Pengembangan Sistem Informasi Manahemen Diklat (Pendidikan Dan Pelatihan) Di Bapelkes Dinkes Provinsi Jawa Barat

(1)

1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Telah menjadi sesuatu yang sangat berharga dan penting dalam menghadapi kehidupan yang keras dan penuh persaingan, karena dengan adanya teknologi informasi kita dapat mengolah dan mendapatkan informasi dengan cepat dan akurat. Saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan bahwa sistem tekomputerisasi dapat memberikan Teknologi menempati peranan utama dalam kehidupan masyarakat sekarang ini dan perkembangannya pun sangat pesat sekali, serta telah merubah pola pikir masyarakat diseluruh dunia, bahkan kemudahan dalam mencari informasi yang diinginkan, mengurangi terjadinya kesalahan yang disebabkan oleh kelalaian manusia dan keamanan data pun lebih terjamin keamanannya. Oleh karena itu generasi muda yang mempunyai intelektual tinggi harus mampu mengikuti semua perkembangan ilmu penegetahuan dan teknologi dan dapat mendorong kemajuan di semua sektor. Hal ini terbukti dengan adanya perubahan sistem kerja dari manual menjadi otomatis.

BAPELKES (Balai Pelatihan Kesehatan) merupakan suatu lembaga yang bergerak dibidang pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan yang telah menajalankan peran dan fungsinya sejalan dengan perkembangan program pemerintah dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.

BAPELKES memiliki sistem informasi diklat (pendidikan dan pelatihan) tenaga kesehatan yang berfungsi untuk memudahkan pegawai BAPELKES dalam


(2)

mengelola data-data diklat yang diadakan oleh BAPELKES maupun kerjasama dengan instansi lain dalam tiap tahunnya. Namun dalam kenyataannya berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis ternyata sistem informasi diklat (pendidikan dan pelatihan) dalam 3 tahun terakhir ini tidak berjalan dan mengalami kerusakan pada aplikasinya serta masih berbasis standalone, hal ini dapat dilihat dari pemakaian sistem informasi diklat yang dilakukan secara manual, sehingga dapat mengahambat dan menyulitkan pegawai dalam melakukan pekerjaan. Selain itu juga pegawai BAPELKES yang bertugas memasukkan data sering mengalami kesulitan dalam proses pengolahan data, pencarian data atau penelusuran data, dan pembuatan laporan. Pada proses input data dari beberapa menu pada aplikasi yang berjalan (aplikasi lama) masih terjadi error dan tidak dapat digunakan. Dari segi kapasistas penyimpanan data masih relatif kecil, sehingga terjadi redudansi data dan kesulitan dalam menampung data diklat yang besar pada BAPELKES. Di samping itu juga, tidak berfungsinya jaringan antar komputer yang mengakibatkan pekerjaan yang seharusnya bisa dikerjakan oleh beberapa orang hanya bisa dikerjakan oleh satu orang saja, sedangkan dalam satu tahun terdapat 35 sampai 50 pelatihan, dan dalam tiap pelatihan terdapat beberapa laporan diklat yang harus diinput ke sistem, yang seharusnya membutuhkan waktu 1 hari untuk 1 pelatihan jika itu pun user intensif megerjakan pada jam kerja. Namun dari segi kemampuan SDM atau pegawai hampir semua dari pegawai tidak dapat menginputkan data dalam waktu yang ditargetkan, sehingga tidak efisien terhadap waktu.

Berdasarkan keterangan diatas, bahwa Sistem informasi yang menangani data-data diklat yang diadakan oleh BAPELKES merupakan suatu hal yang perlu


(3)

mendapatkan perhatian khusus. Hal ini berkaitan dengan kemudahan dan efektifitas dalam pengolahan data diklat seperti pencarian data, penambahan, pengubahan data diklat, dan laporan data diklat baik pada layar monitor maupun dicetak pada kertas, sehingga penanganan pengolahan data diklat lebih efektif dan efisien baik dari segi waktu maupun biaya.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai sistem informasi diklat di Bapelkes Dinkes Propinsi Jawa Barat. Oleh karena itu penulis, dalam penyusunan skripsi ini penulis akan mengetengahkan judul :

”PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DIKLAT DI BAPELKES DINKES PROPINSI JAWA BARAT”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Sistem informasi diklat yang berjalan saat ini di BAPELKES mengalami kerusakan, sehingga tidak dapat digunakan oleh pegawai BAPELKES dalam mengelola data diklat.

2. Sistem informasi diklat di BAPELKES masih bersifat standalone, Sehingga dapat mengahambat dan menyulitkan pegawai dalam melakukan pengelolaan data diklat di BAPELKES.

3. Kapasitas penyimpanan data masih relatif kecil, sehingga muncul kesulitan dalam menampung data yang besar, karena banyak data diklat yang harus diinputkan ke sistem yang dilakukan oleh pegawai BAPELKES.


(4)

Dari identifikasi masalah yang telah jelaskan diatas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi diklat yang sedang berjalan saat ini di BAPELKES.

2. Bagaimana pengembangan sistem informasi manajemen diklat yang berbasis client-server di BAPELKES.

3. Bagaimana implementasi pengembangan sistem informasi manajemen diklat ke dalam sebuah program aplikasi baru.

4. Bagaimana pengujian sistem informasi manajemen diklat di BAPELKES.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan dan atau yang telah diidentifikasi, maka maksud dari penelitian di BAPELKES adalah untuk memperoleh data informasi sehingga dapat memberikan petunjuk dan analisa terhadap sistem informasi diklat dan mengembangkan sistem informasi diklat untuk mempermudah dalam penglolaan data diklat yang ada di BAPELKES Dinkes Propinsi Jawa Barat.

Sesuai dengan maksud penelitian yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian di BAPELKES adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem informasi manajemen diklat yang sedang berjalan di BAPELKES.

2. Untuk mengembangkan sistem informasi manajemen diklat yang berbasis client-server di BAPELKES.


(5)

3. Untuk mengimplementasikan model pengembangan sistem informasi manajemen diklat ke dalam sebuah program aplikasi dekstop menggunakan visual basic 6.0 dan database SQL Server 2000.

4. Untuk mengetahui pengujian sistem informasi manajemen diklat yang akan dikembangkan di BAPELKES.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini dapat dibedakan menjadi kegunaan praktis dan kegunaan akademis yang akan dijelaskan sebagai berikut ini.

1.4.1. Kegunaan Praktis

Dapat dimanfaatkan oleh BAPELKES itu sendiri sehingga user akan lebih mudah dalam melakukan pengelolaan data dan serta sebagai bahan masukan untuk meneliti sejauh mana sistem informasi diklat yang berbasis komputer dapat dilakukan secara efektif.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka di dapat suatu kegunaan penelitian, yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Penulis atau peneliti

a. Diharapkan dapat mengerti dan mengetahui bagaimana mengembangkan sistem informasi manajemen diklat.

b. Diharapkan dapat mengetahui pengaturan dan pelaksanaan jadwal diklat dengan menggunakan sistem informasi yang akan dibangun.


(6)

2. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk dijadikan referensi sebagai sumber untuk dikembangkan lebih lanjut kedepannya.

1.5 Batasan Masalah

Dalam penelitian memiliki batasan/ ruang lingkup yang mencakup : 1. Peninjauan ulang sistem informasi diklat yang berjalan di BAPELKES. 2. Biaya diklat berasal dari APBD propinsi jawa barat dan sebagian dari

APBN

3. Peserta diklat berasal dari instansi/lembaga kesehatan di wilayah propinsi jawa barat.

4. Penjadwalan yang dibuat adalah penjadwalan kegiatan diklat. 5. Tidak membahas uang transport dan uang saku.

6. Sistem informasi yang akan dikembangkan adalah sistem informasi manajemen diklat di BAPELKES Dinkes propinsi Jawa Barat yang mencakup data diklat, data personel, pengaturan jadwal, hasil evaluasi dan informasi yang akan disampaikan.

7. Alat bantu pembuatan perangkat lunak menggunakan bahasa pemrograman dan antarmuka berbasis Visual Basic 6.0 dan menggunakanDBMS SQL Server 2000.

8. Metode perancangan perangkat lunak yang digunakan adalah metode terstruktur, yang terdiri dari Data flow Diagram (DFD), dalam menggambarkan model fungsional dan Entity Relationship Diagram (ERD) untuk menggambarkan model data.


(7)

9. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah model prototype dengan tahapan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan pemakai, mengembangkan prototipe, mengkodekan sistem operasional,menguji sistem operasional, dan menggunakan sistem operasional.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam proses penelitian dan pengambilan data yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi diklat, penulis melakukan penelitian di BAPELKES Dinkes Propinsi Jawa Barat yang beralamat di jalan Pasteur No.31 Bandung.

Tabel 1.1.Estimasi Jadwal Penyelesaian Penelitian

No Nama

Kegiatan

2010

Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai

Pengumpulan Data Analisis Sistem 2 Pengembangan Prototipe Perancangan Coding 3 Penerapan Prototipe Testing Implementasi


(8)

8 2.1. Konsep Dasar Sistem

2.1.1. Definisi Sistem

Ada 2 kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu” Jogiyanto, HM( 2008 : 1).

Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu” Jogianto, HM( 2008:2).

Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena pada kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Misalnya : sistem-sistem akuntansi dapat terdiri dari beberapa sistem- subsistem-subsistem, yaitu : subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi


(9)

penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain-lain. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri-sendiri. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tercapai.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat tertentu. Jogiyanto (2008 : 3), yaitu :

1. Komponen Sistem (Components). Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama untuk membentuk satu kesatuan.

2. Batas Sistem (Boundary). Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environments). Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun dari luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface). Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lain.

5. Masukan Sistem (Input). Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem.

6. Keluaran Sistem (Output). Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.


(10)

7. Pengolah Sistem (Process). Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (Objective) atau Tujuan (Goal). Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.1.3. Elemen-Elemen Sistem

Suatu sistem mempunyai elemen-elemen penyusunan. Abdul Kadir (2003 : 54). diantaranya adalah :

1. Tujuan, sasaran atau tujuan dari sistem yang sangat menentukan masukan (input)yang dibutuhkan suatu sistem.

2. Masukan(Input), merupakan bagian dari pemasukan data agar dapat diolah melaluiprocessing.

3. Output,merupakan keluaran atau tujuan dari sistem yang didapat dariinput dan proses yang dilakukan.

4. Proses, merupakan bagian yang mengolah data menjadi informasi yang sesuai dengan keinginan pemakai(user).

5. Mekanisme Pengendalian, merupakan pengawasan dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem yang dapat berupa asal masukan, frekuensi masukan data dan jenis masukan.

6. Umpan Balik, dalam suatu sistem yang baik dibutuhkan adanya umpan balik yang tujuannya sebagai perbaikan dan pemeliharaan.


(11)

7. Batasan (Boundary), dalam mencapai tujuan dari sistem dibutuhkan batasan-batasan suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Definisi Informasi

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Apakah sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi suatu sistem?.Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut Jogiyanto (2008 : 7) :

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Di dalam dunia bisnis,kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata (factdanentity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.


(12)

2.2.2 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle). Jogiyanto (2008 : 9). Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

Gambar 2.1.Siklus Informasi. (Sumber : Jogiyanto (2008 : 9)).


(13)

2.2.3 Nilai Dan Kualitas Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Jogiyanto (2008 : 11).

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). Jogiyanto (2008 : 10).

1. Akurat. Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat Pada Waktunya. Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan tersebut terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.


(14)

3. Relevan. Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Definisi Sistem Informasi

Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan processing systems atau information processing systems atauinformation-generating systems. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut. Jogiyanto (2008 : 11) :

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block). Jogiyanto (2008 : 12), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.


(15)

Gambar 2.2.Blok Sistem Informasi Yang Berinteraksi. (Sumber : Jogiyanto (2008 : 12)).

1. Blok Masukan. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi. Teknologi merupakan ”kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.


(16)

yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

6. Blok Kendali. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan - kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan- kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4 Sistem InformasiManajemen

2.4.1 Definisi Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Menurut Gordon.B Davis, dalam buku ‘Analisis dan Desain informasi, SIM didefiniskan sebagai berikiut :


(17)

”Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi“Jogiyanto (2008 : 15).

Dari beberapa definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa SIM adalah :

1. Kumpulan dari sistem-sistem informasi.

2. Menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen.

2.4.2 Definisi Sistem Informasi Manajemen Diklat (SIM DIKLAT)

“SIM DIKLAT adalah program untuk mendukung kegiatan diklat mulai dari pendataan diklat dan peserta diklat sampai semua keperluan kesekretariatan dan administrasi untuk memudahkan bagi penyelenggaraan diklat” (sumber : http://imamwiyanto.blog.upi.edu/Sistem Informasi Manajemen Diklat).

2.5 Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto (2008:35) Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Pengembangan sistem ada dua macam yaitu :

1. Pengembangan sistem berurutan mensyaratkan tiap proses pengembangan (fase) diselesaikan satu per satu. Pengembangan berurutan menghasilkan pengembangan sistem informasi yang seluruhnya baru, fase-fase tersebut dimulai dan diselesaikan secara berurutan tapi mereka saling menggantikan. Misalnya, bagian dari desain sistem dapat dimulai sebelum penyelesaian analis sistem. Pengembangan sistem ini sering disebut pula


(18)

pendekatan air terjun (Water Fall) tetapi pendekatan ini tidak dipilih lagi oleh pengembang sistem modern.

2. Pengembangan sistem berulang memerlukan penyelesaian analisis, desain dan implementasi karena penting untuk mengembangkan satu bagian sistem baru secara menyeluruh dan menempatkannya ke dalam operasi secepat mungkin.

2.6 Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

2.6.1 Pengertian Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

Menurut Atmosoeprapto (2000:29), mendefinisikan Diklat sebagai berikut : 1. Pendidikan adalah proses pembelajaran untuk mempersiapkan

seseorang untuk mampu mengidentifikasi pekerjaan, menambah wawasan dan pengetahuan.

2. Pelatihan adalah proses pembelajaran yang terkait dengan pekerjaan spesifik saat ini, proses desain, keahlian, dan teknis pekerjaan untuk mempertahankan dan meningkatkan efektifitas masing-masing individu dan kelompok dalam suatu organisasi.

3. Pengembangan merupakan proses pembelajaran untuk pertumbuhan seseorang, mengaplikasikan informasi, pengetahuan, dan keahlian, serta lebih sering dikaitkan dengan pendidikan level manajerial dalam area yang lebih luas, seperti komunikasi, kepemimpinan, motivasi, dan lain-lain.

Menurut Supartini Hanafi (2003 : 11) pelatihan adalah penyelenggaraan proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan kinerja, profesionalisme dan


(19)

atau untuk menunjang pengembangan karir SDM. Kebutuhan dan sasaran pelatihan diidentifikasi berdasarkan hasil identifikasi terhadap kompetensi SDM ynng dibutuhkan.

Menurut Supartini Hanafi (2003 : 12) pelatihan kesehatan adalah semua pelatihan di bidang kesehatan yang ditujukan bagi SDM kesehatan, dengan durasi pelatihan sesuai ketentuan yang berlaku.

2.6.2 Peserta Pelatihan

Menurut Supartini Hanafi (2003 : 22) Peserta merupakan objek dan subjek yang akan ditingkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikapnya dari suatu pelatihan sehingga dapat meningkatkan kinerjanya.

2.6.3 Pelatih / Fasilitator (Pengajar)

Tenaga Pelatih / Fasilitator dalam suatu kegiatan pelatihan dilakukan oleh tenaga fungsional Widyaiswara yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mendidik, mengajar dan atau melatih PNS pada lembaga pendidikan dan pelatihan (Diklat) pemerintah sesuai dengan pendidikan, kepangkatan dan keahliannya pada materi pelatihan. Dan atau tenaga lain (pejabat struktural /fungsional lain) yang memiliki pendidikan, kepangkatan dan keahlian tentang materi pelatihan yang bersangkutan serta menguasai teknik / metodologi pelatihan. Supartini Hanafi (2003:9).


(20)

2.6.4 Penyelenggara Pelatihan

Penyelenggara pelatihan adalah yang bertugas mengelola pelatihan agar berjalan secara lancar sesuai dengan kurikulum dan rencana skenario yang telah ditetapkan. Supartini Hanafi (2003 : 9).

Penyelenggara pelatihan Supartini Hanafi (2003 : 9-10) terdiri dari : 1) Master Of Training (MOT)

Master of Training adalah tenaga yang mengelola pelatihan secara teknis dalam hal mempersiapkan, merancang, dan memandu selama proses kegiatan belajar mengajar dan merangkum proses pembelajaran dari setiap sesi, sehingga tujuan pelatihan yang telah ditetapkan dapat tercapai. MOT dalam suatu pelatihan dapat terdiri dari satu orang atau lebih dari satu orang (tim) sesuai dengan jenis dan tujuan pelatihan yang ingin dicapai.

2) Tenaga Penyelenggara Pelatihan

Tenaga Penyelenggara Pelatihan adalah beberapa tenaga yang membantu pengelolaan suatu pelatihan yang sifatnya administratif, antara lain menyiapkan peserta latih, tenaga pelatih/widyaiswara, bahan belajar, AVA, serta bahan penunjang lainnya. Tenaga penyelenggara pelatihan yang memenuhi syarat adalah tenaga yang telah mengikuti diklat penyelenggara pelatihan / Training Officers Course (TOC), pada suatu kegiatan pelatihan minimal ada 1 orang yang telah mengikuti TOC.


(21)

2.6.5 Evaluasi

Evaluasi adalah kegiatan penilaian dari seluruh komponen dan sub komponen masukan, proses luaran dan dampak dari suatu kegiatan pelatihan. Supartini Hanafi (2003 : 14).

Menurut Supartini Hanafi (2003 : 10) yang dimaksud proses di sini adalah proses pembelajaran yang berjalan selama pelatihan dilakukan, yaitu dari awal sampai berakhirnya kegiatan pelatihan.

Menurut Supartini Hanafi (2003 : 12) luaran (output) yang harus dicapai dalam suatu pelatihan ada dua yaitu :

1) Pencapaian tingkat kompetensi yang sesuai dengan tujuan pelatihan. Tingkat kompetensi ini indikatornya adalah tingkat kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum pelatihan yang bersangkutan.

2) Penyelenggara pelatihan yang bermutu, indikatornya adalah tidak adanya keluhan dari peserta maupun pelatih.

Sumber Evaluasi diklat terdiri dari sumber evaluasi peserta bersumber dari Fasilitator, sedangkan evaluasi fasilitator (widyaiswara) berasal dari peserta.

Evaluasi terhadap peserta melalui Pre Test (penilaian awal) dan Post Test (Penilaian akhir), kehadiran dan keaktifan peserta.


(22)

2.7 Arsitektur Aplikasi

Perkembangan teknologi dan semakin banyaknya jaringan yang dapat diimplementasikan secara global, dibawah ini akan dijelaskan beberapa hal yang menyangkut tentang jaringan komputer :

2.7.1 Definisi Jaringan Komputer

Jaringan komputer (computer network) adalah jaringan dari sistem komunikasi data yang melibatkan sebuah atau lebih sistem komputer yang dihubungkan dengan jalur transmisi dan alat komunikasi membentuk satu sistem Budhi Irawan (2005 : 4).

