Prosedur Pengeluaran Biaya Operasi

2.4.2. Prosedur Pengeluaran Biaya Operasi

Walaupun anggaran biaya operasi telah disusun dengan baik, namun tanpa adanya suatu prosedur terhadap penggunaan biaya operasi yang baik maka anggaran tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Sistem otorisasi dan prosedur pembukuan merupakan alat bai seorang pemimpin untuk melakukan tindakan pengawasan terhadap jalannya kegiatan operasi serta transaksi-transaksi yang terjadi. Pengelompokkan data akuntansi dilakukan melalui cara perkiraan yang bertujuan mempermudah penyusunan laporan keuangan. Sistem perkiraan harus dapat menggambarkan secara terperinci mengenai harta, hutang, modal, pendapatan, dan biaya. Hal ini berguna bagi pemimpin dalam melakukan pengawasan terhadapa kegiatan operasi perusahaan. Anggaran yang digunakan sebagai pedoman dalam pengeluaran biaya operasi dalam pelaksanaannya harus menempuh suatu prosedur tertentu yang sesuai dengan perusahaan. pengawasan operasi dan transaksi dapat dilakukan melalui jalur-jalur yang telah ditetapkan lebih dahulu untuk setiap kegiatan perusahaan. dalam setiap prosedur digunakan dokumen yang merupakan bukti terjadinya transaksi yang telah diotorisasikan oleh yang berwenang untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar pencatatan. Setelah membuat rencana berdasarkan anggaran dan biaya standar maka semua penyimpangan biaya dari rencana yang kiranya penting bagi manajemen harus dicatat dan dicantumkan dalam laporan realisasinya. Laporan ini harus disusun sedemikian rupa sehingga dengan demijian manajemen dapat menangkap Universitas Sumatera Utara persoalannya dan segera membuat keputusan mengenai tindakan koreksi yang harus diambil. Oleh karena itu, laporan harus memperlihatkan dengan jelas apa yang menjadi sebab dari penyimpangan dan siapa yang bertanggung-jawab atas penyimpangan tersebut dan juga siapa yang harus melakukan tindakan untuk memperbaiki penyimpangan yang terjadi. Laporan realisasi anggaran adalah suatu laporan yang memuat angka- angka menurut anggaran yang diperbandingkan dengan angka-angka realisasi atau menurut catatan akuntansi. Tujuan laporan tersebut adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil tindakan koreksi yang perlu. 2.4.2.1. Bentuk Anggaran Biaya Penjualan Tidak ada bentuk standar yang harus digunakan oleh suatu perusahaan, jika akan menyusun suatu anggaran. Ini berarti perusahaan mempunyai kebebasan untuk menentukan bentuk suatu format yang sesuai dengan keadaan perusahaan masing-masing. Demikian pula halnya dengan anggaran biaya penjualan. Berikut ini akan diperlihatkan contoh anggaran biaya penjualan : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Anggaran Biaya Penjualan pada 31 Desember 1999 Uraian Kuartal Tahun 1 2 3 4 Rencana penjualan dalam unit Biaya pemasaran per unit Total Biaya Variabel Biaya penjualan tetap : Gaji Iklan Depresiasi Travel Total Biaya Tetap Total Biaya Penjualan 2.000 Χ 0,05 6.000 Χ 0,05 6.000 Χ 0,05 2.000 Χ 0,05 6.000 Χ 0,05 100 300 300 100 800 10 10 5 3 10 10 5 3 10 10 5 3 10 10 5 3 40 40 20 12 28 128 28 328 28 328 28 128 112 912 Diikhtisarkan dari Hansen dan Mowen 2002 Dalam bidang perencanaan, dengan disusunnya anggaran biaya penjualan, maka perusahaan dihadapkan pada keharusan untuk merencanakan secara terperinci biaya-biaya yang akan dikeluarkan yang nantinya akan dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaannya. Biaya penjualan ini disebut juga dengan biaya variabel, yakni biaya-biaya yang selalu berubah secara proporsional sebanding sesuai dengan perbandingan volume kegiatan perusahaan atau cenderung berubah sesuai dengan penjualan. Biaya variable ini dibebankan pada pendapatan yang dihasilkan selama periode tersebut. Di lain pihak anggaran biaya penjualan dapat dipakai sebagai alat koordinasi biaya penjualan. Semua petugas, baik pengawas penjualan maupun tenaga salesman dapat bekerja sama untuk merencanakan kegiatan pemasaran. Universitas Sumatera Utara 2.4.2.2. Bentuk Anggaran Biaya Administrasi dan Umum Penyediaan anggaran tidak mempunyai bentuk standar tertentu, karena kegunaan anggaran adalah untuk kepentingan intern perusahaan, jadi penyediaan dan bentuk anggaran setiap perusahaan akan berbeda. Hal ini dipengaruhi besar kecilnya perusahaan, kondisi ekonomi, aspek teknis terhadap pembiayaan dan sebagainya. Sebagaimana halnya dengan anggaran-anggaran yang lain, anggaran biaya administrasi dan umum ini juga tidak mempunyai bentuk standar. Sebagai ilustrasi pada halaman berikut ini merupakan contoh anggaran biaya administrasi dan umum. Tabel 2.2. Anggaran Biaya Administrasi dan Umum untuk pada 31 Desember 1999 Uraian Kuartal Tahun 1 2 3 4 Gaji Asuransi Depresiasi Travel 25 - 10 2 25 - 10 2 25 15 10 2 25 - 10 2 100 15 40 8 Total Biaya Adm. Umum 37 37 52 37 163 Diikhtisarkan dari Hansen dan Mowen 2002 Anggaran biaya administrasi dan umum merupakan rencana biaya-biaya yang relative tetap selama periode yang akan dating. Biaya ini disebut juga dengan biaya tetap yaitu biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya volume kegiatan perusahaan. Biaya administrasi dan umum ini menunjukkan biaya tetap perusahaan selama suatu periode tertentu. Biaya-biaya ini berhubungan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membiayai Universitas Sumatera Utara organisasi perusahaan. Oleh karena itu biaya ini akan terus terjadi sejak perusahaan memulai operasinya sampai perusahaan berdiri. Untuk menyusun anggaran biaya ini perlu ditabulasi jenis-jenis biaya administrasi dan umum yang terjadi pada periode sebelumnya, berapa jumlahnya dan dicek kembali adakah pengurangan atau penambahannya. Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

Kerangka konseptual yang dijadikan landasan berpikir dalam geladikarya ini dijabarkan dalam gambar berikut: Gambar 3-1: Kerangka Konseptual Universitas Sumatera Utara