BAB II TINJAUAN TEORETIS
A. Anak-Anak dan Berita
Pengertian Anak Tinjauan secara Kronologis dan Psikologis. Anak adalah makhluk sosial seperti juga orang dewasa. Anak membutuhkan orang lain untuk
dapat membantu mengembangkan kemampuannya, karena anak lahir dengan segala kelemahan sehingga tanpa orang lain anak tidak mungkin dapat mencapai
taraf kemanusiaan yang normal. Menurut John Locke dalam Gunarsa, 1986 anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang
berasal dari lingkungan. Augustinus dalam Suryabrata, 1987, yang dipandang sebagai peletak dasar permulaan psikologi anak, mengatakan bahwa anak tidaklah
sama dengan orang dewasa, anak mempunyai kecenderungan untuk menyimpang dari hukum dan ketertiban yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
pengertian terhadap realita kehidupan, anak-anak lebih mudah belajar dengan contoh-contoh yang diterimanya dari aturan-aturan yang bersifat memaksa.
Sobur 1988, mengartikan anak sebagai orang yang mempunyai pikiran, perasaan, sikap dan minat berbeda dengan orang dewasa dengan segala
keterbatasan. Haditono dalam Damayanti, 1992, berpendapat bahwa anak merupakan mahluk yang membutuhkan pemeliharaan, kasih sayang dan tempat
bagi perkembangannya. Selain itu anak merupakan bagian dari keluarga, dan keluarga memberi kesempatan bagi anak untuk belajar tingkah laku yang penting
untuk perkembangan yang cukup baik dalam kehidupan bersama.
Sedangkan Kasiram 1994, mengatakan anak adalah makhluk yang sedang dalam taraf perkembangan yang mempunyai perasaan, pikiran, kehendak sendiri,
yang kesemuannya itu merupakan totalitas psikis dan sifat-sifat serta struktur yang berlainan pada tiap-tiap fase perkembangannya.
9
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa anak merupakan mahkluk sosial, yang membutuhkan pemeliharaan, kasih sayang dan tempat bagi
perkembangannya, anak juga mempunyai perasaan, pikiran, kehendak tersendiri yang kesemuanya itu merupakan totalitas psikis dan sifat-sifat serta struktur yang
berlainan pada tiap-tiap fase perkembangan pada masa kanak-kanak anak. Perkembangan pada suatu fase merupakan dasar bagi fase selanjutnya.
Sedangkan berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut
ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak. Laporan berita merupakan tugas profesi wartawan. Banyak kota besar memiliki surat kabar pagi dan petang.
Stasiun televisi biasanya memiliki acara berita atau menayangkan berita sepanjang waktu
Anak-anak belajar tentang lingkungannya dari berbagai sumber berita, mereka belajar dari orang tua, guru, teman dan media. Informasi dari televisi,
radio atau internet,semua yang disampaikannya adalah berita yang dapat memberikan pengalaman pendidikan yang positif, tetapi akan menjadi masalah
jika yang ditayangkan media tersebut adalah berita atau topik yang dapat
9
Sumadi,” Pengembangan Alat Ukur Psikologis” Suryabrata, 2000
mengganggu psikologi anak. Berita tentang bencana alam, penculikan anak, pembunuhan massal, teroris, kekerasan di sekolah atau kehidupan sex orang
dewasa akan membuat anak melihat dunia ini sebagai sesuatu yang membingungkan, mengancam dan tempat yang tidak aman.