Dengan memiliki jaringan komputer memungkinkan untuk menggabungkan berbagai tingkat keahlian yang terdapat disegenap staff serta berbagai kapasitas peralatan yang ada, tanpa memperhatikan soal-soal lokasi fisik diantara staf maupun peralatannya. Jaringan memungkinkan pemanfaatan secara bersama diantara para pengguna jaringan terhadap file-file data dan aplikasi, saling berkirim pesan, serta memungkinkan diterapkannya sistem pengaman terhadap instalasi secara keseluruhan.

2.7.2 Tujuan Jaringan Komputer

Tujuan dari jaringan komputer adalah :

1. Membagi sumber daya, contohnya berbagai pemakaian printer, CPU, memory, harddisk.

2. Komunikasi, contohnya surat elektronik,chattingdaninstant messaging. 3. Akses Informasi, contohyaweb browsing.


(23)

Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistemclient – server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer. Budhi Irawan (2005 : 05).

Berdasarkan pernyataan diatas, penulis berpendapat bahwa jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.

2.7.3 Jaringan Komputer Berdasarkan Skala

Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cangkupan geografisnya. Ada empat katagori utama jaringan komputer menurut Budhi Irawan (2005 : 19) yaitu :

1) LAN (Local Aarea Network)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berbeda di dalam suatu area yang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antara Komputer yang dihubungkannya bias mencapai 5 sampai 10 km. LAN biasa bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps sampai 100 Mbps.

LAN dibentuk dari beberapa buah server, workstations, system operasi jaringan, serta sebuahsambungan komunikasi. Sebuah LAN yang kecil memungkinkan sebuah workstations untuk difungsikan sebagai server yang memungkinkan dirinya untuk bias melakukan akses terhadap computer rekannya.


(24)

2) MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan suatu jaringan yang cangkupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN - LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps. MAN dapat mencakup perusahaan yang memiliki kantor-kantor yang letaknya sangat berdekatan dan MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat menyambungkan dengan jaringan televisi kabel.

3) WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk mrnghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cangkupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain didalam suatu negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai 1000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps.

4) GAN (Global Area Network)

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan Negara-negara di seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai dengan 100Gbps dan cangkupannya mencapai ribuan kilometer.

Hubungan telekomunikasi jarak jauh dapat berupa saluran leased line antar provinsi, saluran radio jarak jauh atau komunikasi satelit. Internetadalah sebuah contoh dari apa yang disebut GAN dengan cakupan kawasan yang mendunia. GAN memungkinkan untuk menggabungkan dan saling memenfaatkan sumber daya diantara masing-masing jaringan yang


(25)

menjadi bagian dari organisasi yang terpisah oleh sebuah jarak yang cukup jauh.

LAN, MAN, WAN dan GAN dapat berinteraksi satu sama lain. Gambar 2.3 memperlihatkan interaksi antara jaringan-jaringan tersebut.

Gambar 2.3.Interaksi antar LAN, MAN, WAN dan GAN. (Sumber : Budhi Irawan (2005 : 20))

2.7.4 Topologi Jaringan Komputer

Topologi Jaringan adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen-komponen jaringan yang meliputi server, workstations, hub dengan kabel tersendiri untuk setiap workstations ke server, bandwith maka lebar jalur komunikasi jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Irawan, Budhi (2005 : 25). Berikut ini akan dijelaskan mengenai topologi fisik yang digunakan di dalam jaringan lokal diantaranya :

1) TopologiLinear Bus(Garis Lurus)

Topologilinear Bus (Garis Lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama dimana pada masing-masinh ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua node pada jaringan (filter server, workstation, dan perangkat


(26)

lainya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone), jaringan-jaringan Ethernetdanlocal Talkmenggunakan topologi linear ini.

Gambar 2.4.Topologi linear Bus (Garis Lurus). (Sumber : Budhi Irawan (2005 : 26))

Kelebihan dari topologilinear bus(Garis Lurus) adalah :

a. Mudah didalam mengkonfigurasi komputer atau perangkat lain ke dalam sebuah kabel utama.

b. Tidak terlalau banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan topologi star (bintang).

Kekurangan dari topologilinear bus(Garis Lurus) adalah :

a. Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama (backbone).

b. Mebutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya. c. Sangat sulit mengidentifikasikan permasalah jika jaringan sedang

jatuh atau rusak

d. Sangat tidak disarankan dipakai sabagai salah satu solusi pada penggunaan jaringan di gedung besar.


(27)

2) TopologiStar(Bintang)

Topologi model ini dirancang, yang mana setiap nodes (file, server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi kejaringan melewati sebuahconcentrator.

Gambar 2.5.Topologi Star (Bintang). (Sumber : Budhi Irawan (2005 : 27))

Kelebihan dari topologiStar(Bintang)

a. Mudah didalam pemasangan dan pengkabelan.

b. Tidak mengakibatkan ganguan pada jaringan ketika akan memasang atau memindahkan perangkat jaringan lainnya.

c. Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat-perangkat lainnya.

Kekurangan dari topologiStar(Bintang)

a. Membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologilinear bus. b. Membututhkan concentrator, dan bilamana concentrator tersebut

rusak maka semuanodeyang terkonesi tidak terdeteksi.

c. Lebih mahal daripada topologi linear bus, karena biaya untuk pengadaanconcentrator.


(28)

3) TopologiRing(Cincin)

Topologi Ring(Cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media tranmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup meyerupai cincin (lingkran), sehingga diberi nama topologi bintang dalam linkaran ataustar-wired ring.

Gambar 2.6.Topologi Ring (Cincin). (Sumber : Budhi Irawan (2005 : 28))

4) TopologiTree(Pohon)

Topologi model ini merupakan perpanduan antara topologi linear bus dan Star, yang terdiri dari kelompok-kelompok workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologilinear bus.

Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.


(29)

Gambar 2.7.Topologi Tree (Pohon). (Sumber : Budhi Irawan (2005 : 28))

Kelebihan TopologiTree(Pohon)

a. Proses konfigurasi jaringan dilakukan dari titk ke titk pada masing-masing segmen.

b. Didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak. Kekurangan TopologiTree(Pohon)

a. Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe kabel yang digunakan.

b. Jika jaringan utama (backbone) rusak, maka keseluruhan segmen ikut rusak juga.

c. Sangat relatif sulit untuk dikonfigurasi dan proses pengkabelannya dibandingkan topologi jaringan yang lain.

2.7.5 DefinisiClient / Server

Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client (klien) danserver(pelayanan) Budhi Irawan (2005 : 30). Tetapi ada jaringan yang memiliki computer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang


(30)

lainnya sebagai client. Adapula yang tidak memiliki computer yang khusus berfungsi sebagaiserversaja.

Client adalah computer dengan kemampuan standard yang digunakan sebagai tampilan untuk user (pengguna), didalamnya tersimpan data-data yang dapat digunakan secara perorangan, mengumpulkan dan menampilkan data, serta menyimpan data keserver.

Server adalah komputer yang difungsikan sebagai ‘’pelayan’’ pengiriman data dan atau penerimaan data serta mengatur pengiriman dan penerimaan data diantara komputer-komputer yang tersambung. Fungsi pelayanan ini dimungkinkan oleh adanya pengguna perangkat lunak khusus untukserver.

Sistem client-server sangat penting untuk diterapkan dalam perusahaan yang memiliki data yang cukup kompleks, dan tentu saja dibutuhkan koneksi jaringan komputer yang stabil dan operator yang bertugas untuk mengatur server. Secara garis besarclient serverdi gambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.8. Model Hubungan Client Server. (Sumber : Budhi Irawan (2005 : 30))

Pada gambar 2.8 diatas diperlihatkan bahwa ada satu unit komputer yang berfungsi sebagai server yang menyimpan data, dan beberapa unit client yang


(31)

tidak mempunyai penyimpanan data karena datanya terpusat pada satu komputer, panah bolak-balik artinya setiap client bisa menyimpan maupun mengambil data dari server.

Kelebihan model hubunganClient Server:

a. Terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melaluiserver) b. Skalabilitas

c. Fleksibel

d. Teknologi baru mudah terintegrasi kedalam sistem

e. Keseluruhan Komputer(client / network / server)dapat bekerja bersama. Kekurangan model hubunganClient Server:

a. Biaya yang sangat mahal.

b. Membutuhkan investasi unutukdedicated file server.

c. Perbaikan (Jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar sistem berjalan secara efesien)

d. Berketergantungan.

e. Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh pula.

2.8 Perangkat Lunak Pendukung

Database yang tersedia dalam suatu media penyimpanan tidak akan bisa diakses tanpa adanya suatu perangkat lunak aplikasi yang familiar dengan datbase. Oleh karena itu, penulis menggunakan Microsoft SQL Server 2000 sebagai database relasionalnya. Dan perangkat lunak yang digunakan untuk aplikasi dalam menyediakan fasilitas operasi untuk memasukkan, mencari, dan memodifikasi


(32)

data ke dalam database, mendefinisikan data baru, serta mengolah data menjadi informasi yang dibutuhkan, penulis menggunakan microsoft visual basic 6.0 sebagai program aplkasinya.

2.8.1 Power Designer 6.0.32

Power designer 6.0 32 bit adalah sebuah paket program desain tools yang digunakan untuk membuat Visualisasi, dokumentasi dan mendesain suatu sistem perangkat lunak Paket ini meliputi :

1. Process analyst Model (PAM) 2. Data architect tools

3. Aplication modeler tools 4. Metawork tools

Data architect adalah sebuah tools yang digunakan untuk mendesain suatu data base. Tools ini akan memberikan keuntungan yaitu akan dapat memberikan dua tingkat pendekatan dalam desain pemodelan data yaitu tingkat konseptual atau logikal (CDM : Conseptual data Model) dan tingkat fisikal (PDM : Physical data Model)

Dengan menggunakan data architect kita akan dapat :

 Membuat Model suatu sistem informasi dengan menggunakan suatu entity-relationship diagram. Model ini disebut Conceptual Data Model (CDM)

 Menghasilkan suatu Physical Data Model ( PDM) untuk suatu target database management sistem ( DBMS), mempertimbangkan pokok-pokok dari DBMS


(33)

 Mengcustumize PDM untuk menyesuaikan performa tingkah laku dan fisik

 Menghasilkan script database untuk target DBMS

 Menghasilkan suatu referensi integritas jika mereka didukung oleh target database

 meng-customize dan mencetak laporan model  Merekayasa balik aplikasi dan database dan aplikasi  Menggambarkan atribut yang diperluas untuk PDM object

2.8.2 Sekilas Tentang Visual Basic 6.0

Dalam visual basic 6.0 ada beberapa hal baru yang memudahkan dalam penyusunan sebuah aplikasi. Misalnya tersedianya fasilitas active x, data access, control-kontrol baru development environment, client/server development dengan bahasa yang dimilikinya sendiri Mesran (2009:1).

2.8.3 Sekilas Tentang Microsoft SQL Server 2000

Menurut Bunafit dan Indah (2007:1) SQL Server 2000 merupakan salah satu produk DBMS (Database Management System) yang dibuat oleh Microsoft SQL Server 2000 menawarkan beberapa fitur di dalam mengelola database, ada 2 fitur yang biasa digunakan untuk mengelola database di dalam SQL Server 2000, yaitu :


(34)

1. Enterprise Manager

Fitur ini relatif mudah digunakan karena metode pengelolaannya berbasis GUI (Graphical User Interface). Oleh karena itu, cukup dengan metode click dan drag.

2. SQL Query Analyzer

Fitur ini mengggunakan Transact SQL (perintah-perintah SQL) untuk mengelola database di dalam SQL Server 2000. Perintah-perintah Transact SQL merupakan pengembangan dari Perintah- perintah-perintah SQL standar yang disesuaikan dengan manajemen database pada SQL Server. Transact SQL memungkinkan anda untuk dapat membuat database, membuat tabel, mengubah struktur tabel, menghapus database, menghapus tabel, menyisipkan data, mengolah data dan lain-lain.

2.8.4 Crystal Report

Crystal reports sebagai program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan pogram Microsoft Visual Basic 6.0, tetapi keduanya dapat dihubungkan (Linkage) MADCOMS ( 2005 : 353).

Beberapa kelebihan crystal reports adalah: Pembuatan laporan dengan crystal reports tidak terlalu rumit. Integrasi dengan bahasa-bahasa pemrograman lain yang memungkinkan dapat digunakan oleh banyak programmer dengan masing-masing keahlian. Fasilitas impor hasil laporan yang mendukumg format-format popular seperti Microsoft Word, Excel, Access, Adobe Acrobat Reader, HTML, dan sebagainya.


(35)

35 3.1 Objek Penelitian

Pada bab ini akan menjelaskan beberapa uraian menyangkut Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) yang terdiri dari Sejarah Perusahaan, Visi dan Misi Perusahaan, Struktur Organisasi Perusahaan, dan Deskripsi Tugas.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Balai Pelatihan Kesehatan Masyarakat (BPTKM) berdiri pada tahun 1987, merupakan lembaga yang dibentuk oleh Pusdiklat Pegawai Departemen Kesehatan Republik Indonesia dengan nama KLKM (Kursus Latihan KEsehatan Masyarakat) denag surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 45/Menkes/SK/1987 menempati gedung asrama Bidan di Jl. Pasteur No.31 Bandung hingga saat ini. Pada tahun 1993 berubah nama dari KLKM menjadi Bapelkes (Balai Pelatihan Kesehatan) Bandung melalui surat Keputusan MEnteri Kesehatan No.991/Menkes/SK/X/1993. Namaun dengan berlakunya UU Nomor 22 Tahun 1999, tentang Derah dan melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan tanggal 23 Agustus 2001 Nomor 909/Menkes/SK/2001, tentang pengalihan beberapa kelembagaan / UPT di lingkungan Departemen Kesehatan menjadi perangkat resmi, maka Bapelkes menjadi UPTD Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat melalui Perda Nomor 5 Tahun 2002 dan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2002 tentang tugas pokok, fungsi dan rincian tugas unit pelaksana


(36)

teknis dinas di lingkungan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat berganti nama menjadi Balai Pelatihan Tenaga Kesehatan Masyarakat (BPTKM) Propinsi Jawa Barat. Dan pada Desember 2009 sesuai dengan SK Gubernur kembali lagi menjadi BAPELKES (Balai Pelatihan Kesehatan) Propinsi Jawa Barat.

Berdasarkan Keputusan Menkes No.725/Menkes/SK/V/2003 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan di bidang kesehatan bahwa setiap institusi penyelenggara diklat di bidang kesehatan harus dilakukan akreditasi oleh Tim Akreditasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan, untuk itu BPTKM terakreditasi pada bulan Desember 2003 mendapatkan sertifikat dari tim Akreditasi institusi pelatihan kesehatn Departemen Kesehtan RI nomor : 6/H/A.1/XII/2003.

Kebijakan pemerintah tentang diklat aparatur seperti yang ditetapkan dalam PP nomor : 101 tahun 2000 tentang diklat jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) didasarkan pada pemikiran bahwa :

1. Diklat merupakan bagian integral dari sistem pembinaan PNS 2. Diklat mempunyai keterkaitan dengan pengembangan karier PNS 3. Sistem diklat meliputi proses identifikasi kebutuhan, perencanaan,

penyelenggaraan serta evaluasi dan pengembanagn

4. Diklat diarahkan untuk mempersiapkan PNS agar memnuhi jabatan yang ditentukan dan kebutuhan organisasi termasuk pengadaan kader-kader pimpinan dan staf.

Berdasarkan pemikiran tersebut di atas sebagai suatu sistem yang berhubungan dari sub sistem yang integral meskipun pengelolaan diklat aparatur berbeda – beda namun semuanya harus tetap dalam kerangka diklat sebagai suatu


(37)

sistem yang berhubungan yang meliputi tiga fungsi pokok yaitu fungsi perencanaan, penyelenggaraan dan pengembangan.

Mengikuti perkembanagn jaman yang selalu berubah dinamis baik ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan maupun kebijakan (policy) pemerintah baik pusat maupun daerah, manajmeen maupun teknis fungsional kesehtan, BPTKM berupaya untuk terus menerus mengembangkan diri dengan meningkatakan sumber daya manusia agar selalu terdepan dalam mengantisipasi perubahan. Demikian juga dengan sarana dan prasarana yang harus disediakan terus ditingkatkan untuk menjawab tuntutan (customer).

Pendidikan dan pelatihan mempunyai peran yang sangat strategis untuk menghsailkan sumber daya manusia yang bermutu. Undang – undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioanal mengatakan bahwa tujuan pendidikan bukan hanya memeberikan bekal kepada peserta didik untuk memiliki kemampuan intelektual, tetapi juga memiliki kemampuan emosional dan spiritual.

Sebaagai salah satu UPTD yang mempunyai peran untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia khususnya bidang kesehatan yang demikian banayk di Propinsi Jawa Barat dituntut untuk meningkatkan mutu SDM yang dimiliki baik staf struktural maupun fungsional atau widyaiswara untuk meningkatkan ilmu pengatahuan dan teknologi kesehatan sesuai dengan spesialisasi bidangnya masing – masing.

Kebijakan yang ditempuh adalah meningkatkan kerjasama dengan program Dinas Kesehatan Propinsi, kabupaten / kota dan institusi yang bergerak di bidang peningkatan SDM seperti universitas, lembaga pendidikan dan lain – lain. Disamping itu berupaya untuk memperkaya metode – metode pelatihan dan


(38)

membuat diklat – diklat inovatif untuk membentuk tenaga – tenaga kesehatan yang disamping mempunyai keterampilan dan skill yang handal juga memiliki kepribadian dan karakter mental dan spiritual yang baik.

Menghadapi era baru yang berkembang di tengah masyarakat terjadi pergeseran budaya dan perilaku yang terjadi baik dalam sosial masyarakat maupun perubahan tuntutan pelayanan public oleh masyarakat terhadap kinerja aparat / petugas kesehatan agar dapat memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan akurat. Ditambah lagi agar dapat memuaskan (tidak mengecewakan) masyarakat maupun pimpinan organisasi. Implementasi pelayanan prima oleh LAN RI di instansi – instansi pemerintah yang dikenal sejak tahun 1996 menjadi kompetensi tugas dan tanggung jawab BPTKM untuk mengawal tugas tersebut sampai berhasil dilaksanakan di seluruh instansi kesehatan yang ada melalui pendidikan dan pelatihan dengan metode – metode dan pendekatan bervariatif sesuai dengan kompetensi masing – masing organisasi.

Mengutip dari Ontoseno M. Opojo 2005, tattangtan besar yang dihadapi lembaga diklat adalah sejauh mana suatu kejadian dikalt dapat mengkatalisasi perubahan keterampilan, sikap, perilaku dan pengembangan potensi diri kea rah yang lebih baik dalam mencapai tujuan organisasi.

