Kompetensi Dasar Pengalaman Belajar
pondasi batu kalibatu siswa mampu:
Melakukan pemasangan pondasi batu kalibatu
gunung dan batu bata berdasarkan gambar
rencana Jenis-jenis pondasi, persyaratan pondasi, teknik
pemasangan pondasi, perencanaan pemasangan pondasi, evaluasi hasil
pemasangan pondasi .
B. PETA KONSEP
159
C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian
Pengertian umum untuk Pondasi adalah Struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah,atau bagian bangunan yang
terletak di bawah permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul beban bagian bangunan lainnya di atasnya.Pondasi harus di perhitungkan untuk
dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap beratnya sendiri, beban – beban bangunan bebanisibangunan, gaya-gayaluarseperti: tekanan
160
angin,gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan level melebihibatas yang diijinkan
2. Jenis – jenispondasi
Bentuk pondasi ditentukan oleh berat bangunan dan keadaan tanah disekitar bangunan, sedangkan kedalaman pondasi ditentukan oleh letak tanah padat
yang mendukung pondasi. Jenis pondasi dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Pondasi dangkal
2. Pondasi dalam
1. Pondasi dangkal Yang termasuk tipe atau jenis pondasi dangkal antara lain :
o Pondasisetempat umpak o Pondasijalur menerus
Sebagai bahan untuk pondasi dangkal tersebut di atas, biasanya dipakai bahan dari :
o Pasangan dari batu kali. o Pasangan dari batu bata
o Beton bertulang atau tak bertulang. o Kayu dolken atau kayu besi.
2. Pondasi dalam Yang termasukdidalamnyaantaralain pondasitiangpancang
beton, besi, pipabaja, pondasisumuran, pondasiborpiledan lain- lain.
3. Syarat-SyaratPondasi
Syarat tersebut perlu diperhatikan beberapa hal dalam pekerjaan pondasi: 1.
Dasar pondasi harus mempunyai lebar yang cukup dan harus diletakkan pada lapisan tanah yang keras.
161
2. Harus dihindarkan memasang pondasi sebagian pada tanah keras,
sebagian pada tanah lembek. 3.
Pondasi harus dipasng menerus di bawah seluruh dinding bangunan dan dibawah kolom2 pendukung yang berdiri bebas.apabila digunakan
pondasi setempat, pondasi2 itu harus dirangkai satu dengan balok pengikat baloksloof.
4. Pondasi harus dibuat dari bahan yang awet berada didalam tanah dan
kuat menahan gaya2 yang bekerja padanya terutama gaya desak
a Pondasi Batu Kali
Pondasi batu kali sering kita temui pada bangunan – bangunan rumah tinggal. Pondasi ini masih digunakan, karena selain kuat, pondasi ini
pun masih termasuk murah. Bentuknya yang trapezium dengan ukuran tinggi 60 – 80 Cm, lebar pondasi bawah 60 – 80 Cm dan lebar pondasi
atas 25 – 30 Cm.
Gambar 8.1.PondasiBatu Kali
Bahan lain yang murah sebagai alternative pengganti pondasi batu kali adalah memanfaatkan bongkaran bekas pondasi tiang pancang Bore
Pile atau beton bongkaran jalan. Bekas bongkaran tersebut cukup 162
kuat digunakan untuk pondasi, sebab mutu beton yang digunakan ialah K-250 sd K-300. Permukaannya yang tajam dan kasar mampu
mengikat adukukan semen dan pasir. Bila dibandingkan dengan pondasi rollag bata, tentu bongkaran bekas beton jauh lebih kuat.
Ukurannya rata – rata 30 x 30 Cm.
1. Pekerjaan Pondasi Batu Kali
1. Pondasi bangunan yang digunakan adalah pondasi batu
kali batu gunung yang memenuhi persyaratan teknis atau sesuai keadaan dilapangan .
2. Tebarkan Pasir Urug dibagian permukaan galian tanah
setebal 10 cm atau yang disarankan. 3.
Pasanglah terlebih dahulu Batu Kali bulat tanpa adukan semen Aanstamping diatas pasir urug.
4. Pasanglah pondasi Batu Kali Belah dengan adukan
semen campuran, 1 : 5 atau 1 : 4 Semen danPasir, besarannya disesuaikan dengan ukuran pada Gambar
Lapangan. 5.
Pada posisi 20 cm bagian atas pasangan batu kali belah, sebaiknya dilakukan dengan campuran semen kedap air
1 : 3, untuk menghindari terjadinya rembesan air tanah terhadap pasangan dinding diatas dekat pondasi.
6. Celah–celah yang besar antara batu diisi dengan batu
kecil yang cocokpadatnya. 7.
Pasangan pondasi batu kali tidak saling bersentuhan dan selalu ada perekat diantaranya hinga rapat.
