12 4 Dalam melaksanakan peran dan fungsinya sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan
ayat 3, Pemerintah Daerah wajib memberikan dukungan dana dan fasilitas lainnya yang tidak mengikat.
Paragraf 2 Komite SekolahMadrasah
Pasal 31
1 Komite Sekolah merupakan badan mandiri yang mewadahi peranserta masyarakat dalam meningkatkan mutu, pemerataan dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan
pendidikan. 2 Komite sekolahmadrasah dapat mewadahi lebih dari satu satuan pendidikan.
3 Untuk memudahkan koordinasi di setiap kecamatan dan gugus satuan pendidikan dapat dibentuk Forum Komunikasi Komite SekolahMadrasah yang anggotanya terdiri dari
perwakilan Komite SekolahMadrasah. 4 Pemerintah Daerah dapat memberikan dukungan berupa fasilitasi pengembangan
Forum Komunikasi Komite SekolahMadrasah.
BAB VI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Bagian Kesatu Pendidik
Paragraf 1 Tugas
Pasal 32
1 Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan
dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 2 Pendidik berkewajiban untuk menciptakan suasana pembelajaran sesuai dengan
tuntutan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Paragraf 2 Pengangkatan
Pasal 33
1 Setiap pengangkatan pendidik pada satuan pendidikan, baik negeri maupun swasta dilakukan secara selektif, obyektif dan transparan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. 2 Untuk dapat diangkat sebagai tenaga pendidik pada satuan pendidikan formal harus
memenuhi persyaratan: a. kualifikasi pendidikan S1Diploma IV dari perguruan tinggi yang terakreditasi; dan
b. mempunyai latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang studi yang akan
diajarkan. 3 Pengelola satuan pendidikan negeri dapat mengangkat pendidik sesuai kebutuhan dan
kemampuan pembiayaan setelah mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang dengan mengacu kepada persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 tanpa
membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
13
Paragraf 3 Penempatan
Pasal 34
1 Penempatan pendidik pada satuan pendidikan formal dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan satuan pendidikan.
2 Mekanisme penempatan pendidik pada satuan pendidikan dilakukan secara transparan dan adil.
3 Pemerintah Daerah wajib untuk memberikan insentif kepada pendidik yang ditempatkan di daerah terpencil dan daerah rawan konflik atau bencana.
4 Bentuk dan tata cara pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat 3 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Paragraf 4 Pemindahan
Pasal 35
1 Pemindahan pendidik dapat dilakukan atas permohonan yang bersangkutan melalui atasan langsung secara berjenjang, danatau atas usul pengelola pendidikan.
2 Pemindahan pendidik dari jenjang pendidikan yang satu ke jenjang pendidikan yang lain dapat dilakukan sepanjang yang bersangkutan memenuhi persyaratan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3 Pemindahan sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 dilakukan oleh
pejabat yang berwenang, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4 Pemindahan tenaga pendidik dapat dilakukan setelah paling singkat satu tahun bertugas
di tempat tersebut. 5 Dalam hal keadaan darurat force major yang mengancam keselamatan jiwa,
pemindahan pendidik dapat dilakukan.
Paragraf 5 Pemberhentian
Pasal 36
1 Pemberhentian pendidik dapat dilakukan atas permohonan yang bersangkutan atau atas usul pengelola pendidikan.
2 Tata cara pemberhentian pendidik dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
3 Pendidik pada satuan pendidikan swasta yang diberhentikan dengan hormat berhak mendapatkan kompensasi finansial dari pengelola pendidikan yang bersangkutan
sesuai dengan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama. 4 Kompensasi finansial sebagaimana dimaksud pada ayat 3 disesuaikan dengan
kemampuan pengelola pendidikan.
Paragraf 6 Pengembangan Profesi
Pasal 37
1 Setiap pendidik berhak untuk mendapatkan kesempatan dalam pengembangan profesi.
14 2 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara memperoleh kesempatan pengembangan
profesi sebagaimana dimaksud ayat 1 diatur dengan Peraturan Bupati. 3 Pemerintah Daerah wajib menyediakan dana, fasilitas, dan dukungan bagi keperluan
pengembangan profesi, peningkatan kualifikasi minimum, dan mengikuti uji kompetensi untuk meningkatkan kualitas layanan kepada peserta didik.
4 Penyediaan dana, fasilitas, dan dukungan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diberikan kepada pendidik pada satuan pendidikan negeri dan satuan pendidikan
swasta sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
Paragraf 7 Pengembangan Karir
Pasal 38
1 Setiap pendidik berhak untuk mendapatkan kesempatan dalam pengembangan karir. 2 Pemerintah Daerah wajib untuk memperhatikan pengembangan karir setiap pendidik.
3 Pengembangan karir harus didasarkan atas prestasi, kualifikasi, kompetensi, dedikasi,
dan loyalitas pada tugas sebagai pendidik.
