ini tetap digunakan dalam menghitung faktor skor. Adapun koefisien muatan faktor dapat dilihat pada tabel 3.8, berikut ini:
No Koefisien
Standar Error
Nilai T Signifikan
1. 0.59
0.07 8.17
V 2.
0.05 0.09
0.53 X
3. 0.72
0.07 10.08
V 10.
0.40 0.08
4.76 V
13. 0.80
0.07 11.22
V 14.
0.49 0.07
6.56 V
t r
= signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Dilihat dari model faktor di atas, dari 6 item yang mengukur dimensi afektif, terdapat 1 item yang memiliki nilai T kurang dari 1.96 yaitu item 2,
maka item ini akan didrop. Sedangkan sisa item lainnya memiliki nilai t 1.96 signifikan dan semua bertanda positif, maka item-item tersebut digunakan
dalam mengestimasi skor faktor untuk faktor afektif.
2. Validitas Konstruk Faktor Kognitif
Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor tidak fit, dengan Chi Square = 122.45, df = 9, P-v
u e
= 0.00000, RMSEA = 0.252. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan
pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 5.52, df = 4, P-v
u e = 0.23798
dan RMSEA = 0.044. Gambar analisis faktor konfirmatorik faktor kognitif dan faktor selanjutnya dapat dilihat pada lampiran.
Selanjutnya, kualitas item dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal
ini, yang diuji yaitu hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien
muatan faktor, seperti pada tabel 3.9 berikut ini:
+, -
+ ,
+ .- -
No Koefisien
Standar Error Nilai t
Signifikan 4
0.74 0.07
11.20 V
5 0.80
0.11 7.55
V 6
0.62 0.07
9.14 V
7 0.70
0.07 10.69
V 8
0.84 0.06
13.42 V
9 0.61
0.07 9.08
V
01 0
r
234 2 3
5 1 2362
7
= signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Dilihat dari model faktor di atas, dari 6 item yang mengukur faktor kognitif, semua item signifikan t 1.96 dan bertanda positif, Oleh karena itu,
berdasarkan hasil pengujian ini, tidak ada item yang didrop. Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran pada beberapa item yang
saling berkorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada dirinya masing-masing. Adapun butir-butir soal
yang kesalahan pengukurannya saling berkorelasi yaitu item nomor 5. Tetapi karena item nomor 5 memiliki kesalahan pengukuran yang tidak lebih dari tiga,
maka item tersebut tetap akan dianalisis dalam penghitungan faktor skor. Matriks korelasi faktor kognitif dan faktor selanjutnya dapat dilihat pada
lampiran.
89 :;=
=
t
; ?
AB
str u
C D;C
t
AE AB
;F = G
Dari analisis CFA yang dilakukan, didapatkan model satu faktor fit, dengan Chi Square = 0.00, df = 0, P-v
HI
u e
= 1.00000, RMSEA = 0.000. Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat diterima, yang berarti bahwa
seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu faktor konatif yang dalam hal ini merupakan salah satu dari dimensi sikap terhadap bank syariah. Adapun
koefisien muatan faktor dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut ini:
JKLM N 89
OP QR
KJK S
D K
J TU
V J
M Q
RS J
R D
K J
TU T
S K J
V D
No Koefisien
Standar Error Nilai t
Signifikan 11
0.95 0.13
7.09 V
12 0.56
0.10 5.75
V 15
0.38 0.08
4.34 V
WX YX
r
Z [ \Z
[ ]
YZ [ Z
_
= signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Dilihat dari model faktor di atas, dari 3 item yang mengukur dimensi konatif, semua item signifikan t 1.96 dan bertanda positif, maka
keseluruhan item digunakan dalam mengestimasi faktor skor untuk dimensi konatif.
