Gambar 1.3. Peta historis gempa merusak di Sumatera Barat Setiap gempa bumi akan berulang kembali pada daerah yang sama. Seperti
halnya untuk gempa bumi Pagai Selatan dan Pariaman. Dengan alasan tersebut maka sangat penting untuk dilakukan penelitian tentang ”Analisis Waktu
Berakhirnya Gempa Bumi Susulan Dengan Metode Mogi Studi Kasus Gempa Pagai Selatan 25 Oktober 2010 Dan Pariaman 30 September 2009
”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah aktivitas gempa bumi susulan untuk gempa bumi Pagai Selatan dan Pariaman ditinjau dari waktu berakhirnya berdasarkan
Metode Mogi studi kasus gempa Pagai Selatan 25 Oktober 2010 dan Pariaman 30 September 2009 ?
2. Bagaimanakah tipe gempa bumi susulan dari gempa Pagai Selatan dan
Pariaman ? 1.3. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui waktu berakhirnya gempa bumi susulan gempa bumi Pagai
Selatan tanggal 25 Oktober 2010 dan Pariaman tanggal 30 September 2009 berdasarkan Metode Mogi.
2. Mengetahui tipe gempa bumi tersebut menurut Mogi.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini nantinya adalah : 1.
Sebagai acuan memprediksi berakhirnya gempa bumi susulan yang terjadi di daerah Pagai Selatan dan Pariaman di masa datang.
2. Diharapkan dapat memberikan informasi yang sesungguhnya kepada
masyarakat sekitar tentang karakteristik dari gempa bumi yang terjadi.
1.5. Batasan Masalah
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.
Gempa bumi Pagai Selatan, Sumatera Barat pada tanggal 25 Oktober 2010, dengan parameter gempa utama sebagai berikut :
Pukul : 21:42:20 WIB
Lokasi : 3.61 LS - 99.93 BT, 78 km Barat Daya Pagai Selatan,
Mentawai-Sumatera Barat Kedalaman
: 10 km Kekuatan
: 7.2 SR a.
Gempa bumi Pariaman, Sumatera Barat pada tanggal 30 September 2009, dengan parameter gempa utama sebagai berikut :
Pukul : 17:16:09 WIB
Lokasi : Koordinat 0.84 LS - 99.65 BT, 57 km Barat Daya
Pariaman-Sumatera Barat Kedalaman
: 71 km Kekuatan
: 7.6 SR b.
Metode pendekatan statistik yang digunakan adalah metode kuadrat terkecil yang dimasukkan ke dalam metode perhitungan peluruhan gempa
Mogi, karena karakteristik gempa bumi di daerah Sumatera Barat yang paling mendekati dengan menggunakan Metode Mogi berdasarkan nilai
konstanta r yang mendekati -1 dan hasil laporan lapangan dari BMKG .
1.6. Sistematika Penulisan