dan mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
2.2 Destinasi Wisata
Kotler 2010:29 menjelaskan bahwa destinasi wisata merupakan tempat dengan bentuk yang memiliki batasan nyata atau berdasarkan persepsi, baik berupa
batasan secara fisik pulau, secara politik, atau berdasarkan pasar. Hadinoto 1996:115, destinasi merupakan suatu kawasan spesifik yang
dipilih oleh seorang pengunjung dimana dia dapat tinggal selama waktu tertentu. Kata destinasi dapat digunakan untuk suatu kawasan terencana, yang sebagian atau
seluruhnya dengan amenitas dan pelayanan produk wisata, fasilitas rekreasi, restoran, hotel, atraksi, toko pengecer yang dibutuhkan pengunjung.
2.3 Definisi Taman Wisata Candi
Untuk definisi candi sudah diatur dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1992 Tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi
Borobudur dan Candi Prambanan serta Pengendalian Lingkungan Kawasannya. Adapun definisi-definisi tersebut adalah :
1. Taman wisata adalah taman di sekeliling candi beserta segala fasilitasnya
yang dibangun sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Taman Purbakala Nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah yang pelaksanaannya
dilakukan oleh Perusahaan Perseroan PERSERO PT Taman Wisata Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
2.2 Destinasi Wi
Wisata
Kotl l
e er 2010:29 menje
e la
l sk
sk an
a b
b ah
ah wa
w d
d estinasi wisata
me m
rupakan tempat dengan
n b
bentuk yang m m
em em
il il
iki batasan nyata atau u b
ber er
da dasa
sarkan perseps i,
i, baik berupa
ba a
t tasan seca
ca ra
ra f
f is
is ik pu
u la
la u
u , secara pol
it ik, atau ber
da da
sa s
rkan n
p pas
as ar
ar .
Ha Ha
d dino
to to
19 96
:115, destina si
merupakan s ua
tu k
kaw a
asan n
s s
pe pesi
si fik ya
yang di
i pi
pi li
li h
h oleh h
s eorang pen
gu njung dima
na dia dapat
t in
ggal sel am
ma a
wa a
kt ktu
u tertentu
u. Ka
Ka ta
ta des
s t
ti nasi dapat digunak
an untuk
sua tu kaw
as an
terencana, ya ng
g seb
b ag
ag ia
ian n atau
seluruh hnya
denga n
am enitas
dan p
elay an
an produ
k wi
sa ta, fasi
li t
tas rekrea a
si si
, restora
an , hotel, atraksi, toko
pengecer yang d
ib utuh
ka n pengunjung.
2. 2
3 Definisi Taman Wisata Ca
nd ndi
Untuk definisi candi sudah diatur dalam Keputusan Presid d
en en R
R ep
epub ub
l lik
In In
do donesia
N No
mo r
1 1 Ta
Tahu hun 19
9 92
92 T T
en enta
tang ng Penge
e lo
lola la
an an T
T am
an Wisat
ata a
C Candi
Boro bu
bu du
d r dan
n Ca
Candi Prambanan n serta Pe
Pengendalian L L
in in
gk gk
unga g
n Ka Kawasannya.
Adapun definisi-definisi tersebut t
adalah : 1.
Taman wisata adalah tama man di sek
e eliling candi beserta segala fasilitasnya
yang dibangun sesuai den n
ga g
n Rencana Induk Pembangunan Taman
Purbakala Nasional yang diteta a
pkan oleh Pemerintah yang pelaksanaannya
2. Candi adalah Candi Borobudur dan Candi Prambanan beserta candi-candi
lainnya yang terletak di masing-masing kawasan. 3.
Kawasan candi adalah areal tanah yang terletak di sekeliling candi, baik yang dipergunakan untuk pembangunan Taman Wisata maupun pelestarian
lingkungan. 4.
Pengelolaan adalah pengoperasian, pengurusan, pemanfaatan, penataan, pengaturan, pemeliharaan, pengawasan, pengembangan, serta pemungutan
hasil dari taman wisata danatau fasilitas lainnya. 5.
Pengendalian adalah perencanaan, peruntukan atau penggunaan dan pengawasan lingkungan.
6. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa
Tengah, Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang, Pemerintah Kabupaten Daerah
Tingkat II Klaten, atau Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman. 7.
Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab dalam bidang pariwisata.
2.3.1. Peruntukan kawasan candi
Peruntukan kawasan candi dietetapkan bagi : 1.
Pengamanan dan pelestarian nilai-nilai budaya terutama objek arkeologi yang ada;
2. Penanggulangan terhadap kemungkinan usaha yang dapat merusak kawasan
candi; 3.
Kawasan candi adalah h
a areal tanah y
y an
an g
g terletak di sekeliling candi, baik
yang dipergu gu
n nakan untuk pembangunan Taman
Wi W
sata maupun pelestarian lingk
k u
ungan. 4.
P Pengelolaan
ad adal
al ah
ah pengoperasian, peng
ng ur
ur us
usan an, pemanfaata
an, n
penataan, pen
n ga
ga tu
tu ra
ra n, pem
m el
el ih
iharaa n, pen
ga wasan, p
en n
ge ge
mbanga ga
n, n,
s s
e erta pem
mun u
gutan ha
ha si
si l
dari ri
t am
an wisata danatau fasilitas lainnya.
5. .
Peng ng
en dalian ada
la h perenc
an aan, per
un tu
kan atau p
p engg
g un
un a
aan da an
p pe
ngawasan lingkung an
. 6.
Pe merint
ah D
aerah adal ah
P em
erin ta
h Provin
si D
aerah Ti ng
ngkat I Jawa wa
Tengah, Pemerint ah
Pro vi
nsi Daer ah
Istim ewa Yogyakarta
, Pemeri
rintah h
Kabupa te
n Da
Da er
er ah
ah T
T in
in gk
gk at II Magela
la ng
ng, Pe
Pe me
me rintah
K ab
up p
at at
e en Dae
e ra
ra h
h Tingkat II Klaten, atau Peme
eri rint
t ah
ah Kabupaten Daerah Tingkat II Slema
ma n
n. 7.
7. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab dalam bidang
ng p
pariw iwis
s at
at a.
2.3.1. 1
Pe P
runtuk uk
a an kawasan can
ndi
Peruntukan kawasan cand di dietetapk
a an bagi :
1. Pengamanan dan pelestari
rian nilai-n -nilai budaya terutama objek arkeologi
yang ada; 2
Penanggulangan terhadap kemu u
ngkinan usaha yang dapat merusak kawasan
3. Peningkatan kelestarian dan pemugaran lingkungan pemukiman pedesaan
di sekitar taman wisata dan candi yang mempunyai nilai-nilai tradisional dan dapat dikembangkan menjadi objek dan daya tarik wisata;
4. Pengembangan dan pendayagunaan objek dan daya tarik;
5. Penciptaan kawasan lindung untuk menjamin kelestarian candi dan
mendukung taman wissata.
2.3.2. Kawasan candi
Kawasan candi sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Taman Purbakala Nasional dibagi dalam tiga zona yang masing-masing ditetapkan
peruntukan, luas dan batasnya. a.
Zona 1 1.
Zona 1 merupakan lingkungan kepurbakalaan yang diperuntukan bagi perlindungan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan fisik candi.
2. Luas zona 1 untuk Candi Prambanan adalah kurang lebih 39,8 Ha, dan
berbentuk segi empat terhadap kedudukan candi induk. b.
Zona 2 1.
Zona 2 merupakan kawasan di sekeliling zona 1 masing-masing candi dan diperuntukan bagi pembangunan taman wisata sebagai tempat kegiatan
kepariwisataan, penelitian, kebudayaan, dan pelestarian lingkungan candi. 2.
Luas zona 2 untuk Candi Prambanan kurang lebih 37,2 Ha. c.
Zona 3 dan dapat dikembangk
gk an
an menjadi obj bj
ek ek
dan daya tarik wisata; 4.
Pengembang ng
a an dan pendayagunaan objek dan d
d ay
ay a tarik;
5. Penc
c ip
iptaan kawasan lin in
du du
ng ng
u u
nt nt
uk uk
m m
enjamin kele est
st arian candi dan
mendukung ta ta
ma ma
n n
wi w
ssata.
