Arah pembangunan pertanian jangka panjang

16 pertanian sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi. Karakteristik pertanian yang bermartabat, mandiri, maju, adil dan makmur saling menguatkan satu sama lain. Kelima karakteristik pertanian ini terrefleksikan dalam perwujudan kedaulatan pangan dan kesejahrteraan petani. Oleh karena itu kiranya dapat dipahami kenapa visi Rencana Strategis Kemeterian Pertanian dirumuskan sebagai berikut: “Terwujudnya Kedaualatan Pangan dan Kesejahteraan Petani”

4.2 Peran strategis sektor pertanian dalam pembangunan nasional

Sektor pertanian dapat diarahkan untuk mengemban paling sedikit sepuluh fungsi strategis dalam pembangunan nasional Kementerian Pertanian, 2014: 1. Ketahanan pangan; 2. Penguatan ketahanan penghidupan keluarga household livelihoodsecurity; 3. Pengembangan sumberdaya insani; 4. Basis potensial untuk ketahanan energi pengembangan bioenergi; 5. Pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan; 6. Jasa lingkungan alam ekosistem; 7. Basis potensial untuk pengembangan bioindustri; 8. Penciptaan iklim yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan; 9. Penguatan daya tahan perekonomian nasional economic resilient; 10. Sumber pertumbuhan berkualitas. Ketahanan pangan memiliki nilai intrinsik dan nilai instrumental. Secara intrinsik, ketahanan pangan bermanfaat untuk menjamin eksistensi hidup, mewujudkan kesejahteraan seluruh rakyat, dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang berarti pula bermanfaat untuk mewujudkan tujuan akhir pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan konstitusi. Secara instrumental, ketahanan pangan bermanfaat untuk menjaga keamanan dan ketertiban sosial serta untuk menjamin keberadaan insan berkualitas tinggi yang merupakan prasyarat pembangunan nasional secara umum. Pertanian di Indonesia masih akan merupakan jangkar atau landasan ketahanan penghidupan livelihood security bagi puluhan juta keluarga di Indonesia hingga beberapa dekade mendatang. Sebagai jangkar penghidupan keluarga berarti bahwa pertanian merupakan tumpuan utama dalam memenuhi kebutuhan dasar keluarga yang meliputi pekerjaan yang layak, akses pangan yang terjamin dan pendapatan yang cukup untuk mengakses kebutuhan dasar lainnya. Selain itu, pertanian merupakan bagian dari kegiatan sosial dan budaya bagi penduduk perdesaan. Bagi sejumlah besar petani marginal, pertanian bahkan menjadi andalan untuk dapat bertahan hidup layak. Bagi mereka, pertanian merupakan masalah hidup-mati survival. Ketahanan pangan juga esensial untuk peningkatan kapasitas insani yang menjadi subjek, objek dan pemanfaat pembangunan nasional. Menurut definisi, ketahanan pangan adalah kondisi terjaminnya akses pangan yang cukup gizi bagi setiap orang untuk setiap waktu, aman bagi kesehatan serta sesuai nilai sosial, agama dan kepercayaan agar dia dapat hidup sehat dan produktif. Rawan pangan akan menyebabkan berbagai sindroma penyakit kurang gizi, termasuk kecerdasan otak, kemantapan psikologis dan kekuatan fisik yang berarti pula penurunan kesejahteraan hidup rakyat sebagai penikmat hasil pembangunan dan kapasitas insani selaku subjek dan objek pembangunan. Energi merupakan kebutuhan dasar kehidupan rakyat dan sarana esensial dalam proses produksi barang dan jasa. Perkembangan terbaru telah membuktikan bahwa perekonomian yang sangat tergantung pada energi asal fosil Bahan Bakar Minyak, Batubara akan terus mengalami penurunan daya saing dan hambatan pertumbuhan akibat peningkatan dan instabilitas harga energi seiring dengan kelangkaan dan ketidakpastian pasokan. Ke depan, energi yang berasal dari biomassa bioenergi merupakan tumpuan utama sumber pasokan energi terbarukan. Biomassa bahan baku energi dapat dihasilkan oleh usaha pertanian. Dengan demikian, fungsi strategis pertanian yang akan terus meningkat di masa datang ialah pemantapan ketahanan energi. Kemajuan ilmu pengetahuan hayati bioscience dan enjinering hayati bioengineering telah memungkinkan biomassa untuk diolah menjadi bionergi dan berbagai bioproduk bioproducts seperti biomedikal, biokemikal, dan bio-material lainnya. Bioekonomi yang ditopang oleh sistem pertanian ekologis yang juga menghasilkan berbagai jasa lingkungan ecological services maupun biomassa sebagai feedstock untuk biorefinery bioenergi, biofarmaka-biomedika, bioindustri telah berkembang cepat di banyak negara dan akan menjadi sumber utama pertumbuhan baru perekonomian. Ke depan, 17 fungsi bisnis dan ekonomi pertanian akan mengalami proses transformasi dari perspektif agribisnis menjadi biobisnis dan dari agro-industri menjadi bioindustri. Fungsi pertanian dalam penguatan kesehatan masyarakat merupakan resultante dari fungsi pertanian dalam pemantapan ketahanan pangan, pengembangan industri biofarmaka-biomedika serta kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Fungsi pertanian sebagai penggerak, tumpuan, tulang punggung atau poros, pembangunan nasional berkaitan dengan dampak pertumbuhan sektor pertanian terhadap pertumbuhkembangan sektor-sektor lain dalam perekonomian. Pertumbuhan sektor pertanian mendorong tumbuh-kembangnya kegiatan ekonomi di sektor-sektor lainnya. Dampak ini lebih dikenal sebagai dampak pengganda sektor pertanian. Dampak pengganda sektor pertanian bersumber dari hasil sinerginya dengan sektor-sektor lain melalui berbagai media, seperti: 1 Keterkaitan faktor produksi tenaga kerja, energi dan modal; 2 Keterkaitan input-output antar industri sektor dan antar spasial; 3 Keterkaitan konsumsi; 4Keterkaitan melingkar. Keterkaitan faktor produksi terjadimelalui realokasi antar wilayah,utamanya desa-kota. Keterkaitan input-output keterkaitan Johnston-Mellor terjadi melalui peningkatan penggunaan hasil- hasil sektor non-pertanian sebagai input dalam usaha pertanian kaitan ke belakang dan penggunaan hasil pertanian sebagai input bagi sektor-sektor non-pertanian kaitan ke depan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa sektor pertanian tergolong sektor kunci key sector atau sektor pemimpin leading sector dilihat dari kemampuannya dalam menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja dalam perekonomian melalui keterkaitan input-output yang terbukti secara empiris relatif lebih tinggi dibanding sektor-sektor lainnya. Keterkaitan konsumsi tercipta melalui penggunaan nilai tambah yang dihasilkan secara langsung maupun tidak langsung oleh sektor pertanian untuk membeli hasil produksi seluruh sektor dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga. Keterkaitan melingkar keterkaitan Timmer berkaitan dengan perbaikan kegagalan pasar berkat kebijakan dan hasil pembangunan pertanian. Pembangunan pertanian yang dapat menciptakan stabilitas sosial-ekonomi dan politik bermanfaat dalam mengurangi resiko usaha sehingga ongkos untuk perlindungan terhadap resiko usaha dapat diminimalisasi. Kualitas pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan kemampuannya dalam penciptaan lapangan kerja, penanggulangan kemiskinan, pemerataan pembangunan dan pemeliharaan lingkungan hidup. Penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu tujuan akhir pembangunan sebagai pelaksanaan amanat konstitusi bahwa negara wajib menyediakan lapangan kerja dan penghidupan yang layak bagi seluruh rakyat. Pemerataan pembangunan merupakan pelaksanaan amanat konstitusi untuk mewujudkan keadilan sosial. Pemeliharaan lingkungan hidup merupakan bagian dari upaya mewujudkan kesejahteraan hidup dan terjaminnya kelangsungan pembangunan secara berkelanjutan. Dengan demikian, tujuan pembangunan ekonomi tidaklah untuk meraih laju pertumbuhan yang setinggi-tingginya melainkan pertumbuhan tinggi berkualitas, laju dan kualitas pertumbuhan sama- sama tinggi. Inilah yang disebut prinsip jalur ganda pembangunan: Pro-pertumbuhan pro-growth, pro warga miskin pro-poor, pro-lapangan kerja pro-job dan pro-keberlanjutan lingkungan hidup pro- sustainability. Penelitian di banyak negara, termasuk Indonesia, telah membuktikan bahwa pertumbuhan sektor pertanian adalah yang paling efektif menurunkan prevalensi kemiskinan dibandingkan dengan pertumbuhan seluruh sektor dalam perekonomian. Pertumbuhan sektor pertanian tidak saja efektif menurunkan prevalensi kemiskinan di wilayah perdesaan tetapi juga di wilayah perkotaan. Keunggulan sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja terwujud tidak saja karena intensif menggunakan tenaga kerja tetapi juga karena memiliki dampak pengganda output antar sektor yang besar. Pertumbuhan sektor pertanian meningkatkan pemerataan pendapatan baik di dalam sektor pertanian sendiri, antar sektor maupun antara wilayah utamanya desa-kota. Oleh karena berkaitan dengan pengelolaan lahan dan air untuk budidaya tanaman, ternak dan ikan, dengan pengelolaan yang baik maka pembangunan pertanian dapat berfungsi untuk melindungi, memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Dengan demikian, memacu pembangunan pertanian merupakan strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi. Penguatan daya tahan perekonomian nasional berkaitan dengan daya lenturnya resilient, kemampuannya dalam mengurangi ancaman, menyesuaikan diri dan pulih kembali dari goncangan eksternal. Pengalaman telah membuktikan bahwa sektor pertanian merupakan jangkar penguat daya tahan dan katup pengaman dalam menghadapi goncangan perekonomian.Tatkala diterpa oleh krisis