`a`aba` cd
e fghe i e
t
g j k l
gh g mno p
g k
u
q rsl
t
e t
Dalam hal ini Peneliti menguji apakah item yang ada bersifat unidimensional dalam mengukur dimensi dari norma subyektif yaitu
u
o rm
vw
ive
xy
lief dan
z
o tiv
vw
io n
to
{
o m
p ly
.
ba fgh ei e
t
g j |
n }
str u
l
Normative Belief
Peneliti menguji apakah 9 item yang ada bersifat unidimensional mengukur satu faktor yaitu n
o rm
vw
ive
xy
lief . Dari hasil awal analisis CFA yang
dilakukan, model satu faktor tidak fit, dengan Chi Square = 597.63, df = 27, P-v
v ~
u e
= 0.0000, RMSEA = 0.328. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan
berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 18.24, df = 15, P-v
v ~
u e = 0.25047 dan RMSEA = 0.033.
Selanjutnya, kualitas item dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal
ini, yang diuji yaitu hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien
muatan faktor, seperti pada tabel 3.11 berikut ini:
NORMATIVE BELIEF
No Koefisien
Standar Error
Nilai t Signifikan
1. 0.30
0.07 4.47
V 2.
0.67 0.08
8.25 V
3. 0.70
0.06 11.03
V 4
0.56 0.07
8.25 V
5 0.50
0.07 7.28
V 6
0.25 0.07
3.35 V
7 0.85
0.06 13.60
V 8
0.73 0.06
11.42 V
9 0.43
0.07 6.05
V
r
= signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Dilihat dari model faktor di atas, dari 9 item yang mengukur n o
rm
ive
lief , tidak terdapat item yang bermuatan negatif dan juga tidak terdapat item yang tidak signifikan tidak bagus, maka keseluruhan item-item tersebut
diikutsertakan tidak didrop dalam menghitung skor faktor dari variabel n
o rm
ive
lief . Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan
pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada
dirinya masing-masing.
Adapun butir-butir
soal yang
kesalahan pengukurannya saling berkorelasi dan multidimensional yaitu item nomor 2
dan 6 sehingga item ini tidak digunakan untuk mengghitung faktor skor. Sedangkan item yang paling baik karena kesalahan pengukurannya hanya
berkorelasi satu kali yaitu item nomor 1. Selanjutnya, item-item yang baik tersebut diujikan dengan menghitung faktor skornya.
¡ ¢
¡
t
£
¤ ¥¦
str u
§
Motivation to Comply
Peneliti menguji apakah 9 item yang ada bersifat unidimensional mengukur satu faktor yaitu m
o tiv
¨
tio n
to
©
o m
p ly
. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, diperoleh model satu faktor tidak fit, dengan Chi Square = 376.87,
df = 27, P-v
¨ ª
u e
= 0.0000, RMSEA = 0.255. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item
dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 18.24, df = 15, P-v
¨ ª
u e = 0.25047 dan RMSEA = 0.033.
Selanjutnya, kualitas item dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal
ini, yang diuji yaitu hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien
muatan faktor, seperti pada tabel 3.12 berikut ini:
« ¬® ¯ °
±
²
³ ¬« ¬
´ µ
¬ ¤
« ¶·
¸ «®
² ³ ´
« ³ ¤
µ ¬
¤ «
¶ ·
MOTIVATION TO COMPLY
No Koefisien
Standar Error Nilai t
Signifikan 1.
0.30 0.07
4.47 V
2. 0.67
0.08 8.25
V 3.
0.70 0.06
11.03 V
4 0.56
0,07 8.25
V 5
0.50 0.07
7.28 V
6 0.25
0.07 3.35
V 7
0.85 0.06
13.60 V
8 0.73
0.06 11.42
V 9
0.43 0.07
6.05 V
¹º »º
r
¼ ½ ¾¼ ½¿
»¼ ½ À
¼ Á
= signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Dilihat dari model faktor di atas, dari 9 item yang mengukur m o
tiv
ÂÃ
io n
to
Ä
o m
p ly
, tidak terdapat item yang bermuatan negatif dan juga tidak terdapat item yang tidak signifikan tidak bagus, maka keseluruhan item-item tersebut
diikutsertakan tidak didrop dalam menghitung faktor skor dari variabel m
o tiv
ÂÃ
io n
to
Ä
o m
p ly
. Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi, sehingga
dapat disimpulkan bahwa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing. Adapun butir-butir soal yang kesalahan
pengukurannya saling berkorelasi dan multidimensional yaitu item nomor 6, sehingga tidak digunakan dalam menghitung faktor skor. Selanjutnya, item-
item yang baik tersebut diujikan dengan menghitung faktor skornya.
