Prosedur .1 Pembuatan Pereaksi Persiapan Larutan Baku Identifikasi

Komposisi : Lonicera japonica thunb 17,85, Forsythia suspensa vahl 17,85, Platycodon glaucus bge 10,72, Mentha arvensis L 10,72, Lophatherum elatum zoll 7,14, Schizonepeta multifida briq 7,14, Glycine Max merril 8,93, Arctium lappa L 10,72, Glycryrrhiza uralensis fisch 8,93. Khasiat : Membantu mengobati batuk, demam, sakit kepala. 3.5 Prosedur 3.5.1 Pembuatan Pereaksi

3.5.1.1 Pembuatan Natrium Hidroksida 0,1N

Ditimbang seksama 4 gr kristal Natrium Hidroksida dilarutkan dalam 1000 ml aquadest sampai garis tanda.

3.5.1.2 Cara Penetapan a. Persiapan larutan Uji

Timbang seksama sejumlah satu dosis cuplikan, masukkan kedalam labu erlenmeyer, tambahkan aquadest 30 ml, basakan dengan larutan natrium hidroksida 0,1 N hingga pH 10, kocok selama 30 menit dan saring. Filtrat masukkan kedalam corong pisah 125 ml. Tambahkan dengan larutan dapar sitrat pH 4 dan diekstraksi 3 kali, setiap kali dengan 30 ml eter. Ekstrak eter dikumpulkan dan diuapkan sampai kering menggunakan penguapan rotasi vakum. Sisa penguapan dilarutkan dalam 5 ml etanol A. Dengan cara yang sama ekstraksi cuplikan yang telah ditambahkan 5,0 mg larutan baku asam benzoat BPFI 0,2 bv dalam etanol B. Universitas Sumatera Utara

b. Persiapan Larutan Baku

Buat larutan baku asam benzoat 0,2 bv dalam etanol C

c. Identifikasi

1. Cara Kromatografi Lapis Tipis Totolkan secara terpisah Larutan A, B, dan C dan lakukan kromatografi lapis tipis sebagai berikut: Fase diam : silika gel GF 254 Fase gerak : pentana – asam asetat glasial 88 : 12 Penjenuhan : dengan kertas saring Volume penotolan : larutan A, B, dan C masing-masing 50µl Jarak rambat : 15 cm Penampak bercak : cahaya ultraviolet 254 nm, terjadi peradaran fluoresensi 2. Cara Spektrofotometri Ultraviolet - Larutkan A, B, dan C dikromatografi lapis tipis seperti tersebut diatas dengan volume penotolan disesuaikan hingga diperoleh bercak setara denga 50µg asam benzoat. - Bercak baku dan bercak senyawa yang mempunyai harga Rf sama ditandai dan dikerok. - Hasil kerokan diekstraksi secara terpisah dengan metanol dan disaring. - Ukur serapan filtrat pada panjang gelombang antara 254 nm dan 366 nm. - Asam benzoat akan menunjukkan serapan maksimum pada panjang gelombang lebih kurang 225 nm. Universitas Sumatera Utara 3. Penetapan kadar Serapan larutan A, B, dan C diukur pada panjang gelombang lebih kurang 225 nm. Kadar asam benzoat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: Au : serapan larutan uji Ab : serapan larutan baku Kb : konsentrasi larutan baku Vtb : volume penotolan larutan baku mikroliter Vtu : volume penotolan larutan uji mikroliter Veu : volume awal ekstrak mililiter B : bobot cuplikan miligram F : faktor pengenceran

3.6 Interpretasi Hasil