pengamalan, dan yang paling hakiki adalah pengamalan dari kesadaran spiritual yang didapat dalam Al-Qur’an dan Sunah Nabi. Proses tersebut
harus melalui
pendidikan tarbawi
yang dijalankan
secara berkesinambungan continous process.
Dari karakter-karakter yang disebutkan di atas, Hasan Al Banna menitipkan kepada para pemuda. Dan untuk itu akan dijelaskan karakter
pemuda Islam, menurut Hasan Al Banna.
1. Iman
Keimanan merupakan aspek terpenting dalam pendidikan Ikhwanul Muslimin yaitu organisasi yang di pimpinnya. Aspek keimanan ini sangat besar artinya
dan sangat dalam pengaruhnya, apalagi mengingat tujuan utama pendidikan Islam adalah membentuk manusia mukmin.
Menurut ajaran Islam, iman itu bukan sekedar omongan dan pengakuan belaka. Tetapi iman merupakan hakekat yang apabila
cahayanya menembus ke dalam akal pikiran, ia akan menyadarkan, apabila menembus perasaan akan mengokohkannya dan apabila menembus ke
dalam kemauan akan menjadi dinamis dan akan mampu bergerak.
74
Iman merupakan landasan spiritual dalam berperilaku, baik dalam konteks keluarga, bermasyarakat maupun dalam bernegara. Betapa
pentingnya iman, menurut Al-Banna harus ditanamkan sedini mungkin melalui tarbiyah –pendidikan keagamaan. Tujuannya tak lain adalah
menghindari generasi muda Islam dari pengaruh westernisasi yang
74
Yusuf Qardhawi, Sistem Kaderisasi Ikhwanul Muslimin terjemahan dari At-Tarbiyah Al-Islamiyah Wa Madrasah Hasan Al-Banna
Solo : CV.Pustaka Mantiq, 1993, h.21.
memiliki ideologi yang berbeda dari Islam. Jalan keimanan menurut perspektif Hasan Al-Banna adalah jalan yang telah dirintis dan ditempuh
oleh Nabi saw, sahabat-sahabat dan pelanjut perjuangan beliau.
75
Mereka itulah yang patut diteladani karena telah memberikan arah yang terang ,
lurus dan benar. Mereka membangun peradaban manusia atas dasar nilai- nilai ilahiah dengan tatanan masyarakat yang kuat.
Allah SWT berfirman:
+ ,- . 0 12
34+ 5
6 7
+8 9
:;= 7
+ ?
9 A BC
D A
E G?
Dan Barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin,
Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-
buruk tempat kembali . QS. An-Nisaa’ : 115
Bagi kaum muslimin yang telah beriman kepada Allah, hendaknya menyerahkan seluruh keadaan pribadi seseorang tanpa terkecuali. Sebagai
konsekuensi logis dari nilai keimanan, maka wajib hukumnya bagi Muslim masuk Islam secara komprehensif. Sehingga seluruh bagian anatomi tubuh
baik hati, akal, telinga, tangan, dan sebagainya terlibat dalam aktivitas keimanan kepada sang kholik. Bahkan seluruh aktivitas dalam konteks
keluarga, lingkungan kerja, bermasyarakat, urusan-urusan politik pemerintahan harus senantiasa dilandasi oleh keyakinan agama Islam.
75
Hasan Al-Banna, Abdullah Nashih Ulwan dan Ahmad Muhammad Jamal, Pemuda Militan,
terj: Abu Ahmad AlWakaidy dan SA.Zemool. Solo; Pustaka Mantiq, h. 77.
Akidah Islam yang sudah dianut sebagai jalan hidup way of life merupakan ketetapan hati untuk berhubungan dengan Allah hablum min
Allah . Dari relasi vertikal tersebut, dilanjutkan dalam relasi horisontal
antar umat manusia hablum min annas. Hasan Al-Banna menjelaskan keimanan yang murni dan bersih,
ibadah yang benar dan terbebas dari berbagai bid’ah, serta mujahadah yang jauh dari sikap berlebih-lebihan mempunyai pengaruh yang amat
baik bagi pelakunya. Pengaruh-pengaruh tersebut dibagi dua: 1.
Allah swt memberikan cahaya kepada pemiliknya keimanan, ibadah dan mujahadah, dengan cahaya itu ia dapat mengetahui apa yang tidak
dapat diketahui oleh orang lain dan ia dapat membedakan hal-hal yang samar mutasyabihat serta rancu.
2. Allah swt menganugerahkan kelezatan iman kepada pemiliknya hingga
ia merasakan kebahagiaan dalam hidup.
76
2. Ikhlas