ÅÆÅÆÇÆÈ ÉÊ
Ë ÌÍÎË Ï Ë
t
Í Ð Ñ Ò
ÍÎ Í
Perceived Behavior Control
Dalam hal ini Peneliti menguji apakah item yang ada bersifat unidimensional dalam mengukur dimensi dari
ÓÔÕ Ä
eived
ÖÔ× Â
vio r
Ä
o n
tro l
yaitu
Ä
o n
tro l
ÖÔ
lief pendukung dan po
w er
ÖÔ
lief pendukung, serta
Ä
o n
tro l
ÖÔ
lief penghambat dan
po w
er
ÖÔ
lief penghambat.
ÇÆ ÌÍÎ ËÏ Ë
t
Í Ð Ø
ÙÚ
str u
Ò
Control Belief
Û ÜÚ
Ï
u
Ò
u
Ú Ý
Peneliti menguji apakah 6 item yang ada bersifat unidimensional mengukur satu faktor yaitu
Ä
o n
tro l
ÖÔ
lief . Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan,
model satu faktor tidak fit, dengan Chi Square = 714.24, df = 10, P-v
ÂÞ
u e
= 0.0000, RMSEA = 0.595. Namun, setelah dilakukan modifikasi
terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square =
7.00, df = 4, P-v
ßà
u e = 0.13577 dan RMSEA = 0.061.
Selanjutnya, kualitas item dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal
ini, yang diuji yaitu hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien
muatan faktor, seperti pada tabel 3.13 berikut ini:
áâãä å æçèæ
éê âáâ
ë ì
â í
á î ï
ð áä
é ê
ë á
ê í
ì â
í á
î ï
CONTROL BELIEF
ñ ä
ë ò
êí êë ó
No Koefisien
Standar Error Nilai t
Signifikan 1.
0.83 0.06
13.89 V
2. 0.82
0.06 13.23
V 3.
0.95 0.06
17.19 V
4 0.81
0.06 13.52
V 5
0.75 0.06
12.02 V
6 0.63
0.07 9.59
V
ô õö õ
r
÷øù ÷ ø
ú ö ÷øû÷
ü
= signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Dilihat dari model faktor di atas, dari 6 item yang mengukur
ý
o n
tro l
þÿ
lief p
en d
u ku
n g
, tidak terdapat item yang bermuatan negatif dan juga tidak terdapat item yang tidak signifikan tidak bagus, maka keseluruhan item-item tersebut
diikutsertakan tidak didrop dalam menghitung skor faktor dari variabel
ý
o n
tro l
þÿ
lief p
en d
u ku
n g
. Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi, sehingga
dapat disimpulkan bahwa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing. Adapun butir-butir soal yang kesalahan
pengukurannya saling berkorelasi dan multidimensional yaitu item nomor 5, namun karena jumlah korelasi tidak lebih dari tiga kali maka tetap digunakan
untuk menghitung faktor skor. Sedangkan item yang paling ideal karena kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi adalah item nomor 1. Selanjutnya,
item-item yang baik tersebut diujikan dengan menghitung faktor skornya.
t str
u Power belief
u u
Peneliti menguji apakah 6 item yang ada bersifat unidimensional mengukur satu faktor yaitu p
o w
er lief
pendukung. Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor tidak fit, dengan Chi Square = 160.19, df = 9 ,
P-v u
e = 0.00000, RMSEA = 0.291. Namun, setelah dilakukan modifikasi
terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square =
5.41, df = 3, P-v u
e = 0.14412 dan RMSEA = 0.064. Selanjutnya, kualitas item dapat dilihat dari signifikan tidaknya item
tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal ini, yang diuji yaitu hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap
item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.14 berikut ini:
POWER BELIEF
No Koefisien
Standar Error Nilai t
Signifikan 1.
