3. Transportasi dan Jasa Angkutan, industri usaha jasa yang bergerak di bidang
angkutan darat, laut dan udara. 4.
Atraksi Wisata, kegiatan wisata yang dapat menarik perhatian wisatawan atau pengunjung.
5. Cinderamata Souvenir, benda yang dijadikan kenang-kenangan untuk
dibawa oleh wistawan pada saat kembali ke tempat asal. 6.
Biro Perjalanan, badan usaha pelayanan semua proses perjalanan dari berangkat hingga kembali.
2.3. Pengertian Objek Wisata dan Atraksi Wisata
Objek wisata dan atraksi wisata Tourism resources adalah segala sesuatu
yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut. Salah satu unsur yang sangat menentukan
berkembangnya industri pariwisata adalah objek wisata dan atraksi wisata yang seolah-olah memiliki pengertian yang sama, namun sebenarnya memiliki perbedaan
secara prinsipil. Menurut Yoeti, 1996 : 172 menjelaskan bahwa di luar negeri
terminologi objek wisata tidak dikenal,disana hanya mengenal atraksi wisata yang mereka sebut dengan nama Tourist Attraction sedangkan di negara Indonesia
keduanya dikenal dan keduanya memiliki pengertian masing-masing. Adapun pengertian objek wisata, yaitu semua hal yang menarik untuk dilihat
dan dirasakan oleh wisatawan yang disediakan atau bersumber pada alam saja. Sedangkan pengertian dari pada atraksi wisata, yaitu sesuatu yang menarik untuk
Universitas Sumatera Utara
dilihat, dirasakan, dinikmati, dan dimiliki oleh wisatawan,yang dibuat oleh manusia dan memerlukan persiapan terlebih dahulu sebelum diperlihatkan kepada wisatawan.
Mengenai pengertian objek wisata, maka dapatlah dilihat dari beberapa sumber acuannya, antara lain :
a
Peraturan Pemerintah No. 241979 menjelaskan bahwa objek wisata adalah
perwujudan dari ciptaan manusia,tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan tempat keadaan dalam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi.
b
SK. MENPARPOSTEL No.: KM. 98PW.102MPPT-87
menjelaskan bahwa objek wisata adalah tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber
daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan.
Obyek atau Daya Tarik Wisata dapat dibedakan menjadi tiga: a
Obyek Wisata Alam: seperti, laut, pantai, gunung, danau, fauna, flora, kawasan lindung, cagar alam, pemandangan alam.
b Obyek Wisata Budaya: seperti, upacara kelahiran, tari-tari tradisional, pakaian
adat, perkawinan adat, upacara laut, upacara turun ke sawah, cagar budaya, bangunan bersejarah, peninggalan tradisional, festival budaya, kain tenun
tradisional, tekstil lokal, pertunjukan tradisional, adat-istiadat lokal, musem, dll. c
Obyek Wisata Buatan: seperti, sarana dan fasilitas olehraga, permainan layang- layang, hiburan lawak, akrobatik, ketangkasan naik kuda, Taman rekreasi,
taman nasional, pusat-pusat perbelanjaan dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
Suatu daerah yang menjadi DTW daerah tujuan wisata yang baik agar objek tersebut dapat diminati pengunjung harus memiliki 3 tiga kriteria, yaitu :
a
Something to see adalah objek wisata tersebut harus mempunyai sesuatu yang
bisa dilihat atau di jadikan tontonan oleh pengunjung wisata. Dengan kata lain objek tersebut harus mempunyai daya tarik khusus yang mampu untuk
menyedot minat dari wisatawan untuk berkunjung di objek tersebut. b
Something to do adalah agar wisatawan yang melakukan pariwisata di
sanabisa melakukan sesuatu yang berguna untuk memberikan perasaan senang, bahagia, relax yang berupa fasilitas rekreasi baik itu arena bermain
ataupun tempat makan, terutama makanan yang khas dari tempat tersebut sehingga mampu membuat wisatawan lebih betah untuk tinggal disana.
c Something to buy adalah fasilitas untuk wisatawan berbelanja, yang pada
umumnya adalah ciri khas atau icon dari daerah tersebut, sehingga dapat
dijadikan sebagai oleh-oleh. Yoeti,1985;164.
Dari ketiga hal di atas merupakan unsur-unsur yang kuat untuk daerah tujuan wisata sedangkan untuk pengembangan suatu daerah tujuan wisata harus ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain : a
Harus mampu bersaing dengan objek wisata yang ada dan serupa dengan objek wisata di tempat lain.
b Harus tetap, tidak berubah dan tidak berpindah-pindah kecuali bidang
pembangunan dan pengembangan.
Universitas Sumatera Utara
c Harus memiliki sarana dan prasarana yang memadai serta mempunyai ciri-
ciri khas tersendiri. d
Harus menarik dalam pengertian secara umum bukan pengertian dari subjektif dan sadar wisata masyarakat setempat.
Dalam pengembangan pariwisata perlu ditingkatkan tingkat-tingkat yang terarah dan terpadu terutama mengenai pendidikan tenaga-tenaga kerja dan
perencanaan pengembangan fisik. Kedua hal tersebut hendaknya saling terkait sehingga pengembangan tersebut menjadi realitis dan proporsional. Agar suatu objek
wisata dapat dijadikan sebagai salah satu objek wisata yang menari, maka faktor yang sangat menunjang adalah kelengkapan dari sarana dan prasarana objek wisata
tersebut. Karena sarana dan prasarana juga sangat diperlukan untuk mendukung dari pengembangan objek wisata karena prasarana kepariwisataan merupakan semua
fasilitas yang memungkinkan agar sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang sehingga dapat memberikan pelayanan untuk memuaskan kebutuhan
wisatawan yang beraneka ragam. Sarana kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan
pelayananan kepada wisatawan,baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta kehidupannya tergantung pada kedatangan wisatawan.
Dalam pengembangan sebuah objek wisata sarana dan prasarana tersebut harus dilaksanakan sebaik mungkin karena apabila suatu objek wisata dapat membuat
wisatawan untuk berkunjung dan betah untuk melakukan wisata disana maka akan
Universitas Sumatera Utara
menyedot banyak pengunjung yang kelak akan berguna juga untuk meningkatkan ekonomi baik untuk komunitas di sekitar objek wisata maupun pemerintah daerah.
2.4. Pengertian Sarana dan Prasarana Pariwisata