Keberhasilan organisasi – organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran sesuai visi dan misinya sangat tergantung dari kemampuan individu – individu dalam membangun inovasi dan kretivitas serta kerjasama yang selaras, searah dan terus menerus melakukan improvement. Menurut Haryono Soeyono, 1997 “Jangan menegmbangkan organisasinya, tetapi latihlah individu – individunya maka dalam semalam, organisasi akan berkembang sepuluh langkah.


(39)

Merubah sikap, perilaku dan pola piker (mind set) tidaklah semudah keterampilan yang dimiliki individu – individu. Tetapi bila dapat ditimbulkan kesadaran untuk merubah kearah yang lebih baik melalui proses belajar terus menerus sepanjang hayat (never ending) sangat dipercaay akan terjadi pergeseran dasi keadaan “unconscious incompetent” tidak mengenali kompetensinya menuju “conscious competent” mengenali kompetensinya sebagai proses awal untuk mengenali diri seutuhnya. Jawaban dari tantangan tersebut adaah BPTKM menyelenggarakan pelatihan berdasarkan analisa kebutuhan diklat dari tempat kerja organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan. Disamping itu juga berupaya untuk merevisioning ke dalam (internal) organisasi lebih dulu untuk dapat menemukan inovasi – inovasi baru tentang konsep, strategi dan metode diklat agar dapat tercipta sebuah system pelatihan holistic-interconnectedness sebelum berbagai jenis pelatihan diselenggarakan.

Hasil nyata dari suatu pendidikan dan pelatihan (output, outcome impact dan beneffit) terhadap petugas kesehatan yang berada di bidang teknis, fungsional, administrasi maupun manajemen adalah perubahan sikap dan perilaku kearah yang lebih baik (positif) serta meningkatnya kinerja petugas kesehatan sesuai dengan tugas pokoknya masing – masing sehingga dapat mendorong menigkatnya kinerja dan produktivitas organisasi.

Peran diklat adalah sebagai simulator agar organisasi dapat secara bersama – sama dan terus menerus belajar (learning organization) dan menemukan konsep, strategi, metode dalam merancang dan mencapai visi misi yang baru. Peran yang lain adalah sebagai motivator bagi pegawai untuk bekerja lebih baik sehingga dapat meraih prestasi kerja sehingga dapat menigkatkan karier di masa


(40)

depan. Dengan demikian akan dihasilkan individu – individu yang unggul dan berkepribadian sehingga diharapkan dapat menjadikan organisasi yang unggul dan kompetitif.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Secara garis besar BAPELKES mempunyai peran dan fungsi dua macam yaitu berperan sebagai penyelenggara diklat dan sebagai tempat diklat.Dalam melakukan tupokasi, BAPELKES mempunyai visi dan misi, yaitu :

Visi :

“Pendidikan dan pelatihan di bidang keehatan menunjang Jawa Barat Sehat 2010.”

Misi :

1. Meningkatkan profesionalisme tenaga penyelenggara diklat dan tenaga fasilitator

2. Mengembangkan metode diklat sesuai degan tuntutan dan perkembangan diklat

3. Menegmbangkan standarisasi proses penyelenggaraan diklat kesehatan melalui akreditasi pelatihan

4. Mengembangkan kerjasama dan kemitraan dalam bidang diklat 5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pasca pelatihan

6. Terwujudnya sistem informasi manajemen diklat Tujuan dan sasaran dari misi adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya peningkatan profesionalisme widyaiswara / fasilitator dan penyelenggara diklat


(41)

2. Terwujudnya pengembangan metode diklat sesuai dengan tuntutan perkembangan diklat

3. Terciptanya standarisasi proses penyelenggaraan diklat kesehatan melalui akreditasi diklat

4. Terwujudnya pengembangan kemitraan dalam bidang diklat 5. Terwujudnya monitoring dan evaluasi pasca pelatihan 6. Terwujudnya sistem informasi manajamen diklat

Atas dasar sasaran – sasaran tersebut, selanjutnya disusun kebijakan dan program – program yang akan menjadi arah bagi upaya pencapaian sasaran – sasaran. Adapaun program – program yang ditetapkan adalah :

1. Program Pengembangan Sumber Daya Manusia

Program ini bertujuan untuk menghasilkan pegawai BAPELKES agar memiliki kompetensi sesuai dengan tuntutan tugas, baik dalam kemampuan profesioanal, keahlian, keterampilan maupun integritas pengabdian, sehingga dapat melaksanakan pernnya secara optimal sebagai abdi masyarakat dan Negara.

2. Pengelolaan Saran dan Prasarana

Program ini meliputi pemeliharaan serta pengadaan perlatan diklat dan pengadaan barang sebagai modal diklat serta pembangunan dan pemeliharaan gedung yang diefektifkan dan ditingkatkan secara terus menerus.

3. Kerjasaama Lintas Program di Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat Program ini bertujuan agara penyelenggaraan diklat yang ada di program Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat dilaksanaakn di BAPELKES,


(42)

sesuai tupokasi BAPELKES. Kegiatan ini sudah mendapatkan dukungan yang baik dari Kepala Dinas Kesehatan dengan dikeluarkannya surat edaran.

4. Pengembangan Metode Diklat Melalui Analisis Kebutuhan Diklat

Program ini bertujuan untuk melakukan analisis kebutuhan diklat di instansi kesehatn baik Dinkes Kabupaten / Kota maupun Rumah Sakit dan Pukesmas agar dihasilkan program – program diklat yang sesuai dengan kebutuhan, metode yang beragam.

5. Penyelenggraan Diklat

Program ini bertujuan menyelenggarakan diklat teknis, fungsional, administrasi manajemen, penyususnan kurikulum dan penyusunan GBPP.

6. Peningkatan Kerjasama Kemitraan

Program ini bertujuan untuk menjamin kerjasama dengan institusi lain di bidang penigkatan sumber daya manusia.

7. Pelaksanaan Evaluasi Pasca Diklat

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam menjalankan tugasnya, seorang pimpinan tidak dapat melaksanakan sendiri tugas tersebut. Oleh karenanya, pimpinan tersebut akan dibantu oleh oaring – oarng yang menjadi kepercayaannya, seorang pimpinan juga akan memilih orang – orang yang dapat dipercaya dan mampu menjalankan tugas ini sesuai dengan kemampuannya. Dalam menjalankan tugas ini perlu pemberian wewenang yang jelas antara lain untuk menghindarakan tumpang tindih tugas


(43)

KEPALA BPTKM Hj.Uniaty Pathi,SH.CN

Nip.480 092 685

Kelompok Jabatan Fungsional KoordinatorDRG Megalia M.Kes

NIP. 480 066 071

Kasubbag TU Yoyo heryanto.BC.AN

NIP.480 066 982

Kasie Perencanaan & Evaluasi Dra.Tati Herawati

NIP.140 288 187

Kasie Penyelenggaraan Yanti Sulianti,SKM.MM

NIP.140 217 868

serta wewenang seseorang dan juga seseorang dapat mengetahui kepada siapa dia harus bertanggung jawab dan kepada siapa ia dapat mendelegasikan wewenangya.

Adapun struktur organisasi BAPELKES adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1Struktur Organisasi BAPELKES Sumber : Buku Panduan Profil BAPELKES (2005:17).

3.1.4. Deskripsi Tugas

Tugas pokok setiap Kepala Bagian dalam struktur organisasi BAPELKES adalah :

1. Kepala BAPELKES

Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pelatihan tenaga kesehatan masyarakat.


(44)

Melaksanakan penyusunan rencana kerja, pengelolaan admnistrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan, umum dan pelaporan.

3. Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi

Melaksanakan dan menyusun rencana kerja, pengembangan metode pelatihan dan evaluasi serta pelayanan program balai.

4. Kepala Seksi Penyelenggaraan

Menyusun bahan kegiatan pelatihan tenaga kesehatan dan masyarakat di bidang kesehatan.

5. Kelompok Jabatan Fungsional

Melaksanakan kegiatan mendidik, mengajar dan melatih PNS pada unit diklat serta mengadakan kegiatan pengembangan profesinya.

3.1.5. Produk dan Jasa Yang Dihasilkan Oleh Perusahaan

Produk yang dihasilkan oleh Balai Pelatihan Tenaga Kesehatana Masyarakat antara lain adalah :

 Jasa pendidikan dan pelatihan (khusus bidang kesehatan Propinsi Jawa Barat).

 Kerjasama denga pihak luar, meyediakan saran dan prasaran beruap akomodasi konsumsi untuk pelatihan, penginapan, ruang pelatihan, ruang pertemuan dan auditorium.

 Customer atau pelanggan utama BAPELKES sendiri adalah : Program, Sub. Dinas (SDM, Promkes, Pelayanan Medik, dll), Seksi Dinkes Propinsi jawa Barat.


(45)

3.2 Metode Penelitian

Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan baik bila tidak dilakukan dalam suatu proses yang teratur dan terarah. Oleh karena itu diperlukan suatu metode untuk melaksanakan suatu penelitian. Metode yang digunakan pada perancangan perangkat lunak di dasarkan pendekatan terstruktur. Adapun tahapannya sebagai berikut ini.

3.2.1. Desain Penelitian

Pada tahap ini penyusunan menjelaskan tentang teknik-teknik untuk menganalisa dan mendokumentasikan data yang mengalir di dalam sistem tersebut.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah mencari dan menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder, untuk itu akan dijelaskan secara singkat mengenai pemahaman metode tersebut sebagai berikut ini.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan Skripsi ini pada saat penelitian dicari dari sumber data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari pengamatan /responden peneliti. Teknik-teknik yang digunakan adalah sebagai berikut ini.


(46)

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik penumpulan data yang paling umum digunakan. Wawancara merupakan aktifitas pengumpulan data melalui dialog langsung atau melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait di BAPELKES, khususnya yang bersangkutan dengan bagian penyelenggara pendidikan dan pelatihan serta bagian perencanaan dan evaluasi. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan di BAPELKES Propinsi Jawa Barat mengalami kendala dalam pengelolaan data penyelenggaraan diklat. Dimana sistem informasi yang ada sekarang mengalami kerusakan pada aplikasinya, selain itu juga kapasitas penyimpanan data di nilai masih relatif kecil. Pihak perusahaan membutuhkan sebuah sistem yang memberikan kemudahan dan keefektifan dalam pengelolaan data yang berkaitan dengan data penyelenggaraan diklat.

2. Observasi

Teknik ini dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada proses-proses yang sedang berjalan. Penelitian dilakukan untuk melihat dan menyaksikan suatu kegiatan untuk memperoleh suatu informasi khususnya di bagian penyelenggara diklat dan bagian perencanaan dan evaluasi guna memperoleh gambaran terhadap sistem yang meliputi prosedur yang digunakan pada sistem, data-data atau file yang diperlukan, dokumen-dokumen yang dipergunakan serta kendala-kendala yang dihadapi yang berhubungan dengan sistem informasi manajemen diklat. Melihat pada hasil pengamatan yang telah dilakukan,


(47)

proses pengelolaan data diklat di Bapelkes belum optimal karena terjadi kendala pada program aplikasi dan perangkat pendukung aplikasi tersebut sehingga dapat mengahambat pegawai dalam mengelola data diklat tersebut

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Selain sumber data primer, penyusunan skripsi ini juga mencari dan mengumpulkan data dari sumber sekunder, yaitu data yang digunakan untuk mendukung data primer, merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama. Dibawah ini adalah beberapa teknik yang digunakan dalam mencari dan mengumpulkan data dari sumber sekunder :

Dokumentasi

Teknik ini dilakukan dengan mempelajari material yang menggambarkan sistem yang sedang berjalan. Biasanya dokumen yang diamati berupa form atau laporan. Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dengan mempelajari berbagai sumber data-data perusahaan, seperti sumber data dari Bapelkes yaitu : sejarah perusahaan, struktur organisasi, visi dan misi perusahaan, deskripsi tugas, buku diklat.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem berisikan beberapa teknik yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini, diantaranya metode pengembangan sistem, metode pendekatan sistem, dan alat bantu analisis dan perancangan, dibawah ini akan diuraikan tentang pemahaman dari metode tersebut.


(48)

3.2.3.1. Metode Pendekatan

Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian adalah metode analysis description, yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data atau fakta sehingga diperoleh suatu gambaran yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti untuk menarik kesimpulan dan membuat rekomendasi.

3.2.3.2. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan penulis untuk merancang sistem informasi mnajemen diklat ini adalah metode pendekatan sistem berorientasi data (data oriented), dengan menggunakan metode analisa dan perancangan terstruktur.

3.2.3.3. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem informasi yang akan penulis gunakan adalah model prototype. Karena model tersebut lebih memperhatikan kebutuhan sistem pemakai, Prototype memberikan ide bagi pembuat maupun potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya, proses menghasilkan sebuahprototypedisebutprototyping.


(49)

Gambar 3.2Modelprototype

(Sumber : Raymond McLeod,Jr.Sistem Informasi Manajemen. PT Prenhallindo, Jakarta. 2001 : 206)

Berikut ini adalah penjelasan dari tahapan-tahapan yang terdapat dalam metodeprototype:

1. Identifikasi kebutuhan pemakai, analis sistem ,sistem mewawancarai pemakai untuk mendapatkan gagasan dari apa yang diinginkan pemakai terhadap sistem.


(50)

2. Pengembangan prototype, pada tahap ini sistem analis bekerja sama dengan spesialis informasi lain, menggunakan satu atau lebih peralatanprototypinguntuk mengembangkan sebuahprototyping. 3. Menentukan prototype dapat diterima, analisis mendidik pemakai

untuk menggunakan prototype dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk membiasakan diri dengan sistem. Pemakai memberi masukan kepada analis apakah prototype memuaskan. Jika ya, langkah ke empat akan diambil, jika tidak maka prototype ekan direvisi dengan mengulangi langkah 1,2,3 dengan pengertian yang lebih baik mengenai kebutuhan pemakai.

4. Mengkodekan sistem operasional, programer menggunakan prototype sebagai dasar untuk pengkodean (coding) sistem operasional.

5. Ujicoba sistem oprasional, pemogram melakukan ujicoba sistem apakah sesuai dengan kebutuhan pemesan/pelanggan.

6. Menentukan sistem operasi apakah dapat diterima oleh pengguna, pemakai memberi masukan kepada analis apakah sistem dapat diterima. Jika ya, langkah 7 dilakukan , tapi jika tidak, langkah 4 dan 5 akan diulangi.

7. Menggunakan sistem operasional, pendekatan ini dilakukan jika prototype tersebut hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting.


(51)

3.2.3.4. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Metode analisis dan perancangan terstruktur yang digunakan penulis adalah berorientasi data. Maka dalam perancangan ini menggunakan alat bantu sebagai berikut ini.

1) Flow Map (Bagan Alir)

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart atau flowmap merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem.

2) Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah diagram tingkat tinggi yang menggambarkan hubungan antar entitas eksternal dengan sistem. Dimana data yang diinputkan oleh bagian komponen eksternal akan diproses didalam sistem dan akan menghasilkan laporan yang diinginkan oleh komponen eksternal tersebut.

3) Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang sudah jadi atau sistem yang baru dirancang yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.


(52)

Disamping itu juga Data Flow Diagram (DFD) dapat menggambarkan arus data yang terstruktur dan jelas dari mulai pengisian data sampai dengan keluarannya.

4) Kamus Data

Kamus data atau Data Dictionary atau disebut juga dengan istilah Systems Data Dictionary adalah katalog fakta tentang data, kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem.

5) Perancangan Basis Data

Basis data terdiri dari dua kata, yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai markas, gudang, tempat berkumpul atau tempat penyimpanan. Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Basis data merupakan himpunan kelompok data yang saling berkaitan dan tempat untuk menampung dan mengorganisasikan seluruh data yang ada dalam sistem, sehingga dapat dieksplorasi untuk menyusun informasi-informasi dalam berbagai bentuk.

Perancangan basis data merupakan merupakan tahapan kegiatan membuat suatu basis data atau database sebagai suatu tempat penyimpanan data (data store) yang di dalamnya terdapat beberapa tabel yang berisikan file-file dan akan digunakan oleh banyak user dalam suatu


(53)

sistem. Perancangan basis data terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap normalisasi, ERD (Entiti Relationship Diagram), dan tabel relasi.

a. Normalisasi

Normalisasi menurut Al Bahra Bin Ladjamudin (2005:169) adalah Proses pengelompokkan data kedalam bentuk table atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi. Normalisasi merupakan cara pendekatan lain yang dalam membangun desain lojik basis data relasional dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.

Secara umum proses normalisasi terdiri dari dalam tahap, yaitu:

1. Tahap tidak normal (Unnormalized Form).

Pada tahap ini, semua data yang ada direkam tanpa format tertentu. Hal tersebut dapat menyebabkan data mengalami duplikasi.

2. Normalisasi tahap 1(First Normal Form /1NF).

Normalisasi tahap 1 menghilangkan duplikasi data yang terjadi pada tahap tidak normal dengan cara menghapus data-data yang sama. Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu table, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data


(54)

yang atomic. Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.

3. Normalisasi tahap 2 (Second Normal Form/2 NF).

Tahap normalisasi 2 adalah menentukan kunci dari normalisasi 1 yang akan digunakan sebagaiprimary key pada tabel, membentuk tabel berdasarkan primary key dan mengelompokkan data pada tabel-tabel yang sudah dibentuk. Syarat normal kedua (2-NF) :

 Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.

 Atribut bukan kunci (non key) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya (fully dependency) pada kunci utama /primary key.

4. Normalisasi tahap 3 (Third Normal Form/3 NF).

Pada tahap 3 suatu relasi dikatakan dalam bentuk ketiga jika berada pada bentuk normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif(tidak memiliki ketergantungan transitif), terhadap kunci primer. Dengan kata lain suatu atribut bukan kunci (non key) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.


(55)

5. Bentuk Normal Tahap Kempat ( Boyce Codd/BCNF)

Bentuk BCNF adalah suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal Boyce Codd jika dan hanya jika suatu penentu (deteminan) adalah kunci kandidat (atribut yang bersifat unik).

b. ERD (Entiti Relationship Diagram)

Menurut Al Bahra Bin Ladjamuddin (2005:142) ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan relationship data, sedangkan DFD merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem.Untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.

Conceptual Data Model (CDM) merupakan bentuk pemodelan dalam mendesain database menggunakan ERD yang masih berupa konsep. Dalam mendesain CDM harus ditentukan entity-entity yang akan digunakan terlebih dahulu. setelah itu ditentukan atribut-atributnya selanjutnya menentukan relasi antar atribut-atribut tersebut. ERD yang terbentuk masih berupa konsep yang belum mencerminkan database sesungguhnya.

Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu : 1. Entity

Entiti adalah sesuatu apa saja di dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data.


(56)

2. Atribut

Setiap entitas mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. sehingga sering dikatakan atribut adalah elemen dari setiap entiti dan relationship.

3. Hubungan atau Relationship

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut : o Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

o Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

o Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B. dan begitu sebaliknya.


