Budiman, 2016 PENGARUH OUTDOOR EDUCATION TERHADAP EMPATI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dikontrol dengan tidak memberi informasi apapun kepada sampel kelompok kontrol bahwa kelompok eksperimen sedang menerima perlakuan dan bahwa
mereka mengisi skala empati yang sama. e.
Implementation
Sampel kelompok eksperimen dikontrol dengan memberi arahan agar tidak melakukan aktivitas-aktivitas
outdoor
yang mirip dengan program perlakuan, tetapi hanya melakukan aktivitas ketika dalam jadwal pemberian
perlakuan. Sedangkan, kelompok kontrol dalam penelitian ini dikontrol dengan memastikan tidak ada sampel kelompok kontrol yang melihat jalannya pemberian
perlakuan untuk kelompok eksperimen.
3.2.2 Validitas Eksternal
Pengkontrolan validitas eksternal adalah pengendalian terhadap beberapa faktor agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Pengkontrolan tersebut
meliputi: a.
Validitas Populasi Bertujuan agar karakteristik sampel dapat mewakili populasi. Pada
penelitian ini sampel yang digunakan adalah seluruh anggota populasi sehingga dapat digeneralisasikan pada sekolah yang peneliti pilih.
b. Validitas Ekologi
Validitas ekologi dikontrol dengan: a seluruh program belajar disusun dengan waktu yang jelas, misalnya tidak mengubah jadwal yang telah ditetapkan;
b menggunakan tempat untuk menjalankan program yang mumpuni; c tidak memberitahukan kepada siswa bahwa mereka sedang dijadikan subyek penelitian
untuk menghindari pengaruh reaktif akibat proses penelitian tersebut; d subjek penelitian tidak sedang menjalankan penelitian lain.
3.3 Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Negeri 3 Bayongbong Kab. Garut. Karakteristik partisipan ini tidak jauh berbeda dengan
anak sekolah lainnya, mereka berumur antara 13-14 tahun, siswa berasal dari daerah pedesaan dan perkotaan. Tentu saja setiap siswa memiliki latar belakang
yang berbeda tergantung pergaulan dilingkungan tempat tinggalnya. Alasan
Budiman, 2016 PENGARUH OUTDOOR EDUCATION TERHADAP EMPATI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
pemilihan partisipan pada sekolah ini, karena peneliti melihat masalah yang ada dan juga di sekolah ini belum adanya penelitian yang terkait tentang pendidikan
alam bebas atau
outdoor education
, terutama dalam hal penerapan sikap empati melalui
outdoor education
. Selain itu pula peneliti merupakan guru di SMP tersebut sehingga untuk masalah perizinan penelitian akan lebih mudah.
3.4 Populasi, Sampling, dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 3 Bayongbong yang terdiri dari enam kelas yang siswanya berjumlah 206 orang,
dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Alasan pengambilan populasi siswa kelas VIII di SMPN 3 Bayongbong karena hasil pengamatan dan
pengalaman peneliti. Terdapat beberapa hal yang mengindikasikan kurangnya empati siswa, hal tersebut terlihat dari kurangnya kepedulian dan rasa ingin
menolong siswa terhadap temannya.
3.4.2 Sampling
Dalam menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada penelitian ini menggunakan teknik sampling dengan cara
simple random sampling
atau secara acak. Maksum 2012, hlm. 55 “
Simple random sampling
yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi indivdu yang menjadi
anggot a populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.” Selanjutnya Ali 2011,
hlm. 106 “Pelaksanaan perandoman sama dengan melakukan pengundian ini dapat dilakukan bila keberadaan populasi itu homogen dan jumlahnya terhingga,
caranya boleh macam-macam, namun pada perinsipnya setiap subyek dalam populasi berpeluang sama untuk terpilih menjadi anggota samapel.” Peneliti
beranggapan bahwa populasi dianggap homogen, karena pada kelas VIII rata-rata siswa usia 13-14 tahun. Langkah-langkah menentukan sampel dengan random
sampling pada penelitian ini yaitu dari semua populasi yang berjumlah 206 siswa dilakukan perandoman dengan
simple random sampling
didapatlah 60 siswa yang menjadi sampel penelitian. Setelah didapatkan 60 siswa yang menjadi sampel
penelitian, kemudian dilakukan lagi pengundian untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang bejumlah masing-masing 30 orang.
