6
Pasal 6
Orang tuawali berhak memperoleh laporan kemajuan pendidikan anaknya dari satuan pendidikan.
Pasal 7
1 Orang tuawali berkewajiban memberikan pendidikan kepada anaknya. 2 Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, orang tuawali berkewajiban
menyekolahkan anaknya paling rendah tamat pendidikan dasar.
Pasal 8
Orang tuawali berkewajiban berpartisipasi dalam pengembangan pendidikan pada satuan pendidikan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing.
Pasal 9
1 Masyarakat berhak berpartisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan.
2 Masyarakat dapat memberikan dukungan sumberdaya dalam penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
Pasal 10
1 Satuan pendidikan berkewajiban untuk menyediakan layanan pendidikan yang bermutu.
2 Satuan Pendidikan berkewajiban untuk memberikan perlindungan baik fisik maupun
psikis kepada peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.
Pasal 11
1 Pemerintah Daerah berhak merencanakan, mengarahkan, membimbing, membantu, dan mengawasi dalam pentahapan dan penuntasan pendidikan.
2 Pemerintah Daerah wajib menjamin setiap anak untuk mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu.
3 Pemerintah Daerah wajib menyediakan sarana-prasarana pendidik dan tenaga kependidikan serta bantuan teknis lainnya untuk keperluan penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu, terutama satuan pendidikan yang berlokasi di tempat terpencil.
BAB IV PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Bagian Kesatu Pendidikan Anak Usia Dini
Pasal 12
1 Pendidikan Anak Usia Dini diberikan kepada anak sejak lahir sampai dengan 6 enam tahun sebelum jenjang pendidikan dasar.
7 2 Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non
formal, danatau informal. 3 Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan oleh kelompok-kelompok sosial
kemasyarakat dengan pola kemitraan. 4 Pemerintah Daerah wajib untuk memberikan pembinaan dan pengembangan
pendidikan anak usia dini. 5 Bentuk dan tata cara pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat
4 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Bagian Kedua Pendidikan Dasar
Pasal 13
1 Setiap warga yang berusia 7 tujuh tahun sampai dengan 15 lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar sampai lulus.
2 Pemerintah Daerah wajib membebaskan biaya pendidikan dasar bagi peserta didik. 3 Bentuk dan tata cara pembebasan biaya pendidikan dasar sebagaimana dimaksud pada
ayat 2 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. 4 Pemerintah Daerah wajib menjamin setiap warga sebagaimana dimaksud pada ayat 1
untuk mendapatkan kesempatan mengikuti pendidikan dasar. 5 Pemerintah Daerah wajib untuk memberikan pembinaan dan pengembangan kepada
penyelenggara pendidikan dasar. 6 Bentuk dan tata cara pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat
5 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Bagian Ketiga Pendidikan Menengah
Pasal 14
1 Setiap orang yang berusia 16 enam belas tahun tahun sampai dengan 18 tahun dapat mengikuti pendidikan menengah hingga lulus.
2 Pemerintah Daerah wajib menjamin setiap warga sebagaimana dimaksud pada ayat 1 untuk mendapatkan kesempatan mengikuti pendidikan menengah.
3 Pemerintah Daerah wajib untuk memberikan pembinaan dan pengembangan kepada penyelenggara pendidikan menengah.
4 Bentuk dan tata cara pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Bagian Keempat Pendidikan Nonformal
Pasal 15
1 Pendidikan non formal meliputi pendidikan mental kerohanian, kecakapan individu, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, kelompok keterampilan pemuda
KKP, Pendidikan berkelanjutan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja.
2 Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM, dan majelis taklim
serta satuan pendidikan yang sejenis. 3 Pemerintah Daerah wajib untuk memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan nonformal
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta berusaha meningkatkan mutu lulusannya.
8 4 Penyelenggaraan pendidikan nonformal yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah
dilaksanakan melalui sanggar kegiatan belajar. 5 Penyelenggaraan pendidikan nonformal yang diselenggarakan oleh masyarakat dapat
berbentuk kursus-kursus; paket A, B dan C; kelompok belajar dan satuan pendidikan yang sejenis.
6 Penyelenggaraan kursus dan program yang berhubungan dengan pendidikan nonformal danatau yang bersifat komersial wajib mendapat izin Pemerintah Daerah.
7 Persyaratan, penilaian, kelayakan dan tata cara memperoleh izin danatau rekomendasi penetapannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Bagian Kelima Pendidikan Informal
Pasal 16
1 Pendidikan informal kegiatannya dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan lingkungan dalam bentuk kegiatan belajar mandiri.
2 Pemerintah Daerah wajib memberikan dorongan, motivasi, dan bantuan fasilitas bagi warga masyarakat yang hanya dengan pendidikan informal mereka dapat memenuhi
tuntutan wajib belajar. 3 Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, diakui sama dengan hasil
pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Bagian Keenam Pendidikan Keagamaan
Pasal 17
1 Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah danatau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
2 Pendidikan keagamaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.
3 Pemerintah Daerah wajib mengawasi, membina dan mengembangkan pendidikan keagamaan.
4 Bentuk dan tata cara pengawasan, pembinaan, dan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Bagian Ketujuh Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus
Pasal 18
1 Pemerintah Daerah wajib mengusahakan pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus serta merintis adanya pendidikan
khusus untuk peserta didik yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa. 2 Lembaga penyelenggara pendidikan wajib menerima peserta didik yang berkebutuhan
khusus. 3 Pemerintah Daerah wajib memfasilitasi dan mendukung terselenggaranya pendidikan
bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus. 4 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Bupati.
9
Bagian Kedelapan Pendidikan Jarak Jauh
Pasal 19
1 Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modul dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian yang menjamin
mutu lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan. 2 Pemerintah Daerah wajib memonitor, mengawasi serta membina usaha peningkatan
mutu pelaksanaan pendidikan jarak jauh.
Bagian Kesembilan Pendidikan Bertaraf Internasional
Pasal 20
1 Pemerintah Daerah wajib menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satu satuan
pendidikan yang bertaraf internasional. 2 Penyelenggaraan satu satuan pendidikan bertaraf internasional dapat dikembangkan
dengan model sekolah baru, pengembangan sekolah yang ada, terpadu, danatau kemitraan.
3 Pemerintah Daerah memberikan dukungan untuk terlaksananya dengan baik penyelenggaraan satu pendidikan bertaraf internasional.
4 Penetapan satu satuan pendidikan bertaraf internasional harus memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku.
BAB V KELEMBAGAAN PENDIDIKAN