Beton Beton Precast Beton Serat Beton Agregat Daur Ulang

commit to user 8 menghasilkan beton yang lebih porous Beatrix Kerkhoff dan Eberhard Sieber, 2001.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Beton

Beton didapat dari pencampuran semen portland, air, dan agregat dan kadang- kadang bahan tambah, yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan, serat, sampai bahan buangan non-kimia pada perbandingan tertentu Tjokrodimuljo, 1996.

2.2.2. Beton Precast

Pracetak merupakan suatu proses produksi elemen struktur bangunan pada suatu tempat yang berbeda dengan tempat dimana elemen struktur tersebut akan digunakan.Teknologi pracetak ini dapat diterapkan pada berbagai jenis material, yang salah satunya adalah material beton. Pemakaian beton precast dalam proyek konstruksi dapat mempersingkat durasi proyek, mereduksi biaya konstruksi, dapat diproduksi secara masal, mengurangi biaya pengawasan, mengurangi kebisingan, menghasilkan kualitas beton yang lebih baik, dan pelaksanaan konstruksi hampir tidak terpengaruh oleh cuaca. Wulfram, 2006

2.2.3. Beton Serat

Beton serat merupakan campuran beton ditambah serat, yang umumnya berupa batang-batang dengan ukuran 5-500 m, dengan panjang sekitar 25mm. Bahan serat dapat berupa serat asbestos, serat plastik, atau potongan kawat baja. Kelemahannya sulit dikerjakan, namun lebih banyak kelebihan antara lain kemungkinan terjadinya segresi kecil, daktail dan tahan benturan. commit to user 9 Dosis penggunaan yang umum adalah 0,25 - 2 takaran volume atau sekitar 20- 50 kg serat baja per meter kubik produksi beton. Serat sintetik adalah serat buatan yang diperoleh dari pengembangan produk petrokimia dan industri tekstil. Material ini di kenal dalam banyak jenis seperti acrylic , aramid, carbon, nylon, polyethilene, polypropylene. Serat sintetik umumnya cocok digunakan untuk ketahaan terhadap retak, khususnya di umur dini Braunch, J et.al, 2002.

2.2.4. Beton Agregat Daur Ulang

Beton agregat daur ulang adalah suatu rancangan campuran beton dengan menggunakan bahan hasil dari penghancuran beton jadi yang kemudian digunakan sebagai bahan agregat. Tentunya dalam pembentukan agregat hasil daur ulang ini mempunyai karakteristik yang berbeda dengan agregat aslinya. Beton yang terbuat dari daur ulang agregat kasar dan memiliki kekuatan yang lebih kecil daripada beton biasa. Dalam menahan tarik setelah terjadi retak, beton agregat daur ulang juga menunjukkan kemampuan yang lebih kecil bila dibandingkan dengan beton biasa.Hal ini disebabkan sudah adanya bahan pencampur lain yang terkandung pada butiran agregat tersebut, yaitu lapisan mortar yang melekat pada agregat. Lapisan mortar itu sendiri terdiri dari agregat dan pasta semen yang digunakan dalam campuran beton sebelumnya.

2.2.5. Material Penyusun Beton Serat