0.84 0.06
13.67 V
2. 0.87
0.06 15.15
V 3.
1.05 0.05
21.03 V
4. 0.73
0.06 11.95
V 5.
0.64 0.06
9.95 V
6. 0.87
0.08 10.94
V
r
+ ,
+ -
+ .
= signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Dilihat dari model faktor di atas, dari 6 item yang mengukur p o
w er
elief ,
semua item signifikan t 1.96 dan bertanda positif, maka keseluruhan item digunakan dalam mengestimasi faktor skor untuk variabel p
o w
er
01
lief . Hanya
saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa
item tersebut sebenarnya bersifat multidimensional pada dirinya masing- masing. Adapun butir-butir soal yang kesalahan pengukurannya saling
berkorelasi dan multidimensional yaitu item nomor 3 dan 6. Namun karena jumlah korelasi tidak lebih dari tiga kali maka tetap digunakan untuk
menghitung faktor skor. Sedangkan item yang paling ideal karena kesalahan pengukurannya hanya berkorelasi satu kali yaitu item nomor 2 dan 4.
Selanjutnya, item-item yang baik tersebut diujikan dengan menghitung faktor skornya.
23 4567 8
7
t
5 9
: ;
str u
=
Control belief
? A 5B
C 5D
Peneliti menguji apakah 6 item yang ada bersifat unidimensional mengukur satu faktor yaitu
E
o n
tro l
FG
lief . Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan,
model satu faktor tidak fit, dengan Chi-Square = 262.76, df = 20, P-v
HI
u e
= 0.00000, RMSEA = 0.247. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan
berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 17.10, df=13, P-v
HI
u e = 0.19469 dan RMSEA = 0.040.
Selanjutnya, kualitas item dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal
ini, yang diuji yaitu hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien
muatan faktor, seperti pada tabel 3.15 berikut ini:
JKLM N 23
OP QR
KJK S
T K
: J
U V W
JM Q
R S
J R:
T K
: J
U V
CONTROL BELIEF
M S
XY K Q
L K J
No Koefisien
Standar Error Nilai t
Signifikan 1.
0.17 0.08
2.23 V
2. 0.53
0.07 7.26
V 3.
0.63 0.07
9.32 V
4 0.66
0.07 9.80
V 5
0.60 0.07
8.80 V
6 0.77
0.07 11.83
V 7
0.54 0.08
6.86 V
8 0.49
0.07 6.56
V
Z [\ [
r
]_ ] `
\ ]a] b
= signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Dilihat dari tabel 3.15 di atas, dari 8 item yang mengukur
c
o n
tro l
de
lief penghambat, semua item signifikan t 1.96 dan bertanda positif, maka
keseluruhan item digunakan dalam mengestimasi faktor skor untuk variabel
c
o n
tro l
de
lief penghambat. Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat
kesalahan pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensional
pada dirinya masing-masing. Adapun butir-butir soal yang kesalahan pengukurannya saling berkorelasi dan multidimensional yaitu item nomor 7,
sehingga tidak digunakan dalam menghitung faktor skor. Sedangkan item yang paling ideal karena kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi yaitu item
nomor 3 dan 4. Selanjutnya, item-item yang baik tersebut diujikan dengan menghitung faktor skornya.
fg hijk l
k
t
i m
n op
str u
q
Power belief
r sp tu
iv w ix
Peneliti menguji apakah 8 item yang ada bersifat unidimensional mengukur satu faktor yaitu p
o w
er
de
lief penghambat. Dari hasil awal analisis CFA yang
dilakukan, diperoleh model satu faktor yang tidak fit, dengan Chi-Square = 262.76, df = 20, P-v
yz
u e
= 0.00000, RMSEA = 0.247. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada
beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 17.10, df=13, P-v
yz
u e
= 0.19460 dan RMSEA = 0.040.
