Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini berlangsung di Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan yang berlokasi di jalan Prof. HM. Yamin, SH, jalan Perintis Kemerdekaan, dan jalan Thamrin Medan. Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi merupakan rumah sakit milik Pemerintah Kota Medan dengan kualifikasi kelas B pendidikan berdasarkan akreditasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.00.06.3.5.738 tanggal 9 Februari 2007. Penelitian ini dilakukan di bagian Patologi Anatomi dan bagian rekam medis Rumah Sakit Umum dr. Pirngadi Medan. 5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel Sampel penelitian ini adalah seluruh pasien yang didiagnosis kanker dan bukan kanker serviks berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi serviks. Jumlah data yang dijadikan sampel dalam penelitian adalah sebanyak 111 orang. a. Umur Berdasarkan umur, hasil penelitian ini memperoleh sampel terbanyak pada kelompok umur 41-50 tahun sebanyak 39 orang 35,1 dan terendah pada kelompok umur ≤20 tahun sebanyak 1 orang. Hal ini dapat dilihat pada table 5.1. Tabel 5.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur Kelompok Umur Frekuensi Persentase ≤20 1 0,9 21–30 7 6,3 31–40 19 17,1 41–50 39 35,1 51–60 31 27,9 ≥6 1 14 12,6 Total 111 100,0 Berdasarkan umur, hasil penelitian ini memperoleh sampel yang didiagnosis kanker serviks terbanyak pada kelompok umur 51-60 tahun sebanyak 21 orang 36,8 , sedangkan pada kelompok umur ≤20 tahun tidak ditemukan kasus kanker serviks. Tabel 5.2. Distribusi Umur Sampel dengan Kanker Serviks Kelompok Umur Frekuensi Persentase ≤20 21–30 2 3,5 31–40 8 14 41–50 18 31,6 51–60 21 36,8 ≥6 1 8 14 Total 57 100,0 b. Diagnosis Kanker Serviks Berdasarkan karakteristik diagnosis histopatologi serviks, hasil penelitian ini memperoleh sampel dengan diagnosis kanker serviks sebanyak 57 orang 51,4 dan bukan kanker serviks sebanyak 54 orang 48,6 . Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.3. Tabel 5.3. Distribusi Sampel Berdasarkan Diagnosis Kanker Serviks Diagnosis Frekuensi Persentase Non Kanker Serviks 54 48,6 Kanker Serviks 57 51,4 Total 111 100 c. Paritas Berdasarkan jumlah paritas, hasil penelitian ini memperoleh sampel terbanyak memiliki jumlah paritas ≥ 3 yaitu 69 orang 62,2 . Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.4. Tabel 5.4. Distribusi Sampel Berdasarkan Jumlah Paritas Jumlah Paritas Frekuensi Persentase 3 42 37,8 ≥3 69 62,2 Total 111 100,0 5.1.3. Hasil Analisis Data a. Gambaran Distribusi Paritas Sampel dengan Kanker Serviks Tabel 5.5. Distribusi Paritas Sampel dengan Kanker Serviks Paritas Frekuensi Persentase 6 10.5 1 2 3.5 2 5 8.8 3 8 14.0 4 16 28.1 5 6 10.5 6 6 10.5 7 2 3.5 8 4 7.0 9 1 1.8 11 1 1.8 Total 57 100.0 Dari tabel 5.5. dapat dilihat bahwa kasus kanker serviks proporsi terbesar terjadi pada wanita yang memiliki paritas 4 kali sebanyak 16 orang 28,1 , sedangkan proporsi terendah terjadi pada wanita yang memiliki paritas 9 dan 11 kali sebanyak 1 orang 1,8 . b. Hubungan antara Paritas dengan Kanker Serviks Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara jumlah paritas dengan kejadian kanker serviks. Data hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 5.6. Tabel 5.6. Hubungan Paritas dengan Kanker Serviks Paritas Kanker Total p RP CI 95 Kanker Serviks Non Kanker Serviks N N N ≥ 3 44 77,2 25 46,3 69 100 0,001 2,060 1,268- 3,348 3 13 22,8 29 53,7 42 100 Total 57 100 54 100 Dari tabel 5.6. dapat dilihat bahwa 77,2 wanita yang didiagnosis kanker serviks memiliki jumlah paritas ≥3 kali, sedangkan wanita yang didiagnosis non kanker serviks paling sering memiliki jumlah paritas 3 kali sebanyak 53,7 . Setelah dilakukan uji hipotesis dengan metode Chi Square dengan tingkat kemaknaan 0,05 α=5, diperoleh nilai p p value sebesar 0,001 p0,05 yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah paritas dengan kejadian kanker serviks. Nilai RP=2,060 95: CI 1,268-3,348, berarti bahwa jumlah paritas merupakan faktor risiko terjadinya kanker serviks, yakni wanita yang memiliki paritas ≥ 3 kali mempunyai risiko menderita kanker serviks 2,060 lebih besar dibandingkan dengan wanita yang memiliki paritas 3 kali.

5.2. Pembahasan