h Terjadinya keadaan kabar dan penyedia jasa tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan pasal 37.7.c.
Dengan adanya kejadian yang timbul seperti diatas sebagaimana dirinci dalam huruf a sampai h, pasal 1.266 maka Kitab Undang Undang Perdata tidak diberlakukan.
Seperti penjelasan diatas, dapat dibedakan antara penghentian kontrak dan pemutusan kontrak. Namun demikian, penelitian ini hanya terjadi penghentian
kontrak yang dilaksanakan, karena pelaksanaan pekerjaan proyek jembatan sudah selesai meskipun penyelesaian pelaksanaan proyek jembatan terlambat dari yang
sudah dijadwalkan dan bukan pemutusan kontrak. Masalah analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek jembatan yang terlambat dari yang sudah
dijadwalkan semula adalah penelitian yang dilakukan peneliti, dan diharapkan solusi penelitian ini diperoleh hasil sesuai dengan tujuan penelitian.
2.4 Penelitian sebelumnya berkaitan dengan Penyebab Keterlambatan Proyek
Beberapa peneliti sebelumnya telah melakukan riset dan mempublikasikannya dalam bentuk jurnal, tesis, literature, handbook. Dibawah ini dijelaskan penelitian
peneliti-peneliti sebelumnya, dan ini sebagai acuan untuk menyelesaikan tesis ini.
2.4.1 Beberapa Penelitian Terdahulu
Analisis faktor faktor penyebab keterlambatan proyek konstruksi jembatan telah banyak dijadikan bahan penelitian. Beberapa penelitian menggunakan
kuesioner, pengujian statistik, analisa tools yang sering digunakan adalah SPSS.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Dewati et al 2010 melakukan penelitian dengan judul Proyek Pembangunan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta JORR WI Ruas Kebon Jeruk-Penjaringan Paket 4
5. Hasil penelitian mereka menemukan faktor faktor resiko yang paling dominan menyebabkan penurunan kinerja waktu, sehingga menyebabkan keterlambatan
proyek pembangunan JORR Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta W 1 ruas Kebon Jeruk – Penjaringan Paket 45. Penemuan ini membuka jalan dalam mendapatkan
penanganan yang tepat untuk memperbaikinya. Nainggolan et al 2010 melakukan penelitian dengan judul Manajemen
Resiko Kinerja Biaya dan Waktu Proyek Central Park Jakarta. Hasil penelitian yang diperoleh adalah proyek konstruksi apartemen termasuk salah satu proyek yang
dipengaruhi oleh resiko dan ketidakpastian. Mengidentifikasi faktor faktor resiko dominan yang berpengaruh terhadap kinerja biaya dan waktu proyek pada konstruksi
pembangunan Apartemen Central Park Jakarta Barat. Kuesioner ditujukan kepada stakeholder seperti Developer dan Main Contractor, dianalisa secara statistik untuk
mendapatkan model hubungan antara faktor faktor resiko terhadap kinerja waktu dan biaya proyek serta bobot variabel yang mempengaruhinya.
Proboyo 1999 melakukan penelitian dengan judul Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek. Hasil penelitian yang diperoleh adalah keberhasilan
melaksanakan proyek konstruksi tepat pada waktunya adalah salah satu tujuan terpenting, baik bagi pemilik maupun kontraktor. Keterlambatan adalah sebuah
kondisi yang sangat tidak dikehendaki karena akan sangat merugikan kedua belah pihak dari segi waktu dan biaya. Penelitian ini bertujuan menemukan faktor faktor
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
yang sangat berperan atau mendominasi segala penyebab keterlambatan dengan maksud agar proses perencanaan dan penjadwalan proyek konstruksi dapat dilakukan
dengan lebih lengkap dan cermat, sehingga keterlambatan sedapat mungkin dihindari atau dikendalikan. Temuan penyebab-penyebab keterlambatan yang dikonfirmasikan
dengan segi lapangan menggunakan kuesioner yang didistribusikan kepada kontraktor, menunjukkan bahwa masalah-masalah tidak seksamanya rencana kerja,
tidak tersedianya sumber daya dan kurangnya komunikasi, koordinasi, merupakan faktor-faktor yang dominan sehingga penyebab keterlambatan dari sisi kontraktor.