Selanjutnya, kualitas item dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal
ini, yang diuji yaitu hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien
muatan faktor, seperti pada tabel 3.16 berikut ini:
{ |}~
|
{ |
|
{
{~
{
|
{
POWER BELIEF
~
|
}| {
No Koefisien
Standar Error Nilai t
Signifikan 1.
0.17 0.08
2.23 V
2. 0.53
0.07 7.26
V 3.
0.63 0.07
9.32 V
4 0.66
0.07 9.80
V 5
0.60 0.07
8.80 V
6 0.77
0.07 11.83
V 7
0.54 0.08
6.86 V
8 0.49
0.07 6.56
V
r
= signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Dilihat dari model faktor di atas, dari 8 item yang mengukur p o
w er
lief penghambat, semua item signifikan t 1.96 dan semua bertanda positif,
maka keseluruhan item digunakan dalam mengestimasi faktor skor untuk variabel p
o w
er
lief penghambat. Hanya saja, pada model pengukuran ini
terdapat kesalahan pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa item tersebut sebenarnya bersifat
multidimensional pada dirinya masing-masing. Adapun butir-butir soal yang kesalahan pengukurannya saling berkorelasi dan multidimensional yaitu item
nomor 7, sehingga item ini tidak digunakan untuk menghitung faktor skor. Sedangkan item yang paling ideal karena kesalahan pengukurannya tidak
berkorelasi yaitu item nomor 3 dan 4. Selanjutnya, item-item yang baik tersebut diujikan dengan menghitung faktor skornya.
¡¢£ ¤
t
¢ ¥ ¦ §
¢£ ¢ ¨©
£ ª
u
¥
t
¢ ¥
Dalam hal ini Peneliti menguji apakah item yang ada bersifat unidimensional dalam mengukur dimensi dari Religiusitas yaitu d
«¬
ly sp irit
«®
exp erie
¯°
e ,
mea n
in g
, va lu
e , belief
, fo rg
iven ess
, priva te relig
io u
s
±² « °
ti
°
e , relig
io
³ ´
sp irit
«® °
o p
in g
, relig io
u s
su p
p o
rt , co
m m
itm en
t , org
a n
i
µ « ¶
i
· ¯ «®
¸
Berikut merupakan hasil uji validitas berdasarkan masing-masing dimensi.
¡¢£ ¤
t
¢ ¥ ¹
º»
str u
§
Daily Spiritual Experience
Peneliti menguji apakah 6 item yang ada bersifat unidimensional mengukur satu faktor yang merupakan salah satu dimensi religiusitas yaitu
¼ «¬
ly sp irit
«®
exp erien
°
e . Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, diperoleh model satu
faktor yang tidak fit, dengan Chi Square = 135.51, df = 9, P-v
«®
u e
= 0.00000, RMSEA = 0.226. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model,
dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 9.92, df = 7,
P-v
«®
u e = 0.19299 dan RMSEA = 0.046.
Selanjutnya, kualitas item dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal
ini, yang diuji yaitu hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap
item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.17 berikut ini:
½¾¿À Á ÂÃÄÅ
Æ Ç ¾ ½¾È
É ¾ ʽËÌ
Í ½
À Æ
Ç È½
Ç Ê É
¾ Ê½Ë Ì
DAILY SPIRITUAL EXPERIENCE
No Koefisien
Standar Error Nilai t
Signifikan 1.
0.67 0.06
10.53 V
2. 0.92
0.05 16.97
V 3.