Anak-anak melihat berita Berbeda dengan film atau program entertainment, berita adalah suatu tayangan yang nyata. Tetapi berdasarkan usia
atau tingkat kedewasaannya anak mungkin belum cukup mengerti perbedaan yang jelas antara kenyataan dan fantasi bagi beberapa anak, berita yang bombastis dan
sensasional akan dicerna dan ditransformasikan kedalam sesuatu yang mungkin terjadi kepada mereka. Anak yang melihat tayangan penculikan atau pemboman,
mungkin akan khawatir, Apakah nanti saya juga akan diculik? Berita bencana alam atau berita pembunuhan akan dapat merasuk ke dalam diri dan pikiran
anak
10
. Berita juga dapat mengenalkan sindrom dunia nyata yang memberikan
gambaran tidak lengkap kepada anak tentang dunia dan masyarakat yang sebenarnya. Kuncinya adalah jelaskan yang sebenarnya sebatas yang dapat anda
jelasakan. Untuk beberapa hal, seperti bencana alam, tidak perlu membatasi. Orang tua harus tetap memberi keleluasaan bagi anak untuk mengutarakan
ketakutannya. Dorong anak anda untuk membicarakan secara terbuka ketakutan mereka. Anak yang lebih tua kurang bisa menerima penjelasan yang hanya
10
: Dessy Nataliani, MA, “Pendidikan Media Dari Waktu ke Waktu”artikel diakses pada Kamis, 20 Maret 2008 05:35:57 dari http:dessynataliani.blogsome.com20050703anak-dan-
berita-di-mediatrackback
permukaan. Dalam diri mereka telah tumbuh sikap skeptis pada berita, bagaimana berita tersebut diproduksi dan dijual telah menutup sedikit kekhawatiran merek
terhadap isi berita itu sendiri. Jika anak yang lebih tua terganggu dengan sebuah berita, bantu mereka untuk mengatasi ketakutannya. Kesediaan orang dewasa
untuk mendengarkan akan memberikan kekuatan bagi mereka. Ada beberapa Tips Memilih berita untuk anak: Perhatikan bahwa berita
tersebut tidak memuat gambar yang mengganggu. Pilih program televisi, surat kabar, atau majalah yang diperuntukkan bagi anak, karena biasanya tidak
sensasional, tidak mengganggu emosi anak, dan memberikan informasi bagi anak. Diskusikan beberapa berita tersebut.
Bantu anak untuk memikirkan berita-berita tersebut. Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan oleh orang tua: Bagaimana pendapatmu tentang kejadian ini?
Bagaimana menurutmu ini bisa terjadi? Pertanyaan-pertanyaan ini dapat mendorong topik pembicaraan selain berita tersebut. Tempatkan berita pada
konteks yang tepat. Perlihatkan bahwa tidak semua acara perlu ditonton dan jelaskan bagaimana satu kejadian berita dikaitkan dengan kejadian lain,
sehingga membantu anak merasa nyaman dengan apa yang mereka lihat dan dengar.
Perluas diskusi dari masalah berita yang mengganggu ke pembicaraan yang lebih luas. Gunakan berita bencana alam untuk membicarakan bantuan
kemanusiaan, kerjasama dan kemampuan manusia untuk mengatasi akibat dari bencana tersebut. Menonton berita bersama anak anda untuk menyaring berita
yang mereka lihat. Antisipasi perlu dilakukan saat menemani anak dengan menghindari tayangan yang tidak tepat untuk umur dan perkembangan anak.Jika
anda merasa tidak nyaman dengan isi berita atau tidak tepat dengan umur anak, matikan TV atau radio anda
11
. B.
Media dan Berita
Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harafiah berarti tengah, perantara, atau pengantar Media merupakan bentuk jamak medium yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar. AECT 1979 mengartikan media sebagai segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi. Sedangkan
Olson 1974 mendefinisikan medium sebagai teknologi untuk menyajikan, merekam, membagi dan mendistribusikan symbol dengan melalui rangsangan
indra tertentu, disertai penstrukturan informasi. Perkembangan media telah menimbulkan dua kali dari empat kali revolusi
dunia pendidikan Ashby, 1972. Perkembangan media ini baik berupa buku, siaran radio dan televisi berpotensi untuk tumbuh dan berkembangnya masyarakat
belajar.