(57)

c. Tabel Relasi

Relasi tabel merupakan prosedur yang berkaitan dengan pemakai tentang hubungan logika antar data dalam basis dengan menampilkan kedalam bentuk tabel-tabel yang terdiri dari sejumlah barisan dan kolom yang menentukan atribut tertentu.

Physical Data Model (PDM)merupakan bentuk relational database. Relational Database adalah sebuah database yang terdiri dari data yang tersimpan di dalam tabel dan mempunyai hubungan antara satu tabel dengan tabel yang lain melalui sebuah field. Bentuk tersebut dapat diaplikasi dalam program. PDM merupakan hasil generate terhadap CDM. dalam PDM terdapat entity baru serta membentuk foreign key untuk menghubungkan relasi.

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian merupakan suatu proses eksekusi program yang ditujukan untuk menemukan error. Untuk pengujian pada penelitian ini akan digunakan Black Box Testing (yang besar) yang berfokus pada kebutuhan fungsional software, memungkinkan perancang untuk memperoleh kondisi-kondisi input yang secara penuh menguji semua kebutuhan fungsional suatu program. Metode ini berusaha menemukan kesalahan yang termasuk kategori di bawah ini:

1. Fungsi-fungsi yang hilang atau tidak benar 2. Kesalahaninterface

3. Kesalahan pada struktur data atau pengaksesan database ekternal 4. Kesalahan pada performance / kinerja dan kesalahan pada inisialisasi


(58)

58 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis Sistem Informasi Manajemen Diklat yang sedang berjalan. Adapun analisis yang dilakukan adalah analisis mengenai analisis dokumen, analisis prosedur, dan eveluasi sistem yang sedang berjalan di Bapelkes Propinsi Jawa Barat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari penjabaran dibawah ini.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen yang akan dipakai mencakup beberapa dokumen-dokumen yang diperlukan pada BAPELKES Dinkes Propinsi Jawa Barat, seperti yang akan dijelaskan dibawah ini :


(59)

Tabel 4.1.Dokumen-dokumen yang digunakan.

No Nama Dokumen Uraian

1 Biodata Peserta Deskripsi Sumber Atribut Distribusi : : : :

Berisi data peserta diklat. Peserta diklat.

NIP, Nama Peserta, Tempat dan Tgl lahir, Pangkat dan Gol, Jabatan, Agama, Jenis Kelamin, Pendidikan Terakhir, Instansi, Alamat instansi, No Telp Instansi, Alamat Rumah, No Telp Rumah.

Bag Sie Penyelenggara. 2 Daftar Peserta Deskripsi

Sumber Atribut Distribusi : : : :

Berisi Laporan data peserta diklat. Sub Bag TU.

No, NIP, Nama Peserta, Tempat/TGL Lahir, Penempatan, Pendidikan, Alamat Rumah, No Telp.

Ka Bapelkes. 3 Biodata Fasilitator Deskripsi Sumber Atribut : : :

Berisi Data Fasilitator.

Kelompok Jabatan Fungsional.

NIP Fasilitator, Nama Fasilitator, Tempat/TGL lahir Fasilitator, Jenis Kelamin Fasilitator, Agama Fasilitator, Pendidikan Fasilitator, Alamat Fasilitator, No Telp Fasilitator, Status,


(60)

Distribusi :

Gol, Instansi, Alamat Instansi. .Bag Sie Penyelenggara. 4 Biodata MOT Deskripsi

Sumber Atribut Distribusi : : : :

Berisi Data Master Of Training. Kelompok Jabatan Fungsional.

NIP Mot, Nama Mot, Tempat/TGL lahir Mot, Jenis Kelamin Mot, Agama Mot, Pendidikan Mot, Alamat Mot, No Telp Mot, Gol, Instansi, Alamat Instansi. Bag Sie Penyelenggara.

5 Daftar Jadwal Diklat Deskripsi Sumber Atribut Distribusi : : : :

Berisi jadwal Diklat.

Kelompok Jabatan Fungsional.

Nama diklat, Jenis Diklat, Angkatan, tanggal,hari, jam mulai, selesai, materi, JPL, Nama Fasilitator.

Bag Sie Penyelenggara, Ka Bapelkes. 6 Laporan Evaluasi

Fasilitator Deskripsi Sumber Atribut Distribusi : : : :

Berisi Hasil Evaluasi Fasilitator. Sie Perencanaan dan Evaluasi.

Nama Diklat, Nama Fasilitator, Mata Pelajaran/Materi, Hari, Tgl, JJP, Aspek Kompetensi, Aspek Sikap dan Prilaku, Aspek Performance, nilai, skor, rata-rata, Kriteria.


(61)

7 Sertifikat Deskripsi Sumber Atribut Distribusi : : : :

Berisi Dokumen Sertifikat Diklat. Bag Sie Penyelenggara.

No Sertifikat, Nama Peserta, Tempat/Tgl Lahir, Pangkat/Gol, Instansi, Nama Diklat, Tgl awal diklat, Tgl akhir diklat, Mata Pelajaran (materi dasar, materi inti, materi penunjang). Ka Dinkes Jabar , dan Peserta. 8. Surat Panggilan Deskripsi

Sumber Atribut Distribusi : : : :

Berisi surat panggilan calon peserta. Bag Sie Penyelenggara.

No. Surat, Nama Diklat, Sifat, Lampiran, waktu (Tgl mulai dan Tgl akhir), Kriteria, Jumlah Peserta Keseluruhan.

Peserta (melalui Instansi peserta bekerja).

4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem. analisis sistem ini dapat dijadikan sebagai suatu landasan usulan perancangan sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada serta dari


(62)

urutan kejadian tersebut dapat dibuat Diagram Alir Dokumen (Flow Map). . Hal ini dapat dilihat sebagai berikut :

1. Dinkes memberikan anggaran yang sumber anggaran dapat berasal dari APBD Pemprov Jabar atau sumber anggaran lainnya kepada Bapelkes yaitu Bagian Sie Evaluasi dan Perencanaan.

2. Bagian Sie Evaluasi dan Perencanaan melakukan penyusunan rencana program diklat. selanjutnya data program diklat 1 diberikan ke Kelompok Jabatan Fungsional , data program diklat 2 ke Bagian Sie Penyelenggara untuk melaksanakan kegiatan diklat dan data program diklat 3 untuk diarsipkan.

3. Kelompok Jabatan Fungsional menerima dokumen data program diklat 1 dari Bagian Sie Evaluasi dan Perencanaan selanjutnya Kelompok Jabatan Fungsional menyusun kurikulum diklat yang akan dilaksanakan kemudian memberikan data kurikulum tersebut kepada Bagian Sie Penyelenggara. 4. Bagian Sie Penyelenggara menerima data kurikulum dari Kelompok

Jabatan Fungsional lalu membuat daftar struktur materi diklat yang selanjutnya akan di susun ke dalam buku kegiatan diklat.

5. Bagian Sie Penyelenggara memberikan Form Biodata Fasilitator dan Form Biodata MOT ke Kelompok Jabatan Fungsional.

6. Kelompok Jabatan Fungsional mengisi biodata Fasilitator lalu biodata Fasilitator yang sudah diisi diberikan kembali ke Bagian Sie Penyelenggara untuk dilakukan penyusunan panitia.


(63)

7. Kelompok Jabatan Fungsional juga mengisi biodata untuk mengisi Master Of Trainning (MOT) lalu biodata MOT yang sudah diisi diberikan kembali ke Bagian Sie Penyelenggara untuk dilakukan penyusunan panitia.

8. Bagian Sie Penyelenggara melakukan penyusunan jadwal diklat dan kepanitian penyelenggaraan diklat dengan terlebih dahulu mengecek apakah jadwal diklat yang dilaksanakan bentrok atau tidak. Jika tidak bentrok atau padat maka Bagian Penyelnggraan melakukan penyusunan jadwal dan kepanitiaan penyelenggaraan diklat dengan menentukan nama diklat dan jenis diklat yang akan dilaksanakan yang diambil dari arsip diklat dan jadwal diklat 2 diarsipkan.

9. Apabila Jadwal tidak bentrok Bagian Sie Penyelenggara juga melakukan penysunan kepanitiaan diklat dengan susunan terdiri dari panitia teknis, panitia administrasi, fasilitator, dan mot. Data susunan panitia 2 di berikan ke Bagian Sie Evaluasi dan Penyelenggara , data susunan panitia 3 diarsipkan dan data susunan panitia 1 untuk disusun ke dalam buku laporan kegiatan diklat.

10. Bagian Sie Penyelenggara membuat surat panggilan calon peserta diklat yang ditujukan pada instansi kesehatan yang ada di kabupaten dan kotamadya yang ditunjuk dengan melampirkan jumlah peserta per instansi serta melampirkan juga surat pernyataan bersedia menjadi peserta diklat yang diberikan ke peserta diklat.

11. Peserta mengisi surat pernyataan bersedia menjadi peserta diklat (SPBMP) lalu melampirkan persyaratan yang telah ditentukan seperti poto. Lalu


(64)

diberikan ke pihak penyelenggraan diklat yaitu Bagian Sie Penyelenggaraan.

12. Bagian Sie Penyelenggaraan mengecek kelengkapan persyaratan dan data peserta. Jika persyaratan dan data peserta tidak lengkap maka akan diberikan kembali kepada peserta, dan jika lengkap persyaratan dan data peserta maka Bagian Sie Penyelenggaraan akan mencatat data peserta. Data peserta 2 diberikan ke Bag Sie perencanaan dan Evaluasi, data peserta 1 diarsipkan dan data peserta 3 untuk dibuatkan laporan data peserta yang akan disusun menjadi buku laporan diklat yang diberikan ke Kepala Bapelkes.

13. Bag Sie Penyelenggara membuat sertifikat yang datanya diambil dari arsip peserta selanjutnya diberikan ke Kepala Dinkes untuk di tanda tangani. 14. Kepala Dinkes menerima sertifikat dari Bag Sie Penyelenggara Bapelkes

kemudian oleh Kepala Dinkes sertifikat tersebut di tanda tangan, yang kemudian sertifikat sah diberikan ke Peserta dengan perantara Sie Penyelenggara.

15. Peserta menerima sertifikat sah dari Bagian Penyelenggaraan.

16. Bag Sie Perencanaan dan Evaluasi menerima data peserta 2 dari Bagian Sie Penyelenggara untuk dibuatkan hasil evaluasi nilai peserta 2 diberikan ke peserta, lalu hasil evaluasi nilai peserta 3 di arsipkan, dan hasil evaluasi nilai peserta 1 dibuatkan laporan hasil evaluasi yang diberikan ke Bagian Sie Penyelenggaraan.

17. Bagian Sie Perencanaan dan Evaluasi menerima data susunan panitia 3( data fasilitator) dari Bagian Penyelenggaraan untuk dibuatkan evaluasi,


(65)

Hasil evaluasi fasilitator 2 diarsipkan, dan Hasil evaluasi fasilitator 1 untuk di buatkan laporan hasil evaluasi fasilitator dan diberikan ke Bagian Sie Penyelenggara.

18. Peserta menerima hasil evaluasi dari Bagian Perencanaan dan Evaluasi yang merupakan hasil dari proses belajar selama mengikuti diklat di Bapelkes.

19. Bagian Sie Penyelenggaraan merekap seluruh laporan untuk dibuat buku laporan penyelenggaraan diklat yang diberikan ke Kepala Bapelkes.

20. Kepala Bapelkes menerima rangkap satu buku laporan kegiatan diklat, kemudian buku laporan kegiatan diklat di tanda tangani, selanjutnya akan diserahkan ke Dinkes Propinsi Jawa Barat untuk dilaporkan.

4.1.2.1 Flow Map

Untuk mempermudah analisis maka digunakan alat bantu flow map. Flow map merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem.

Berikut adalah bentuk flow map yang sedang berjalan dari sistem informasi manajemen diklat.


(66)

(67)

Gambar 4.2.Flow Map sistem informasi manajemen diklat yang berjalan (Lanjutan).


(68)

Penjelasan Flow Map berjalan Keterangan :

SPBMP : Surat Pernyataan Bersedia Menjadi Peserta A. Arsip Data Diklat

B. Arsip Jadwal Diklat C. Arsip Data Panitia D. Arsip Data Peserta

E. Arsip Evaluasi Nilai Peserta F. Arsip Evaluasi Fasilitator

4.1.2.2 Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah diagram tingkat atas dari sistem informasi yang menggambarkan aliran - aliran data ke dalam dan keluar sistem atau entitas-entitas eksternal yang terletak diluar sistem. Dalam diagram konteks ini dapat menggambarkan relasi antar sistem dan lingkungannya. Dimana lingkungan tersebut menggambarkan suatu proses dalam sistem secara keseluruhan, adapun diagram konteks yang sedang berjalan Sistem Informasi Manajemen Diklat seperti yang terlihat pada gambar 4.3 berikut ini.


(69)

Gambar 4.3.Diagram Konteks Sistem Informasi Manajemen Diklat Yang Berjalan.

4.1.2.3 Data Flow Diagram

Diagram Aliran Data atau DFD (Data Flow Diagram) merupakan suatu jaringan yang menggambarkan suatu sistem manual maupun terkomputerisasi atau gabungan keduanya yang penggambarannya disusun kedalam bentuk komponen-komponen sistem yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan. Selain itu juga DFD dapat dikatakan sebagai suatu model grafis pada suatu sistem yang menunjukan aliran data atau informasi dari sumber ketujuan dengan proses pengolahannya dan juga menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara hirarki atau tingkatan pada DFD. Adapun DFD dari sistem informasi pelayanan tamu Hotel yang sedang berjalan seperti yang terlihat pada gambar 4.4.


(70)

Gambar 4.4.Data Flow Diagram Level 0


(71)

Gambar 4.5.Data Flow Diagram Level 1 Proses 1 Sistem Informasi Manajemen Diklat yang berjalan.

Gambar 4.6.Data Flow Diagram Level 1 Proses 2 Sistem Informasi Manajemen Diklat yang berjalan.


(72)

. Gambar 4.7.Data Flow Diagram Level 1 Proses 3

Sistem Informasi Manajemen Diklat yang berjalan.

Gambar 4.8.Data Flow Diagram Level 1 Proses 4 Sistem Informasi Manajemen Diklat yang berjalan.


(73)

Gambar 4.9.Data Flow Diagram Level 1 Proses 5 Sistem Informasi Manajemen Diklat yang berjalan.

Gambar 4.10.Data Flow Diagram Level 1 Proses 6 Sistem Informasi Manajemen Diklat yang berjalan.


(74)

Gambar 4.11.Data Flow Diagram Level 1 Proses 7 Sistem Informasi Manajemen Diklat yang berjalan.

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Mengevaluasi suatu sistem yang sedang berjalan pada suatu perusahaan tempat penulis melakukan penelitian sangatlah penting karena untuk mengidentifikasikan masalah-masalah yang ada serta berusaha untuk


(75)

memperbaikinya, jika terdapat kesalahan-kesalahan. Sistem yang akan dibangun merupakan hasil pengembangan dari sistem yang sedang berjalan dimana sistem yang sedang berjalan tersebut mempunyai kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki. Setelah melakukan analisis terhadap sistem informasi manajemen diklat yang sedang berjalan di Bapelkes Propinsi jawa barat, maka penulis menemukan kelemahan dari sistem tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem informasi diklat yang berjalan saat ini di Bapelkes mengalami kerusakan, sehingga tidak dapat digunakan oleh pegawai Bapelkes dalam mengelola data diklat.

2. Sistem informasi diklat di Bapelkes masih bersifat standalone, sehingga menghambat dalam proses pengelolaan data.

3. Kapasitas penyimpanan data masih relatif kecil, sehingga muncul kesulitan dalam menampung data yang besar.

4. Belum maksimalnya pengolahan data penginputan dan pelaporan secara terstruktur.

Dilihat dari beberapa kelemahan sistem informasi yang sedang berjalan tersebut, maka penulis mencoba untuk membuat rencana pemecahan. Dimana rencana pemecahan tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak perusahaan/instansi sehingga sistem yang sedang berjalan dapat dikembangkan dengan sistem yang baru. Untuk lebih jelasnya rencana pemecahan dari sistem informasi yang sedang berjalan akan dijelaskan dibawah ini.

1. Sistem Informasi manajemen Diklat dikembangkan menjadi sistem yang berbasis client-server, sehingga proses pengolahan data akan lebih cepat dan efektif.


(76)

2. Penggunaan database SQL Server dalam penampungan data diklat. 3. Proses pengolahan data diklat dan pencetakan laporan dapat dikerjakan

dengan mudah dan cepat.

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahapan untuk menggambarkan model baru atau dikembangkan yang akan penulis buat. Pada tahapan ini sangat penting karena dapat menentukan baik tidaknya sistem baru yang akan penulis buat tersebut. Tahapan ini berisikan tentang penggambaran Diagram Alir (Flow Map), Diagram Konteks (Context Diagram), DFD (Data Flow Diagram), Kamus Data (Data Dictionary), ERD (Entity Relational Diagram), dan Normalisasi yang berorientasi pada proses dan data dari sistem informasi.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap dilakukannya gambaran yang jelas mengenai sistem yang akan dirancang dan merupakan bagian dari metodologi pembangunan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahap analisis. Tujuan dari perancangan sistem itu sendiri adalah untuk memenuhi kebutuhan sistem serta membuat atau merancang suatu bentuk atau model yang baru yang lebih baik dari sebelumnya yang dapat memberikan kemudahan bagi pemakainya serta untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada sistem sebelumnya yang sedang berjalan sehingga dapat menghasilkan informasi dalam sistem informasi manajemen diklat dengan cepat, efisien serta pembuatan laporan yang akurat.


(77)

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Sistem yang diusulkan adalah sistem informasi terkomputerisasi dengan fasilitas untuk menginput data golongan, data jabatan, data status, data jenis diklat, data surat, data instansi, data diklat, data kurikulum, data jadwal, data peserta, data panitia, data evaluasi peserta, data evaluasi fasilitator, cetak sertifikat, pelaporan, dan pengelolaan hak user. status hak akses yang diberikan untuk user adalah : Admin, dan Evaluator (Bagian Perencanaan dan Evaluasi). Admin memiliki fasilitas kendali penuh untuk melakukan pengolahan data diklat seperti untuk menginput data golongan, data jabatan, data jenis, data status, data instansi, data diklat, data anggaran, data kurikulum, data personel (data peserta, data panitia), data evaluasi peserta, evaluasi fasilitator, sertifikat, pelaporan, dan pengelolaan data user. Sedangkan Evaluator hanya memiliki kendali untuk mengolah data evaluasi dan pelaporan hasil evaluasi.

Sistem dirancang menggunakan antarmuka berbasis aplikasi desktop menggunakan visual basic 6.0, dengan akses ke basis data dalam waktu nyata (real time), sehingga kondisi data terbaru dapat diperoleh secara langsung pada saat sistem diakses oleh pengguna.