0.99 0.05
19.28 V
4 0.66
0.06 10.51
V 5
0.86 0.06
15.23 V
6 0.66
0.06 10.49
V
ÎÏ ÐÏ
r
Ñ Ò ÓÑ
Ò Ô
ÐÑ Ò Õ
Ñ Ö
= signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Dilihat dari model faktor di atas, dari 6 item yang mengukur
×ØÙ
ly sp irit
ÚØÛ
exp erien
Ü
e , semua item signifikan t 1.96 dan bertanda positif, maka
keseluruhan item digunakan dalam mengestimasi skor faktor untuk variabel d
a ily sp
irit
ÚØÛ
exp erie
Ý Ü
e . Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat
kesalahan pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensional
pada dirinya masing-masing. Adapun butir-butir soal yang kesalahan pengukurannya saling berkorelasi yaitu item nomor 2 dengan 1 dan item nomor
6 dengan 4, namun karena jumlah korelasi tidak lebih dari tiga kali maka tetap digunakan untuk menghitung faktor skor. Selanjutnya, item-item yang baik
tersebut diujikan dengan menghitung faktor skornya.
Þß àáâã ä
ã
t
á å
æ çè
str u
é
Meaning
Peneliti menguji apakah 4 item yang ada bersifat unidimensional mengukur satu faktor yang merupakan salah satu dimensi religiusitas yaitu m
e
êëì
n g
í
Dari hasil awal analisis CFA yang dilakukan, diperoleh model satu faktor yang tidak
fit, dengan Chi-Square = 19.10, df = 2, P-v
ê î
u e
= 0.00007 dan RMSEA = 0.207. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model,
dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 3.23, df = 1, P-
v
ê î
u e = 0.07244 dan RMSEA = 0.106.
Selanjutnya, kualitas item dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal
ini, yang diuji yaitu hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien
muatan faktor, seperti pada tabel 3.18 berikut ini:
ïðñò ó ô
ß õö
÷ ø
ð ïð ù
ú ð
æ ï
ûü ý
ï ò
÷ ø
ù ï
ø æ
ú ð
æ ï
û ü
MEANING
No Koefisien
Standar Error Nilai t
Signifikan 7
0.66 0.07
9.10 V
8 0.99
0.08 12.53
V 9
0.93 0.08
11.44 V
10 0.55
0.07 7.66
V
þÿ ÿ
r = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Dilihat dari model faktor di atas, dari 4 item yang mengukur m e
n g
, semua item signifikan t 1.96 dan semua bertanda positif, maka keseluruhan
item digunakan dalam mengestimasi faktor skor untuk variabel m ea
n in
g Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran
pada beberapa item yang saling berkorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada dirinya masing-masing.
Adapun butir-butir soal yang kesalahan pengukurannya saling berkorelasi yaitu item nomor 8 dengan item nomor 9, namun karena jumlah korelasi tidak lebih
dari tiga kali maka tetap digunakan untuk menghitung faktor skor. Selanjutnya, item-item yang baik tersebut diujikan dengan menghitung faktor skornya.
t str
u Value
Belief
Peneliti menguji apakah 4 item yang ada bersifat unidimensional mengukur satu faktor yang merupakan salah satu dimensi religiusitas yaitu v
u e
dan lief
Dari hasil didapat nilai Chi-Square = 0.00, df=1, P-value=0.95238, RMSEA = 0.000. Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat
diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur masing-masing faktor yaitu item nomor 37 dan 38 mengukur faktor v
u e
sedangkan item nomor 11 dan 12 mengukur faktor
elief . Adapun koefisien muatan faktor
dapat dilihat pada tabel 3.19, berikut ini:
VALUE
+
BELIEF
No Koefisien
Standar Error Nilai t
Signifikan 11
0.94 0.12
7.56 V
12 0.44
0.09 5.14
V 37
0.60 0.12
5.12 V
38 0.32
0.09 3.72
V
, -. -
r
01 2
. 03 4
= signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan
Dilihat dari model faktor di atas, dari 4 item yang mengukur v
56
u e
dan
78
lief , semua item signifikan t 1.96 dan bertanda positif, maka keseluruhan item digunakan dalam mengestimasi faktor skor untuk variabel v
56
u e
dan
78
lief .
4. Validitas Konstruk Forgiveness