12
Akan tetapi sejak maraknya perkembangan media baik di mancanegara maupun di Indonesia banyak terjadi pro dan kontra berkenaan dengan materi yang
diekspose oleh media. Berbagai penelitian yang diselenggarakan di Amerika
11
Nataliani, “Pendidikan Media Dari Waktu ke Waktu”
12
Dedih Suryadi. Unsur-unsur Pendidikan Islam Terpadu. Makalah Forum Silaturrahmi SDIT Daarussalaam, 2003
Serikat menunjukkan hasil-hasil yang perlu menjadi perhatian kita bersama. Sehingga perlu dicermati dan dikaji ulang mengenai dampak kehadiran media
disekitar kita terutama dalam lingkungan keluarga sebagai basis pertama pendidikan anak-anak kita.
Penegertian media dalam proses pemebelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menagkap, memproses,
dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media berarti wadah atau sarana. Dalam bidang komunikasi, istilah media
yang sering kita sebut sebenarnya adalah penyebutan singkat dari media komunikasi. Media komunikasi sangat berperan dalam mempengaruhi perubahan
masyarakat. Televisi dan radio adalah contoh media yang paling sukses menjadi pendorong perubahan. Audio-visual juga dapat menjadi media komunikasi.
Penyebutan audio-visual sebenarnya mengacu pada indra yang menjadi sasaran dari media tersebut. Media audiovisual mengandalkan pendengaran dan
penglihatan dari khalayak sasaran penonton. Produk audio-visual dapat menjadi media dokumentasi dan dapat juga menjadi media komunikasi. Sebagai media
dokumentasi tujuan yang lebih utama adalah mendapatkan fakta dari suatu peristiwa. Sedangkan sebagai media komunikasi, sebuah produk audio-visual
melibatkan lebih banyak elemen media dan lebih membutuhkan perencanaan agar dapat mengkomunikasikan sesuatu. Film cerita, iklan, media pembelajaran adalah
contoh media audio-visual yang lebih menonjolkan fungsi komunikasi. Media dokumentasi sering menjadi salah satu elemen dari media komunikasi. Karena
melibatkan banyak elemen media, maka produk audio-visual yang diperuntukkan sebagai media komunikasi kini sering disebut sebagai multimedia.
Media dan Berita merupakan sistem komunikasi yang memiliki kemampuan untuk menyebarkan pesan ke berbagai tempat, sehingga media dan
berita sering dimanfaatkan banyak pihak dalam menggali informasi perkembangan yang terjadi di dunia. Media bisa dikatakan sebagai alat untuk
menyebarluaskan berita Jenis jenis Media yaitu Media Elektronik
: Televisi, Radio Media Cetak : Surat Kabar Harian, Tabloid ,
Majalah, Buletin Tabel 2
PerbedaanMedia Cetak, Elektronik dan On Line Media Cetak
Media Elektronik Media On Line
Paparan lebih lengkap dan mendalam karena
luasnya Space Singkat dan kurang
lengkap karena terbatasnya waktu
Paparan tidak selengkap MC tapi lebih lengkap
daripada ME Berita hari ini adalah
kejadian kemarin atau tadi malam
Berita hari ini adalah peristiwa hari ini bahkan
hanya hitungan detik Berita hari ini adalah
peristiwa hari ini Cukup
menggunakan indra penglihatan
Memerlukan indra
pendengaran TV
Radio dan Penglihatan TV
Memerlukan indra
Penglihatan
Media berupa kertas cetak
Barang elektronik TV, Radio
Menggunakan Internet Segmentasi dewasa
Segala usia Dewasa,
intelektual menengah ke atas
Tabel 3 PerbedaanSurat Kabar, Tabloid, Majalah dan Bulettin
Perbedaan Surat Kabar
Tabloid Majalah
Buletin Waktu Terbit
Setiap hari relative umum
Setiap minggu bergantung kebijakan perusahaan Relatif terbatas Tertentu
Bentuk dan Ukuran Lembaran kertas buram dengan
luas + 42 x 58 cm perhalaman
Lembaran kertas dengan kualitas
yang relative lebih bagus
daripada surat kabar dengan
luas 29 x 42 cm hal
Berbentuk hampir seperti
