Menurut Safri 2001 pengawasan adalah segala usaha dan kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas
dan kegiatan apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak.
2.2. Tujuan dan Manfaat Perencanaan dan Pengawasan 2.2.1. Tujuan dan Manfaat Perencanaan
Tujuan perencanaan adalah untuk menentukan program-program dan penemuan-penemuan sekarang yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan
kemungkinan pencapaian tujuan di waktu yang akan datang. Manfaat penting adanya perencanaan yang baik dalam suatu perusahaan
adalah: 1. Perencanaan menimbulkan aktivitas-aktivitas yang teratur.
2. Perencanaan membantu kita memvisualisasikan kemungkinan- kemungkinan pada masa yang akan datang.
3. Perencanaan memberikan dasar untuk pengawasan. 4. Perencanaan merangsang prestasi kerja
2.2.2. Tujuan dan Manfaat Pengawasan
Tujuan utama pengawasan adalah mengusahakan agar apa yang direncanakan sesuai dengan kenyataan. Untuk dapat merealisasikan tujuan utama
Universitas Sumatera Utara
tersebut maka pengawasan pada tahap pertama bertujuan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi-instruksi yang ditekankan. Tahap berikutnya
untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan perencanaan Munandar, 2001.
Berdasarkan penemuan-penemuan tersebut dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya, baik pada waktu itu maupun pada waktu-waktu yang akan
datang. Oleh karenanya agar pengawasan itu benar-benar efektif artinya dapat merealisasikan tujuannya, maka suatu sistem pengawasan setidak-tidaknya harus
dapat dengan segera melaporkan adanya penyimpangan-penyimpangan dari rencana pengawasan bukan hanya untuk mencari kesalahan-kesalahan tetapi
berusaha untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan tersebut. Manfaat pengawasan bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Mempersatukan pengertian-pengertian tentang kebijaksanaan dan prosedur-prosedur.
2. Menemukan penilaian apakah perencanaan telah dilaksanakan secara efektif
3. Menentukan dan mengukur penyimpangan yang terjadi. 4. Mengantisipasi penyimpangan-penyimpangan dari standar.
5. Menyegerakan tindakan koreksi yang perlu untuk pencapaian tujuan. Disamping itu, faktor-faktor yang membuat suatu pengawasan diperlukan
oleh suatu perusahaan adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Perubahan lingkungan organisasi Melalui pengawasan dapat dideteksi perubahan-perubahan yang
berpengaruh pada barang dan jasa perusahaan. 2. Peningkatan kompleksitas organisasi
Semakin besar organisasi, semakin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan lebih hati-hati
3. Kesalahan-kesalahan Pengawasan memungkinkan manajemen mendeteksi kesalahan-kesalahan
para bawahan. 4. Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang
Dengan pengawasan manajer dapat menentukan apakah bawahan telah melaksanakan tugas-tugas yang telah dilimpahkan kepadanya.
Munandar, 2001.
2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan dan Pengawasan 2.3.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan
Setiap perencanaan baik dalam organisasi manajerial maupun organisasi bisnis menyusun perencanaan untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam setiap
perencanaan akan terlihat fungsi dari perencanaan itu sendiri dan juga faktor- faktor yang turut menentukan dalam menentukan perencanaan.
Davis dalam Rosmawaty, 2011 menyatakan fungsi perencanaan ini terbagi atas:
Universitas Sumatera Utara
1. Rencana strategis, menggambarkan fokus bisnis utama perusahaan untuk jangka panjang.
2. Perencanaan taktis, merupakan rencana-rencana perusahaan yang berskala lebih kecil yang konsisten dengan rencana strategis.
3. Perencanaan operasional, menyusun metode-metode yang akan segera digunakan.
4. Perencanaan darurat, merupakan rencana-rencana alternatif yang dikembangkan untuk menghadapi berbagai kondisi bisnis yang mungkin
terjadi. Selanjutnya Heckert dalam Rosmawati, 2011 mengemukakan ada
beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan, yaitu: 1. Tujuan Perusahaan
Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam menetapkan penyusunan perencanaan adalah mengeetahui dan mengeksplorasi apa yang menjadi
tujuan perusahaan. tujun perusahaan dimanifestasikan dalam visi dan misi perusahaan.
2. Kondisi lingkungan ekonomi sosial politik Manajemen haarus mempelajari kondisi perekonomian dan politik dalam
menyusun perencanaan, hal ini berguna untuk peramalan berapa biaya anggaran yang ditetapkan. Kondisi perekonomian yang mempengaruhi
seperti inflasi, suku bunga, sedangkan kondisi politik seperti suhu politik, isu keamanan dan pemilihan umum.
Universitas Sumatera Utara
3. Sumber Daya Hal ini mengacu kepada suatu keyakinan bahwa tujuan dapat dicapai
dengan sumber daya yang tersedia pada perusahaan. 4. Tindakan Preventif
Keyakinan bahwa perusahaan dapat mengarahkan atau mengkoordinasikan atau melaksanakan tindakan-tindakan di masa mendatang, yang
direncanakan untuk mencapai tujuan-tujuan atau menghindari kondisi- kondisi yang merintangi kemajuan.
5. Kontinuitas Suatu pengertian atau pengakuan, bahwa perubahan yang tidak ada
putusnya, dan perkembangan kondisi yang diharapkan, akan mengharuskan adanya penilaian-penilaian yang berkesinambungan
terhadap tujuan, kendala dan rencana tindakan. Dari kedua pendapat ahli di atas terlihat bahwa adanya kesinambungan
antara fungsi dari perencanaan dengan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan suatu perencanaan. Dalam melaksanakan perencanaan juga
harus diperhatikan ke empat fungsi perencanaan, tentunya dengan prioritas pada fungsi yang sesuai dengan kondisi organisasi.
2.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengawasan