Skala Pengukuran Variabel Analisis Data Uji Pengaruh Parsial Uji-t

30

3.7 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan ukuran skala Likert. “Skala Likert’s digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, Sugiyono 2006:86”. Bobot untuk setiap jawaban yang diberikan responden dari setiap pertanyaan adalah sebagai berikut : a Untuk bobot nilai 4 b Untuk bobot nilai 3 c Untuk bobot nilai 2 d Untuk bobot nilai 1 3.8 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.8.1 Uji Validitas Instrumen Validitas data penelitian tentunya sangat dipengaruhi oleh pengukuran yang akurat dan valid. Karena validitas merupakan merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keakuratan dan kevalidan sebuah instrumen. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Arikunto 2003:145, terdapat dua macam validitas yang sesuai dengan pengujiannya, yaitu : 1. Validitas Eksternal Instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain mengenai variabel penelitian yang dimaksud. 2. Valditas Internal Validitas internal dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen lain secara keseluruhan. Dengan kata lain sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas internal apabila setiap bagian instrumen mendukung “misi” instrumen secara keseluruhan yaitu mengungkap data dari variabel yang dimaksud. Sebelum angket atau kuesioner disebarkan, terlebih dahulu dilakukan uji coba angketkuesioner yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah isi kuesioner dapat dimengerti oleh responden nantinya. Uji coba kuesioner akan diberikan kepada tiga puluh orang yang tidak termasuk sebagai sampel. Dengan jumlah minimal 30 orang ini maka distribusi skor nilai akan lebih mendekati kurve Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 31 normal. Asumsi kurve normal sangat diperlukan dalam perhitungan statistik. Singarimbun, 2006:137. Pengujian validitas kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan validitas internal karena dilakukan dengan cara mengkorelasikan antar skor butir pertanyaan dengan total variabel.

3.8.2 Hasil Pengujian Validitas Instrumen

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen atau setiap item pernyataan dalam angket merupakan instrumen yang dapat mengukur apa yang hendak diukur. Jika terdapat instrumen atau item yang tidak valid maka item tersebut tidak dapat digunakan dalam penelitian ini. Tahap uji validitas butir instrumen dapat dilakukan dengan mengkorelasikan skor dari tiap-tiap butir dengan skor dari total jawaban. Teknik yang digunakan adalah teknik analisis nilai-nilai r Product Moment Correlation. Kriteria yang di gunakan untuk menguji kesahihan butir adalah: Jika t hitung t tabel dengan taraf signifikasi 5, maka butir dinyatakan valid Jika t hitung t tabel dengan taraf signifikasi 5, dan df = n – k maka butir dinyatakan tidak valid.

3.8.2.1 Sistem Temu Kembali Informasi Variabel X

Untuk melihat validitas internal maka dilakukan analisis terhadap uji coba instrumen. Hasil uji coba instrumen peran perpustakaan dengan frekuensi penggunaan OPAC, pengetahuan pengguna tentang OPAC, serta keberhasilan dalam temu kembali informasi terus-menerus diolah untuk melihat validitas internal setiap pernyataan secara keseluruhan dalam instrumen tersebut. Jumlah butir pernyataan yang di uji cobakan untuk variabel X adalah sebanyak 11 butir. Pengujian validitas untuk variabel X dapat dilihat pada tabel 3.2. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 32 Tabel 3.2 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation r tabel Cronbachs Alpha if Item Deleted Keterangan Q1 32,90 12,852 ,799 ,374 ,814 Valid Q2 33,00 13,379 ,634 ,374 ,828 Valid Q3 32,83 15,316 ,300 ,374 ,853 Drop Q4 32,73 14,547 ,504 ,374 ,839 Valid Q5 32,90 12,990 ,688 ,374 ,823 Valid Q6 33,17 16,626 -,039 ,374 ,876 Drop Q7 32,97 13,895 ,645 ,374 ,829 Valid Q8 32,90 13,541 ,562 ,374 ,835 Valid Q9 32,97 12,585 ,902 ,374 ,806 Valid Q10 33,07 12,547 ,800 ,374 ,812 Valid Q11 33,23 16,323 ,048 ,374 ,868 Drop Sumber : Hasil Perhitungan SPSS Versi 14.0 Dari hasil uji coba yang dilakukan terhadap 30 responden ternyata diperoleh 8 butir pernyataan diterimavalid. Pernyataan yang ditolakdrop berjumlah 3 butir pernyataan. Butir pernyataan yang diterima pada instrumen sistem temu kembali informasi yang dapat dinyatakan valid sebanyak 8 butir yaitu Q1, Q2, Q4, Q5, Q7, Q8, Q9, Q10. Adapun 3 butir pernyataan yang drop atau ditolak sehingga tidak digunakan dalam penelitian ini adalah butir Q3, Q6, Q11. Untuk mengetahui apakah setiap butir pernyataan dapat dikatakan valid atau tidak maka harus dikonversikan ke r tabel . Apabila nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r tabel sebesar 0,374 maka setiap butir pernyataan dinyatakan valid. Dimana nilai r tabel dapat diperoleh melalui: df = n – k. df = 30 – 2 = 28, maka r tabel = 0,374 pada taraf signifikansi 5. Keterangan : df : degree of freedom n : jumlah sampel k : banyak variabel

