3. Sumber Daya Hal ini mengacu kepada suatu keyakinan bahwa tujuan dapat dicapai
dengan sumber daya yang tersedia pada perusahaan. 4. Tindakan Preventif
Keyakinan bahwa perusahaan dapat mengarahkan atau mengkoordinasikan atau melaksanakan tindakan-tindakan di masa mendatang, yang
direncanakan untuk mencapai tujuan-tujuan atau menghindari kondisi- kondisi yang merintangi kemajuan.
5. Kontinuitas Suatu pengertian atau pengakuan, bahwa perubahan yang tidak ada
putusnya, dan perkembangan kondisi yang diharapkan, akan mengharuskan adanya penilaian-penilaian yang berkesinambungan
terhadap tujuan, kendala dan rencana tindakan. Dari kedua pendapat ahli di atas terlihat bahwa adanya kesinambungan
antara fungsi dari perencanaan dengan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan suatu perencanaan. Dalam melaksanakan perencanaan juga
harus diperhatikan ke empat fungsi perencanaan, tentunya dengan prioritas pada fungsi yang sesuai dengan kondisi organisasi.
2.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengawasan
Pengawasan, terdiri dari tugas-tugas memonitor dan mengevaluasi. Dalam hal ini para manajer hendaknya mengukur kinerja dibandingkan dengan standar
dan harapan yang mereka tetapkan. Pengawasan dapat dilakukan agar tujuan dapat
Universitas Sumatera Utara
dicapai sesuai dengan rencana. Dalam hal ini bila terdapat penyimpangan- penyimpangan maka perlu tindakan segera mungkin sehingga pelaksanaan kerja
atau proses manajemen dapat berjalan sesuai dengan rencana semula. Dipihak lain mungkin saja penyimpangan tersebut tidak dapat dihindarkan karena secara nyata
justru rencana yang tidak sesuai sehingga bukan penyimpangan yang diperbaiki tetapi rencanalah yang disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Tujuan utama dari pengawasan sebenarnya adalah agar proses pelaksanaan manajemen dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan
melaksanakan tindakan perbaikan apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan. Untuk dapat benar-benar merealisir tujuan utama tersebut maka
pengawasan pada tahap pertama bertujuan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan intruksi yang telah dikeluarkan dan untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan serta kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana berdasarkan penemuan-penemuan tersebut dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya baik
waktu itu maupun waktu yang akan datang. Pengawasan merupakan kegiatan manajerial yang kontinual. Dengan
mengambil tindakan yang kolektif melalui pengawasan maka dapatlah dinilai pelaksanaan prinsip efisiensi dan efektivitas yang telah dicapai oleh perusahaan.
Pengawasan terhadap anggaran sangatlah diperlukan oleh pimpinan agar anggaran yang telah dialokasikan untuk berbagai kegiatan dapat lebih efisien dengan hasil
yang maksimal Harujitu, 2001
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya Harujitu 2001 menyatkan bahwa komponen dari kegiatan pengawasan adalah:
1. Menetapkan alat pengukur standar Perusahaan memiliki standar yang dijadikan sebagai tolok ukur kegiatan
pengawasan. Tolok ukur bisa berupa anggaran tahun sebelumnya, ataupun berdasarkan studi yang dilakukan secara mendalam. Tolok ukur berguna
sebagai alat pengendali perusaahan, yang dipakai tidak saja sebagai pengawas, namun juga dipergunakan manajemen dalam merealisasikan
anggaran. 2. Mengadakan penilaian evaluasi
Evaluasi berupa penilaian antara apa yang telah ditetapkan dalam perencanaan dengan realisasi yang dilakukan. Evaluasi tidak hanya
menilai terjadi penyimpangan deviasi, namun juga menelaah mengapa penyimpangan bisa terjadi.
Pada dasarnya penyimpangan ada dua dalam Bako, 2009, yakni: - Favorable deviation, yakni penyimpangan yang justru memberi nilai
positif bagi perusahaan, hal ini terjadi karena realisasi anggaran lebih kecil dari yang dianggarkan sehingga diperoleh efisiensi anggaran.
- Unfavorable deviation, yakni penyimpangan yang terjadi realisasi anggaran melebihi jumlah dari standar yang sudah ditentukan.
3. Mengadakan tindakan perbaikan koreksi Pengawasan dapat dianggap sebagai aktivitas untuk menemukan,
mengoreksi penyimpangan-penyimpangan penting dalam hasil yang
Universitas Sumatera Utara
dicapai dari aktivitas-aktivitas yang direncanakan, apabila dalam pelaksanaannya ditemukan penyimpangan maka diadakan tindakan
korektif agar rencana semula sejalan dengan pelaksanaannya.
2.4. Biaya Operasi 2.4.1. Pengertian Biaya Operasi