Teori tentang Uji Chi Kuadrat Aspek perencanaan dan penjadwalan pekerjaan

1. Diberikan rangking pada variabel X dan Y, jika ada rangking kembar, dibuat rata-ratanya. 2. Diurutkan rangking X dari terkecil hingga terbesar 1,2,3,…………….n. 3. Ditentukan harga S berdasarkan rangking Y yang telah disusun mengikuti X. Dan diamati rangking Y mulai dari yang paling kecil menurut X, hingga yang terbesar menurut X. Kemudian diberi nilai +1 untuk setiap harga yang lebih tinggi berdasarkan susunan rangking X dan ─1 untuk setiap harga yang lebih rendah. Tidak ada rangking berangka maka digunakan rumus: 2.6 Dilakukan uji signifikansi Jika 4 ≤n≤10, maka digunakan tabel Q Siegel, 1997 uji satu sisi. Jika p ≤ α, maka H ditolak, Jika n10, maka Z 2.7

2.6.6 Teori tentang Uji Chi Kuadrat

Uji Chi Kuadrat adalah salah satu prosedur non parametrik yang dapat digunakan dalam analisis statistik yang sering digunakan. Uji Chi kuadrat ini digunakan untuk menguji kebebasan antara dua sampel variabel yang disusun dalam tabel baris kali kolom atau menguji keselarasan. Pengujian ini dilakukan untuk UNIVERSITAS SUMATRA UTARA mencek ketergantungan dan homogenitas, apakah data variabel yang diambil menunjang hipotesis yang menyatakan bahwa populasi asal sampel tersebut mengikuti suatu distribusi yang telah ditetapkan. Kedua prosedur tersebut selalu meliputi perbandingan frekuensi yang diamati dengan frekuensi yang diharapkan bila hipotesis nol yang ditetapkan benar, oleh karena itu dalam penelitian yang dilakukan data yang diperoleh tidak selamanya berupa data skala interval, melainkan juga data skala nominal. Dengan memberikan interpretasikan terhadap Chi Kuadrat dan menentukan df. Maka dapat dibandingkan dengan tabel harga kritis Chi Kuadrat. Dapat juga dibandingkan antara harga Chi Kuadrat dari hasil perhitungan dengan harga kritis Chi Kuadrat dan dapat diambil suatu kesimpulan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika harga Chi Kuadrat sama atau lebih besar dari tabel Chi Kuadrat maka hipotesis nol H ditolak dan hipotesis alternatif H 1 diterima. 2. Bila harga Chi Kuadrat lebih kecil dari tabel chi Kuadrat maka hipotesis nol H diterima dan hipotesis alternatif H 1 ditolak. 2.7 Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek dari Aspek Manajemen Proyek Konstruksi Jembatan di Sumatera Utara dan Aceh Terdapat faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek jembatan telah ditetapkan oleh peneliti sebelumnya, yang ditinjau dari aspek manajemen proyek tersebut. Aspek manajemen proyek ini terdiri dari enam sub aspek manajemen kajian yaitu: UNIVERSITAS SUMATRA UTARA − Aspek perencanaan dan penjadwalan pekerjaan X 1 . − Aspek lingkup dan dokumen pekerjaan kontrak X 2 . − Aspek sistem organisasi, koordinasi dan komunikasi X 3 . − Aspek kesiapanpenyiapan sumber daya X 4 . − Aspek sistem inspeksi, kontrol dan evaluasi pekerjaan X 5 . − Aspek lain-lain aspek diluar kemampuan pemilik dan kontraktor X 6 . Aspek manajemen ini menurut Kraiem dan Dickman dalam Proboyo 2009 dan oleh peneliti merupakan jumlah faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek sebagai variabel a. Peneliti juga telah mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek terdiri dari 6 sub aspek manajemen proyek kajian secara rinci yaitu:

