Gambar 4.1 Tumpukan Agregat Halus
D. Proses Pengujian
1. Sebelum penentuan kadar air agregat halus dilakukan, lihat dan pelajari
lembar operasi, pengoperasian timbangan elektronik dan oven pemanas. 2.
Ambil sampel pada keadaan aslinya sebanyak lebih kurang 100 gram 3.
Berat sampel ditimbang = A gram 4.
Sampel dikeringkan dalam oven dengan temperatur 105
o
± 5
o
C sampai berat tetap.
5. Sampel kondisi berat tetap ditimbang = B gram
E. Perhitungan
Kadar air agregat halus dapat dihitung dengan rumus : A−B
B x 100
F.
Pelaporan
1. Laporkan hasil pengujian kadar air agregat halus dengan menggunakan formulir B.
2. Bila benda uji lebih dari 5 laporan hasil rata-rata pengujian dengan ketelitian perhitungan 0,1 desimal.
LEMBAR OPERASI
Pengoperasian Timbangan Elektronik ketelitian 0,01 gram 1.
Perhatikan dan pelajari gambar di bawah ini 2.
Masukkan stekker listrik no. 1 pada stop kontak 220 volt 3.
Hidupkan tombol onoff no. 2
89
4. Atur balance no. 3 pada posisi :
5. Perhatikan kapasitas penimbangan 1000 gram, atau 2000 gram
6. Putar tombol no. 4 untuk menaikkan piringan no. 5
Gambar 4.2 Timbangan Elektronik 7.
Letakkan benda yang ditimbang pada piringan no.5 8.
Lihat angka penimbangan pada lensa no. 6 9.
Putar tombol pengatur ketepatan penimbangan ke arah atas atau ke bawah sampai dengan jarum penunjuk ketepatan pembacaan sebelah kiri warna terang
dan sebelah kanan warna hitam berimpit. 10. Baca hasil penimbangan dan catat
11. Kembalikan posisi tombol seperti posisi semula 12. Penimbangan dilakukan sampai dengan berat tetap. Berat tetap berarti
penimbangan dua kali terakhir mempunyai perbedaan maksimum 0,01 gram.
Pengoperasian Oven Pemanas
1. Perhatikan dan pelajari gambar di bawah ini
2. Masukkan steker pada lubang stop kontak voltase 220 volt 1
3. Tekan steker untuk menghidupkan 2
90
Gambar 4.3 Oven Pemanas 4.
Atur suhu penimbangan dengan memutar tombol pengatur suhu 3 misal 110
o
C. 5.
Atur tombol pengaman suhu supaya stabil tidak naik turun dengan memutar tombol pengaman 4 sampai dengan 110
o
C sama atau berada di antara toleransi suhu pengoperasian bahan.
6. Masukkan bahan yang akan di oven
7. Penimbangan dilakukan sampai dengan berat tetap
8. Setiap penimbangan harus melalui proses pendinginan bahan dengan cara
disimpan dulu pada disicator. 9.
Lakukan langkah no. 6 sampai dengan no. 8 untuk pengovenan selanjutnya
NO. PENGUJIAN I
II III
IV Berat Wadahcawan
Berat Sampel + Cont. gr Berat Sampel A gr
Berat Sampel Kering + Cont. gr
91
Berat Sampel Kering B gr Kadar Air = A-B x 100
Kadar air rata-rata Tabel 4.1 Pengujian Kadar Air Agregat Halus
Gambar 4.4 Bahan dan Alat Pengujian Kadar Air Agregat Halus
PENGUJIAN KADAR LUMPUR AGREGAT HALUS A.
Maksud
Untuk mengetahui banyaknya lumpur yang dikandung oleh agregat halus pasir. Kadar lumpur merupakan fraksi-fraksi halus dalam agregat, harus dibatasi sesuai
prosentase yang dipersyaratkan.
92
Selain itu dapat membentuk lapisan-lapisan tipis pada permukaan agregat, sehingga akan mempengaruhi ikatan antara pasta dan agregat. Ikatan yang baik sangat
diperlukan untuk menjamin kekuatan tekan serta keawetan beton. Kadar lumpur yang terdapat pada pasir dapat ditentukan dengan mencari kehilangan
berat pada pasir kering oven setelah mengalami pencucian. Apabila kadar lumpur sampel lebih besar dari 5, maka pasir tersebut harus dicuci
dahulu sebelum dipakai sebagai campuran beton.
B. Peralatan