Perandoman dengan teknik ini merupakan teknik yang paling sederhana, yaitu
Budiman, 2016 PENGARUH OUTDOOR EDUCATION TERHADAP EMPATI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dengan memberi nomor pada setiap unit populasi, menulis nomor-nomor itu masing-masing dalam satu gunting kertas, digulung lalu dimasukkan ke dalam
satu kotak yang kemudian kotak itu dikocok, gulungan-gulungan kertas dikeluarkan sesuai dengan jumlah yang ditentukan, nomor-nomor yang keluar
itulah yang menjadi sampel sampel terpilih.
3.4.3 Sampel Penelitian
Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 siswa dibagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dimana 30 siswa masuk kedalam
kelompok eksperimen dan 30 siswa masuk kedalam kelompok kontrol. Penentuan jumlah sampel tersebut dengan usulan Fraenkel, dkk. 2012, hlm. 103,
There are a few guidelines that we would suggest with regard to the minimum number of subjects needed. For descriptive studies, we think a
sample with a minimum number of 100 is essential. For correlational studies, a sample of at least 50 is deemed necessary to establish the
existence of a relationship. For experimental and causalcomparative studies, we recommend a minimum of 30 individuals per group, although
sometimes experimental studies with only 15 individuals in each group can be defended if they are very tightly controlled.
Mereka merekomendasikan jumlah minimum sampel yakni, 100 subjek untuk penelitian deskriptif, 50 subjek untuk penelitian korelasional, dan 30 subjek
untuk tiap-tiap grup penelitian eksperimental dan penelitian kausal-komparatif. Dapat disimpulkan dari pendapat di atas, dalam suatu penelitian semua anggota
populasi dapat dijadikan sebagai sumber data dan dapat pula hanya sebagian anggota populasi saja yang umumnya disebut sebagai sampel penelitian. Dan
rekomendasi tersebut menjadi rujukan peneliti dalam menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini.
3.5 Definisi Operasional
Untuk memfokuskan penelitian ini agar tidak ada salah penafsiran dan kesimpangsiuran dalam judul tesis ini, maka peneliti membatasi atau merumuskan
definisi operasional variable-variabel yang diteliti.
3.5.1
Outdoor Education
Yang dimaksud dengan
outdoor education
dalam penelitian ini yaitu guru membawa siswa ke alam bebas dengan berupa kegiatan jalan kaki
Hiking
, panjat
Budiman, 2016 PENGARUH OUTDOOR EDUCATION TERHADAP EMPATI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
tebing
Climbing
, arung jeram
Rafting
dan berkemah
Camping
. Dimana kegiatan tersebut dengan tujuan untuk mengembangkan empati siswa.
3.5.2 Empati
Secara operasional definisi empati dalm konteks penelitian ini adalah ditunjukan dengan nilaiskor tentang pemahaman seseorang siswa terhadap
perasaan dan pikiran orang lain siswa lain secara kognitif maupun afektif.
3.5.3 Pengaruh
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesa 2015, pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu orang, benda yang ikut membentuk watak
kepercayaan atau perbuatan seseorang.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan dalam sebuah penelitian. Ali, 2011, hlm
. 117 “Instrumen riset adalah instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data, dan jenis-jenis instrumen yang digunakan sesuai dengan
teknik risetnya.” Menurut Arikunto 2013, hlm. 72, “Penggunaan instrumen disesuaikan dengan kebutuhan dan harus relevan dengan apa yang hendak diukur.
Sebuah instrumen dapat dikatakan baik sebagai alat ukur apabila memenuhi persyaratan, yaitu memiliki: validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas dan
ekonomis.” Sebuah instrument akan dikatakan valid jika hendak mengukur apa yang hendak diukur dan dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tesnya menunjukkan
ketetapan, objektif berarti tidak ada unsur pribadi yang memengaruhi, memiliki praktikabilitas apabila bersifat praktis serta mudah pengadministrasiannya serta
ekonomis dengan tidak membutuhkan ongkos atau biaya yang mahal, tenaga yang banyak dan waktu yang lama.
