sebagai index tolok ukur kemampuan suatu investasi dalam menghasilkan keuntungan. Hasil perhitungan dan analisis dari tiap komoditas akan dibandingkan
dengan komoditas on-season lainnya untuk mendapatkan satu komoditas yang layak untuk dikembangkan. Aplikasi ini dapat memberikan rekomendasi kepada
investor agribisinis hortikultura dalam menentukan pilihan komoditas untuk dikembangkan.
1.2 Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana merancang dan membangun aplikasi perhitungan analisis kelayakan
investasi agribisnis hortikultura on-season yang ditinjau berdasarkan aspek keuangan.
1.3 Batasan Masalah.
Batasan masalah dari sistem yang dibahas adalah sebagai berikut: 1.
Komoditas hortikultura yang dibahas dalam sistem ini hanya buah-buahan dan sayuran dengan kriteria tanaman hortikultura musiman usia tanam
kurang dari 6 bulan. 2.
Contoh pengambilan data dilakukan di 3 tiga daerah di Jawa Timur, yaitu : a.
Kabupaten Malang. Sayuran
: Bawang Merah, Bawang Putih, Bawang Daun, Kentang, Kubis, Brokoli Kol, Sawi, Wortel, Lobak, Kacang
Merah, Kacang Panjang, Cabai Besar, Cabai Rawit, Tomat, Paprika, Jamur, Terong, Buncis, Ketimun,
Kangkung, Bayam.
Buah : Semangka, Melon.
b. Kabupaten Probolinggo.
Sayuran : Bawang Merah, Kentang, Kubis, Bawang Daun, Wortel.
Buah : Melon, Semangka.
c. Kabupaten Jember.
Sayuran : Cabe Besar, Cabe Rawit, Kubis, Tomat, Brokoli Kol.
Buah : Semangka, Melon.
3. Sistem tidak membahas proses budidaya secara detail dan pemilihan
variabel kebutuhan tanam seperti Saprodi Sarana Produksi diperoleh berdasarkan kebiasaan tanam di masing-masing daerah.
4. Sistem tidak membahas tentang penentuan wilayahlokasi tanam secara
detail. 5.
Lahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lahan siap tanam dan diasumsikan lahan yang digunakan adalah lahan sewa.
6. Tidak membahas secara detail tentang analisis resiko kegagalan tanam,
hanya digambarkan secara umum berupa persentase tentang besarnya tingkat kegagalan.
7. Penelitian ini menggunakan sumber modal dana investasi pribadi.
8. Sistem ini bukan memberikan solusi agar tidak terjadi panen berlimpah
panen raya atau fluktuasi harga, karena hal tersebut sudah merupakan karakteristik On-Season.
9. Sistem tidak membahas tentang penjualan, hanya memberikan data histori
harga tingkat petani harga produsen setiap komoditas yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan proyeksi harga jual kedepan.
10. Sistem juga tidak membahas pengaruh adanya suatu event hari besar
agama, hari peringatan nasional, dan lainnya terhadap proses perhitungan dan analisis.
11. Tidak membahas adanya penjadwalan ataupun evaluasi proyek.
12. Perangkat lunak ini berbasis web dan dikembangkan dengan menggunakan
PHP dan database MySQL, serta tidak membahas tentang keamanan data.
1.4 Tujuan.