2.3.2. Ka Kaw
wasa a
n n
cand i
Kaw wasa
n candi se
suai den ga
n Rencan
a Induk Pe
mb ban
a gu
una na
n n
Tama a
n Pu
Pu rb
rb akal
la Na
sional dibagi da
lam tiga
zon a
yang masing-ma si
i n
ng d d
it it
et et
ap apkan
peruntu uk
an, luas d an b
atasnya. a.
Zona 1 1.
Zona 1
m er
up up
ak ak
an an
l l
in in
gk g
ungan kepu pu
rb rb
ak ak
al al
aa aa
n n
ya y
ng dip er
un untu
tukan ba ba
gi gi
perlindungan dan pemeliharaa aa
n ke ke
l lestarian lingkungan fisik candi.
2. Luas zona 1 untuk Candi Prambanan adalah kurang lebih 39
39 8
,8 H Ha,
a, d
dan be
b b
rb en
t tu
k k se
e gi
gi e
e m
mpat ter ha
hada da
p p
ke kedu
dudu dukan ca
a nd
nd i
i in
in d
du k
k. b.
Zo Z
na 2 1.
Zona 2 merupakan kawas san di sekel
liling zona 1 masing-masing candi dan diperuntukan bagi pemba
angunan ta taman wisata sebagai tempat kegiatan
kepariwisataan, penelitian, ke kebuda
dayaan, dan pelestarian lingkungan candi. 2
Luas zona 2 untuk Candi Pram m
b banan kurang lebih 37 2 Ha
1. Zona 3 merupakan kawasan di luar zona 2, masing-masing candi dan
diperuntukan bagi pemukiman terbatas, daerah pertanian, jalur hijau, atau fasilitas tertentu yang disediakan untuk menjamin keserasian dan
keseimbangan di zona 1 pada umumnya, dan untuk mendukung kelestarian candi serta fungsi taman wisata pada khususnya.
2. Penataan ruang, peruntukan, dan pengembangan zona 3 dilakukan oleh
Pemerintah Daerah yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku dengan memperhatikan pertimbangan Menteri.
3. Luas zona 3 untuk Candi Prambanan kurang lebih 663Ha.
2.3.3. Luas zona
1. Luas zona 1, zona 2, zona 3 pada Candi Prambanan dituangkan dalam peta
dengan skala ketelitian 1:25.000 sebagaimana terlampir dalam Keputusan Presiden.
2. Kawasan Candi Prambanan meliputi antara lain areal tanah yang terletak di
sekeliling candi-candi Rara Jonggrang, Lumbung, Bubrah, Sewu, Plaosan, dan Sojiwan.
2.4 Perilaku Konsumen
Loundon dan Bitta 1993:6, menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah suatu proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang terlibat
dalam mengevaluasi, memperoleh, menginginkan, memilih dan menggunakan barang dan jasa.
fasilitas tertentu y y
an an
g g disediakan
u u
ntuk menjamin keserasian dan keseimbang
g an
an di zona 1 pada umumnya, dan unt ntuk
uk mendukung kelestarian
cand d
i i
s serta fungsi taman
n wis
is at
at a pa
pa da
da khu
hu susnya.
2. P
Penataan rua a
ng ng
, ,
pe pe
runtukan, dan pengem em
ba ba
ng ng
a an zona 3 di
ila la
kukan oleh Peme
meri rint
nta ah Dae
e ra
ra h
h yang bersangkutan
be rd
rd as
as arkan
n pe
pera ra
tu tu
ran peru rundang-
un un
da da
ngan an
yan g berlaku dengan
m emperhatikan per
ti imb
m anga
a n
n Me Ment
n eri.
3. .
Luas as
z ona 3 untu
k Candi Pram
ba nan kurang
l ebih 663Ha
.
2.3.3. Lu
as zona
1. Luas zona 1, zona
2, zon
a 3 pada C
an di
P ra
mb anan dituangka
n n dalam
m peta a
dengan s ka
la a
k k
et et
el el
it it
ia ia
n n
1:25.000 sebag ag
ai ai
ma ma
na na
t t
er e
la mp
ir d
al am
m K Keputus
s an
an Presiden.
2. 2.
Kawasan Candi Prambanan meliputi antara lain areal tanah y y
an n
g g
t terl
rl e
etak ak
di se
k ke
li li
li li
ng can
andi di
-c -candi R
R ar
ar a
a Jo Jong
nggr gran
ang, Lum m
bu bu
ng ng
, ,
B Bu
b br
h ah,
S Sewu
u, P Pl
a aosan,
da d
n Soji ji
wa wan.