Instrumen yang telah ada sebelumnya atau sudah baku dapat langsung digunakan. Namun, instrumen yang dibuat sendiri harus melewati proses uji coba
terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya. Item dalam instrument yang secara pengujian dinyatakan valid serta reliabel, itulah yang
dapat digunakan. Skala untuk mengukur empati dalam penelitian ini disusun sendiri oleh
peneliti. Langkah awal menyusun skala adalah membuat kisi-kisi berdasarkan pada konsep dan definisi tentang empati. Kisi-kisi dalam penelitian ini terdiri dari
Budiman, 2016 PENGARUH OUTDOOR EDUCATION TERHADAP EMPATI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
komponen yang dijabarkan melalui sub variabel, dan indikator yang dibuat menjadi pernyataan-pernyataan.
3.6.1 Penyusunan Skala Empati
1. Definisi konseptual empati Empati secara konseptual dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain
dikemukakan Taufik 2012, hlm. 41, yang menyatakan bahwa empati merupakan suatu aktivitas untuk memahami apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan orang
lain, serta apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh yang bersangkutan
observer, perceiver
terhadap kondisi orang lain, tanpa yang bersangkutan kehilangan kontrol dirinya.
2. Definisi operasional empati Secara operasional definisi empati dalm konteks penelitian ini adalah
ditunjukan dengan nilaiskor tentang pemahaman seseorang siswa terhadap perasaan dan pikiran orang lain siswa lain secara kognitif maupun afektif.
3. Indikator empati Berdasarkan kedua komponen empati yaitu kognitif dan afektif, peneliti
menyusun beberapa indikator, sebagai berikut: a. Empati kogntif
Empati kognitif terbagi dua, yaitu kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dan kemampuan seseorang dalam mengambil perspektif orang lain.
b. Empati Afektif Respon emosional yang sama persis seperti emosi yang sedang orang lain
rasakan. 4. Kisi-kisi instrumen empati
Kisi-kisi instrumen empati dapat dilihat Tabel 3.2 berikut ini. Tabel 3.2
Kisi-Kisi Uji Coba Skala Empati Variabel
Sub Variabel
Indikator Butir soal
positif Butir soal
negatif Empati terdiri
dari dua komponen,
kognitif dan Koginitif Memahami
perasaan orang lain
21,56,55,44,49 ,6,7,35,34,1
17,16,19,54,9, 51,15,12,22,47
Budiman, 2016 PENGARUH OUTDOOR EDUCATION TERHADAP EMPATI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Variabel Sub
Variabel Indikator
Butir soal positif
Butir soal negatif
afektif. Baron-
Cohen Wheelwright,
2004, hlm. 164.
Kemampuan mengambil
perspektif orang lain
3,2,37,57,4,23, 4,1,58,24,38
5,20,29,27,50, 59,60,32,13,8
Afektif Respon emosional
terhadap emosi orang lain.
14,18,25,48,53 ,10,11,36,30,
40 52,45,43,31,33
,39,42,46,26, 28
Skala penilainnya menggunakan skala Likert. Adapun alternatif jawaban yang digunakan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.3 Skala Alternatif Jawaban
No Alternatif jawaban
Skor alternatif jawab Positif
Negatif 1
Sangat setuju SS 4
1 2
Setuju S 3
2 3
Tidak setuju TS 2
3 4
Sangat tidak setuju STS 1
4
3.6.2 Uji Coba Instrumen
Skala empati yang telah disusun selanjutnya diuji cobakan untuk mengukur validitas dan reliabilitas dari setiap item. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui ketetapan dan ketepatan instrumen yang akan digunakan telah memenuhi syarat sebagai instrument yang baik dan dapat digunakan sebagai
pengumpul data. Sebelum uji coba dilakukan, peneliti menetapkan sekolah yang akan dijadikan tempat uji coba instrument. Uji coba harus dilakukan pada sampel
yang homogen dengan sampel penelitian dan bukan pada sampel yang sesungguhnya.
Uji coba instrumen diberikan kepada siswa kelas VIII SMPN 1 Bayongbong. Adapun alasan dilakukan di sekolah tersebut karena ada
karakteristik siswa yang sama ditinjau dari segi usia 13-14 tahun, tergolong sekolah negeri, serta level sekolah dengan akreditasi sekolah kategori A.
Budiman, 2016 PENGARUH OUTDOOR EDUCATION TERHADAP EMPATI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
3.6.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Setelah dilakukan uji coba instrumen empati, langkah selanjutnya yaitu, menguji validitas dan reliabilitasnya. Instrumen uji coba empati terdiri dari 60
item. Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 23. Untuk membantu input data dan seleksi data peneliti menggunakan Ms.
