III1
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Bappeda
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah
untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis dapat meningkatkan
pencapaian prioritas pembangunan dan dapat dipertanggungjawabkan. Tugas dan fungsi Bappeda dalam memberikan pelayanan
senantiasa mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan internal maupun eksternal, dan aspiratif bagi pengguna layanan. Oleh karena itu,
perhatian kepada
mandat dari
masyarakat dan
lingkungannya merupakan bagian dari perencanaan yang tidak boleh diabaikan.
BAPPEDA didalam melaksanakan tugasnya menghadapi berbagai permasalahan yang membutuhkan alternatif- alternatif pemecahan
masalah. Beberapa permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut : a.
Belum optimalnya pemanfaatan peluang otonomi daerah dengan peraturan perundang-undangan yang ada untuk meningkatkan
perencanaan pembangunan di Kabupaten Probolinggo. Dengan adanya otonomi, daerah mempunyai kewenangan yang lebih
tinggi untuk merencanakan pembangunan di daerahnya. Berkaitan dengan hal itu maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Probolinggo bisa memanfaatkan hal tersebut, tentunya dengan tetap berpedoman pada perundang-undangan yang terkait
untuk meningkatkan perencanaan pembangunan di Kabupaten Probolinggo.
b. Belum optimalnya pastisipasi dan kerjasama stakeholders dengan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo.
III2
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo harus terus meningkatkan partisipasi dan kerjasama dengan berbagai
stakeholder yang ada di Kabupaten Probolinggo seperti masyarakat, DPRD, Perguruan Tinggi, NGO, dan lain sebagainya. Peningkatan
partisipasi dan kerjasama ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan efektifitas perencanaan di Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Probolinggo. c.
Belum optimalnya pelayanan prima dalam bidang perencanaan. Sebagai lembaga teknis daerah yang berfungsi sebagai pelayanan
publik dalam bidang perencanaan, maka sudah tentu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Probolinggo harus
berorientasi pada pelayanan prima dan ini dilakukan terlebih dahulu dengan berpedoman pada standar pelayanan minimal dalam melayani
publik. Pelayanan prima ini diharapkan bisa menimbulkan kepuasan satisfaction
bagi pihak-pihak
yang tekait
dengan Badan
Perencananaan Kabupaten
Probolinggo, terutama
masyarakat Kabupaten Probolinggo.
d. Belum optimalnya kapasitas aparatur perencana Kabupaten
Probolinggo. Keberadaan aparatur perencana baik pada BAPPEDA maupun pada
SKPD merupakan unsur penting dalam setiap pengambilan keputusan perencanaan, oleh karenanya peningkatan kapasitas
aparatur merupakan sebuah komitmen untuk meningkatkan kualitas
dalam bidang perencanaan.
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil