalender. Pajak Restoran yang terutang di pungut dalam Daerah. Pajak terutang dalam masa pajak terjadi atau timbul pada saat pembayaran danatau yang seharusnya dibayarkan oleh Wajib Pajak. Setiap wajib pajak wajib menerima, mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SPTPD. SPTPD tersebut harus diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani oleh Wajib pajak dan kuasanya. Kemudian harus disampaikan kepada Dipenda selambat-lambatnya 15 lima belas hari setelah berakhirnya masa pajak.

D. Prosedur Pemungutan Pajak Restoran