BAB IV PEMUDA ISLAM DALAM PERSPEKTIF HASAN AL BANNA
Karakteristik Pemuda Islam Ideal
Pemuda dengan tenaga yang masih segar ditambah semangat yang menyala adalah beruntung jika potensinya itu digunakan untuk mengabdi kapada Allah
SWT : Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu
. QS. Muhammad : 7 Tujuh orang yang akan dilindungi Allah dalam lindungan-Nya pada hari yang
tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya satu di antaranya ialah pemuda yang sejak kecil selalu beribadah kepada Allah. HR. Syaikhani.
Sabda Rasulullah : “Perjuangan Aku didukung oleh pemuda, oleh sebab itu berilah wasiat yang baik untuk mereka”.
Menurut Hasan Al-Banna, perbaikan suatu umat tidak akan terwujud kecuali dengan perbaikan individu, yang dalam hal ini adalah pemuda. Perbaikan
individu pemuda tidak akan sukses kecuali dengan perbaikan jiwa. Perbaikan jiwa tidak akan berhasil kecuali dengan pendidikan dan pembinaan.
Yang dimaksud dengan pembinaan adalah membangun dan mengisi akal dengan ilmu yang berguna, mengarahkan hati lewat do’a, serta memompa dan
menggiatkan jiwa lewat instropeksi diri.
Dr. Syakir Ali Salim AD berpendapat, Pemuda Islam merupakan tumpuan umat, penerus dan penyempurna misi risalah Ilahiah. Perbaikan pemuda
berarti adalah perbaikan umat. Oleh karena itu, eksistensinya sangat menentukan di dalam masyarakat.
Beberapa ulama menggolongkan peranan pemuda Islam seperti di bawah ini :
1. Pemuda sebagai Generasi Penerus
Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan
mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun pahala amal mereka. QS.
Ath-Thur : 21
2. Pemuda sebagai Generasi Pengganti
Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum
yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintainya .QS. Al-
Maidah:54 59
3. Pemuda Sebagai Generasi Pembaharu Reformer
Ingatlah ketika ia Ibrahim-pen berkata kepada bapaknya : wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak
melihat dan tidak dapat menolong sedikitpun . QS. Maryam : 42..
71
Tidak berlebihan jika kita mengatakan : “Sesungguhnya Allah SWT telah memilih di penghujung abad 20 seorang laki-laki yang cerdas, seorang da’i
yang shalih; Imam Hasan Al-Banna yang telah berhasil melakukan pembaharuan Islam, dan membawa panji-panji Islam sebelum ruuntuh di
tangan musuh, beliau pun membekali diri pada iman dan mentarbiyah orang-orang yang berada dalam naungannya, menyebarkan risalah pada
sekalian alam, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Nabi saw: “Sesungguhnya Allah akan mengutus pada umat ini disetiap penghujung
100 tahun orang yang memperbaharui agamanya”
. HR. Abu Daud. Imam Syahid Al-Banna mampu membentuk dirinya dan
ikhwannya melalui halaqoh bagi warga Mesir, Arab dan Islam kontemporer, seakan seperti ruh baru yang berjalan di dalam tubuh umat,
hidup dengan Al-Quran secara segar, sekalipun para musuh berkumpul dan berusaha melemahkan perannya melalui penjajahan. Dan dengan
cahaya iman ini eksistensi umat kembali menjadi baru, berjuang dengan gigih di jalan Allah untuk mengembalikan kebebasan dan kehormatannya,
membawa panji tauhid, dalam lingkup konsep syar’iyyah Islamiyah yang elastis, konstruktif, mendalam, kokoh dan visioner.
Dalam buku kumpulan dakwah Hasan Al Banna, beliau mengatakan bahwa “Sesungguhnya, sebuah pemikiran akan meraih sukses
manakala keimanan kepadanya kuat, tersedia keikhlasan di jalannya, semangat untuk memperjuangkannya semakin bertambah, dan ada
kesiapan untuk berkorban serta beramal dalam mewujudkannya.
71
Data diambl dari internet Yahoo.co.id. ”Pemuda Islam” pukul 10.00 WIB tanggal 15 Oktober 2008.
Sepertinya keempat instrumen kepribadian yakni iman, ikhlas, semangat, dan amal merupakan karakter pemuda. Sebab sesungguhnya dasar
keimanan adalah hati yang cerdas, dasar keikhlasan adalah nurani yang jernih, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar amal
adalah kemauan yang kuat. Dan, itu semua tidak terdapat kecuali pada diri pemuda”.
72
Dari kutipan di atas sangat jelas bagaimana Imam Hasan Al Banna memandang bahwa pemuda merupakan sosok yang dapat melaksanakan
semua itu. Oleh karena itu Imam Hasan Al Banna menyatakan bahwa “sejak dulu dan sekarang pemuda merupakan pilar kebangkitan setiap
umat, rahasia kekuatan dalam setiap kebangkitan, dan pengibar panji setiap fikrah”.
73
Oleh karena itu, di tangan pemudalah terdapat tanggung jawab yang besar. Masa depan bangsa dan umat tergantung dari semangat
mereka. Di pundak merekalah kebangkitan Islam akan tercapai. Perbedaan yang paling substansial antara Hasan Al-Banna dengan
para pemikir Islam lainnya yang berkenaan dengan konsep pemuda Islam adalah pemberian atribusi terhadap sosok pemuda yang menjadi harapan
masyarakat banyak. Bagi Al-Banna, pemuda harus memiliki kekuatan iman yang berdasarkan pada sumber otentik Al-Qur’an dan Sunah Rasul,
disertai ketulusan dalam mengimplementasikan ruh keberagamaan Keikhlasan, dengan semangat revolusioner jihad dalam proses
72
Hasan Al Banna, Kumpulan Risalah Dakwah Hasan Al-Banna Jakarta : Al-I’Tishom Cahaya Umat, 2005, h.70. terjemahan dari Majmu’atu Rasail karangan Hasan Al-Banna
terbitan Darud Dakwah, Iskandariyah, Mesir.
73
Hasan Al Banna, Kumpulan Risalah Dakwah Hasan Al-Banna, h.71
pengamalan, dan yang paling hakiki adalah pengamalan dari kesadaran spiritual yang didapat dalam Al-Qur’an dan Sunah Nabi. Proses tersebut
harus melalui
pendidikan tarbawi
yang dijalankan
secara berkesinambungan continous process.
Dari karakter-karakter yang disebutkan di atas, Hasan Al Banna menitipkan kepada para pemuda. Dan untuk itu akan dijelaskan karakter
pemuda Islam, menurut Hasan Al Banna.
1. Iman