Metode Penelitian Alat dan Bahan .1 Alat Hewan Percobaan Pembuatan Larutan Pereaksi .1 Pereaksi Mayer

20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental meliputi pengambilan dan pengolahan sampel, skrining fitokimia, dan pembuatan ekstrak etanol kubis ungu yang dilakukan di Laborabotium Fitokimia serta uji toksisitas sampel terhadap tikus jantan yang dilakukan di Laboratorium Farmakologi, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas laboratorium, blender Philips, lemari pengering, rotary evaporator heidolph VV-300, neraca hewan Presica Geniweigher GW-1500, neraca digital Vibra, neraca kasar ohaus, seperangkat alat destilasi penetapan kadar air, alat bedah Wells spencer, oral sonde, spuit 3 ml Terumo, kamera digital.

3.2.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bahan tumbuhan dan bahan kimia. Bahan tumbuhan yang digunakan yaitu daun kubis ungu Brassica oleracea L. var. capitata f. rubra. Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuades, etanol 80, kalium iodida, merkuri II klorida, bismut II nitrat, asam nitrat pekat, iodium, α-naftol, asam nitrat, asetat anhidrida, asam sulfat pekat, besi III klorida, timbal II asetat, natrium Universitas Sumatera Utara 21 hidroksida, asam klorida pekat, kloralhidrat, formalin 10, Na-CMC natrium- Carboxy Methyl Cellulose, natrium klorida 0,9, hematoxylin, eosin, xylol, dan paraffin.

3.3 Hewan Percobaan

Hewan percobaan yang akan digunakan adalah tikus putih jantan dengan berat badan 150-200 gram, berumur 6-8 minggu. Sebelum percobaan dimulai, hewan diaklimatisasi diruang percobaan selama lebih kurang 7 hari. Hewan dikelompokkan secara acak sedemikian rupa sehingga penyebaran berat badan merata untuk semua kelompok dengan variasi berat badan tidak lebih 20 dari rata-rata berat badan BPOM RI., 2011. 3.4 Pembuatan Larutan Pereaksi 3.4.1 Pereaksi Mayer Sebanyak 5 g kalium iodida dalam 10 ml air suling kemudian ditambahkan larutan 1,36 g merkuri II klorida dalam 60 ml air suling. Larutan dikocok dan ditambahkan air suling hingga 100 ml Depkes RI., 1995.

3.4.2 Pereaksi Dragendorff

Sebanyak 8g bismut III nitrat dilarutkan dalam asam nitrat pekat 20 ml kemudian dicampurkan dengan larutan kalium iodida sebanyak 27,2 g dalam 50 ml air suling. Campuran didiamkan sampai memisah sempurna. Larutan jernih diambil dan diencerkan dengan air suling secukupnya hingga 100 ml Depkes RI., 1995. Universitas Sumatera Utara 22

3.4.3 Pereaksi Bouchardat

Sebanyak 4 g kalium iodida dilarutkan dalam 20 ml air suling kemudian ditambah 2 g iodium sambil diaduk sampai larut, lalu ditambah air suling hingga 100 ml Depkes RI., 1995.

3.4.4 Pereaksi Molisch

Sebanyak 3 g α-naftol dilarutkan dalam asam nitrat 0,5 N secukupnya hingga diperoleh larutan 100 ml Depkes RI., 1995.

3.4.5 Pereaksi Liebermann-Burchard

Campur secara perlahan 5 ml asam asetat anhidrida dengan 5 ml asam sulfat pekat tambahkan etanol hingga 50 ml Harbone, 1978.

3.4.6 Pereaksi besi III klorida 1

Sebanyak 1 g besi III klorida dilarutkan dalam air suling hingga 100 ml kemudian disaring Ditjen POM., 1995.

3.4.7 Larutan timbal II asetat

Sebanyak 15,17 g timbal II asetat ditimbang, kemudian dilarutkan dalam air suling hingga 100 ml Ditjen POM., 1995.

3.4.8 Larutan natrium hidroksida 2N

Sebanyak 8 g kristal natrium hidroksida dilarutkan dalam air suling hingga diperoleh larutan 100 ml Ditjen POM., 1979

3.4.9 Larutan asam klorida 2N

Sebanyak 17 ml asam klorida pekat diencerkan dengan air suling sampai 100 ml Depkes RI., 1979.

3.4.10 Larutan kloralhidrat

Sebanyak 50 g kristal kloralhidrat ditimbang lalu dilarutkan dalam 20 ml air suling Ditjen POM., 1979. Universitas Sumatera Utara 23 3.5 Penyiapan Sampel 3.5.1 Pengambilan sampel

Dokumen yang terkait

Formulasi Sediaan Lipstik Dengan Ekstrak Kubis Merah (Brassica oleraceae var capitata L.f. rubra (L) Thell) Sebagai Pewarna

42 173 64

Uji aktivitas antibakteri ekstrak kubis (brassica oleracea l.var. capitata l.) terhadap bakteri Escherichia Coli

0 5 0

Stabilitas Pigmen Antosianin Kubis Merah (Brassica Oleraceae Var Capitata L.F. Rubra (L) Thell) Terenkapsulasi Pada Minuman Ringan Yang Dipasteurisasi (Stability Of Encapsulation Red Cabbage (Brassica Oleraceae Var Capitata L.F. Rubra (L) Thell) Anthocyan

1 3 19

Karakterisasi Simplisia dan Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak Etanol Kubis Ungu (Brassica oleracea L. Var. Capitata F. Rubra) pada Tikus Jantan

0 1 15

Karakterisasi Simplisia dan Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak Etanol Kubis Ungu (Brassica oleracea L. Var. Capitata F. Rubra) pada Tikus Jantan

0 0 2

Karakterisasi Simplisia dan Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak Etanol Kubis Ungu (Brassica oleracea L. Var. Capitata F. Rubra) pada Tikus Jantan

0 1 6

Karakterisasi Simplisia dan Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak Etanol Kubis Ungu (Brassica oleracea L. Var. Capitata F. Rubra) pada Tikus Jantan

0 0 13

Karakterisasi Simplisia dan Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak Etanol Kubis Ungu (Brassica oleracea L. Var. Capitata F. Rubra) pada Tikus Jantan

0 1 4

Karakterisasi Simplisia dan Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak Etanol Kubis Ungu (Brassica oleracea L. Var. Capitata F. Rubra) pada Tikus Jantan

0 2 14

Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Kubis (Brassica oleracea var. capitata f. alba) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Secara In Vitro

0 0 5