buku dengan ukuran bervariasi
ex : Tempo, Sabili, Intisari
Bisa berbentuk
seperti majalah tapi
lebih tipis, atau hanya
semacam lembaran
setengah folio
Sifat Sajian Formal, Kaku
Variatif Kreatif, bergantung Segmentasi Variasi Warna
Minim Warna Lebih banyak
warna Relatif banyak
warna bahkan kadang Full
Colour Minim warna
tapi bergantung karakteristik
Bulettin Harga
Relatif Murah Harga sedang,
cenderung mahal Relatif mahal
Relatif murah
Prioritas Berita Stright News
aktualitas dan sisi pentingnya
diutamakan Feature dan Soft
News Sisi kemenarikanhib
uran diprioritaskan
Feature, Investigation
Report dan Soft News
bergantung Segmentasi
Soft News
Prioritas Substansi Berita
Umum Khusus, Bergantung segmentasi
Definisi Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media
berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on-line internet.jadi media lebih kepada alat untuk menyampaikan berita.
News berita mengandung kata new yang berarti baru. Secara singkat
sebuah berita adalah sesuatu yang baru yang diketengahkan bagi khalayak pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, news adalah apa yang surat kabar atau
majalah cetak atau apa yang para penyiar beberkan. Banyak pemikir komunikasi yang mendefinisikan tentang berita,
diantaranya: 1.
Menurut W.J.S. Purwadarminta: berita adalah laporan tentang satu kejadian yang terbaru.
2. Menurut Dean M. Lyle Spencer: Berita adalah suatu kenyataan atau
ide yang benar yang dapat menarik perhatian sebagian besar dari pembaca.
3. Menurut Willard C. Bleyer: Berita adalah sesuatu yang termasa baru
yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar. Karena itu ia dapat menarik atau mempunyai makna bagi pembaca surat kabar.
4. Menurut William S Maulsby: Berita adalah suatu penuturan secara
benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang
memuat berita tersebut. 5.
Menurut Eric C. Hepwood: Berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting yang dapat menarik perhatian umum.
6. Menurut Dja’far H Assegaf: Berita adalah laporan tentang fakta atau
ide yang termasa baru , yang dipilih oleh staff redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena
luar biasa, entah karena pentingnya, atau akibatnya, entah pula karena ia mencakup segi–segi human interest seperti humor, emosi dan
ketegangan. 7.
Menurut J.B. Wahyudi: Berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memilki nilai penting, menarik bagi sebagian khalayak,
masih baru dan dipublikasikan melalui media massa periodik. 8.
Menurut Amak Syarifuddin: Berita adalah suatu laporan kejadian yang ditimbulkan sebagai bahan yang menarik perhatian publik media
massa.
13
Dari pengertian-penertian diatas, menimbulkan pendapat bahwa tidak semua yang tertulis dalam surat kabar atau majalah bisa disebut sebagai berita.
Iklan dan resep masakan tidak bisa disebut berita. Yang disebut berita adalah laporan tentang sebuah peristiwa. Dengan perkataan lain, sebuah peristiwa tidak
akan pernah menjadi berita bila peristiwa tersebut tidak dilaporkan Contohnya Tulisan Non Fiksi di media massa bukanlah berita, tetapi
tulisan ilmiah yang mengandung opini penulisnya baik tersurat maupun tersirat. Tulisan Fiksi pada dasarnya bertujuan untuk menghibur. Namun dalam
perkembangannya, tulisan fiksi ini bisa menjadi alternative kritik sosial atau mengungkapkan argumentasi penulisnya. Bahkan, fiksi juga menjadi alternatif
mengungkap kata yang tidak mungkin di sampaikan melalui berita. Contohnya adalah tulisan Seno Gumira Adjidarma yang menulis cerpen “Maria dan Telinga”
yang mengungkap fakta kekerasan pemerintahan Soeharto dalam konflik Timor- Timur.