3.8.2.2 Pemanfaatan Koleksi Variabel Y

Untuk melihat validitas internal maka dilakukan analisis terhadap uji coba instrumen. Hasil uji coba instrumen sistem temu kembali informasi dengan indikator-indikator frekuensi pemanfaatan OPAC, pengetahuan pengguna tentang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 33 OPAC, serta fungsi serta keberhasilan dalam temu kembali informasi terus- menerus diolah untuk melihat validitas internal setiap pernyataan secara keseluruhan dalam instrumen tersebut. Jumlah butir pernyataan yang di uji cobakan untuk variabel Y adalah sebanyak 12 butir. Pengujian validitas untuk variabel Y dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation r tabel Cronbachs Alpha if Item Deleted Keterangan Q12 35,27 13,237 ,391 ,374 ,823 Valid Q13 35,23 12,944 ,524 ,374 ,813 Valid Q14 35,13 12,395 ,590 ,374 ,807 Valid Q15 35,00 13,379 ,393 ,374 ,822 Valid Q16 35,33 14,161 ,085 , ,374 ,852 Drop Q17 35,00 12,759 ,494 , ,374 ,815 Valid Q18 35,03 11,964 ,647 ,374 ,801 Valid Q19 35,20 13,476 ,415 ,374 ,821 Valid Q20 35,07 12,685 ,548 ,374 ,811 Valid Q21 35,13 11,982 ,624 ,374 ,803 Valid Q22 35,10 13,403 ,361 ,374 ,825 Drop Q23 35,17 11,109 ,801 ,374 ,784 Valid Sumber : Hasil Perhitungan SPSS versi 14.0 Dari hasil uji coba yang dilakukan terhadap 30 responden ternyata diperoleh 10 butir pernyataan diterimavalid. Pernyataan yang ditolakdrop berjumlah 2 butir pernyataan. Butir pernyataan yang diterima pada instrumen pemanfaatan koleksi yang dapat dikatakan valid sebanyak 10 butir yaitu Q12, Q13, Q14, Q15, Q17, Q18, Q19, Q20, Q21, Q23. Adapun 2 pernyataan yang drop atau ditolak sehingga tidak digunakan dalam penelitian adalah butir Q16, Q22, untuk mengetahui apakah setiap butir pernyataan dapat dikatakan valid atau tidak maka harus dikonversikan ke r tabel . Apabila nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r tabel sebesar 0,374 maka setiap butir pernyataan dinyatakan valid. Dimana nilai r tabel dapat diperoleh melalui: df = n – k. df = 30 – 2 = 28, maka r tabel = 0,374 pada taraf signifikansi 5. Keterangan : df : degree of freedom n : jumlah sampel k : banyak variabel Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 34

3.8.3 Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu angketkuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu angket dikatakan reliabel atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Jawaban responden dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten. Ghozali 2005:20 menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan angket pertanyaan yang sama pada waktu berbeda, dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabanya. 2. One Shot atau pengukuran sekali saja di lakukan dengan cara hanya sekali saja angket diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Pengujian reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan one shot atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian reabilitasnya digunakan uji statistik koefisien alpha dari Cronbach atau disebut dengan Cronbach’s coefficient alpha Jogiyanto, 2008:186. Menurut Umar dalam Ginting 2009:37, suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0.60.

3.8.4 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat tingkat kepercayaan data yang diperoleh dari instrumen pengumpulan data sehingga jika dilakukan pengumpulan data ulang dengan instrumen dan objek yang sama maka hasilnya akan sama atau perbedaan tidak signifikan. Untuk menguji reliabilitas butir digunakan Cronbach’s Alpha ≥ dari 0,60.