Perangkat lunak dijalankan pada lingkungan server dengan sistem operasi Windows, dengan antarmuka berbasis aplikasi Visual Basic 6.0, yang dapat diakses melalui jaringan komputer. Database Server yang digunakan adalah SQL Server 2000.


(78)

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Perancangan prosedur merupakan tahap awal dari perancangan sistem informasi yang dilakukan sebagai pemecahan masalah yang ada pada proses sistem informasi manajemen diklat yang sedang berjalan sebelum bagan alir dokumen (Flow Map) dibuat. Bagan alir dokumen tersebut merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasikan serta untuk mengevaluasi suatu permasalahan yang diharapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Adapun deskripsi dari sistem informasi manajemen diklat yang diusulkan adalah sebagai berikut ini :

Adapun deskripsi prosedur yang diusulkan pada sistem informasi manajemen diklat di Bapelkes Propinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :

1. Dinkes Propinsi Jawa Barat memberikan anggaran kepada Bapelkes yaitu pada Bagian Perencanaan dan Evaluasi untuk dilakukan penyelenggaraan diklat.

2. Bagian Sie Perencanaan dan Evaluasi menysun penyelenggaraan diklat dan menginput data diklat ke dalam database.

3. Bagian Sie Evaluasi dan Perencanaan mencetak data rencana program diklat dan menyerahkan data rencana diklat ke Bagian Sie Penyelenggara untuk dilakukan penyusunan jadwal.

4. Kelompok Jabatan Fungsional menyerahkan data kurikulum kepada Bagian Sie Penyelenggara.

5. Bagian Sie Penyelenggara menerima data kurikulum dari Kelompok Jabatan Fungsional lalu menginput data kurikulum materi diklat ke dalam database.


(79)

6. Kelompok Jabatan Fungsional menyerahkan data Fasilitator dan data MOT ke Bagian Sie Penyelenggara.

7. Bagian Sie Penyelenggara menerima data fasilitator dan data MOT dari Kelompok Jabatan Fungsional lalu menginput data fasilitator dan data MOT ke dalam database

8. Bagian Penyelenggara melakukan penyusunan jadwal diklat, dengan terlebih dahulu melakukan pengecekan ke dalam database, jika jadwal bentrok maka akan dicari waktu yang tepat untuk menyelenggarakan diklat, dan jika tidak bentrok maka dilakukan penginputan data jadwal ke dalam database

9. Bagian Penyelenggara mencetak surat panggilan calon peserta yang ditujukan pada instansi kesehatan.

10. Peserta menyerahkan data peserta ke Bagian Sie Penyelenggara diklat. 11. Bagian Sie Penyelenggara mengecek kelengkapan persyaratan dan data

peserta, jika tidak lengkap persyaratan tersebut akan dikembalikan ke peserta untuk dilengkapi lagi, dan jika lengkap persyaratan dan data peserta maka petugas Bagian Penyelenggara akan menginput data peserta.

12. Bagian Perencanaan dan Evaluasi menginput hasil evaluasi peserta, dan fasilitator ke dalam database.

13. Bagian Sie Perencanaan dan Evaluasi mencetak hasil evaluasi peserta dan fasilitator dan diberikan ke Bagian Penyelenggaraan untuk di susun buku kegiatan diklat.

14. Petugas dari Bagian Sie Penyelenggaraan mencetak sertifikat, selanjutnya diberikan ke Dinkes untuk di tanda tangani oleh Kepala Dinkes kemudian


(80)

diberikan kembali ke Bagian Sie Penyelenggaraan untuk diberikan kepada peserta.

15. Peserta menerima sertifikat sah dari Bapelkes yang disertai oleh hasil evaluasi peserta.

16. Petugas Bagian Penyelenggaraan mencetak daftar laporan data peserta, daftar kurikulum, daftar jadwal, daftar kurikulum, lalu mencetak daftar susunan kepanitiaan, selanjutnya direkap dan dibuat buku kegiatan penyelenggaraan diklat dan diberikan ke Kepala Bapelkes.

17. Kepala Bapelkes mengotorisasi buku kegiatan diklat lalu diserahkan ke Dinkes.

18. Dinkes menerima buku kegiatan diklat sah.

4.2.3.1 Flow Map

Setelah melakukan penelitian, maka penulis dapat merancang flow map yang diusulkan sebagi berikut :


(81)

Gambar 4.12.Flow Map


(82)

Kelompok Jabatan Fungsional Dinkes

Sistem Informasi Manajemen Diklat Yang Di Usulkan

Ka Bapelkes 1 Otorisasi Buku Kegiatan Diklat sah Buku kegiatan Diklat Anggaran Sertifikat Otorisasi Sertifikat Sah 6 Data Kurikulum 2 Data Fasilitator & data mot 3 7 9

Gambar 4.13.Flow Map

Sistem Informasi Manajemen Diklat yang diusulkan (Lanjutan).

4.2.3.2 Diagram Konteks (Context Diagram)

Berikut adalah gambar diagram konteks yang diusulkan dalam sistem informasi manajemen diklat sebagai berikut :


(83)

Gambar 4.14.Diagram Konteks

Sistem Informasi Manajemen Diklat yang diusulkan.

4.2.3.3 Data Flow Diagram

Berikut adalah gambar DFD yang diusulkan dalam sistem informasi manajemen diklat sebagai berikut :


(84)

Gambar 4.15.Data Flow Diagram Level 1 Sistem Informasi Manajemen Diklat Yang Diusulkan.


(85)

Gambar 4.16.Data Flow Diagram Level 2 Proses 1 Sistem Informasi Manajemen Diklat Yang Diusulkan.

Gambar 4.17.Data Flow Diagram Level 2 Proses 2 Sistem Informasi Manajemen Diklat Yang Diusulkan.


(86)

Gambar 4.18.Data Flow Diagram Level 2 Proses 3 Sistem Informasi Manajemen Diklat Yang Diusulkan.

Gambar 4.19.Data Flow Diagram Level 2 Proses 4 Sistem Informasi Manajemen Diklat Yang Diusulkan.


(87)

Gambar 4.20.Data Flow Diagram Level 2 Proses 5 Sistem Informasi Manajemen Diklat Yang Diusulkan.

Gambar 4.21.Data Flow Diagram Level 2 Proses 6 Sistem Informasi Manajemen Diklat Yang Diusulkan.


(88)

Gambar 4.22.Data Flow Diagram Level 2 Proses 7 Sistem Informasi Manajemen Diklat Yang Diusulkan.


(89)

4.2.3.4 Kamus Data

Kamus data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu info yang digunakan untuk mendefinisikan data yang mengalir dalam sistem secara lengkap.

Berikut ini merupakan kamus data yang dibuat berdasarkan arus data yang ada pada DFD :

Tabel 4.2 Struktur Data Anggaran Nama Arus Data : Anggaran

Bentuk : Field

Arus Data : Dinkes – Proses 1.1

Penjelasan : Memasukan Data Anggaran Struktur Data :

No Nama Field Keterangan 1. kd_anggaran Kode Anggaran 2. jenis_diklat Jenis Diklat 3. sum_anggaran Sumber Anggaran

4. nominal_anggaran Nominal Rencana Anggaran Diklat 5. thn_anggaran Tahun Anggaran

6. sisa_anggaran Sisa Anggaran

Tabel 4.3 Struktur Data Diklat Nama Arus Data : Data Diklat

Bentuk : Field

Arus Data : Proses 1.1 – File Data Diklat File Data Diklat – Proses 1.2 File Data Diklat – Proses 2.1 File Data Diklat – Proses 4.1 File Data Diklat – Proses 7.1 Penjelasan : Memasukan Data Diklat Struktur Data :

No Nama Field Keterangan 1. kd_diklat Kode Diklat 2. jenis_diklat Jenis Diklat

3. nm_diklat Nama Diklat

4. angkatan Angkatan Diklat

5. nip_mot Nomor Induk Pegawai sebagai MOT

6. jpl Jumlah Jam Pelajaran


(90)

8.. jml_pesrt Jumlah Peserta Diklat

9. jml_jpl Jumlah jam pelajaran per diklat

Tabel 4.4 Struktur Data Kurikulum Nama Arus Data : Data Kurikulum

Bentuk : Field

Arus Data : Kelompok Jabatan Fungsional – Proses 1.2 Proses 1.2 – File Data Kurikulum

File Data Kurikulum – Proses 7.3 Penjelasan : Memasukan Data Kurikulum Struktur Data :

No Nama Field Keterangan

1. kd_diklat Kode Diklat

2. tiu Tujuan Intruksional Umum dari diklat 3. tik Tujuan Intruksional Khusus dari diklat 4. jenis_materi Jenis Materi dasar, penunjang dan inti 5. nm_materi Berisi materi dari diklat

6. jjp_total Jumlah Total Jam Pelajaran 7. jjp_teori Jumlah Jam Pelajaran Teori 8. jjp_praktek Jumlah Jam Pelajaran Praktek 9. jjp_lap Jumlah Jam Pelajaran di Lapangan

Tabel 4.5 Struktur Data Jadwal Nama Arus Data : Data Jadwal

Bentuk : Field

Arus Data : Proses 2.1 – Proses 2.2 Proses 2.2 – File Jadwal File Jadwal – Proses 2.1 File Jadwal – Proses 3.1 File Jadwal – proses 7.5

Penjelasan : Memasukan Data Jadwal dan Pengecekan jadwal

Struktur Data :

No Nama Field Keterangan

1. kd_diklat Kode Diklat

2. tgl_awal Tanggal Awal dimulainya diklat 3. tgl_akhir Tanggal Akhir berakhirnya diklat 4. hari Hari berlangsungnya Diklat

5. tgl Berisi tanggal berlangsungnya diklat 6. jam_mulai Jam dimulainya kegiatan diklat

7. jam akhir Jam berakhirnya proses kegiatan diklat 8. jjp_teori Jumlah jam jam pelajaran teori


(91)

9. jjp_praktek Jumlah Jam Pelajaran praktek 10. jjp Jumlah jam pelajaran per materi

11. nama Nama fasilitator

Tabel 4.6 Struktur Data surat Nama Arus Data : Data surat

Bentuk : Field

Arus Data : Proses 3.1 – file surat File surat – Proses 3.2

Penjelasan : Memasukan Data surat dan Pembuatan surat panggilan

Struktur Data :

No Nama Field Keterangan

1. no_surat Nomor Surat Panggilan 2. sifat Sifat dari surat panggilan 3. lampiran Lampiran surat panggilan

4. nm_diklat Nama diklat yang akan dilaksanakan 5. tgl_surat Berisi tanggal dibuatnya surat 6. tgl_awal Tanggal dimulainya kegiatan diklat 7. tgl_akhir Tanggal berakhirnya diklat

8. syarat_kriteria Kriteria persyaratan panggilan peserta 9. jml_pesrt Jumlah peserta diklat

Tabel 4.7 Struktur Data Peserta Nama Arus Data : Data Peserta

Bentuk : Field

Arus Data : Peserta – Proses 5.1 Proses 5.1 – Proses 5.2 Proses 5.2 – File Peserta File Peserta – Proses 6.1 File Peserta – Proses 6.2 File Peserta – Proses 7.2 Penjelasan : Memasukan Data Peserta Struktur Data :

No Nama Field Keterangan

1. nip_pesrt Nomor Induk Pegawai Peserta 2. nama_pesrt Nama Peserta Diklat

3. tmp_lhr_pesrt Tempat lahir peserta 4. tgl_lhr_pesrt Tanggal lahir peserta 5. jk_pesrt Jenis Kelamin Peserta 6. agama_pesrt Agama Peserta

7. pend_pesrt Pendidikan Akhir Peserta 8. alamat_pesrt Alamat Peserta


(92)

9. no_telp_pesrt Nomor telpon peserta

10. instansi_pesrt Nama Instansi tempat peserta bekerja 11. alamat_instansi Alamat instansi tempat peserta bekerja 12. no_telp_instansi Nomor Telpon instansi peserta bekerja 13. gol Golongan dari pangkat peserta

14. pangkat Pangkat peserta

15. jabatan Jabatan peserta di instansi tempat peserta bekerja

16. lulusan_pesrt Lulusan peserta

Tabel 4.8 Struktur Data Panitia Nama Arus Data : Data Panitia

Bentuk : Field

Arus Data : Proses 4.1 – File Data Panitia File Data Panitia – Proses 4.2 File Data Panitia – Proses 7.4 Penjelasan : Memasukan Data Panitia Struktur Data :

No Nama Field Keterangan

1. kd_diklat Kode diklat

2. nm_diklat Nama diklat

3. nip Nomor Induk Pegawai Panitia

4. nama Nama Panitia

5. tmpt_lhr Tempat lahir Panitia 6. tgl_lhr Tanggal lahir Panitia

7. jk Jenis kelamin Panitia

8. Agama Agama Panitia

9. Nama_instansi Penidikan terakhir Pengamat kelas 10. alamat_instansi Alamat instansi tempat panitia bekerja 11. no_telp_instansi Nomor telpon tempat panitia bekerja 12. gol Golongan dari pangkat panitia 13. pangkat Pangkat dari panitia

14. jabatan Jabatan panitia ditempatnya bekerja 15. Status_kepanitiaan Status dari kepanitiaan

Tabel 4.9 Struktur Data Sertifikat Nama Arus Data : Sertifikat

Bentuk : Field

Arus Data : Proses 6.1 - Dinkes Proses 6.1 – Peserta Dinkes – Proses 6.1


(93)

Struktur Data :

No Nama Field Keterangan 1. no_sertifikat Nomor Sertifikat 2. nama_pesrt Nama Peserta

3. nip_pesrt Nomor induk peserta 4. tmpt_lhr_pesrt Tempat Lahir peserta 5. tgl_lhr_pesrt Tanggal lahir Peserta 6. pangkat Pangkat Peserta

7. gol Golongan peserta

8. nm_diklat Nama diklat yang diselenggarakan 9. tgl_awal Tanggal awal diklat

10. tgl_akhir Tanggal akhir diklat 11. nm_materi Materi diklat

Tabel 4.10 Struktur Data Evaluasi Peserta Nama Arus Data : Data Evaluasi Peserta

Bentuk : Field

Arus Data : Proses 6.2 – File Evaluasi Peserta Proses 6.2 – Peserta

File Evaluasi Peserta – Proses 7.6 Penjelasan : Memasukan Data Evaluasi Peserta Struktur Data :

No Nama Field Keterangan

1. kd_diklat Kode Diklat

2. nip_pesrt Nomor Induk Peserta 3. nama_pesrt Nama Peserta Diklat 4. pend_pesrt Pendidikan terakhir peserta

5. pre_test Nilai peserta pada saat test sebelum penyelenggaraan diklat

6. post_test Nilai peserta pada saat test sesudah penyelenggaraan diklat

Tabel 4.11 Struktur Data Evaluasi Fasilitator Nama Arus Data : Data Evaluasi Fasilitator

Bentuk : Field

Arus Data : Proses 4.2 – File Data Evaluasi Fasilitator File Data Evaluasi Fasilitator – Proses 7.7 Proses 7.7 – Proses 7.8

Penjelasan : Memasukan Data Evaluasi Fasilitator Struktur Data :

No Nama Field Keterangan

1. kd_diklat Kode Diklat


(94)

3. nama Nama Fasilitator

4. jjp Jumlah jam pelajaran

5. hari Hari dimana pada saat menjadi pengajar 6. tanggal Tanggal fasilitator mengajar

7. nilai_cs Nilai cipta suasana 8. nilai_pm Nilai penguasaan materi 9. nilai_sp Nilai sistematika penyajian 10. nilai_mp Nilai metode pembelajaran 11. nilai_pmb Nilai pemberian motivasi belajar 12. nilai_pptp Nilai pengukuran tujuan pembelajran 13. nilai_pba Nilai penggunaan alat Bantu

16. nilai_kw Nilai ketepatan waktu

17. nilai_cmp Nilai cara menjawab pertanyaan 18. nilai_pe Nilai penguasaan emosi

19. nilai_hep Nilai hubungan emosional dengan peserta 20. nilai_pbi Nilai penggunaan bahasa Indonesia 21. nilai_ip Nilai intonasi pembicaraan

22. nilai_kkb Nilai kerapihan dan keserasian berpakaian 22. nilai_gm Nilai gaya mengajar

23. r_kom Rata-rata nilai aspek kompetensi 23. skor_kom Skor aspek kompetensi

24. r_sp Rata-rata aspek sikap dan prilaku 25. skor_sp Skor aspek sikap dan prilaku 26. total_aspek Total jumlah aspek

27. kriteria Criteria penilaian fasilitator berdasarkan nilai yang di dapat

Tabel 4.12 Struktur laporan daftar Peserta Nama Arus Data : Laporan daftar peserta

Bentuk : Field

Arus Data : Proses 7.2 – Proses 7.8

Penjelasan : Laporan daftar peserta yang mengikuti diklat Struktur Data :

No Nama Field Keterangan

1. nip_pesrt Nomor Induk Peserta 2. nama_pesrt Nama peserta diklat 3. tmpt_lhr_pesrt Tempat lahir peserta 4. tgl_lhr_pesrt Tanggal lahir peserta

5. nama_instansi Instansi tempat peserta bekerja 6. pend_pesrt Pendidikan terakhir peserta 7. alamat_pesrt Alamat rumah peserta tinggal 8. no_telp_pesrt Nomor telpon peserta

9. nm_diklat Nama diklat


(95)

Tabel 4.13 Struktur laporan daftar diklat Nama Arus Data : Laporan daftar diklat

Bentuk : Field

Arus Data : Proses 7.1 – Proses 7.8 Penjelasan : Laporan daftar diklat Struktur Data :

No Nama Field Keterangan

1. kd_diklat Kode diklat

2. nm_diklat Nama diklat yang dilaksanakan

3. jenis_diklat Jenis diklat (pra tugas, teknis, fungsional) 4. angkatan Angkatan pelaksanaan diklat

5. jml_pesrt Jumlah peserta yang mengikuti diklat 6. nominal_anggaran Nominal Rencana anggaran

7. real_anggaran Realisasi anggaran diklat

Tabel 4.14 Struktur laporan daftar panitia Nama Arus Data : Laporan daftar panitia

Bentuk : Field

Arus Data : Proses 7.4 – Proses 7.8 Penjelasan : Laporan daftar panitia Struktur Data :

No Nama Field Keterangan

1. nm_diklat Nama diklat

2. angkatan Angkatan

3. nama Nama panitia

4. jabatan Jabatan panitia

5. status status panitia di kepanitiaan diklat

Tabel 4.15 Struktur laporan Evaluasi Peserta Nama Arus Data : Laporan Evaluasi Peserta

Bentuk : Field

Arus Data : Proses 7.6 – Proses 7.8

Penjelasan : Laporan Evaluasi nilai peserta Struktur Data :

No Nama Field Keterangan

1. kd_diklat Kode diklat

2. nm_diklat Nama diklat

3. nama_pesrt Nama peserta

4. pend_pesrt Pendidikan terakhir peserta

5. nama_instansi Nama instansi tempat peserta bekerja 6. pre_test Nilai peserta sebelum pelaksanaan diklat 7. post_test Nilai peserta setelah pelaksanaan diklat