2.4 Perilaku Konsumen
Loundon dan Bitta 1993:6 ,
, menjel
elaskan bahwa perilaku konsumen adalah suatu proses pengambilan keputusan d
dan n aktivitas individu secara fisik yang terlibat
Peter dan Olson 2005:5, mendefinisikan perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar kita
dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Menurut Engel 2001:3, perilaku konsumen adalah tindakan langsung
untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Schiffman dan Kanuk 1997:6, perilaku konsumen adalah bagaimana individu mengambil keputusan untuk menggunakan sumber yang ada waktu, uang,
tenaga dalam mengkonsumsi barang. Dari pengertian para ahli di atas, maka peneliti mengacu pada penelitian Schiffman dan Kanuk 1997:6 yaitu melihat
konsumen dari seberapa sering membeli barang, menggahabiskan uang dan tenaga untuk membeli barang tersebut.
2.4.1. Proses pengambilan keputusan
Sumber : Kotler, er et all
Gambar 2.1 Buyer Decision Process
Menurut Kotler 2007:213, dalam membuat keputusan pembelian, biasanya konsumen akan melalui lima tahap, yaitu :
a. Problem Recognition
: Proses dimulai saat konsumen menyadari masalah atau adanya kebutuhan. Kebutuhan dapat disebabkan oleh rangsangan dari
Problem recognation
Information search
evaluation of
alternatives purchase
decision postpurchase
behaviour
dimana manusia melakukan a a
sp sp
ek ek pertukaran
n da
da lam hidup mereka.
Menurut En En
g gel 2001:3, perilaku konsumen
ad ad
alah tindakan langsung untuk mendap
apatkan, mengkonsu u
ms ms
i, ,
dan an
m m
en e
gh gh
abiskan produk k d
d an jasa termasuk
proses k keputusan yan
n g
g me
me n
ndahului dan mengi i
ku ku
t ti
t tin
in da
da k
kan ini. Sc
c hi
hiff ffma
ma n dan
n Ka
Kanu k 1997:6, perila
ku k
k onsume
me n
n ad
ad al
a ah bag
gaimana indivi
vi du
du m
me engam
mbil k
ep utusan untuk m
en ggunakan sumber
ya yang ada
a wa
wakt k
u, u u
an a
g, te
e na
na ga
dala la
m mengkons um
si baran g.
Dari peng er
tian para ah
hli l
di i
at atas
a , mak
ka pe
pe ne
ne liti
m m
en gacu pada pene
li tian S
ch if
fman d an
Kanuk 1997:6 yait
t u
u me me
lihat konsum
m en
dari se be
ra pa
sering me
mb eli
ba rang
, mengga ha
bi skan u
an g
g dan tena a
ga ga
untuk membeli barang terse
but.
2. 2
4.1. Proses pengambilan keput tus
usan n
Sumb b
er e
: Kot t
l ler, er et all
Gambar 2.1
Buye yer Decision
n Process
Menurut Kotler 2007:213 3
, d
dalam membuat keputusan pembelian, bi
k k
l l i li t h
it
Pr Prob
ob lem
re reco
gn gn
at at
io io
n n
In In
fo fo
rm rm
at at
io io
n n
se se
arch h
evaluation of
f al
al te
e rn
rnat ativ
iv e
es pu
pu rc
rc ha
ha se
se de
deci ci
si si
on po
po st
stpu pu
rc rch
ha se
be beha
ha vi
vi our
internal maupun eksternal. Dari pengalaman sebelumnya, seseorang sudah mengetahui bagaimana cara mengatasinya dan termotivasi oleh objek yang
diketahui dapat memuaskan kebutuhannya. b.
