25
BAB III METODE PENELTIAN
3.1. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono, 2006:1.
Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survey, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok, Singarimbun, 2006:3. Penelitian ini bersifat asosiatifkausal, karena terdapat
variabel independen variabel yang mempengaruhi dan variabel dependen dipengaruhi atau dengan kata lain hubungannya bersifat sebab-akibat, maka
penelitian ini dapat dilakukan dengan memfokuskan pada dua variabel saja.
3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan Politeknik Negeri Lhokseumawe yang beralamat di Jalan Banda Aceh-Medan Km.280,3 Buket Rata
Kabupaten Aceh Utara NAD.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Menurut Sugiyono 2006:90, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang di
tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Maka dengan itu populasi ditetapkan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini
dengan tujuan agar mempermudah dalam mendapatkan hasil yang ingin dicapai. Berdasarkan pendapat tersebut maka yang menjadi kriteria populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Politeknik yang terdaftar sebagai anggota Perpustakaan Politeknik. Data yang diperoleh dari bagian tata usaha perpustakaan
Politeknik, sampai awal tahun 2010 terdapat jumlah anggota perpustakaan sebanyak 2.451 orang yang terdiri dari mahasiswa sebanyak 2.153 orang dan
pegawai sebanyak 298 orang. Dalam hal ini jumlah populasi adalah 2.153 orang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
26 yaitu mahasiswa yang menjadi anggota perpustakaan di Politeknik Negeri
Lhokseumawe.
3.3.2. Sampel
Mengingat jumlah populasi yang besar maka penulis memandang tidak perlu seluruh populasi diteliti untuk itu dijadikan sampel. Menurut Sugiyono
2006:73 sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel
adalah dengan menggunakan teknik accidental, yaitu dengan memberikan kuesionerangket kepada pengguna perpustakaan yang sedang memanfaatkan
perpustakaan. Menurut Sugiono 2006:77 bahwa, teknik accidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa yang secara kebetulan
bertemu peneliti yang dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Karena peneliti memiliki keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, maka tidak semua populasi dijadikan sampel penelitian ini. Untuk menentukan
banyaknya sampel penelitian penulis menggunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut :
n =
Keterangann : n = ukuran sampel
N = ukuran populasi e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
ditolerir, misalnya 1, 2, 3, 4, 5, atau 10
Berdasarkan rumus di atas penulis menetapkan banyaknya sampel dengan taraf kesalahan 10, sehingga dapat diketahui jumlah sampel adalah sebanyak 96 orang.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
27
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket yang ditujukan bagi pengguna Perpustakaan Politeknik Negeri Lhokseumawe. Angket disebarkan
kepada 96 responden yaitu Mahasiswa Politeknik yang sedang mengunakan katalog OPAC. Melalui angket tersebut maka dapat diukur pengaruh sistem
temu kembali informasi terhadap pemanfaatan koleksi oleh Mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe. Setiap variabel penelitian memiliki beberapa indikator
yang berasal dari teori pada bab sebelumnya dan tiap-tiap indikator menghasilkan butir-butir pernyataan yang akan diolah dengan metode statistik menggunakan alat
bantu SPSS. Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan data-
data yang diperlukan oleh peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Primer
1. Angket, yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan daftar-
daftar pernyataan angket yang akan diisi oleh responden. 2.
Pengamatan observasi, wawancara dan studi waktu dan gerak, dilakukan dengan pengamatan langsung dalam studi kasus dan
lapangan Jogiyanto, 2008:78 yaitu di Perpustakaan Politeknik Negeri Lhokseumawe yang beralamat di Jalan Banda Aceh-Medan
Km.280,3 Buket Rata Kabupaten Aceh Utara NAD. 3.
Wawancara interview, yaitu mengadakan wawancara dengan responden yang berkaitan dengan masalah penelitian.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder
1. Studi dokumenter dokumentary, yang dimiliki oleh perpustakaan.
Misalnya, data statistik perpustakaan, laporan tahunan, buku panduan perpustakaan dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
28 2.
Studi kepustakaan library research, yaitu mengumpulkan data melalui berbagai macam literatur dan dokumen lain yang
berhubungan yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam penelitian.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat pengukur yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan untuk
memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah angket kuesioner. Berkaitan dengan pendapat di atas, maka dalam melakukan penelitian ini peneliti
menggunakan angket sebagai instrumen dalam pengumpulan informasi dari para responden. Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi atau dari responden.
3.5.1. Angket
Untuk memudahkan dalam perolehan data di lapangan, maka penulis menggunakan alat bantu angket. Angket kuesioner adalah “Satu set pertanyaan
yang tersusun secara sistemastis sehingga pertanyaan yang sama dapat diajukan terhadap setiap responden” Supranto, 2002:23. Oleh sebab itu, untuk
menentukan sebuah item yang dinyatakan sebagai responden, maka terlebih dahulu penulis menentukan kisi-kisi angket yang menggambarkan berbagai aspek
yang diteliti.
3.5.2 Kisi-Kisi Angket
Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem temu kembali informasi terhadap pemanfaatan koleksi oleh pengguna dalam memanfaatkan koleksi
perpustakaan maka penulis menetapkan kisi-kisi angket yang berkaitan dengan permasalahan diatas, dan disesuaikan dengan tinjauan teoritis yang telah
ditetapkan pada bab II, maka ditentukan indikator dari masing-masing variabel dan subvariabel.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
29
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket
Variabel Indikator
Nomor item Jumlah
Sistem Temu Kembali
Informasi X
1. Frekuensi penggunaan
OPAC 2.
Pengetahuan pengguna tentang OPAC
3. Fungsi OPAC
4. Keberhasilan dalam temu
kembali informasi 1,2
3,4,5 6,7,8
9,10,11 2
3 3
3 Pemanfaatan
koleksi Y
1. Koleksi perpustakaan
2. Cara Pemanfatan koleksi
3. Frekuensi Pemanfaatan
koleksi 12,13,14,15,16
17,18,19,20 21,22,23
5 4
3
Jumlah 20
20
3.6 Definisi Operasional Variabel
Dalam melakukan penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diukur, yaitu apakah ada pengaruh antara sistem temu kembali informasi X sebagai
variabel bebas dengan pemanfaatan koleksi Y sebagai variabel terikat. Menurut Arikunto 2002 : 96, “Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel penelitian ini :
1. Variabel Sistem Temu Kembali Informasi X Sistem temu kembali informasi adalah penerapan teknologi informasi yang
menjembatani kebutuhan pengguna informasi yang relevan dengan kebutuhannya. Indikatornya adalah sebagai berikut: 1 Frekuensi penggunaan OPAC, 2
Pengetahuan pengguna tentang OPAC, 3 Keberhasilan dalam temu kembali informasi.
2. Variabel Pemanfaatan Koleksi Y Pemanfaatan koleksi adalah suatu usaha mencari dan menggunakan
koleksi yang disebabkan oleh adanya kebutuhan dalam diri seorang mahasiswa. Indikatornya terdiri dari: 1 Koleksi perpustakaan, 2 Cara pemanfaatan koleksi,
3 Frekuensi pemanfaatan koleksi.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
30
3.7 Skala Pengukuran Variabel