(96)

Tabel 4.16 Struktur Laporan Daftar kurikulum Nama Arus Data : Laporan daftar kurikulum diklat

Bentuk : Field

Arus Data : Proses 7.3 – Proses 7.8

Penjelasan : Laporan daftar kurikulum diklat Struktur Data :

No Nama Field Keterangan

1. kd_diklat Kode diklat

2. nm_diklat Nama kegiatan diklat 3. jenis_materi Jenis Materi dari kurikulum 4. jjp_total Jumlah Jam Pelajaran Total 5. jjp_teori Jumlah Jam Pelajaran Teori 6. jjp_praktek Jumlah Jam Pelajaran Praktek 7. jjp_lap Jumlah Jam Pelajaran Laporan

Tabel 4.17 Struktur Daftar jadwal Nama Arus Data : Laporan daftar jadwal diklat

Bentuk : Field

Arus Data : Proses 7.5 – Proses 7.8 Penjelasan : Daftar jadwal diklat Struktur Data :

No Nama Field Keterangan 1. jenis_diklat Jenis diklat

2. nm_diklat Nama diklat

3. angkatan Angkatan diklat 4. tgl_diklat Tanggal diklat

5. jam_mulai Jam dimulainya proses diklat 6. jam_akhir Jam berakhirnya proses diklat 7. nm_materi Materi kegiatan

8. nama Nama fasilitator

Tabel 4.18 Struktur Laporan Evaluasi Fasilitator Nama Arus Data : Data Evaluasi Fasilitator

Bentuk : Field

Arus Data : Proses 7.7 – Proses 7.8

Penjelasan : Memasukan Data Evaluasi Fasilitator Struktur Data :

No Nama Field Keterangan

1. kd_diklat Kode Diklat

2. nip Nomor Induk Fasilitator

3. nama Nama Fasilitator


(97)

5. hari Hari dimana pada saat menjadi pengajar 6. tanggal Tanggal fasilitator mengajar

7. nilai_cs Nilai cipta suasana 8. nilai_pm Nilai penguasaan materi 9. nilai_sp Nilai sistematika penyajian 10. nilai_mp Nilai metode pembelajaran 11. nilai_pmb Nilai pemberian motivasi belajar 12. nilai_pptp Nilai pengukuran tujuan pembelajran 13. nilai_pba Nilai penggunaan alat Bantu

16. nilai_kw Nilai ketepatan waktu

17. nilai_cmp Nilai cara menjawab pertanyaan 18. nilai_pe Nilai penguasaan emosi

19. nilai_hep Nilai hubungan emosional dengan peserta 20. nilai_pbi Nilai penggunaan bahasa Indonesia 21. nilai_ip Nilai intonasi pembicaraan

22. nilai_kkb Nilai kerapihan dan keserasian berpakaian 22. nilai_gm Nilai gaya mengajar

23. r_kom Rata-rata nilai aspek kompetensi 23. skor_kom Skor aspek kompetensi

24. r_sp Rata-rata aspek sikap dan prilaku 25. skor_sp Skor aspek sikap dan prilaku 26. total_aspek Total jumlah aspek

27. kriteria Criteria penilaian fasilitator berdasarkan nilai yang di dapat

4.2.4 Perancangan Basis Data

Basis data merupakan himpunan kelompok data yang saling berkaitan dan tempat untuk menampung dan mengorganisasikan seluruh data yang ada dalam sistem, sehingga dapat dieksplorasi untuk menyusun informasi–informasi dalam berbagai bentuk.

Pembangunan sistem informasi sangat bertumpu pada kualitas basis data. Basis data yang disusun dan dibentuk diharapkan memiliki sifat efektif dan efisien dalam pengorganisasiannya, bebas redudansi, fleksibel, dan sistemdatabase yang dapat di akses secara bersamaan dalam lingkungan jaringan. Suatu basis data


(98)

terdiri dari beberapa file yang saling berkaitan satu sama lain, yang dihubungkan dengankey field yang terdapat pada masing-masingfiledalam basis data tersebut.

Pada perancangan basis data ini digunakan beberapa peralatan untuk mendukung proses pembentukan database tersebut. Peralatan-peralatan yang digunakan untuk mendukung pembentukan basis data antara lain Normalisasi, Relasi Tabel, ERD dan StrukturFile.

4.2.4.1 Normalisasi

Normalisasi merupakan proses pengelompokan data untuk kemudian kelompok data tersebut dibuat menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasi antar tabel tersebut. Proses normalisasi terdiri dari beberapa tahap. Mulai dari tahap anomali atau bentuk tidak normal sampai tahap dimana tabel sudah dianggap optimal. Suatu tabel dianggap optimal jika tidak menimbulkan masalah saat data diperbaharui atau data dihapus.

1. Bentuk UnNormal /Tidak Normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput. [ kd_diklat, jenis_diklat, nama_diklat, angkatan, jjp_total, jjp_teori, jjp_praktek, jjp_lap, jml_jpl, nominal_anggaran, real_anggaran, sisa_anggaran, jml_peserta, kd_diklat, kd_materi, jenis_diklat, nm_materi, nama, kd_diklat, tgl_awal, tgl_akhir, hari, tanggal, jam_mulai, jam_akhir, nm_diklat, hari, tanggal, materi, nama, jpl, no_surat, sifat, lampiran,


(99)

nm_diklat, tgl_surat, tgl_awal, tgl_akhir, syarat_kriteria, jml_pesrt, nip_pesrt, nama_pesrt, tmpt_lhr_pesrt, tgl_lhr_pesrt, jk_pesrt, agama_pesrt, pend_pesrt, alamat_pesrt, no_telp_pesrt, nama_instansi, alamat_instansi, no_telp_instansi, gol, pangkat, jabatan, kd_diklat, nip, nama, tmpt_lhr, tgl_lhr, jk, agama, nama_instansi, alamat_instansi, no_telp_instansi, gol, pangkat, jabatan, status, no_sertifikat, nama_pesrt, nip_pesrt, tmpt_lhr_peserta, tgl_lhr_peserta, pangkat, gol, nm_diklat, tgl_awal, tgl_akhir, nm_materi, kd_diklat, nip_peserta, nama_peserta, pend_pesrt, pre_test, post_test, nip_pesrt, nama_pesrt, tmpt_lhr_peserta, tgl_lhr_pesrt, nama_instansi, pend_pesrt, alamat_pesrt, no_telp_pesrt, kd_diklat, nm_diklat, jenis_diklat, angkatan, jml_peserta, nominal_anggaran, real_anggaran, nm_diklat, angkatan, nama, jabatan, status, kd_diklat, nm_diklat, nama_pesrt, pend_pesrt, nama_instansi, pre_test, post_test, kd_diklat, nm_diklat, nm_materi, nama, jenis_diklat, nm_diklat, angkatan, tgl_diklat, jam_mulai, jam_akhir, materi, nama, jenis_diklat, sum_anggaran, nominal_anggaran, jenis_diklat, nm_diklat, angkatan, tgl_diklat, jam_mulai, jam_akhir, nm_materi, nama, kd_diklat, nip, nama, angka_kredit, hari, tanggal, nilai_cs, nilai_pm, nilai_sp, nilai_mp, nilai_pm, nilai_ptp, nilai_pab, nilai_kw, nilai_cmp, nilai_pe, nilai_hep, nilai_pbi, nilai_ip, nilai_kkb, nilai_gm, r_kom, skor_kom, r_sp, skor_sp, r_pf, skor_pf, total_skor, kriteria].


(100)

2. Bentuk Normal Pertama (1stNormal Form)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal (atomic value) untuk setiap barisnya. Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya.

Bentuk normal pertama dari relasi sistem ini adalah sebagai berikut ini. [ kd_anggaran, jenis_diklat, sum_anggaran, nominal_anggaran, sisa_anggaran, thn_anggaran, kd_diklat, nm_diklat, angkatan, jjp_total, jjp_teori, jjp_praktek, jjp_lap, jml_jpl, jpl, no_sertifikat, real_anggaran, jml_peserta, kd_materi, nm_materi, tgl_awal, tgl_akhir, tanggal, hari, jam_mulai, jam_akhir, no_surat, sifat, lampiran, tgl_surat, syarat_kriteria, nip_pesrt, nama_pesrt, tmpt_lhr_pesrt, jk_pesrt, agama_pesrt, pend_pesrt, lulusan_pesrt, alamat_pesrt, no_telp_pesrt, nama_instansi, alamat_instansi, no_telp_instansi, gol, pangkat, jabatan, nip, nama, tmpt_lhr, tgl_lhr, jk, agama, pendidikan, status, pre_test, post_test, hari, tanggal, nilai_cs, nilai_pm, nilai_sp, nilai_mp, nilai_pm, nilai_ptp, nilai_pab, nilai_kw, nilai_cmp, nilai_pe, nilai_hep, nilai_pbi, nilai_ip, nilai_kkb, nilai_gm, r_kom, skor_kom, r_sp, skor_sp, r_pf, skor_pf, total_skor, kriteria].

3. Bentuk Normal Kedua (2ndNormal Form)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika mengikuti syarat berikut ini.

1. Berada pada bentuk normal pertama.

2. Semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer


(101)

Bentuk normal kedua dari relasi sistem ini adalah sebagai berikut ini. Tabel Anggaran (t_anggaran)

[ *kd_anggaran, **kd_jenis, sum_anggaran, nominal_anggaran, thn_anggaran, sisa_anggaran]

Tabel Jenis (t_jenis) [ *kd_jenis, nm_jenis]

Tabel Instansi (t_instansi)

[ *kd_instansi, nama_instansi, alamat_instansi, no_telp]

Tabel Diklat (t_diklat)

[*kd_diklat, **kd_jenis, nm_diklat, angkatan, real_anggaran, jml_peserta, angka_kredit, tgl_awal, tgl_akhir, hari, tanggal, jpl, jml_jpl]

Tabel Surat (t_surat)

[ *no_surat, sifat, lampiran, tgl_surat, syarat_kriteria, **kd_diklat]

Tabel Golongan (t_gol) [ *gol, pangkat]

Tabel Jabatan (t_jabatan) [ *kd_jabatan, jabatan]


(102)

Tabel Peserta (t_peserta)

[*nip_pesrt, nama_pesrt, tmpt_lhr_pesrt, tgl_lhr_pesrt, jk_pesrt, agama_pesrt, pend_pesrt, lulusan_pesrt, alamat_pesrt, no_telp_pesrt, **kd_instansi, **gol, **kd_jabatan, pre_test, post_test]

Tabel Panitia (t_panitia)

[*nip, nama, tmpt_lhr, tgl_lhr, jk, agama, pendidikan, alamat, telepon, **kd_instansi, **gol, **kd_jabatan, status_kepanitiaan, nilai_cs, nilai_pm, nilai_sp, nilai_mp, nilai_pmb, nilai_pptp, nilai_pab, nilai_kw, nilai_cmp, nilai_pe, nilai_hep, nilai_pbi, nilai_ip, nilai_kkb, nilai_gm, r_kom, skor_kom, r_sp, skor_sp, r_pf, skor_pf, total_skor, kriteria]

Tabel Kurikulum (t_kurikulum)

[*kd_materi, **kd_diklat, jenis_materi, nm_materi, jjp_teori, jjp_praktek, jjp_lap, jjp_total]

Tabel Sertifikat (t_sertifikat)

[*no_sertifikat, **nip_pesrt, **kd_diklat]

Keterangan : * : Primary Key. **: Foreign Key.


(103)

4. Bentuk Normal Ketiga (3rdNormal Form)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika dan hanya jika mengikuti syarat berikut ini.

1. Berada pada bentuk normal kedua.

2. Semua atribut bukan kunci memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer.

Bentuk normal ketiga dari relasi sistem ini adalah sebagai berikut ini. Tabel Anggaran (t_anggaran)

[*kd_anggaran, sum_anggaran, thn_anggaran, **kd_jenis, sisa_anggaran, nominal_anggaran ]

Tabel Jenis (t_jenis) [*kd_jenis, nm_jenis]

Tabel Diklat (t_diklat)

[*kd_diklat, **kd_jenis, nm_diklat, jml_jpl, angkatan, real_anggaran, jml_peserta]

Tabel Jadwal (t_jadwal)

[**kd_diklat, tgl_awal, tgl_akhir]

Tabel Detail Jadwal (t_detjadwal)


(104)

Tabel Instansi (t_instansi)

[*kd_instansi, nama_instansi, alamat_instansi, no_telp]

Tabel Jabatan (t_jabatan) [*kd_jabatan, jabatan]

Tabel Pangkat (t_gol) [*gol, pangkat]

Tabel Surat (t_surat)

[ *no_surat, **kd_diklat ,sifat, lampiran, tgl_surat, syarat_kriteria]

Tabel Status (t_status) [*kd_status, nm_status]

Tabel Detail Peserta (t_det_peserta) [**kd_diklat, **nip_pesrt]

Tabel Peserta (t_peserta)

[*nip_pesrt, nama_pesrt, tmpt_lhr_pesrt, tgl_lhr_pesrt, jk_pesrt, agama_pesrt, pend_pesrt, lulusan_pesrt, alamat_pesrt, no_telp_pesrt, **kd_instansi, **gol, **kd_jabatan]


(105)

Tabel Panitia (t_panitia)

[*nip, nama, **kd_status, tmpt_lhr, tgl_lhr, jk, agama, telepon, alamat, **kd_instansi, **gol, **kd_jabatan]

Tabel Detail Panitia (t_det_panitia) [**kd_diklat, **nip]

Tabel Kurikulum (t_kurikulum)

[*kd_materi, **kd_diklat, jenis_materi, nm_materi, jjp_teori, jjp_praktek, jjp_lap, jjp_total]

Tabel Sertifikat (t_sertifikat)

[*no_sertifikat, **nip_pesrt, **kd_diklat]

Tabel Evaluasi Peserta (t_ev_peserta)

[**kd_diklat, **nip_pesrt, pre_test, post_test]

Tabel Evaluasi Fasilitator (t_ev_fasilitator)

[**kd_diklat, **nip, nilai_cs, nilai_pm, nilai_sp, nilai_mp, nilai_pmb, nilai_pptp, nilai_pab, nilai_kw, nilai_cmp, nilai_pe, nilai_hep, nilai_pbi, nilai_ip, nilai_kkb, nilai_gm, r_kom, skor_kom, r_sp, skor_sp, r_pf, skor_pf, total_skor, kriteria]

Keterangan :


(106)

4.2.4.2 Relasi Tabel

Relasi Tabel merupakan prosedur yang berkaitan dengan pemakai tentang hubungan logika antar data dalam basis dengan menampilkan ke dalam bentuk tabel-tabel yang terdiri dari sejumlah barisan dan kolom yang menentukan atribut tertentu.

Hubungan antar tabel yang terjadi pada sistem informasi manajemen Diklat pada Bapelkes Propinsi Jawa Barat dapat dilihat pada gambar 4.22 dibawah ini :


(107)

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu diagram yang berfungsi untuk menggambarkan hubungan entitas yang satu dengan entitas lain dalam suatu sistem dimana diagram ini menjelaskan hubungan entitas yang ada melalui atribut yang dimiliki oleh entitas tersebut. Berikut adalah ERD yang menjelaskan entitas satu dengan entitas yang lain dalam Sistem Informasi Manajemen Diklat pada Bapelkes Propinsi Jawa Barat sebagai berikut :


(108)

4.2.4.4 Struktur File

Struktur File merupakan urutan ataupun data yang berada dalam suatu record. Struktur file berisi spesifikasi dari file-file yang terdapat pada database, antara lain nama file, primary key yang terdapat pada file tersebut, jumlah field yang terdapat padafile, dan struktur data dari data-data yang terdapat padafile.

StrukturFile yang dipergunakan dalam Sistem Informasi Manajemen Diklat pada Bapelkes Propinsi Jawa Barat sebagai berikut :

1. File Anggaran

a. Nama File : t_anggaran b. Primary Key : kd_anggaran c. Jumlah Field : 6

Tabel 4.19.Struktur Desain Tabel Anggaran.

No. Nama Field Type

Data

Size Keterangan

1. kd_anggaran Char 20 Kode Anggaran

Diklat

2. kd_jenis Varchar 15 Kode Jenis Diklat

3. sum_anggran Varchar 20 Sumber Anggaran 4. nominal_anggaran Float 8 Nominal Anggaran 5. sisa_anggaran Float 8 Sisa anggaran Diklat 6. thn_anggaran Varchar 6 Tahun Anggaran

2. File Golongan

a. Nama File : t_gol b. Primary Key : gol c. Jumlah Field : 2


(109)

Tabel 4.20.Struktur Desain Tabel Golongan. No. Nama Field Type

Data

Size Keterangan

1. gol Char 5 Golongan

2. pangkat Varchar 20 Pangkat

3. File Jabatan

a. Nama File : t_jabatan b. Primary Key : kd_jabatan c. Jumlah Field : 2

Tabel 4.21.Struktur Desain Tabel Jabatan. No. Nama Field Type

Data

Size Keterangan 1. kd_jabatan Varchar 20 Kode Jabatan

2. jabatan Varchar 60 Nama Jabatan

4. File Instansi

a. Nama File : t_instansi b. Primary Key : kd_instansi c. Jumlah Field : 4

Tabel 4.22.Struktur Desain Tabel Instansi. No. Nama Field Type

Data

Size Keterangan 1. kd_instansi Varchar 20 Kode Instansi 2. nama_instansi Varchar 40 Nama Instansi 3. alamat_instansi Varchar 50 Alamat Instansi

4. no_telp Varchar 15 No Telepon

Instansi

5. File Status

a. Nama File : t_status b. Primary Key : kd_status


(110)

c. Jumlah Field : 2

Tabel 4.23.Struktur Desain Tabel Status. No. Nama Field Type

Data

Size Keterangan 1. kd_status Varchar 20 Kode Status 2. nama_status Varchar 40 Nama Status

6. File Jenis Diklat

a. Nama File : t_jenis b. Primary Key : kd_jenis c. Jumlah Field : 2

Tabel 4.24.Struktur Desain Tabel Jenis. No. Nama Field Type

Data

Size Keterangan 1. kd_jenis Varchar 15 Kode Jenis Diklat 2. nm_jenis Varchar 35 Nama Jenis Diklat

7. File Diklat

a. Nama File : t_diklat b. Primary Key : kd_jenis c. Jumlah Field : 7

Tabel 4.25.Struktur Desain Tabel Diklat. No. Nama Field Type

Data

Size Keterangan

1. kd_diklat Char 20 Kode Diklat

2. nm_diklat Varchar 50 Nama Diklat

3. kd_jenis Varchar 15 Kode Jenis Diklat

4. angkatan Char 8 Angkatan

5. jml_peserta int 4 Jumlah Peserta

6. jml_jpl int 4 Jumlah Jam

Pelajaran


(111)