Information Search : Konsumen yang tersadar kemudian bisa melanjutkan
ataupun tidak ke tahap pencarian informasi. Seberapa besar pencitraan konsumen tergantung akan kekuatan yang mendorong mereka, jumlah
informasi awal yang ada, kemudahan dalam mendapatkan informasi lebih, nilai yang diberikan terhadap informasi tambahan, dan kepuasan yang
didapat dari pencarian tersebut. Konsumen bisa mengumpulkan informasi dari beberapa sumber, baik personal, komersial, ataupun umum. Dengan
mengumpulkan informasi, konsumen dapat meningkatkan kesadaran atau pengetahuan dari pilihan dan fitur-fitur produk yang tersedia.
c. Evaluation of Alternatives
: Dalam situasi pembelian terdapat beberapa proses evaluasi. Pertama, konsumen akan melihat produk sebagai
sekumpulan atribut produk. Kedua, konsumen akan memberikan derajat kepentingan yang berbeda dari setiap atribut. Ketiga, konsumen akan
membentuk keyakinan dari setiap merek berdasarkan setiap atribut. Keempat, konsumen diasumsikan memiliki fungsi keperluan untuk setiap
atribut. Kelima, konsumen sampai pada sikap mereka terhadap merek yang berbeda melalui beberapa prosedur evaluasi.
d. Purchase Decision
: Dalam tahap evaluasi, konsumen akan mengurutkan merek di daftar pilihan yang ada dan membentuk keinginan membeli.
Secara umum, konsumen akan membeli merek yang paling diinginkan. diketahui dapat memu
u as
as ka
kan kebutuha hann
nn ya
y .
b. Information
n Se
Search : Konsumen yang tersadar
k k
em em
udian bisa melanjutkan ataupu
pun tidak ke tahap p
pen en
ca c
ri ri
an an
in i
fo fo
rmasi. Seberap p
a a
besar pencitraan k
konsumen ter er
ga ga
nt ntun
u g akan kekuatan ya
ya ng
ng m
m e
endorong mer er
ek e
a, jumlah info
fo rm
rm as
as i
i awal y
y a
an g ada, kemudahan dal
am m
m m
endapa pa
tk tk
an an
informa asi
s lebih,
ni ni
la lai
i ya a
ng ng
dib er
ikan terhadap informasi tambah an
n ,
dan ke kepu
puas as
an y yang
dida a
pa t
dari penca ri
an tersebu t.
Konsumen bi
sa mengu mp
mpulka a
n n in
in formas
si da
da ri
beberapa sumb er
, baik p
er so
nal, k
om ersial, ataupun
um umum
m .
. De
Den ngan
me ngumpu
lkan informa
si, ko
ns um
en dap at men
ingk atkan
ke s
sadaran at t
au au
pengetahuan dari p il
ihan dan
fitur-f it
ur pro
du k
yang tersedia. c.
Evalua ti
on o
o f
f Al
Al te
te rn
rn at
at iv
iv es
: Dalam si si
tu tu
as as
i i
pe pe
mb m
elia n terd
ap p
at at beberap
ap a
a proses evaluasi. Pertama, ko
ko ns
n umen akan melihat produk seb
ebag ag
a ai
sekumpulan atribut produk. Kedua, konsumen akan member r
ik ikan
n d
der eraj
ajat ke
k pe
t nt
i in
ga n
n ya
yang ng berbe
b da
da d dar
ar i
i se
se ti
tiap atr t ib
ib ut
ut . Ke
Ke ti
ti ga
, k
konsum men
en akan
me m
mben en
tu tu
k k keyakinan
da da
ri setia a
p p merek berd
rdas as
ar a
kan se se
ti ti
a ap atribut.
Keempat, konsumen dias sumsikan m
memiliki fungsi keperluan untuk setiap atribut. Kelima, konsumen
n sampai p p
ad a sikap mereka terhadap merek yang
berbeda melalui beberapa pro rosedu
ur evaluasi. d
Purchase Decision : Dalam ta
a h
hap evaluasi konsumen akan mengurutkan
Namun dapat muncul dua faktor diantara keinginan membeli dengan keputusan membeli, yaitu sikap orang lain dan situasi yang tidak diduga
sehingga disaat seseorang sudah memutuskan membeli, jika ternyata kedua faktor tersebut muncul dapat merubah keputusan pembelian seseorang.
e. Postpurchase Behaviour
: Setelah membeli, konsumen akan merasakan puas atau tidak puas dan berpengaruh terhadap kegiatan purna jual yang
sangat signifikan terhadap pemasaran.