3.8.4.1 Sistem Temu Kembali Informasi Variabel X

Tabel 3.4 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,849 11 Sumber : Hasil Perhitungan SPSS versi 14.0 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 35 Untuk mengetahui apakah setiap butir pernyataan dapat dikatakan reliabel atau tidak maka harus dikonversikan dengan nilai Cronbach’s Alpha atau r alpha sebesar 0,849. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen sistem temu kembali informasi lebih besar dan positif dari 0,60.

3.8.4.2 Pemanfaatan Koleksi Variabel Y

Tabel 3.5 Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,828 12 Sumber : Hasil Perhitungan SPSS versi 14.0 Untuk mengetahui apakah setiap butir pernyataan dapat dikatakan reliabel atau tidak maka harus dikonversikan dengan nilai Cronbach’s Alpha atau r alpha sebesar 0,828. Hal ini membuktikan instrumen pemanfaatan koleksi adalah reliabel karena r alpha yang bernilai 0,828 lebih besar dan positif dari 0,60.

3.9 Analisis Data

Semua data yang berasal dari angket diolah sehingga menghasilkan deskripsi jawaban yang akan ditabulasikan untuk mengetahui persentase dari masing-masing jawaban dari responden. Untuk mengetahui pengaruh sistem temu kembali informasi terhadap pemanfaatan koleksi maka digunakan analisis Regresi Linier Sederhana RLS yang dirumuskan sebagai berikut : Dimana : = Pemanfaatan koleksi a = Konstanta harga Y bila X=0 b = Koefisien regresi X = Sistem temu kembali informasi STBI Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 36 Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : a. Ho : ρ = 0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara sistem temu kembali informasi terhadap pemanfaatan koleksi oleh Mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe b. Ha : ρ 0 terdapat pengaruh yang signifikan antara sistem temu kembali informasi terhadap pemanfaatan koleksi oleh Mahasiswa Politeknik Negeri Lhokseumawe, Sugiyono, 2006 : 55.

3.10 Uji Pengaruh Parsial Uji-t

Untuk mengetahui pengaruh sistem temu kembali informasi terhadap pemanfaatan koleksi dilakukan dengan pengujian secara parsial. Pengujian secara parsial dilakukan dengan Uji-t. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak maka dilakukan Uji-t yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat kepercayaan α = 0,5. Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya sistem temu kembali infomasi berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan koleksi. Sedangkan jika t hitung t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya sistem temu kembali infomasi tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan koleksi.

3. 11 Uji Determinasi r

2 . Menurut Subagyo 2004:166, “Koefisien determinasi menunjukkan persentase perubahan nilai dependen variabel yang disebabkan oleh perubahan nilai independen variabel, sisanya dipengaruhi oleh perubahan faktor lain”. Koefisien Determinasi r 2 berkisar antara 0 sampai dengan 1 0 ≤ r 2 ≤ 1. Bila r 2 mendekati 0, maka pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat adalah kecillemah, dan bila r 2 mendekati 1, maka pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat adalah besarkuat. Hasil pengujian koefisien determinasi dalam penelitian ini menggunakan bantuan program software SPSS Statistical Product and Solution versi 14.0 for windows. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 37 Untuk mengukur kedekatan korelasi antara variabel sistem temu kembali informasi dengan pemanfaatan koleksi di perpustakaan, digunakan koefisien korelasi disimbolkan “ r “ dengan kategori sebagai berikut: Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat sekali Sugiyono, 2006 : 149 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah angket. Adapun jumlah pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 18 butir. Sebagaimana tujuan dari penelitian ini, angket disebarkan kepada responden yaitu Mahasiswa Politeknik Negri Lhokseumawe yang sedang menggunakan sarana temu kembali informasi yaitu OPAC. Kuesioner berisikan pernyataan- pernyataan mengenai pengaruh sistem temu kembali informasi terhadap pemanfaatan koleksi di Perpustakaan Politeknik Negeri Lhokseumawe.

4.2 Karakteristik Responden

Karakteristik responden didalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Program Studi Jenis Kelamin Jumlah Persentase L P 1 Teknik Sipil 9 4 12 11,52 2 Teknik Mesin 9 9 8,64 3 Teknik Kimia 6 4 10 9,6 4 Teknik Listrik 1 3 4 3,84 5 Teknik Telekomunikasi 3 3 2,88 6 Teknik Elektronika 8 2 10 9,6 7 IOI 5 3 8 7,68 8 Perbankan 1 1 2 1,92 9 Adm.Bisnis 8 8 7,68 10 Tata Niaga 1 11 12 11,52 11 Migas 8 2 10 9,6 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara