Kilap Implementasi Pengolahan Pati Ganyong

342 KESIMPULAN 1. Interaksi perlakuan jenis lahan dan varietas padi menghasilkan bentuk dan ukuran beras yang tidak berbeda nyata. Ukuran dan bentuk beras dipengaruhi secara tunggal oleh varietas padi. beras Inpari 10 dan 16 termasuk beras yang berukuran panjang, beras inpari 23, 25, 30 berukuran sangat panjang. Beras inpari 16, 23, 25 dan 30 berbentuk Ramping S, sedangkan Inpari 10 berbentuk sedang M. 2. Kadar amilosa beras dipengaruhi oleh varietas padi namun tidak dipengaruhi oleh jenis lahan. Demikian pula pada kadar air beras. Kadar amilosa terendah 0,23 terdapat pada Inpari 25 yan g ditanam di sawah tambak. Kadar air beras terendah adalah 6,97 terdapat pada padi Inpari 30 yang ditanam di sawah tambak. 3. Jenis lahan berpengaruh nyata terhadap aroma dan rasa nasi, varietas padi berpengaruh nyata terhadap sifat organoleptik nasi. Nasi yang berasal dari varietas Inpari 23 lebih disukai. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih diperuntukkan kepada Ibu Yuni Astuti yang telah memberikan dukungan pada terselesaikannya tulisan ini. DAFTAR PUSTAKA Badan Standarisasi Nasional. 2008. Standar Nasional Indonesia Beras Giling. SNI 6128:2008. Badan Standarisasi Nasional. 9 hlm. Cruz N.D. dan G.S. Khush. 2000. Rice grain quality evaluation procedures. Didalam Singh R.K., U.S. Singh and G.S. Khush Eds.. Aromatic Rice. Oxford and IBH Publishing Co. Pvt. Ltd. New Delhi. Hal 16-28 di dalam Hairmansis, A., Bambang Kustianto, Supartopo, Angelita Puji Lestari dan Suwarno. 2007. Keragaan Mutu Beras Galur-galur Padi Rawa. Apresiasi Hasil Penelitian Padi. Hal: 713-724. Damardjati, D.S. dan E.Y. Purwani. 1998. Determinan mutu beras di Indonesia. Dalam: Inovasi Teknologi Pertanian Seperempat Abad Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Buku I. Badan Litbang Pertanian. Jakarta. Hal. 416-442. Hairmansis, A., Bambang Kustianto, Supartopo, Angelita Puji Lestari dan Suwarno. 2007. Keragaan Mutu Beras Galur-galur Padi Rawa. Apresiasi Hasil Penelitian Padi. Hal: 713-724. IRRI International Rice Research Institut. 1996. Standard Evaluation System for Rice. IRRI. Los Banos, Philippines. Iswari, Kasma. 2012. Kesiapan Teknologi Panen dan Pascapanen Padi dalam Menekan Kehilangan Hasil dan Meningkatkan Mutu Beras. Jurnal Litbang Pertanian 312. Hal 58-67 Kustianto, Bambang. Produkstivitas Galur Harapan Padi di Lahan Pasang Surut dan Rawa Lebak. Penelitian pertanian tanaman pangan vol 28 no 1. Hal 34-38 Ningsih, Rina D. dan Khairatun Nafisah. 2014. Preferensi Konsumen Kalimantan Selatan terhadap Beras dan Rasa Nasi Varietas Unggul. Prosiding Seminar Nasional “Inovasi Teknologi Pertanian Spesifik Lokasi”. Banjarbaru. Hal 265-271. Rusma, J., Musa Hubeis, Budi Suharjo. 2011. Kajian Preferensi Kunsumen Rumah Tngga Beras Organik di Wilayah Kota Bogor. Manajemen IKM. Vol 6, No 1. Hal 49-54. Sembiring, H. 2007. Kebijakan Penelitian dan Rangkuman Hasil Penelitian BB Padi dalam Mendukung Penngkatan Produksi Beras Nasional. Apresiasi Hasil Penelitian Padi. Hal 39-59. Soerjandoko R.N.E. 2010. Teknik Pengujian Mutu Beras Skala Laboratorium. Buletin Teknik Pertanian. Vol. 15 No. 2. Hal 44-47. Suismono, A. Setyono, S.D. Indrasari, P. Wibowo dan I. Las. 2003. Evaluasi Mutu Beras berbagai Varietas Padi di Indonesia. Balai Penelitian Tanaman Padi. 41 p. Wibowo, P., S. Dewi Indrasari dan Dody Dwi Handoko. 2007. Preferensi konsumen terhadap karaketristik beras dan keseuaian dengan standar mutu beras di Jawa Tengah. Apresiasi Hasil Penelitian Padi. Hal. 821-833.