2.4.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Sumber : Kotler 2007:214
Gambar 2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Pada gambar di atas, Kotler 2007:214 menjelaskan bahwa perilaku pembelian jasa oleh konsumen akan sangat dipengaruhi beberapa faktor yang terdiri
dari budaya, sosial, pribadi dan psikologi
1. M ot ivasi 2. Persepsi
3. Penget ahuan 4. Keyakinan dan
sikap
Faktor Psikologi
1. Usia dan t ahap siklus
hidup 2. Sit uasi
ekonomi 3. Gaya hidup
4. Kepribadian dan konsep diri
Faktor Pribadi
1. Kelompok 2. Keluarga
3. Peran dan St at us
Faktor Sosial
1. Kebudayaan 2. Sub-budaya
3. Kelas Sosial
Faktor Budaya sehingga disaat seseor
r an
an g
g sudah memu mutu
tu skan membeli, jika ternyata kedua
faktor tersebu bu
t t muncul dapat merubah keputusan
n p
p embelian seseorang.
e. Postpu
purchase Behaviour ur
: :
Se Se
te e
la la
h h
me me
mb m
eli, konsume e
n n
akan merasakan puas atau tida
da k
k pu
puas a
dan berpengaruh h
t t
er erha
ha da
dap p kegiatan pur
r na
n jual yang
sang ngat
at s s
ig ig
nifika a
n n
te te
rhadap pem as
aran.
2. .
4. 4.
2. 2
Fakt kt
or -f
aktor ya ng
mempeng ar
uhi perila ku
konsume n
n
Sumber er : Kotle
e r
r 2007:214
Ga a
mb mb
ar 2.2 Faktor-Faktor Yang Mem
m p
pengaruhi Perilaku Konsumen
1. M o
ot ivasi 2. P
er rseps
s i
i .
P enge
t a t ahu
huan K
Keyakinan dan sikap
i 1 M
o ot ivas
1 M t i
F a
kt o
or Psikolo
g gi
3. K
K 3
4 4.
1. U sia dan
t a hap siklus
hi du
p 2. Sit ua
a si
si ekonomi
3. Gaya hidup 4. Kepribadian
da da
n n
ko ko
ns ns
ep ep
d d
ir ir
i i
1 U i d
Fa kt
o r Pribad
i
d 1.
Kel ompo
k 2. Keluarga
3. 3.
Peran dan St at us
1 K l k
F F
1 K
l k
Fa kt
or Sos
ia l
1 3
3 1
1 1. Kebudayaa
n 2. Sub-budaya
3. Kel
as S
S os
os ia
ia l
l
F
1 Kebudayaa n
F F
1 K b d
Faktor Bu
d a
y a
Faktor Budaya yang mempengaruhi perilaku konsumen tediri dari budaya,
sub budaya dan kelas sosial. a.
Budaya adalah penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri,
maka perilaku manusia sebagian besar muncul dari pembelajaran. b.
Setiap budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus anggota-anggotanya. Sub-
budaya terdiri dari bangsa, agama, kelompok, ras, dan daerah geografis. Banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar penting dan pemasar
sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
c. Kelas sosial adalah devisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur
dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku yag serupa.
Faktor-faktor sosial
yang mempengaruhi perilaku konsumen terdiri dari: a.
Kelompok yang mempengaruhi langsung karena seseorang menjadi anggotanya disebut kelompok keanggotaan, sedangkan kelompok acuan
berfungsi sebagai titik perbandingan atau acuan langsung atau tidak langsung dalam membentuk sikap atau tingkah laku seseorang.
b. Keluarga adalah organisasi kelompok kecil pembeli yang paling penting
dalam masyarakat karena dapat sangat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.
a. Budaya adalah penent
t u
u ke
keinginan da d n
n pe
pe rilaku yang paling mendasar. Jika
makhluk ya a
ng ng lebih rendah perilakunya sebagi
i an
an besar diatur oleh naluri, maka
a p
perilaku manusia se se
ba ba
gi gi
an n
b b
es es
ar a
m m
uncul dari pem m
be b
lajaran. b.
S Setiap buday
a a
te e
rd rd
ir i
i dari sub-budaya ya ya
ng ng
l leb
eb i
ih kecil yang me
m mberikan
lebi bi
h h
ba ba
ny n
ak c c
ir ir
i i-
ciri dan sosialisasi k
hu su
sus s
angg go
ota- a-
an anggotanya
ya. Sub- bu
bu da
da ya t
t e
erdi ri dari bangsa, ag
am a, kelompo
k, ras,
da d
n da da
er er
ah ah
g g
eogr r
af a
is. Bany
ny ak
sub-buday a
yang mem be
ntuk segmen pasar pe nt
ntin i
g da dan
n pemasa
ar se
se ri
ng merancang pro
du k dan
pr og
ram pe
masaran yang dis es
s u
uaik k
an an
d d
en en
gan ke
butuha n mere
ka. c.
Kelas sosial ada lah
devi si
masyara ka
t ya ng relatif permanen
dan te e
ra tu
ur dengan par
a an
an gg
gg ot
ot an
an ya
ya menganut ni
i la
la i-
i- ni
ni la
la i
i, m
m inat
, da
n ting ka
kah h laku y
y ag
ag serupa.
Faktor-faktor sosial
yang mempengaruhi perilaku konsumen te te
rd rdir
ir i
i da dar
ri: a.
a Ke
K l
lo mp
k ok y
y an
an g
g memp en
en ga
ga ru
ru hi
hi l
langsung g
ka ka
re re
na s
es eorang
g m m
e enjadi
an a
gg gg
otan an
ya ya
d isebut kelom
mpo p
k kean anggotaan, sed
d an
n gk
gk an kelom
ompok acuan berfungsi sebagai titik
perbanding gan atau acuan langsung atau tidak
langsung dalam membentu uk sikap a
a t
tau tingkah laku seseorang. b.
Keluarga adalah organisasi kelo
o m
mpok kecil pembeli yang paling penting dalam masyarakat karena dapa
a t sangat mempengaruhi perilaku pembelian
c. Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut
orang-orang yang ada di sekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.
Faktor-faktor pribadi yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah:
a. Usia akan mempengaruhi dalam mengambil keputusan karena orang akan
merubah keputusan pembelian barang dan jasa yang akan dibeli selama masa hidupnya. Konsumsi ini juga dibentuk oleh siklus hidup berkeluarga.
b. Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pekerjaan
seseorang memengaruhi pola konsumsinya. c.
Situasi ekonomi terkait dengan kemampuan orang secara ekonomis untuk membeli barang dan jasa.
d. Gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam
psikografiknya yang menampilkan tidak sekedar kelas sosial atau kepribadian seseorang namun lebih menampilkan pola berinteraksi
seseorang secara keseluruhan di dunia. Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya.
e. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan
respon yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya.
f. Konsep diri adalah bahwa apa yang dimiliki seseorang memberi kontribusi
dan mencerminkan identitas mereka.
Faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen terdiri
dari: mencerminkan penghar
ar ga
gaan yang di di
be be
ri ri
kan oleh masyarakat.
Faktor-fakto tor pribadi
yang mempengaruhi pe ri
ri la
la ku konsumen adalah:
a. Usia
a a
k kan mempengaruhi
h d
d al
al am
am m
m en
en ga
ga mb
m il keputusan
k k
arena orang akan merubah kepu
u tu
u sa
sa n
n pembelian barang d
dan an j
j as
as a
a yang akan di
di beli selama
ma a
sa sa
h h
id du
upnya. K K
on su
msi ini ju ga
diben tu
k k
ol ol
eh sik k
lu lu
s s
hi hi
du d
p berk k
el e
uarga. b.
Pe Pe
ke ke
rjaa a
n n
mempengaruhi b ar
an g dan jasa yang
di d
be l
liny nya.
a. P P
eker r
ja j
an sese
e o
or ang memengaruhi pola k
on sumsinya
. c.
c. Si
Situ asi ekonomi terk
ai t dengan
k emam
pu an orang secara
ek konom
m is
is u
u ntuk
k me
mbeli ba rang
dan jas a.
d. Gaya hidup adala
h po
la kehidupan seseo
rang yang diwuju d
dkan d dalam
m psik
ogra fikn
ya ya
y y
an an
g g
menampilkan n
t t
id id
ak ak
s s
ek e
ed ar
k elas
s s
o osial at
at au
au kepribadian seseorang namu
mu n
n l
lebih menampilkan pola berinte era
raks ks
i seseorang secara keseluruhan di dunia. Gaya hidup seseorang
g ad
adal l
ah ah
p p
o ola
hi hi
d du
p se
se or
r an
ang g
y yang die
i ks
ks pr
pr es
es ik
ikan an
d dalam a
a kt
kt iv
ivit itas,
i mi
na t
t, d
dan o o
pi pi
ni ni
n nya.
