Definisi Riwayat perkembangan Kewaspadaan Standar

dilihat dari risiko-risiko yang ada di atas yang berhubungan dengan tenaga medis ataupun dokter harus memperhatikan keadaan doktermahasiswa saat:  Merawat atau memeriksa pasien Saat seorang dokter tengah memeriksa pasien merupakan saat rentan terjadinya pajanan melalui udara maupun kontak secara langsung.  Menyiapkan, menggunakan maupun mencuci alat kesehatan Salah satu hal yang paling sering dilupakan padahal tidak jarang, terjadi penularan penyakit secara kontak dengan alat-alat kesehatan. Karena itu baik yang menyiapkan, memasangkan, maupun membersihkan harus mengetahui cara supaya mengurangi risiko terkena penyakit menular. Yang paling mengkhawatirkan saat ini adalah penggunaan alat suntik, yang dapat menularkan HIVAIDS  Membantu proses pembedahan Saat melakukan, maupun membantu proses penbedahan sangat besar kemungkinannya terjadi penyakit menular melalui kontak langsung, bisa melalui darah, kulit, dan jaringan-jaringan lain yang ada di tubuh kita.  Saat melakukan uji laboratorium Uij laboratorium sangat sering sekali dilakukan di RS guna untuk membantu penegakan dignostik, namun harus hati-hati saat melakukannya karena biasanya yang pemeriksaan di bawah mikroskop, di dalam tabung lab, dan lain-lain merupakan sumber penyakit sehingga mudah menularkan penyakit kepada orang lain.

2.2 Kewaspadaan Standar

2.2.1 Definisi

Kewaspadaan Standar adalah penerapan yang dirancang untuk mengurangi risiko penularan mikroorganisme di fasilitas pelayanan kesehatan, baik dari sumber infeksi yang diketahui maupun yang tidak diketahui. 3

2.2.2 Riwayat perkembangan

Infeksi nosokomial merupakan salah satu ancaman bagi tenaga kesehatan dan pasien akibat dari tindakan medis yang dilakukan di rumah sakit. Pada tahun 1947 mulai diketahui bahwa tindakan medis dapat menularkan infeksi kepada pasien. Pada tahun 1985 dikeluarkan Kewaspadaan Universal oleh Center for Diseases Control and Prevention CDC di Atlanta, Amerika Serikat sebagai petunjuk rinci upaya pencegahan penularan penyakit infeksi di rumah sakit untuk melindungi pasien dan tenaga kesehatan dari penularan penyakit infeksi melalui pelayanan kesehatan, yang merupakan pedoman perlindungan bagi tenaga kesehatan dari ancaman tertular infeksi seperti infeksi HIV yang tidak menampakkan gejala klinis pada awalnya dan infeksi lainnya melalui darah seperti HBV, HCV sehingga Kewaspadaan Universal harus berlaku untuk semua orang pasien dan petugas kesehatan tanpa memperhatikan sudah terinfeksi ataupun belum terinfeksi. 3 Kewaspadaan universal yang dimaksud adalah upaya pencegahan terhadap penularan infeksi HBV, HCV dan HIV secara parenteral melalui membran mukosa dan permukaan kulit yang tidak intak dengan memperlakukan semua darah, sekret vagina, air mani, cairan amnion dan cairan tubuh yang lain terkecuali feces, urin, keringat, dahak, ingus, air mata, muntahan tanpa campuran darah dari semua pasien sebagai sumber yang potensial untuk menularkan infeksi tanpa memperhatikan diagnosis maupun risiko pada pasien tersebut. 5 Sebagai contoh pada hepatitis B, tingkat penularan penyakit infeksi melewati cairan tubuh dapat dibagi sebagai berikut : Tabel 2.2 Tingkat Media Penularan Hep atitis B Tinggi Sedang Kecil Tidak Terdeteksi Darah Semen Urin Serum Cairan vagina Feces Eksudat dari luka Air liur Keringat Air mata Air susu ibu Sumber CDC 2007 Tahun 1996 CDC mengeluarkan suatu pedoman baru dengan 2 pendekatan yaitu Kewaspadaan Standar Standard Precaution yang berlaku pada semua orang dan pasien pada fasilitas kesehatan dan pencegahan atas dasar transmisi penyakit, dimana berlaku pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Kewaspadaan baku dirancang untuk semua orang termasuk pasien, pengunjung dan petugas kesehatan tanpa peduli mereka terinfeksi atau tidak. Kewaspadaan baku berlaku untuk darah dan semua cairan tubuh baik sekresi ataupun ekskresi kecuali keringat, kulit non intak dan membran mukosa dengan maksud mengurangi risiko transmisi mikroorganisime yang telah diketahui maupun yang tidak diketahui sebagai sumber infeksi seperti pasien, benda terkontaminasi, jarum yang sudah terpakai dan spuit di dalam sarana kesehatan sebagai limbah pelayanan kesehatan. Yang dimaksud dengan limbah pelayanan kesehatan adalah setiap bahan buangan dari lingkungan pelayanan kesehatan dan kedokteran yang mungkin mengandung limbah klinis. Yang dimaksud dengan limbah klinis adalah limbah yang berasal dari praktek kedokteran, perawatan, kedokteran gigi, kedokteran hewan, farmasi atau praktek yang serupa, atau investigasi, pengobatan, perawatan, pengajaran atau penelitian, yang secara alamiah bersifat toksik, infeksius atau berbahaya, yang dapat menimbulkan potensi bahaya atau memberikan ancaman, kecuali sebelumnya dikatakan aman dan tidak berbahaya. 3 Penerapan kewaspadaan baku merupakan strategi utama untuk mencegah infeksi nosokomial pada pasien di rumah sakit akibat tindakan medis dari pasien ke pasien lain atau petugas kesehatan. 3

2.2.3 Komponen Kewaspadaan Baku

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi tentang dampak merokok terhadap kesehatan dengan tipe perilaku merokok mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

1 7 88

Perbedaan Derajat Depresi antara Mahasiswa Kedokteran Preklinik dengan Klinik di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

2 11 60

Perilaku Vandalisme Pemustaka Di Pusat Perpustakaan Universitas Islam Negeri (Uin) Syarif Hidayatullah Jakarta

1 23 109

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Gambaran Pemenuhan Standar Pencahayaan Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014

3 48 115

Perbedaan sikap tentang tayangan iklan humor di Televisi antara mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 14 97

Respon Pengunjung Terhadap Layanan Perpustakaan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

0 5 72

Faktor – faktor yang mempengaruhi kecenderungan perilaku makan menyimpang pada mahasiswa di fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012

0 10 135

Gambaran Tingkat Pengetahuan, Perilaku Merokok dan Nikotin Dependen Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3 19 155

Pengetahuan, Sikap, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015

3 22 57