34
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH DAN HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan di bahas hal-hal yang berkaitan dengan hasil dan pembahasan dari kawasan penelitian, Adapun yang menjadi hasil dan pembahasan
dari penelitian ini adalah bangunan-bangunan kolonial di kota Medan yang memiliki pengaruh
Style The Amsterdam School.
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian A. Keadaan Wilayah Kota Medan
Wilayah Kota Medan berada antara 3”30’ – 3”43’ LU dan 98”35’ – 98”44’ BT dengan luas wilayah 265,10 km² dengan batas-batas sebagai berikut :
Batas Utara : Kabupaten Deli Serdang Dan Selat Malaka Batas Selatan : Kabupaten Deli Serdang
Batas Timur : Kabupaten Deli Serdang Batas Barat : Kabupaten Deli Serdang
Topografi Kota Medan cenderung miring ke Utara dan berada pada ketinggian 2,5 –37,5 meter diatas permukaan laut.
Secara geografis, Kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber alam seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara,
Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan Kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai
kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan dan saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya.
Universitas Sumatera Utara
35
B. Keadaan Iklim Kota Medan
Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum berkisar antara 23,2ºC - 24,3ºC dan suhu maksimum berkisar antara 30,8ºC - 33,2ºC
Stasiun Polonia 2001, Kelembaban udara di wilayah Kota Medan rata-rata berkisar antara 84 - 85.
kecepatan angin rata-rata sebesar 0,48 msec, sedangkan rata-rata total laju penguapan tiap bulannya 104,3 mm. Hari hujan di Kota Medan pada tahun 2001
rata-rata per bulan 19 hari dengan rata-rata curah hujan per bulannya 226,0 mm dan 299,5 mm pada Stasiun Polonia.
4.2 Deskripsi Kawasan Penelitian A. Kawasan kesawan
Kota Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia yang banyak menyimpan segudang cerita bersejarah yang diabadikan melalui bangunan-
bangunan kuno dengan berbagai gaya dari beragam budaya arsitektur, seperti Eropa, Melayu, Cina dan lain sebagainya sejak jaman Kolonial Belanda.
Gambar 4.1 Kesawan pada tahun 1920-an Sumber : Google image
Universitas Sumatera Utara
36 Kawasan Kesawan termasuk kawasan Kota Lama Medan, merupakan
lokasi awal perkembangan Kota Medan modern yang mulai berdiri pada akhir abad ke-16 dan berkembang pada awal tahun 1900-an. Akibat adanya penggunaan
fungsi bisnis yang sebagian berpusat di Jalan Ahmad Yani dan sekitarnya maka dari itu berdatanganlah perusahaan-perusahaan asing untuk membuka berbagai
perkantoran seperti Bank, Perusahaan perkebunan, Kantor pusat, Perusahaan pelayaran, kapal-kapal asing, dan lain sebagainya, Sehingga kawasan Kesawan
berkembang pesat menjadi pusat kota.
Gambar 4.2 Kawasan Kesawan Sumber : Google maps
B. Objek Kawasan Penelitian
Objek kawasan penelitian ini berada di daerah kawasan Kesawan, Medan barat, Medan, Indonesia yang memiliki banyak bangunan-bangunan kolonial,
Objek penelitian terdiri dari bangunan kolonial seperti Gedung PT. London Sumatera dulu kantor
Harrison Crossfield
, Kantor Pos Besar Medan dan Gedung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Medan.
Universitas Sumatera Utara
37
Gedung PT. London Sumatera Indonesia Tbk
Gedung PT. London Sumatera Indonesia Tbk berada di jalan Ahmad Yani
No.2, Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia.
Gambar 4.3 Lokasi Gedung PT. London Sumatera Indonesia Tbk Sumber : Google Maps
Kantor Pos Besar Medan
Bangunan Kantor pos besar Medan berada di Jalan Pos No.1 atau jalan
balai kota, Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia.
Gambar 4.4 Kantor Pos Besar Medan Sumber : Google Maps
Universitas Sumatera Utara
38
Gedung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara
Gedung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara berada di Jalan Jenderal Ahmad Yani No.107 Kesawan, Medan Barat Medan,
Sumatera Utara, Indonesia.
Gambar 4.5 Lokasi Gedung Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera
Utara
Sumber : Google Maps
4.3 Pengaruh Amsterdam School pada bangunan kolonial di kota Medan