Excel 2010. Berikut ini langkah-langkah yang telah dilakukan untuk menguji:
a. Uji Validitas
Uji validitas instrumen dengan menggunakan SPSS 23. yaitu dengan corrected item test. Berikut langkah-langkah yang telah dilakukan untuk meguji
validitas instrumen sebanyak 60 butir pernyataan yaitu sebagai berikut: 1.
Masukan data hasil uji coba instrumen pada data view SPSS. 2.
Klik pada variabel view, beri nama pada kolom name dan label. 3.
Klik Analize pada menu toolbar SPSS dan pilih correlate kemudian pilih bivariate sehingga muncul kotak dialog bivariate correlations.
4. Blok seluruh item yang ada di sebelah kiri ke sebelah kanan pada kotak
Variables. Masih pada kotak dialog yang sama, centang pada Correlation Coefficients “Pearson” dan Test of Significace “Two-tailed” dan klik OK.
5. Nilai hasil uji validitas r hitung dapat dilihat dari tabel paling kanan yaitu
tabel total dengan menyesuaikan dengan item di sebelah kiri pada Pearson correlation.
6. Jumlah sampel N adalah 100. Ketentuannya, dengan df= N-2 yaitu, 100-
2 = 98 dengan α=0,05 didapatlah r tabel sebesar 0.205. Jika nilai dari
Pearson correlation
0,205 maka item dinyatakan tidak valid.Jika
Pearson correlation
0,205 maka item dinyatakan valid. 7.
Salin output correlation tersebut pada Ms. Excel untuk mempermudah proses seleksi item yang valid dan Gugur.
8. Tahap pertama yang dilakukan untuk menyeleksi nilai
Pearson correlation
0,205 adalah buang skor pada yang memiliki nilai – dan 0.
9. Tahap kedua, buang skor yang memiliki nilai 1 dan 0,205.
10. Hasil perhitungan dan item yang valid terdapat pada lampiran.
Berdasarkan hasil pengujian validitas item dalam setiap instrument menggunakan SPSS versi 23 serta bantuan Ms. Excel 2010, instrument empati
Budiman, 2016 PENGARUH OUTDOOR EDUCATION TERHADAP EMPATI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
diperoleh hasil tingkat validitas setiap item instrument tersebut. Untuk instrument empati dari jumlah item uji coba 60, terdapat 20 item yang dinyatakan gugur dan
40 item dinyatakan valid. Adapun hasil uji validitas instrumen empati secara rinci tertera pada Tabel 3.3 berikut ini.
Tabel 3. 3 Hasil Pengujian Butir Skala Empati No
Pernyataan Corrected
Item-Total Correlation
Ket No
Pernyataan Corrected
Item-Total Correlation
Ket. 1
0.300 Valid
31 0.414
Valid 2
0.110 Gugur
32 0.076
Gugur 3
0.259 Valid
33 0.302
Valid 4
0.277 Valid
34 0.401
Valid 5
0.029 Gugur
35 0.278
Valid 6
0.334 Valid
36 0.223
Valid 7
0.111 Gugur
37 0.317
Valid 8
0.068 Gugur
38 0.347
Valid 9
0.292 Valid
39 0.359
Valid 10
0.329 Valid
40 0.421
Valid 11
0.100 Gugur
41 0.080
Gugur 12
0.396 Valid
42 0.243
Valid 13
0.024 Gugur
43 0.256
Valid 14
0.055 Gugur
44 0.296
Valid 15
0.325 Valid
45 0.376
Valid 16
0.064 Gugur
46 0.158
Gugur 17
0.362 Valid
47 0.406
Valid 18
0.258 Valid
48 0.264
Valid 19
0.125 Gugur
49 0.352
Valid 20
0.058 Gugur
50 0.498
Valid 21
0.292 Valid
51 0.289
Valid 22
0.033 Gugur
52 0.108
Gugur 23
0.378 Valid
53 0.222
Valid 24
0.272 Valid
54 0.307
Valid 25
0.282 Valid
55 0.367
Valid 26
0.352 Valid
56 0.291
Valid 27
0.099 Gugur
57 0.070
Gugur 28
0.501 Valid
58 0.075
Gugur 29
-0.043 Gugur
59 0.362
Valid 30
0.346 Valid
60 0.077
Gugur
Budiman, 2016 PENGARUH OUTDOOR EDUCATION TERHADAP EMPATI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
b. Uji Reliabilitas