Dari sisi pemilik masalah ketidaklengkapan dan ketidakjelasan desain dan lingkup pekerjaan, masalah sistem pengawasan dan pengendalian proyek merupakan faktor
yang dominan sebagai penyebab keterlambatan. Widhiawati 2009 melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor
Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan Proyek Konstruksi. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa pelaksanaan proyek konstruksi umumnya mempunyai rencana dan
jadwal pembuatan, rencana proyek mengacu pada perkiraan saat rencana pembangunan dibuat. Masalah dapat timbul apa bila ada ketidaksesuaian antara
rencana dengan pelaksanaannya. Dampaknya adalah keterlambatan pelaksanaan dan meningkatnya biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui penyebab utama dan
faktor-faktor penyebab keterlambatan kuesioner didistribusikan kepada kontraktor yang berada di kotamadya Denpasar dan terdaftar sebagai anggota Gapensi Bali. Dari
216 kontraktor gred 2-7 dikotamadya Denpasar, diambil sampel 56 dengan menggunakan metode stratified proportionate sampling. Metode analisis data yang
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
digunakan adalah uji statistik non parametrik dengan analisis Kendall W menggunakan program SPSS 14.0 for windows.
Menurut Andi et al 2003 dan Proboyo 1999, faktor-faktor keterlambatan dikelompokkan menjadi 10 faktor. Selanjutnya dipaparkan dalam kuesioner site
manager dan pelaksanaan lapangan pada masing-masing kontraktor. Dari 168 responden yang turut berpartisipasi dapat disimpulkan bahwa faktor tenaga kerja
mempunyai tingkat kesepakatankeselarasan yang paling dominan, penyebab utama adalah keahlian tenaga kerja. Dapat ditunjukkan dengan nilai statistik hubungan
statistik tabel 242.260 12.592 dan probabilitas 0.05 0.00 0.005. Ho ditolak berarti ada keselarasan diantara responden tentang pengaruh faktor keterlambatan
yang mempengaruhi serta nilai W sebesar 0.241 berada diantara 0.20-0.399 berarti tingkat keselarasan antara responden adalah rendah.
Assaf et al 2006 melakukan penelitian dengan judul Change Order in Construction Projects in Saudi Arabia. Hasil penelitian yang diperoleh
mengemukakan tentang perbedaan kategori proyek konstruksi di Saudi Arabia. Ditetapkan bahwa penyebab keterlambatan proyek dengan melakukan survei terhadap
pihak-pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan proyek yaitu; pemilik, konsultan dan kontraktor maka dari hasil survei terhadap 23 kontraktor, 19 konsultan dan 15
pemilik, terdapat 73 penyebab keterlambatan yang ditetapkan selama riset. 76 dari kontraktor, 56 konsultan menetapkan bahwa rata-rata keterlambatan pelaksanaan
proyek sekitar 10 dan 30 dari waktu yang yang telah ditetapkan sesuai kontrak. Umumnya penyebab keterlambatan proyek yang didapatkan terhadap pihak-pihak
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
yang terlibat kontraktor, konsultan dan pemilik tentang adanya perubahan rencana change order. Hasil dari survei diperoleh 70 terdapat proyek yang diperpanjang
waktu pelaksanaannya dari yang dijadwalkan, dan 45 dari 76 proyek konstruksi terjadi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan proyek. Digunakan koefisien korelasi
Spearman untuk hubungan menyatakan setuju atau tidak didalam rangking penyebab penting keterlambatan konstruksi proyek dengan pihak-pihak yang terlibat, pemilik,
kontraktor dan konsultan. Dengan demikian diperoleh hasil penelitian ini melalui responden terhadap pemilik, konsultan dan kontraktor. Untuk penelitian ini
digunakan korelasi Spearman dengan koefisien korelasi antara +1 dan ─1, dimana +1
menyatakan setuju, sedangkan ─1 menyatakan tidak setuju. Korelasi rangking
Spearman digunakan menentukan langkah selanjutnya yaitu perbandingan korelasi antara penyebab penting keterlambatan proyek terhadap pihak-pihak yang terkait
yaitu: kontraktor, konsultan dan pemilik.
2.4.2 Resume Penyebab Keterlambatan Proyek dari Peneliti sebelumnya