13
Siti Nurnabila Adawiyah,”Sekilas Tentang Jurnalistik”, artikel diakses pada 5 Agustus 2009 dari http:mkbi.multiply.comjournalitem19.html
Faktor yang membuat sebuah kejadian memiliki nilai berita. Tujuh di antaranya adalah:
Jenis-jenis Berita
1. Sifat kejadian
2. Masalah yang dicakup
3. Lingkup pemberitaan
4. Sifat pemberitaan
Unsur-unsur Berita
Secara umum, unsur-unsur berita yang selalu ada pada sebuah berita adalah:
1. Headline,
biasa disebut judul. Sering juga dilengkapi dengan anak judul. Ia berguna untuk menolong pembaca agar segera mengetahui peristiwa
yang akan diberitakan 2.
Deadline, ada yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan
tanggal kejadian. Ada pula yang terdiri atas nama media massa, tempat kejadian dan tanggal kejadian. Tujuannya adalah untuk menunjukkan
tempat kejadian dan inisial media. 3.
Lead, lazim disebut teras berita. Biasanya ditulis pada paragraph pertama
sebuah berita. Ia merupakan unsur yang paling penting dari sebuah berita, yang menentukan apakah isi berita akan dibaca atau tidak. Ia merupakan
sari pati sebuah berita, yang melukiskan seluruh berita secara singkat.
4. Body,
atau tubuh berita. Isinya menceritakan peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Dengan demikian body
merupakan perkembangan berita.
Unsur Utama Sebuah Berita:
H: How Bagaimana. Jika satu saja elemen 5W+1H tidak ada dalam sebuah
tulisan jurnalistik, Maka berita tersebut belum lah lengkap dan layak disebut sebagai berita.
1. What : Pokok masalah dalam sebuah peristiwa. Apa kejadian yang
sedang terjadi, apa peristiwa yang sedang berlangsung. 2.
Who : Subyek berita manusia dalam sebuah peristiwa. Siapa pelaku dalam peristiwa tersebut. Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Keterangan pelaku ini, selain mencantumkan nama, juga status, umur, ataupun jabatannya bila perlu. Terkantung pada jenis peristiwanya.
3. Where : Dimana peristiwa itu terjadi. Tempat ini harus dijelaskan
dengan detil. 4.
When : Kapan terjadinya peristiwa itu, mulai kapan hingga kapannya. Tanggal bulan dan tahun yang lengkap. Jika perlu lengkapi dengan detil
jam. 5.
Why : Mengapa bisa terjadi, dan kemudian dianggap penting? Penjelasan ‘Why’ ini dapat kita uraikan dengan jelas, latar belakang
terjadinya suatu peristiwa. Apa maksud, tujuan, motif dan sebagainya. 6.
How : Bagaimana proses kejadiannnya. Bagaimana peristiwa itu terjadi.
Berita muncul dalam benak manusia untuk disebarkan kepada manusia lain untuk mewujudkan komunikasi sosial. Berita yang muncul dalam benak manusia
itu bukan suatu peristiwa, tapi lebih merupakan sesuatu yang diserap setelah peristiwa itu terjadi. Berita tidak identik dengan fakta peristiwa, melainkan sebuah
upaya untuk merekonstruksi fakta dalam kerangka inti peristiwa Joseph Klapper dalam William L. Rivers, melihat adanya kemampuan
“rekayasa kesadaran”dan ini dinyatakan sebagai kekuatan terpenting media, yang bisa dimanfaatkan untuk tujuan apapun. Rekayasa kesadaran, sudah ada sejak
lama, namun media-lah yang memungkinkan hal ini dilaksanakan secara cepat dan besar-besaran
C. Anak-Anak dan Media