e. Ke
K pr
p ibad
ad ia
ia n
mengacu pada da karakte
e ri
ristik psikologi i
u u
ni ni
k k
ya y
ng g
m m
e enyebabkan
respon yang relatif kon nsisten dan
bertahan lama terhadap lingkungan dirinya.
f. Konsep diri adalah bahwa ap
pa yan ang dimiliki seseorang memberi kontribusi
dan mencerminkan identitas mer e
eka
a. Motivasi merupakan alasan yang mendasari seseorang untuk melakukan
suatu tindakan. b.
Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk
gambaran berarti mengenai dunia. Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Sementara itu, bagaimana seseorang bertindak akan dipengaruhi
oleh persepsinya atau situasi tertentu. c.
Pengetahuan, pada saat orang bertindak, mereka belajar. Belajar menggambarkan perubahan perilaku seseorang individu yang bersumber
dari pengalaman. d.
Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Sedangkan sikap menguraikan evaluasi, perasaan, dan
kecenderungan dari seseorang terhadap suatu objek atau ide yang relatif konsisten.
2.5 Persepsi
Schiffman dan Kanuk 1997:146, persepsi adalah proses yang dilalui dalam memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan rangsangan guna
membentuk gambaran berarti mengenai dunia. Rangkuti 2002:33, persepsi merupakan proses dimana individu memilih,
mengorganisasikan, serta mengartikan stimulus yang diterima melalui alat inderanya menjadi suatu makna. Meskipun demikian, makna dari proses persepsi
tersebut juga dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu individu yang bersangkutan. b.
Persepsi adalah pr pr
os os
es yang
di di
lalui orang dalam memilih, mengorgani
i sa
sasikan, dan menginterpretasikan i i
nf nf
or o
masi guna membentuk gamb
b a
aran berarti menge e
na na
i i
du du
ni ni
a. a.
S S
eseo eo
rang yang term mot
o ivasi siap untuk
b bertindak. Sem
m en
en ta
a ra itu, bagaimana sese
eor or
an ang
g be
b rtindak akan
n dipengaruhi
oleh eh
p p
er er
se se
psinya ya
a a
t tau
situasi te rt
entu. c.
Pe Pe
ng ng
etah h
u ua
n, pada saat ora ng
bertindak ,
me re
reka k
b bel
el aj
aj ar
ar. . Be
e la
l jar
meng ngga
mbarkan pe
rubahan pe ri
laku seseo ra
ng individ u
u yang g
b b
er e
sumb e
er da
da ri
pengalaman. d.
Ke yakina
n ad
alah pemik ir
an des
kr ip
ti f
yang d im
ilik i seseor
an ng mengen
n ai
a sesuatu. Sedan
gkan s
ik ap men
gu raik
an evaluasi, per
a asaan,
dan n
kecenderun ga
ga n
n da
da ri
ri s
s es
es eo
e rang terhada
da p
p su
su at
at u
u ob
o je
j k
at au
i de
y y
a ang rela
a ti
tif f
konsisten.
2. 2.
5 5
Pe P
rs ep
i si
Schiffma ma
n n dan Kanuk 1
1997:146 6, persepsi ada
la la
h h
pr p
oses y
y a
ang dilalui dalam memilih, mengorganisasi
ikan, dan m menginterpretasikan rangsangan guna
membentuk gambaran berarti men ngenai du
n nia.
Rangkuti 2002:33, persep si
s mer
erupakan proses dimana individu memilih, mengorganisasikan
serta mengartik k
a an stimulus yang diterima melalui alat
Persepsi pelanggan terhadap produk atau jasa berpengaruh terhadap tingkat kepentingan pelanggan, kepuasan pelanggan, dan nilai.
Seseorang yang termotivasi bertindak akan dipengaruhi oleh persepinya terhadap sesuatu. Dua orang yang memiliki motif sama namun dengan persepsi
yang berbeda bisa menghasilkan keputusan yang berbeda pula. Persepsi ini tidak hanya tergantung pada rangsangan fisik, tetapi juga rangsangan yang berhubungan
dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan.
2.6 Perceived Culture Differentiation