Pasal 39
Pendidik yang mendapat tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah, pengangkatan sebagai tenaga fungsional Pengawas Pendidikan, dan alih tugas dalam jabatan Struktural
dilaksanakan secara selektif, profesional dan proporsional dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Paragraf 8 Perlindungan
Pasal 40
1 Pemerintah Daerah dan atau organisasi profesi wajib memberikan perlindungan kepada pendidik dalam melaksanakan tugas.
2 Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat berbentuk advokasi, pendampingan dalam proses hukum dan rehabilitasi nama baik.
Bagian Kedua Tenaga Kependidikan
Paragraf 1 Tugas
Pasal 41
Tenaga kependidikan merupakan tenaga yang bertugas untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
Paragraf 2 Pengangkatan
Pasal 42
1 Setiap pengangkatan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan, baik negeri maupun swasta dilakukan secara selektif, obyektif dan transparan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
15 2 Untuk dapat diangkat sebagai tenaga kependidikan pada satuan pendidikan formal
harus memenuhi persyaratan: a. kualifikasi keahlian;
b. Pengalaman kerja; dan c. Latar belakang pendidikan sesuai dengan keahlian yang disyaratkan.
3 Pengelola satuan pendidikan negeri dapat mengangkat tenaga kependidikan sesuai kebutuhan dan kemampuan pembiayaan setelah mendapat persetujuan dari pejabat
yang berwenang dengan mengacu kepada persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Paragraf 3 Penempatan
Pasal 43
1 Penempatan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan formal dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan satuan pendidikan.
2 Mekanisme penempatan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan dilakukan secara transparan dan adil.
3 Pemerintah daerah wajib untuk memberikan insentif kepada tenaga kependidikan yang ditempatkan di daerah terpencil dan daerah rawan konflik atau bencana.
4 Bentuk dan tata cara pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat 3 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Paragraf 4 Pemindahan
Pasal 44
1 Pemindahan tenaga kependidikan dapat dilakukan atas permohonan yang bersangkutan melalui atasan langsung secara berjenjang, danatau atas usul pengelola pendidikan.
2 Pemindahan tenaga kependidikan dari jenjang pendidikan yang satu dengan yang lain dapat dilakukan sepanjang yang bersangkutan memenuhi persyaratan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku. 3 Pemindahan sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 dilakukan oleh
pejabat yang berwenang, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4 Pemindahan tenaga kependidikan dapat dilakukan setelah paling singkat satu tahun
bertugas ditempat tersebut. 5 Dalam hal keadaan darurat force major yang mengancam keselamatan jiwa,
pemindahan tenaga kependidikan dapat dilakukan.
Paragraf 5 Pemberhentian
Pasal 45
1 Pemberhentian tenaga kependidikan dapat dilakukan atas permohonan yang bersangkutan atau atas usul pengelola pendidikan.
2 Tata cara pemberhentian tenaga kependidikan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3 Tenaga kependidikan pada satuan pendidikan swasta yang diberhentikan dengan hormat berhak mendapatkan kompensasi finansial dari pengelola pendidikan yang
bersangkutan dengan mempertimbangkan masa kerja.
16 4 Kompensasi finansial sebagaimana dimaksud pada ayat 3 disesuaikan dengan
kemampuan pengelola pendidikan.
Paragraf 6 Pengembangan Profesi
Pasal 46
1 Setiap tenaga kependidikan berhak untuk mendapatkan kesempatan dalam pengembangan profesi.
2 Pemerintah daerah wajib untuk menyediakan dana, fasilitas, dan dukungan bagi keperluan pengembangan profesi setiap tenaga kependidikan untuk memenuhi
kualifikasi minimum dan memperoleh keahlian dalam meningkatkan kualitas layanan kepada peserta didik.
3 Penyediaan dana, fasilitas, dan dukungan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 disesuaikan dengan kemampuan daerah.
4 Pengelola satuan pendidikan swasta wajib untuk menyediakan dana, fasilitas, dan dukungan bagi keperluan pengembangan profesi setiap tenaga kependidikan untuk
memenuhi kualifikasi minimum dan memperoleh keahlian dalam meningkatkan kualitas layanan kepada peserta didik.
5 Penyediaan dana, fasilitas, dan dukungan sebagaimana dimaksud pada ayat 4
disesuaikan dengan kemampuan pengelola satuan pendidikan swasta.
Paragraf 7 Pengembangan Karir
Pasal 47
1 Setiap tenaga kependidikan berhak untuk mendapatkan kesempatan dalam pengembangan karir.
2 Pemerintah Daerah wajib untuk memperhatikan pengembangan karir setiap tenaga kependidikan.
3 Pengembangan karir harus didasarkan atas dasar pengalaman, latar belakang pendidikan, prestasi, kualifikasi, kompetensi, kemampuan, dedikasi, dan loyalitas pada
tugas dalam bidang pendidikan.
Paragraf 8 Perlindungan
Pasal 48
Pemerintah Daerah danatau organisasi profesi daerah wajib memberikan perlindungan kepada tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas.
BAB VII PENGENDALIAN MUTU, EVALUASI