9
Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada
C. SEKTOR PERBANKAN
1. Sistem Perbankan Indonesia Secara Keseluruhan Berada dalam Kondisi Stabil
Gambar 14 Perkembangan pertumbuhan Dana Pihak ketiga DPK Bank Umum, November 2015 –November 2016
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga DPK pada November 2016 meningkat
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan 2016
Dana Pihak Ketiga DPK bank umum pada bulan November 2016 tumbuh sebesar 8,4 persen secara y-o-y. DPK bank
umum pada bulan November 2016 berada pada Rp 4.733 triliun. Pertumbuhan dana pihak ketiga tercatat lebih tinggi
1,9 percentage points pp. Secara parsial, tabungan masih mencatatkan pertumbuhan tertinggi dibandingkan giro dan
simpanan berjangkadeposito tumbuh 12,5 persen pada November 2016, y-o-y nilai ini lebih tinggi 0,01 pp dibandingkan
bulan sebelumnya. Disisi lain giro dan deposito juga mengalami peningkatan pertumbuhan, masing-masing sebesar 3,4 persen
dan 2,3 persen. Adapun DPK dalam bentuk valas mengalami pertumbuhan negatif 2,87 y-o-y namun tumbuh positif 3,55
dibandingkan bulan sebelumnya.
Gambar 2 Perkembangan Kredit Bank Umum, November 2014–November 2016
Perkembangan kredit naik
Sumber: Otoritas Jasa keuangan 2016
Pada bulan November 2016, total penyaluran kredit Bank Umum tercatat berada pada Rp 4.314,9 triliun. Besarnya
total kredit pada November 2016 tumbuh 8,33 persen y-o-y, pertumbuhan ini lebih besar 0,97 pp dibandingkan bulan
sebelumnya. Secara keselurahan, total kredit bank umum pada November 2016 merupakan total penyaluran kredit tertinggi
selama 2 tahun terakhir. Akan tetapi, pertumbuhan kredit pada bulan November belum mampu mencapai target pertumbuhan
tahun 2016 yaitu sebesar 12-14 persen. Masih relatif rendahnya pertumbuhan ekonomi berkontribusi pada melesetnya capaian
kredit tersebut.
Indonesian Economic Review and Outlook
10
Gambar 15 Perkembangan Capital Adequacy Ratio CAR per kelompok bank Juli 2011 – Juli 2016
Secara umum CAR bank-bank di Indonesia masih berada dalam kondisi yang aman.
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan dan CEIC 2016
Kecukupan modal bank-bank di Indonesia pada November 2016 umumnya masih terjaga. Adapun rata-rata CAR dari
berbagai jenis bank di Indonesia pada November 2016 tidak termasuk Bank Asing KonvensionalForeign Own Bank tercatat
sebesar 21,92 persen. Terdapat 4 kelompok bank yang memiliki nilai CAR dibawah rata-rata yaitu Bank Persero State Owned Banks,
21,16 persen, BUSN Devisa Konvensional Foreign Exchange Commercial Banks,
20,68 persen, Bank Campuran Konvensional Joint Venture Banks, 21,1 persen dan BPD Konvensional Regional
Development Banks, 20,53 persen yang merupakan terendah
diantara semua kelompok bank. Akan tetapi secara umum nilai CAR bank-bank di Indonesia masih diatas standar nilai CAR yaitu
8 persen.
Gambar 16 Kinerja Bank Umum November 2014 – November 2016
Terdapat penurunan proitabilitas, risiko kredit masih harus dijaga dan fungsi sebagai intermediary perlu dtingkatkan
Sumber: Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan 2016
Secara keseluruhan kondisi bank umum di Indonesia berada dalam kondisi yang sehat. Return on Asset ROA bank umum di
Indonesia pada November 2016 tercatat sebesar 2,37 persen, lebih rendah 0,04 pp dibandingkan bulan sebelumnya. Menurunnya
ROA mengindikasikan penurunan kemampuan bank umum
mengolah asetnya menjadi keuntungan. Indikator proitabilitas lainnya yaitu Net Interest Margin NIM berada pada 5,62 persen
pada November 2016 atau lebih rendah 0,03 pp dibandingkan Oktober 2016—hal ini menunjukkan penurunan proitabilitas
bank umum di Indonesia. Walaupun relatif menurun, namun dari sisi proitabilitas bank umum di Indonesia masih bonaide. Apabila
dilihat dari fungsi bank sebagai lembaga intermediasi melalui Loan to Deposit Ratio
LDR, dapat dilihat bahwa bank menyalurkan 90,18 persen dari dana pihak ketiga yang ditampungnya. Capaian
ini lebih rendah 1,01 pp dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan LDR mengindikasikan penurunan performa bank
dalam perannya sebagai pengantara intermediary. Adapun kredit macet atau Non-Performing Loan NPL dari bank umum
berada pada 3,18 persen pada November 2016. Hal yang cukup mengkhawatirkan adalah trend peningkatan NPL sejak akhir
tahun 2015. Hingga November 2016, rata-rata NPL bank umum Indonesia berada pada level 3,04 persen—nilai ini lebih rendah
dibandingkan rata-rata NPL tahun 2015 2,54 persen. Peningkatan NPL selama tahun 2016 ini harus diantisipasi oleh bank walaupun
masih berada dalam batas wajar standar NPL maksimum adalah
5 persen. Ukuran eisiensi bank umum di Indonesia dapat dilihat dari Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional BOPO.
Pada November 2016, BOPO bank umum di Indonesia berada pada 80,46 persen—menandakan biaya operasional bank umum
adalah 80,64 persen dari pendapatan bank umum. BOPO pada November 2016 ini merupakan BOPO terendah selama tahun
2016. Menurunnya BOPO mengindikasikan kenaikan eisiensi bank umum di Indonesia.
11
Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada
D. INFLASI DAN KEMISKINAN
1. Inlasi Turun