8. File Peserta

a. Nama File : t_peserta b. Primary Key : nip_pesrt c. Jumlah Field : 13

Tabel 4.26.Struktur Desain Tabel Peserta. No. Nama Field Type

Data

Size Keterangan

1. nip_pesrt Varchar 20 Nomor Induk

Peserta 2. nama_pesrt Varchar 50 Nama Peserta

3. tmpt_lhr_pesrt Varchar 30 Tempat Lahir Peserta

4. tgl_lhr_pesrt DateTime - Tanggal Lahir Peserta

5. jk_pesrt Varchar 15 Jenis kelamin

Peserta

6. agama_pesrt Varchar 20 Agama Peserta 7. pend_pesrt Varchar 15 Pendidikan Peserta 8. lulusan_pesrt Varchar 25 Lulusan Peserta 9. no_telp_pesrt Varchar 15 Nomor telepon 10. alamat_pesrt Varchar 100 Alamat Peserta 11. kd_instansi Varchar 20 Kode Instansi

12. gol Char 5 Golongan

13. kd_jabatan Varchar 20 Kode jabatan

9. File Detail Peserta

a. Nama File : t_det_peserta b. Primary Key :

-c. Jumlah Field : 2

Tabel 4.27.Struktur Desain Tabel Detail Peserta. No. Nama Field Type

Data

Size Keterangan

1. kd_diklat Char 20 Kode Diklat

2. nip_pesrt Varchar 20 Nomor Induk

Pegawai peserta diklat


(112)

10. File Panitia

a. Nama File : t_panitia b. Primary Key : nip c. Jumlah Field : 13

Tabel 4.28.Struktur Desain Tabel Panitia. No. Nama Field Type

Data

Size Keterangan

1. nip Varchar 20 Nomor Induk Panitia

2. nama Varchar 50 Nama Panitia

3. kd_status Varchar 20 Kode Status

4. tmpt_lhr Varchar 30 Tempat Lahir

Panitia

5. tgl_lhr DateTime - Tanggal Lahir

Panitia

6. jk Varchar 15 Jenis kelamin

Panitia

7. agama Varchar 20 Agama Panitia

8. pendidikan Varchar 15 Pendidikan Panitia

9. telepon Varchar 15 Nomor telepon

10. alamat Varchar 100 Alamat Panitia 11. kd_instansi Varchar 20 Kode Instansi

12. gol Char 5 Golongan

13. kd_jabatan Varchar 20 Kode jabatan

11. File Detail Panitia

a. Nama File : t_det_panitia b. Primary Key :

-c. Jumlah Field : 2

Tabel 4.29.Struktur Desain Tabel Detail Panitia. No. Nama Field Type

Data

Size Keterangan

1. kd_diklat Char 20 Kode Diklat

2. nip Varchar 20 Nomor Induk


(113)

12. File Evaluasi Peserta

a. Nama File : t_ev_peserta b. Primary Key :

-c. Jumlah Field : 4

Tabel 4.30.Struktur Desain Tabel Evaluasi Peserta. No. Nama Field Type

Data

Size Keterangan

1. kd_diklat Char 20 Kode Diklat

2. nip_pesrt Varchar 20 Nomor Induk

Pegawai peserta diklat

3. pre_test int 4 Nilai Pre test

4. post_test int 4 Nilai Post Test

13. File Jadwal

a. Nama File : t_jadwal b. Primary Key :

-c. Jumlah Field : 3

Tabel 4.31.Struktur Desain Tabel Jadwal. No. Nama Field Type

Data

Size Keterangan

1. kd_diklat Char 20 Kode Diklat

2. tgl_awal datetime - Tanggal Awal

3. tgl_akhir datetime - Tanggal Akhir

14. File Kurikulum

a. Nama File : t_kurikulum b. Primary Key : kd_materi c. Jumlah Field : 9


(114)

Tabel 4.32.Struktur Desain Tabel Kurikulum. No. Nama Field Type

Data

Size Keterangan

1. kd_materi Char 20 Kode Materi

2. jenis_materi Varchar 25 Jenis Materi

3. nm_materi Varchar 50 Nama Materi

4. kd_diklat Char 20 Kode Diklat

5. nip Varchar 20 Nomor induk

Pegawai

6. jjp_teori int 4 Jumlah Jam

Pelajaran teori

7. jjp_praktek int 4 Jumlah jam

pelajaran Praktek

8. jjp_lap int 4 Jumlah jam

pelajaran lapangan

9. jjp_total int 4 Total jumlah jam

pelajaran per materi

15. File Detail Jadwal

a. Nama File : t_detjadwal b. Primary Key :

-c. Jumlah Field : 8

Tabel 4.33.Struktur Desain Tabel Detail Jadwal. No. Nama Field Type

Data

Size Keterangan

1. kd_diklat Char 20 Kode Diklat

2. nip Varchar 20 Nip Fasilitator

3. hari Varchar 15 Hari berlangsungnya

diklat

4. tanggal datetime - Tanggal jadwal

diklat

5. jam_mulai datetime - Jam Mulai diklat 6. jam_akhir datetime - Jam Akhir diklat

7. kd_materi Char 20 Kode Materi

8. jpl int 4 Jam Pelajaran

16. File Sertifikat


(115)

b. Primary Key : no_sertifikat c. Jumlah Field : 3

Tabel 4.34.Struktur Desain Tabel Sertifikat. No. Nama Field Type

Data

Size Keterangan 1. no_sertifikat Varchar 30 Nomor Sertifikat

2. nip_pesrt Varchar 20 Nomor induk

Pegawai Peserta

3. kd_diklat Char 20 Kode Diklat

17. File Surat Panggilan

a. Nama File : t_surat b. Primary Key : no_surat c. Jumlah Field : 6

Tabel 4.35.Struktur Desain Tabel Surat. No. Nama Field Type

Data

Size Keterangan

1. no_surat Char 35 Nomor Surat

2. kd_diklat Char 20 Kode diklat

3. sifat Varchar 15 Sifat Surat

4. lampiran Varchar 15 Lampiran Surat 5. tgl_surat datetime - Tanggal surat 6. syarat_kriteria Varchar 200 Syarat kriteria

18. File Evaluasi Fasilitator

a. Nama File : t_ev_fasilitator b. Primary Key :

-c. Jumlah Field : 25

Tabel 4.36.Struktur Desain Tabel Evaluasi Fasilitator. No. Nama Field Type

Data

Size Keterangan

1. kd_diklat Char 20 Kode Diklat


(116)

3. nilai_cs int 4 Nilai cipta suasana

4. nilai_pm int 4 Nilai penguasaan

materi

5. nilai_sp int 4 Nilai sistematika

pembelajaran

6. nilai_mp int 4 Nilai metode

pembelajaran

7. nilai_pmb int 4 Nilai pemberian

mitivasi belajar

8. nilai_pptp int 4 Nilai pengukuran

pencapaian tujuan pembelajaran

9. nilai_pab int 4 Nilai penggunaan

alat bantu

10. nilai_kw int 4 Nilai ketepatan

waktu

11. nilai_cmp int 4 Nilai cara menjawab

pertanyaan

12. nilai_pe int 4 Nilai penguasaan

emosi

13. nilai_hep int 4 Nilai Hub. emosi

dengan peserta

14. nilai_pbi int 4 Nilai penggunaan

bhs indonesia

15. nilai_ip int 4 Nilai intonasi

pembicaraaan

16. nilai_kkb int 4 Nilai kerapihan dan

keserasian berpakaian

17. nilai_gm int 4 Nilai gaya mengajar

18. r_kom decimal 9 Rata-rata nilai aspek kompetensi

19. skor_kom decimal 9 Skor nilai aspek

kompetensi

20. r_sp decimal 9 Rata-rata nilai aspek

sikap & prilaku

21. skor_sp decimal 9 Skor nilai aspek

sikap & prilaku

22. r_pf decimal 9 Rata-rata nilai aspek

performance

23. skor_pf decimal 9 skor nilai aspek

performance

24. total_skor decimal 9 Total Skor seluruh Aspek


(117)

4.2.4.5 Kodifikasi

Kodifikasi adalah pembuatan kode untuk tujuan mengklasifikasikan data, memasukkan data ke komputer dan mengambil berbagai informasi yang dibutuhkan.

Perancangan kode-kode yang akan digunakan pada sistem informasi manajemen diklat di bapelkes provinsi jawa barat adalah sebagai berikut:

1. Kode Untuk Diklat

Kode untuk diklat pada perancangan ini mencakup no urut , kode diklat (diambil dari kependekan dari nama diklat), dan angkatan.

Keterangan : - 01 (Nomor urut)

- PTT (kode diklat diambil dari nama diklat), contoh : Pra Tugas Dokter / Dokter Gigi (PTT)

- 1 (angkatan)

2. Kode Untuk Anggaran

Kode Anggaran dalam perancangan sistem ini mencakup sumber anggaran,jenis diklat, tahun anggaran, dan nomor urut anggaran, contohnya:


(118)

APBDI . PTS . 2010 . 001

No Urut Anggaran ( satu jenis diklat)

Jenis Diklat Tahun Anggaran

Sumber Anggaran

3. Kode Untuk Jenis Diklat

Kode Jenis Diklat dalam perancangan sistem ini menggunakan tiga karakter, dimana tigas digit menunjukan jenis diklat, contohnya:

Keterangan : - PTS (Pra Tugas) - FSL (Fungsional) - TKS (Teknis)

4. Kode Untuk Status Panitia

Kode status dalam perancangan sistem ini menggunakan tiga karakter, dimana tiga digit menunjukan kode dari status panitia , contohnya:


(119)

5. Kode Untuk Kurikulum

Kode kurikulum dalam perancangan sistem ini menggunakan empat digit, dimana empat digit menunjukan kode inisial dari nama materi, contohnya:

6. Kode Untuk Jabatan

Kode jabatan dalam perancangan sistem ini menggunakan empat digit, dimana satu digit pertama menunjukan kode inisial dari jabatan dan tiga digit selanjutnya nomor urut , contohnya:

7. Kode Untuk Instansi

Kode instansi dalam perancangan sistem ini menggunakan enam digit , dimana tiga digit pertama menunjukan kode inisial dan 3 digit terakhir menunjukkan nomor urut, contohnya:


(120)

10. Kode Untuk Golongan

Kode golongan dalam perancangan sistem ini menggunakan empat karakter maksimal, dimana empat digit menunjukan golongan , contohnya:

11. Kode Untuk Surat

Kode surat dalam perancangan sistem ini mencakup kode surat, no urut surat, Nama Surat, dan Tahun dikeluarkannya surat, contohnya:

12. Kode untuk sertifikat

Kod esertifikatt dalam perancangan sistem ini mencakup kode tentang sertifikat, no urut sertifikat, Nama tempat penyelenggara diklat, dan Tahun dikeluarkannya sertifikat, contohnya:


(121)

4.2.5. Perancangan Antar Muka

Perancangan antarmuka sangat penting dalam membuat suatu program, karena hal tersebut berguna untuk memudahkanuserberinteraksi dengan program (interface). Dalam sub bab ini penulis akan menggambarkan mengenai Struktur Menu, Perancangan Input dan Perancangan Output.

4.2.5.1 Struktur Menu

Struktur menu yang berisikan menu dan sub menu yang ada untuk memudahkan user dalam menjalankan program aplikasi komputer agar user tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan aplikasi sistem informasi manajemen diklat ini. Berikut ini digambarkan mengenai struktur dari program aplikasi sistem informasi manajemen diklat yaitu :


(122)

Gambar 4.25.Struktur Menu

4.2.5.2 Perancangan Input

Perancangan input mendeskripsikan bagaimana program aplikasi memasukan data. Perancangan input yang diusulkan adalah sebagai berikut :

Pertama kali program dijalankan maka akan tampil form login, seperti gambar berikut ini :


(123)

1. Rancangan Form Log In User

Gambar 4.26.Form Login.

2. Rancangan Form Manajemen Data User


(124)

3. Rancangan Form Data Status

Gambar 4.28.Form Data Status.

4. Rancangan Form Data Jenis Diklat


(125)

5. Rancangan Form Data Golongan

Gambar 4.30.Form Data Golongan.

6. Rancangan Form Data Jabatan


(126)

F o r m D a t a A n g g a r a n

N O

T a m b a h S im p a n H a p u s K e lu a r

K o d e A n g g a r a n S u m b e r A n g g a r a n K o d e A n g g a r a n

S u m b e r A n g g a r a n

J e n is D ik la t

T a h u n A n g g a r a n S is a A n g g a r a n

T a h u n A n g g a r a n J e n is D ik la t

N o m in a l A n g g a r a n

U r u t k a n D a t a

K o d e T a h u n

P e n c a r ia n 7. Rancangan Form Data Instansi

Gambar 4.32.Form Data Instans

8. Rancangan Form Data Anggaran


(127)

9. Rancangan Form Data Diklat


(128)

10. Rancangan Form Data Jadwal

Gambar 4.35.Form Data Jadwal. 11. Rancangan Form Detail Jadwal


(129)

12. Rancangan Form Data Surat

Gambar 4.37.Form Data Surat. 13. Rancangan Form Data Kurikulum


(130)

14. Rancangan Form Data Panitia

Gambar 4.39.Form Data Panitia. 15. Rancangan Form Sertifikat


(131)

16. Rancangan Form Data Evaluasi Peserta

Gambar 4.41.Form Evaluasi Peserta.

17. Rancangan Form Peserta


(132)

18. Rancangan Form Evaluasi Fasilitator


(133)

4.2.5.3 Perancangan Output

Perancangan output mendeskripsikan bagaimana program aplikasi menampilkan data. Perancangan output yang diusulkan adalah sebagai berikut : 1. Rancangan Laporan Peserta

Gambar 4.44.Rancangan Laporan Peserta.

2. Rancangan Laporan Panitia


(134)

3. Rancangan Laporan Jadwal

Gambar 4.46.Rancangan Laporan Jadwal.

4. Rancangan Laporan Evaluasi Fasilitator


(135)

5. Rancangan Laporan Diklat

Gambar 4.48.Rancangan Laporan Diklat.

6. Rancangan Laporan Daftar Kurikulum


(136)

7. Rancangan Laporan Evaluasi Peserta

Gambar 4.50.Rancangan Laporan Evaluasi Peserta. 8. Rancangan Sertifikat


(137)

4.2.6 Perancangan Arsitektur Jaringan

Arsitektur jaringan terdiri dari konfigurasi jaringan komputer seperti penerapan topologi jaringan dan penggunaan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) merupakan protokal standar internet yang digunakan untuk melakukan koneksi ke internal protokol.

Arsitektur jaringan pada penerapan sistem informasi manajemen diklat yaitu :

1. Menggunakan jaringan komputer yaitu LAN (Local Area Network)

2. Topologi jaringannya menggunakan Topologi Bus yang mana digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan server dihubungkan.

3. Server dihubungkan. Penggunaan koneksi jaringannya menggunakan alamat IP Address statis.


(138)

183

Merupakan langkah akhir dimana penulis menyimpulkan isi dari keseluruhan laporan skripsi ini.

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada Balai Pelatihan Tenaga Kesehatan Propinsi Jawa Barat dengan penjabaran permasalahan serta pemecahannya pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Program aplikasi yang telah di rancang oleh penulis merupakan sistem informasi manajemen diklat yang dibuat untuk memudahkan dalam hal penginputan, pencarian, dan penelusuran semua data yang berhubungan dengan diklat. Namun berdasarkan hasil observasi program aplikasi pendidikan dan pelatihan masih memerlukan banyak perbaikan.

2. Program aplikasi yang dirancang penulis ini berbasis user friendly yang diharapkan dapat menunjang perfomansi kerja dariuser.

3. Program aplikasi yang dirancang penulis ini mampu menyajikan laporan-laporan yang berkaitan dengan proses pelaksanaan diklat seperti : laporan peserta diklat, laporan kepanitiaan, laporan bahan


(139)

materi atau kurikulum, laporan hasil evaluasi, dan sertifikat dengan cepat dan mudah.

6.2. Saran

Dengan dibuatnya program aplikasi sistem informasi manajemen diklat, maka penulis ingin mengemukakan saran untuk pengembangan sistem guna meningkatkan kinerja perusahaan dan pegawai sehingga dapat meningkatkan kualitas dan efektivitas kerja saat ini.

Mengacu pada pnelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang diajukan pada pihak perusahaan sebagai berikut :

1. Perlunya pengembangan program aplikasi pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan user seperti perancangan content dari program aplikasi pendidikan dan pelatihan tersebut.

2. Dalam segi keamanan data harus dilakukan penyimpanan secara Backup data dengan jangka waktu berkala apabila terjadi kerusakan pada sistem maka data-data yang ada tidak akan hilang.

3. Sebaiknya diadakan pelatihan untuk para pegawai Bapelkes mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem informasi pendidikan dan pelatihan agar tidak terjadi kendala dalam pengelolaan data diklat.