8. Pada pasangan batu kali sudah harus disiapkan anker
besi untuk kolom, kedalaman anker 30 cm harus dicor dan panjang besi yang muncul diatasnya minimal 75 cm.
163
9. Setelah pelaksanaan pekerjaan pondasi sampai bagian
atas selesai, lakukan pengecekan kembali untuk mengetahui permukaan Pondasi sudah rata water pas
2. Pondasi Batu Bata
Pondasi ini dibuat dari bata merah yang disusun secara teratur dan bertangga yang bentuknya merupakan empat persegi
panjang dan tiap-tiap tangga terdiridari 3-4 lapis. Apabila tiap- tiap ujung tangga dihubungkan akan merupakan trapesium yang
tetap memenuhi syarat pondasi. Pemasangan bata diatur dan disusun yang tetap memenuhi
persyaratan ikatan bata, tiap-tiap lapisan dihubungkan dengan perekatspesi.
Spesi ini dapat dibuat dari campuran, yang untuk tanah yang tidak mengandung air, dibuat dari:
1 kapur : 1 Semen merah : 1 Pasiratau 1 kapur : 1 Semen merah : 2 Pasir,
Sedangkan untuk tanah yang mengandung air dibuat dari campuran:
1 Pc : 4 Pasiratau 1 Pc : 5 Tras 1 Pc : ½ Kapur : 5 Pasir
Sebagai lantai kerja dibuat dari lapisan pasir yang dipadatkansetelah 10 cm, lapisaniniberfungsi pula
sebagailapisanperbaikantanahdasar. Pondasiinidapatdibuatdilahan
yang mempunyaikondisitanahdengantanahkeras
yang tidakdalamdangkal.Biasanyabangunan
yang menggunakanpondasibatubata, bangunannyahanyaberlantaisatu,
dikarenakanpondasibatubatatidakkuatmenahanbebanapabilaban gunannyaberlantaibanyak.
164
Gambar 8.2.GambarPondasiBatu Bata
165
Bab 9 MELAKUKAN PEMASANGAN BERBAGAI KONSTRUKSI BATU BATA
A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Kompetensi Dasar
Pengalaman Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran memasang
berbagai konstruksi batu bata siswa mampu:
Melakukan pemasangan berbagai konstruksi batu
bata berdasarkan gambar rencana
Melalui pembelajaran materi memasang berbagai konstruksi batu bata, siswa memperoleh
pengalaman belajar:
Merencanakan pemasangan batu bata pada dinding ½ dan 1 bata dalam berbagai bentuk,
pasangan bata rollag, pasangan konstruksi lengkung, pasangan tiang batu bata, bata
ekspose
B. PETA KONSEP
166
C. MATERI PEMBELJARAN
167
Dinding bata merupakan dinding yang paling lazim digunakan dalam pembangunan gedung baik perumahan sederhana sampai pembangunan gedung-
gedung yang ukuran nya besar. Karena itu pasangan batu bata memiliki seniter sendiri dalam system pemasangannya dalam konstruksi dinding. Pembuatan batu
bata harus memenuhi peraturan umum untuk bahan bangunan di Indonesia NI-3 dan peraturan batu merah sebagai bahan bangunan NI-10. Batu merah dibuat
dengan menggunakan bahan-bahan dasar: 1. lempung tanahliat, yang mengandungsilikasebesar 50 sampaidengan 70,
2. sekampadi, fungsinyauntukpencetakanbatumerah, sebagai alas agar batumerahtidakmelekatpadatanah, danpermukaanbatumerahakancukupkasar.
Sekampadijugadicampurpadabatumerah yang
masihmentah. Waktupembakaranbatumerahakanterbakardanpadabekassekampadi
yang terbakarakantimbulpori-poripadabatumerah,
3. kotoranbinatang, dipergunakanuntukmelunakkantanah,
digunakankotorankerbau, kuda,
dan Iain-lain.
Fungsikotoranbinatangdalamcampuranbatumerahialahmembantudalam proses pembakarandenganmemberikanpanasnya yang lebihtinggi di dalambatumerah,
4. air, digunakanuntukmelunakkandanmerendamtanah. Lempung yang sudahdicampurdengansekampadidankotoranbinatangkemudiandirendamdengan
air inibeberapawaktulamanya. Padaumumnuasetiapdaerahmempunyaiukuranbata yang
tidaksamadenganukuranbata di tempatlain, ukursninitergantungkebiasaan di daerahtersebut. Namundemikian, dariberbagaimacamukuran yang ada,
dikenaljugaadanyaukuran yangstandar, yaitu : 1. ukuran I mm : panjang 240, lebar 115 dantebal 52.
2. ukuran II mm : panjang 230, lebar 110 dantebal 50. Satuanukuranbatubataadalah
1 batu = streek
½ batu = kop
168
A. Macam – MacamPasanganBatu Bata