PENGENDALIAN MUTU, EVALUASI PENDANAAN PENDIDIKAN

16 4 Kompensasi finansial sebagaimana dimaksud pada ayat 3 disesuaikan dengan kemampuan pengelola pendidikan. Paragraf 6 Pengembangan Profesi Pasal 46 1 Setiap tenaga kependidikan berhak untuk mendapatkan kesempatan dalam pengembangan profesi. 2 Pemerintah daerah wajib untuk menyediakan dana, fasilitas, dan dukungan bagi keperluan pengembangan profesi setiap tenaga kependidikan untuk memenuhi kualifikasi minimum dan memperoleh keahlian dalam meningkatkan kualitas layanan kepada peserta didik. 3 Penyediaan dana, fasilitas, dan dukungan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 disesuaikan dengan kemampuan daerah. 4 Pengelola satuan pendidikan swasta wajib untuk menyediakan dana, fasilitas, dan dukungan bagi keperluan pengembangan profesi setiap tenaga kependidikan untuk memenuhi kualifikasi minimum dan memperoleh keahlian dalam meningkatkan kualitas layanan kepada peserta didik. 5 Penyediaan dana, fasilitas, dan dukungan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 disesuaikan dengan kemampuan pengelola satuan pendidikan swasta. Paragraf 7 Pengembangan Karir Pasal 47 1 Setiap tenaga kependidikan berhak untuk mendapatkan kesempatan dalam pengembangan karir. 2 Pemerintah Daerah wajib untuk memperhatikan pengembangan karir setiap tenaga kependidikan. 3 Pengembangan karir harus didasarkan atas dasar pengalaman, latar belakang pendidikan, prestasi, kualifikasi, kompetensi, kemampuan, dedikasi, dan loyalitas pada tugas dalam bidang pendidikan. Paragraf 8 Perlindungan Pasal 48 Pemerintah Daerah danatau organisasi profesi daerah wajib memberikan perlindungan kepada tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas.

BAB VII PENGENDALIAN MUTU, EVALUASI

DAN SUPERVISI PENDIDIKAN Pasal 49 1 Pembinaan dan pengendalian mutu pendidikan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. 2 Pemerintah Daerah wajib mendorong satuan pendidikan untuk mencapai standar nasional danatau internasional 17 Pasal 50 1 Pemerintah Daerah berkewajiban melakukan evaluasi terhadap satuan pendidikan secara berkala dalam rangka peningkatan mutu pendidikan yang meliputi komponen proses pelaksanaan program, baik menyangkut proses pengambilan keputusan, pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program, maupun pengelolaan proses belajar mengajar. 2 Evaluasi penyelenggaraan pendidikan pada seluruh jenis dan jenjang pendidikan dilakukan untuk mengetahui efektivitas penyelenggaraan program pendidikan yang meliputi peserta didik, sarana dan prasarana, pendidik, tenaga kependidikan, pendanaan dan manajemen. Pasal 51 1 Supervisi satuan pendidikan dilaksanakan oleh pengawas satuan pendidikan 2 Pengawas satuan pendidikan adalah jabatan fungsional yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. 3 Seleksi dan pengangkatan Pengawas satuan pendidikan dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang berlaku. 4 Pemerintah Daerah wajib memberikan insentif dan memfasilitasi pelaksanaan tugas setiap pengawas pendidikan untuk menjamin tercapainya tujuan pendidikan.

BAB VIII PENDANAAN PENDIDIKAN

Pasal 52 1 Pemerintah Daerah wajib menyediakan dana paling kurang 20 dua puluh persen dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selain gaji, biaya pendidikan kedinasan, dan Dana Alokasi Khusus bidang pendidikan. 2 Dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dimanfaatkan sebagian besar untuk pengembangan satuan pendidikan khususnya untuk peningkatan mutu pembelajaran. 3 Sekolah danatau Komite Sekolah dapat menerima bantuan dari orang tuawali dari masyarakat secara sukarela. 4 Bentuk dan jenis bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dapat berupa uang, barang yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. 5 Alokasi bantuan Pemerintah Daerah ditetapkan berdasarkan kaidah keadilan, keterbukaan, dan prospek pengembangan satuan pendidikan. 6 Pemerintah Daerah wajib memberikan bantuan keuangan kepada Yayasan penyelenggara pendidikan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

BAB IX KERJASAMA PENDIDIKAN