2.7.1 Aspek perencanaan dan penjadwalan pekerjaan

Aspek ini terdiri dari 8 sub faktor penyebab keterlambatan proyek jembatan sebagai variabel X 1 . Penetapan sub faktor ini sebanyak 6 sub faktor penyebab keterlambatan proyek jembatan, menurut Kraiem dan Dickman dalam Proboyo 2009. Peneliti mendengar dari pakar-pakar yang berpengalaman di bidang proyek konstruksi jembatan dan menangani keterlambatan proyek jembatan bahwa untuk menambahkan 2 faktor lagi penyebab keterlambatan proyek di Sumatera Utara dan Aceh. Saran yang diberikan mereka, seperti pada Tabel 2.4. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Tabel 2.4 Saran-saran dalam aspek perencanaan dan penjadwalan pekerjaan yang diberikan oleh pakar-pakar konstruksi jembatan No Sub FaktorVariabel Keterangan Sumber 1 Pembuatan lalu lintas kendaraan pengalihan sementara yang lama dari yang dijadwalkan sehingga pelaksanaan proyek tertunda. − Assaf et al 2006 − Ahmed et al 2002 − Bordat et al 2004 dalam Final Report − Ralls 2007 − Wei 2011 dalam kuesioner tesisnya − Pusjatan- Balitbang PU Pakar-pakar tersebut berasal dari: − instansi pemilik owner dengan posisi staff ahli perencanan jalan dan jembatan. − general superintendent GS yang bekerja di kontraktor non BUMN. − staff komersial yang bekerja di kontraktor BUMN. 2 Kondisi lapangan site pelaksanaan pada abutment yang tidak terduga. − Acharya et al 2006 − Ahmed et al 2002 dalam Final Report − Al-Dubaisi 2000 − Bordat et al 2004 dalam tesisnya Pakar-pakar tersebut berasal dari: − instansi pemilik owner dengan posisi staff ahli perencanan jalan dan jembatan. − general superintendent GS yang bekerja di kontraktor non BUMN. − staff komersial yang bekerja di kontraktor BUMN. Pakar-pakar tersebut sampai sekarang masih bekerja di instansi pemilik owner dengan posisi staff ahli perencanaan jalan dan jembatan, general superintendent GS yang bekerja di kontraktor non BUMN dan staff komersial yang bekerja di kontraktor BUMN. Pakar-pakar tersebut menyatakan bahwa pembuatan lalu lintas kendaraan pengalihan sementara yang lama dari yang dijadwalkan sehingga pelaksanaan proyek tertunda, kondisi lapangan site pelaksanaan pada UNIVERSITAS SUMATRA UTARA abutment yang tidak terduga adalah salah satu faktor penyebab keterlambatan proyek jembatan di Sumatera Utara dan Aceh.

2.7.2 Aspek lingkup dan dokumen pekerjaan kontrak

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek Konstruksi Jembatan di Wilayah Sumatera Utara dan Aceh

12 127 172

ANALISIS PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI ANALISIS PERBANDINGAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI PROPINSI D.I. YOGYAKARTA DAN PAPUA.

0 4 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI PEMERINTAH DAN SWASTA DI TIMOR LESTE.

0 4 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI TIMOR LESTE.

0 3 13

ANALISIS PERBANDINGAN FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI ANALISIS PERBANDINGAN FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI PROVINSI JATENG DAN DIY.

0 2 13

Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Konstruksi di Kabupaten Buleleng.

0 3 59

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keterlambatan Proyek - Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek Konstruksi Jembatan Di Sumatera Utara Dan Aceh

1 11 56

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI JEMBATAN DI WILAYAH SUMATERA UTARA DAN ACEH TESIS

1 5 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keterlambatan Proyek - Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek Konstruksi Jembatan di Wilayah Sumatera Utara dan Aceh

0 4 56

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI JEMBATAN DI WILAYAH SUMATERA UTARA DAN ACEH TESIS

0 0 15