Aset Tetap dan Aset Sewaan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lanjutan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain d1March 20, 2017 17 sign:

c. Pajak Penghasilan

Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain kecuali untuk item yang langsung diakui di komponen ekuitas lainnya, dimana beban pajak yang terkait dengan item tersebut diakui di penghasilan komprehensif lain. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan keberatan danatau banding, ketika hasil keberatan danatau banding sudah diputuskan. Pajak Kini Beban pajak kini adalah hutang pajak yang ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Pajak Tangguhan Perusahaan menerapkan metode aset dan liabilitas dalam menghitung beban pajaknya. Dengan metode ini, aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar probable. Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan. Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan.

d. Imbalan Kerja

Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program dan tingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas imbalan kerja. Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan atas aset program ditentukan secara seragam, dengan mempertimbangkan pengembalian historis jangka panjang, alokasi aset dan perkiraan masa depan atas pengembalian investasi jangka panjang. Asumsi penting lainnya untuk liabilitas imbalan kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini. Hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lanjutan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain d1March 20, 2017 18 sign:

4. KAS DAN SETARA KAS

Akun ini terdiri dari: 2016 2015 Kas 21.779.591 22.290.902 Bank – Pihak Ketiga PT Bank Central Asia Tbk 3.925.475.598 6.956.208.659 PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 2.932.145.640 18.632.863.400 PT Bank Central Asia Syariah 1.067.942.784 238.523.669 PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk 256.545.074 179.123.158 PT Bank SBI Indonesia 197.772.574 196.070.107 PT Bank Windu Kentjana International Tbk 120.134.531 185.905.445 PT Bank BRI Syariah 42.151.114 41.766.428 PT Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga 13.824.102 10.337.290 PT Bank Bukopin Syariah 8.034.487 8.029.718 PT Bank Victoria International Tbk 6.763.253 7.056.631 PT Bank Syariah Mandiri 4.893.649 5.226.463 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 4.300.310 195.836.139 PT Bank Negara Indonesia Syariah 1.822.012 1.822.012 PT Bank Mitraniaga 2.314.680 1.577.036 PT Bank Panin Syariah 1.215.251 1.573.124 PT Bank QNB Kesawan Tbk - 7.227.521 Sub-jumlah 8.585.335.059 26.669.146.800 Deposito – Pihak Ketiga PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 37.955.334.998 1.000.000.000 Jumlah Kas dan Setara Kas 46.562.449.648 27.691.437.702 Jangka waktu deposito mudharabah adalah 1 bulan dalam mata uang Rupiah dengan bagi hasil, yang setara dengan tingkat bunga 9 per tahun pada tahun 2016 dan 2015.

5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN

Akun ini merupakan piutang atas transaksi pembiayaan konsumen atas kendaraan bermotor dan properti dari para konsumen pihak ketiga sebagai berikut: 2016 2015 Piutang pembiayaan konsumen 153.519.828.843 170.379.263.365 Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui 19.757.883.982 20.570.857.871 Sub-jumlah 133.761.944.861 149.808.405.494 Penyisihan kerugian penurunan nilai 3.533.172.048 3.533.172.048 Piutang pembiayaan konsumen-bersih 130.228.772.813 146.275.233.446