(140)

DINKES PROVINSI JAWA BARAT

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada program studi sistem informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

TAUFIK USMAN ADHITIA 1.05.07.717

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(141)

Nama : Taufik Usman Adhitia

NIM : 10508717

Tempat/Tanggal Lahir : Cirebon, 25 July 1986

Alamat : Jl. Merdekalio I No. 60 RT 005 RW 019 Bandung

Pendidikan Formal

1992 – 1993 : TK Lawu Asih cirebon 1993 – 1999 : SD Negeri Argapura Cirebon 1999 – 2002 : SLTP Negeri 9 Cirebon 2002 – 2005 : SMU Negeri 9 Cirebon

2005 – 2008 : Program diploma III Manajemen Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjajaran

2008 – 2010 : Program S1 Manajemen Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia


(142)

xv

Gambar 2.1. Siklus Informasi ... 12 Gambar 2.2. Blok Sistem Informasi Yang Berinteraksi ………..………… 15 Gambar 2.3. Interaksi antar LAN, MAN, WAN dan GAN ……… 25 Gambar 2.4. Topologi linear Bus (Garis Lurus)………... 26 Gambar 2.5. Topologi Star (Bintang) ………..……… 27 Gambar 2.6. Topologi Ring (Cincin) ……… 28 Gambar 2.7. Topologi Tree (Pohon) ………….………... 29 Gambar 2.8. Model Hubungan Client Server ………... 30 Gambar 3.1. Struktur Organisasi Bapelkes ... 43 Gambar 3.2. Model prototype ………... 49 Gambar 4.1. Flow Map sistem informasi manajemen diklat yang berjalan 66 Gambar 4.2. Flow Map sistem informasi manajemen diklat yang berjalan

(Lanjutan) ... 67 Gambar 4.3. Diagram Konteks Sistem Informasi Manajemen Diklat Yang

Berjalan ... 69 Gambar 4.4. Data Flow Diagram Level 0 Sistem Informasi Manajemen

Diklat yang berjalan

70 Gambar 4.5 Data Flow Diagram Level 1 Proses 1 Sistem Informasi

Manajemen Diklat yang berjalan ... 71 Gambar 4.6. Data Flow Diagram Level 1 Proses 2 Sistem Informasi

Manajemen Diklat yang berjalan

71 Gambar 4.7. Data Flow Diagram Level 1 Proses 3 Sistem Informasi


(143)

xvi

Manajemen Diklat yang berjalan ... 72 Gambar 4.9. Data Flow Diagram Level 1 Proses 5 Sistem Informasi

Manajemen Diklat yang berjalan... 73 Gambar 4.10.Data Flow Diagram Level 1 Proses 6 Sistem Informasi

Manajemen Diklat yang berjalan... 73 Gambar 4.11.Data Flow Diagram Level 1 Proses 7 Sistem Informasi

Manajemen Diklat yang berjalan ... 74 Gambar 4.12.Flow Map Sistem Informasi Manajemen Diklat yang

diusulkan ... 81 Gambar 4.13.Flow Map Sistem Informasi Manajemen Diklat yang

diusulkan (lanjutan)... 82 Gambar 4.14.Diagram Konteks Sistem Informasi Manajemen Diklat yang

diusulkan ... 83 Gambar 4.15.Diagram Konteks Sistem Informasi Manajemen Diklat yang

diusulkan... 84 Gambar 4.16.Data Flow Diagram Level 2 Proses 1 Sistem Informasi

Manajemen Diklat Yang Diusulkan ... 85 Gambar 4.17.Data Flow Diagram Level 2 Proses 2 Sistem Informasi

Manajemen Diklat Yang Diusulkan ... 85 Gambar 4.18.Data Flow Diagram Level 2 Proses 3 Sistem Informasi

Manajemen Diklat Yang Diusulkan ... 86 Gambar 4.19.Data Flow Diagram Level 2 Proses 4 Sistem Informasi


(144)

xvii

Manajemen Diklat Yang Diusulkan ... 87 Gambar 4.21.Data Flow Diagram Level 2 Proses 6 Sistem Informasi

Manajemen Diklat Yang Diusulkan ... 87 Gambar 4.22.Data Flow Diagram Level 2 Proses 7 Sistem Informasi

Manajemen Diklat Yang Diusulkan ... 88

Gambar 4.23. Relasi Tabel (Physical Data Model/PDM) ... 106

Gambar 4.24. Entity Relationship Diagram (Model Concept Data Model) ... 107

Gambar 4.25. Struktur Menu ... 122

Gambar 4.26. Form Login ………. 123

Gambar 4.27. Form Manajemen Data User ……… 123

Gambar 4.28. Form Data Status ……… 124

Gambar 4.29. Form Jenis Diklat ……… 124

Gambar 4.30. Form Data Golongan ……….. 125

Gambar 4.31. Form Data Jabatan ……….. 125

Gambar 4.32. Form Data Instansi ……….. 126

Gambar 4.33. Form Data Anggaran ……….. 126

Gambar 4.34. Form Data Diklat ……… 127

Gambar 4.35. Form Data Jadwal ………... 128

Gambar 4.36. Form Detail Jadwal ………. 128

Gambar 4.37. Form Data Surat ……….. 129

Gambar 4.38. Form Data Surat ……….. 129


(145)

xviii

Gambar 4.42. Form Peserta ……… 131

Gambar 4.43. Form Evaluasi Fasilitator ………. 132

Gambar 4.44. Rancangan Laporan Peserta……….. 133

Gambar 4.45. Rancangan Laporan Panitia……….. 133

Gambar 4.46 Rancangan Laporan Jadwal……….. 134

Gambar 4.47. Rancangan Laporan Evaluasi Fasilitator……….. 134

Gambar 4.48. Rancangan Laporan Daftar Diklat……… 135

Gambar 4.49. Rancangan Laporan Kurikulum……… 135

Gambar 4.50. Rancangan Laporan Evaluasi Peserta………... 136

Gambar 4.51. Rancangan Sertifikat………. 136

Gambar 5.1. Tampilan Login……… 157

Gambar 5.2. Tampilan Menu Utama………. 158

Gambar 5.3. Tampilan Manajemen User………... 159

Gambar 5.4. Tampilan Data Diklat………... 160

Gambar 5.5. Tampilan Form Data Kurikulum……….. 161

Gambar 5.6. Tampilan Form Jadwal Diklat……….. 163

Gambar 5.7 Tampilan Form Detail Jadwal……….. 164

Gambar 5.8. Tampilan Form Data Panitia………. 165

Gambar 5.9. Tampilan Form Data Peserta……… 167

Gambar 5.10. Tampilan Form Evaluasi Peserta……….. 168

Gambar 5.11. Tampilan Form Evaluasi Fasilitator………. 170


(146)

xix

Gambar 5.15. Tampilan Laporan Peserta……… 174

Gambar 5.16 Tampilan Form Dialog Cetak Panitia………... 175

Gambar 5.17. Tampilan Laporan Panitia………. 175

Gambar 5.18. Tampilan Form Dialog Cetak Diklat……… 176

Gambar 5.19. Tampilan Laporan Data Diklat………. 176

Gambar 5.20. Tampilan Form Dialog Cetak Daftar Kurikulum………. 177

Gambar 5.21. Tampilan Laporan Daftar Kurikulum………... 178

Gambar 5.22. Tampilan Form Dialog Cetak Jadwal……….. 178

Gambar 5.23. Tampilan Laporan Jadwal……… 179

Gambar 5.24. Tampilan Form Dialog Cetak Evaluasi Peserta……… 179

Gambar 5.25. Tampilan Laporan Evaluasi Peserta………. 180

Gambar 5.26. Tampilan Form Dialog Cetak Evaluasi Fasilitator…………... 181


(147)

ix

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

KATA MUTIARA... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xx

DAFTAR SIMBOL ... xxiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1. Kegunaan Praktis ………... 5

1.4.2. Kegunaan Akademis ………..…... 5

1.5. Batasan Masalah …... 6


(148)

x

2.1.1. Definisi Sistem ... 8

2.1.2. Karakteristik Sistem ... 9

2.1.3. Elemen-Elemen Sistem ... 10

2.2. Konsep Dasar Informasi ... 11

2.2.1. Definisi Informasi ... 11

2.2.2. Siklus Informasi ... 12

2.2.3. Nilai Dan Kualitas Informasi ... 13

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 14

2.3.1 Definisi Sistem Informasi ... 14

2.3.2. Komponen Sistem Informasi ... 14

2.4 Sistem Informasi Manajemen... 16

2.4.1 Definisi Sistem Informasi Manajemen ………... 16

2.4.2 Definisi Sistem Informasi Manajemen Diklat ……… 17

2.5 Pengembangan Sistem... 17

2.6 Pendidikan dan Pelatihan ... 18

2.6.1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan ……….. 18

2.6.2 Peserta Pelatihan ………. 19

2.6.3 Pelatih / Fasilitator (Pengajar) ………. 19

2.6.4 Penyelenggara Pelatihan ………. 20

2.6.5 Evaluasi ………... 21

2.7 Arsitektur Aplikasi ... 22


(149)

xi

2.7.3 Jaringan Komputer Berdasarkan Skala ... 23

2.7.4 Topologi Jaringan Komputer ……….. 25

2.7.5 Definisi Client / Server ………... 29

2.8 Perangkat Lunak Pendukung …… ……… 31

2.8.1 Power Designer 6.0.32 ……… 32

2.8.2 Sekilas Tentang Visual Basic 6.0 ……… 33

2.8.3 Sekilas Tentang Microsoft SQL Server 2000 ………. 33

2.8.4 Crystal Report ………. 34

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Objek Penelitian ………... 35

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ……… 35

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ...………. 40

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ………..……… 42

3.1.4 Deskripsi Tugas …………..………. 43

3.1.5 Produk dan Jasa Yang Dihasilkan Oleh Perusahaan ... 44

3.2 Metode Penelitian ... 45

3.2.1 Desain Penelitian ……... 45

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ………. 45

3.2.2.1 Sumber Data Primer ……… 45

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ……….... 47

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ………. 47


(150)

xii

3.2.3.4 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ………. 51

3.2.4 Pengujian Software ………. 57

BAB IV ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN ... 58

4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 58

4.1.1 Analisis Dokumen ... 58

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 61

4.1.2.1 Flow Map ... 65

4.1.2.2 Diagram Kontek ... 68

4.1.2.3 Data Flow Diagram ... 69

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 74

4.2 Perancangan Sistem ... 76

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 76

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 77

4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 77

4.2.3.1 Flow Map ……… 80

4.2.3.2 Diagram Konteks (Context Diagram) ………. 82

4.2.3.3 Data Flow Diagram ………. 83

4.2.3.4 Kamus Data ………. 89

4.2.4 Perancangan Basis Data ……….. 97

4.2.4.1 Normalisasi ... 98


(151)

xiii

4.2.4.5 Kodifikasi …... 117

4.2.5 Perancangan Antarmuka ………... 121

4.2.5.1 Struktur Menu ... 121

4.2.5.2 Perancangan Input ... 122

4.2.5.3 Perancangan Output ... 133

4.2.6 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 137

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI ... 138

5.1 Pengujian ………... 138

5.1.1 Rencana Pengujian …………... 138

5.1.2 Kasus dan Hasil Pengujian …………... 139

5.1.2.1 Pengujian Login ……….. 139

5.1.2.2 Pengujian Pengisian Data ……… 140

5.1.2.3 Kesimpulan Hasil pengujian ………... 146

5.2 Implementasi Sistem ………... 147

5.2.1 Batasan Implementasi ………. 147

5.2.2 Implementasi Perangkat Lunak ………... 148

5.2.3 Implementasi Perangkat Keras ……… 148

5.2.4 Implementasi Basis Data ………. 5.2.5 Implementasi Antar Muka ……….. 149 152 5.2.6 Implementasi Instalasi Program ……….. 154


(152)

xiv

6.2. Saran ... 184

DAFTAR PUSTAKA……… 185


(153)

185

Abdul Kadir , 2003,Pengenalan Sistem Informasi, ANDI, Yogyakarta

Atmosoeprapto, K., 2000, Produktivitas Aktualisasi Budaya Perusahaan : Mewujudkan Organisasi yang Efektif dan Efisien Melalui SDM

Berdaya.Elex Media Komputindo, Jakarta.

Azhar Susanto. 2004. Sistem Informasi Manajemen.: Konsep dan Pengembangannya.Bandung: Lingga Jaya.

BPTKM, 2005. Buku Profil BPTKM. Bandung.

Budhi Irawan, 2005.Jaringan Komputer. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Bunafit Nugroho dan Indah Indriyana. 2007.Membuat Aplikasi Database SQL

Server dengan Visual Basic 6.0. Gava Media.Yogyakarta.

Jogiyanto Hartono. 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi penedekatan

Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. ANDI Offset.

Yogyakarta.

Jogiyanto Hartono. 2005.Pengenalan Komputer.ANDI Offset. Yogyakarta. Jogiyanto Hartono, 2008. Analisis dan Desian Sistem Informasi Pendekatan

Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis,ANDI, Yogyakarta.

Madcoms, 2005. Seri Panduan Pemrograman Visual Basic 6.0 dan Crystal

Report. ANDI Offset.Yogyakarta.

McLeod, Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen Jilid 1. PT Prenhallindo. Jakarta.

Mesran, 2009.Visual Basic.Mitra Wacana Media. Medan.


(154)

186

Supartini Hanafi. 2003.Pola Pelatihan SDM Kesehatan. Bakti Husada. Jakarta. Umi Narimawati, 2008. Materi Pelatihan Metodologi Penelitian dan Penulisan

Karya Ilmiah (Skripsi/TA) untuk Manajemen Informatika. Universitas

Komputer Indonesia. Bandung.

Yus Hendarman. 2005. Skripsi Pengembangan Sistem Informasi Pengarsipan

berbasis client server.Universitas Komputer Indonesia. Bandung.

Website

Http://awhik.blogspot.com/2009/11/perancangan-sistem.html.Perancangan

Sistem.23 Februari 2010.

Http://cenya95.wordpress.com/2008/07/04/analisis-kebutuhan-diklat-2.Analisis

Kebutuhan Diklat.23 Februari 2010.

Http://imamwiyanto.blog.upi.edu/tugas-proposal-penelitian-imam-wiyanto 0605854-tro.pdf.Proposal Praktik Latihan Akademik. 23 februari 2010. Http://id.wikipedia.org/metode deskriptif.Metode Deskriptif. 23 Februari 2010.


(155)

xxiii 1. Simbol Flow Map

Bagan Alir Dokumen (Flow Map) [Sumber :Al-Bahra Bin Ladjamudin,2005:77 ]


(156)

xxiv

Diagram Alir Data (Data Flow Diagram) [Sumber :Al-Bahra Bin Ladjamudin,2005:82 ]


(157)

xxv

Domain Satuan nilai-nilai Daerah di mana suatu data item sah Data item potongan informasi Dasar

Entity atribute potongan informasi Dasar yang terberkait dengan suatu entity

Entity Orang Kesatuan, tempat, hal, atau konsep yang mempunyai karakteristik [bunga/minat] kepada perusahaan dan sekitar yang anda inginkan untuk menyimpan informasi

Relationship Nama asosiasi atau koneksi antar entity Inheritance link hubungan Khusus yang menggambarkan suatu

kesatuan sebagai kasus khusus dari suatu kesatuan yang] lebih umum

4. Simbol Tabel Relasi (PDM)

Object simbol keterangan

Table Kumpulan dari baris-baris (record) dan kolom-kolom (fields)

colomn Struktur data yang berisi data item atau attribute didalam suatu baris (record), suatu model

persamaan dari kolom database (fileds) Primery Key colomn yang memiliki nilai unik

mengidentifikasikan suatu baris dalam tabel

Foriegn key colomn yang memiliki nilai tergantung dari primary key dalam tabel yang lain (relation tabel)

index Struktur data yang didasarkan pada suatu kunci (key), didasarkan pada kecepatan akses dan nilai control tertentu

reference hubungan antara primary key dan foreign key dari tabel yang berbeda

view Struktur data yang merupakan hasil dari query sql dan dibangun dari data di dalam satu atau banyak tabel


(158)

xx

Tabel 1.1. Estimasi Jadwal Penyelesaian Penelitian ………. 7

Tabel 4.1. Dokumen-dokumen yang digunakan ………... 59

Tabel 4.2 Struktur Data Anggaran ………... 89

Tabel 4.3. Struktur Data Diklat ………. 89

Tabel 4.4. Struktur Data Kurikulum ……….. 90

Tabel 4.5 Struktur Data Jadwal ……… 90

Tabel 4.6. Struktur Data surat ………... 91

Tabel 4.7 Struktur Data Peserta ……… 91

Tabel 4.8 Struktur Data Panitia ……… 92

Tabel 4.9. Struktur Data Sertifikat ……… 92

Tabel 4.10.Struktur Data Evaluasi Peserta……….. 93

Tabel 4.11.Struktur Data Evaluasi Fasilitator ……… 93

Tabel 4.12.Struktur laporan daftar Peserta ………. 94

Tabel 4.13.Struktur laporan daftar diklat ………... 95

Tabel 4.14.Struktur laporan daftar panitia ……….. 95

Tabel 4.15.Struktur laporan Evaluasi Peserta ……….... 95

Tabel 4.16. Struktur laporan daftar kurikulum ……… 96

Tabel 4.17. Struktur daftar jadwal ……….. 96

Tabel 4.18. Struktur Laporan Evaluasi Fasilitator ………. 96

Tabel 4.19. Struktur Desain Tabel Anggaran ……… 108


(159)

xxi

Tabel 4.23. Struktur Desain Tabel Status ………... 110

Tabel 4.24. Struktur Desain Tabel Jenis ………. 110

Tabel 4.25. Struktur Desain Tabel Diklat ………... 110

Tabel 4.26. Struktur Desain Tabel Peserta ………. 111

Tabel 4.27. Struktur Desain Tabel Detail Peserta ……….. 111

Tabel 4.28. Struktur Desain Tabel Panitia ………. 112

Tabel 4.29. Struktur Desain Tabel Detail Panitia……… 112

Tabel 4.30. Struktur Desain Tabel Evaluasi Peserta ……….. 113

Tabel 4.31. Struktur Desain Tabel Jadwal ………. 113

Tabel 4.32. Struktur Desain Tabel Kurikulum ………... 114

Tabel 4.33. Struktur Desain Tabel Detail Jadwal ………... 114

Tabel 4.34. Struktur Desain Tabel Sertifikat ………. 115

Tabel 4.35. Struktur Desain Tabel Surat ……… 115

Tabel 4.36. Struktur Desain Tabel Evaluasi Fasilitator ……….. 115

Tabel 5.1. Rencana Pengujian Sistem Informasi Manajemen Diklat……… 139

Tabel 5.2. Pengujian Login User ……….. 140

Tabel 5.3. Pengujian Pengisian Data Diklat……….. 140

Tabel 5.4. Pengujian Pengisian Data Sertifikat ………... 141

Tabel 5.5. Pengujian Pengisian Data Peserta……… 142

Tabel 5.6. Pengujian Pengisian Data Panitia……… 143

Tabel 5.7. Pengujian Pengisian Data Evaluasi Peserta………. 143


(160)

xxii


(161)

vi Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga dengan segala usaha dan kemampuan yang ada penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi ini. Dalam penyusunan laporan ini penulis

mengambil judul “PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN DIKLAT DI BAPELKES DINKES PROVINSI JAWA BARAT”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan, karena keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan penulis sendiri. Oleh karena itu penulis berharap adanya koreksi dan saran demi menyempurnakan skripsi ini.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan berupa doa, dorongan, dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini. Terutama ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.


(162)

vii

3. Bapak Dadang Munandar SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika.

4. Ibu Wahyuni, S.Si, MT, selaku dosen pembimbing dan dosen wali yang telah rela meluangkan waktu untuk membantu mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih banyak atas ilmu dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis.

5. Seluruh Staf dan Dosen di Unikom khususnya Dosen Jurusan Manajemen Informatika yang telah mengajar dan mendidik dan membekali penulis dalam proses menyelesaikan Skripsi ini.

6. Ibu Dra. Novarina Santi D, MSi yang dengan tangan terbuka telah menerima penulis sehingga dapat melaksanakan Penelitian di Bapelkes Dinkes Provinsi Jawa Barat.

7. Bapak Hadi Warsito,SKM selaku pembimbing lapangan yang telah banyak membantu dalam pembuatan Skripsi di Bapelkes Dinkes Provinsi Jawa Barat.

8. Kedua orang tua yang tercinta, Drs. Atjep Surjadi dan Ibu Enur,SE yang selama ini senantiasa memberikan dukungan baik moril maupun materil, perhatian, serta doanya yang tulus terhadap penulis.

9. Seluruh anggota keluarga, terutama Adik-adik ku tercinta yang telah memberikan dorongan semangatnya.

10. Teman-teman dekat Yogie Iman, Andri, Riza yang telah banyak membantu dan memberikan masukan kepada penulis.


(163)

viii

irma Komalasari di kampus tercinta UNIKOM.

12. Seluruh pihak yang memiliki peran besar dalam penulisan dan penyusunan Skripsi yang terlewatkan atau tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan serta wawasan bagi seluruh pihak yang membutuhkannya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung, Juni 2010