Gaji Tetap Karyawan Bunga Pinjaman Bank Depresiasi dan Amortisasi

M. Yashin Nahar : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Asam Laurat dari Crude Palm Kernel Oil CPKO dengan Kapasitas 15.000 TonTahun Tabel LE.7 Perincian Modal Kerja No. Jenis Biaya Jumlah 1. Bahan baku proses dan utilitas Rp 124.003.242.209 ,- 2. Kas Rp 2.425.716.069,- 3. Start-up Rp 7.690.279.789,- 4. Piutang dagang Rp 191.961.546.979 ,- Total Rp 326.309.566.337,- Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja = Rp 38.451.398.947,- + Rp 326.309.566.337,- = Rp 365.904.871.734,- Modal ini berasal dari :  Modal sendiri = 60 x Total Modal Investasi = 60 x Rp 365.904.871.734,- = Rp 219.542.923.040,-  Pinjaman dari bank = 40 x Total Modal Investasi = 40 x Rp 365.904.871.734,- = Rp 146.361.948.694,- LE.3 Biaya Produksi Total LE.3.1 Biaya Tetap Fixed Cost FC

A. Gaji Tetap Karyawan

Gaji tetap karyawan terdiri dari gaji tetap tiap bulan ditambah 2 bulan gaji yang diberikan sebagai tunjangan, sehingga P adalah : Gaji total P = 12 + 2 x Rp 577.551.445,- = Rp 8.085.720.231,-

B. Bunga Pinjaman Bank

Bunga pinjaman bank adalah 10,50 dari total pinjaman Bank Mandiri, 2015. Bunga bank Q = 10,50 x Rp 120.574.984.565,- = Rp 12.660.373.379,-

C. Depresiasi dan Amortisasi

Berdasarkan Pasal 6 ayat 1 Undang-Undang nomor 7 tahun 1983 dan Undang- Undang No.36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan PPh, pembebanan biaya atas perolehan harta berwujud dan tidak berwujud yang mempunyai masa Universitas Sumatera Utara M. Yashin Nahar : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Asam Laurat dari Crude Palm Kernel Oil CPKO dengan Kapasitas 15.000 TonTahun manfaat lebih dari 1 tahun harus dilakukan melalui penyusutan atau amortisasi. Penyusutan aktiva tetap dan amortisasi harta tak berwujud tersebut dibebankan sebagai pengurang penghasilan biaya fiskal. Tujuan penyusutan dan amortisasi komersial dimaksudkan untuk mengalokasikan nilai perolehan ke masa manfaat aktiva tetap dan harta tak berwujud tersebut untuk dapat dibebankan sebagai biaya dalam menghitung laba netto Rahman, Saiful., 2013. Pada perancangan pabrik ini, dipakai metode garis lurus atau straight line method. Dasar penyusutan menggunakan masa manfaat dan tarif penyusutan sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No.17 Tahun 2000 Pasal 11A ayat 2 dapat dilihat pada Tabel LE.8 berikut. Tabel LE.8 Tarif Penyusutan dan Golongan Aktiva Berwujud Kelompok Harta Berwujud Masa Manfaat Tarif Penyusutan Beberapa Jenis Harta I. Bukan Bangunan - Kelompok 1 - Kelompok 2 - Kelompok 3 - Kelompok 4 4 Tahun 8 Tahun 16 Tahun 20 Tahun 25 12,5 6,25 5 Mebel kayu, mesin kantor, perlengkapan, transportasi, tools, alat komunikasi. Mebel logam, mobil, container. Mesin industri kimia yang menghasilkan produk kimia dan produk lain. Mesin berat untuk konstruksi. II.Bangunan - Permanen - Tidak Permanen 20 Tahun 10 Tahun 5 10 Bangunan sarana penunjang. Sumber : Rahman, Saiful., 2013 Depresiasi dihitung dengan metode garis lurus dengan harga akhir nol. D = P - L n Dimana : D = Depresiasi per tahun P = Harga awal peralatan L = Harga akhir peralatan Universitas Sumatera Utara M. Yashin Nahar : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Asam Laurat dari Crude Palm Kernel Oil CPKO dengan Kapasitas 15.000 TonTahun n = Umur peralatan tahun Tabel LE.9 Perhitungan Biaya Depresiasi Sesuai UU RI Nomor 17 Tahun 2000 No. Komponen Biaya Umur Tahun Depresiasi 1. Bangunan Rp 5.520.520.000 20 Rp 262.224.700 2. Peralatan proses dan utilitas Rp 11.300.728.079 16 Rp 662.152.036 3. Instrumentasi dan pengendalian proses Rp 2.607.860.326 4 Rp 488.973.811 4. Perpipaan Rp 5.215.720.652 4 Rp 977.947.622 5. Instalasi listrik Rp 1.738.573.551 4 Rp 325.982.541 6. Insulasi Rp 1.738.573.551 4 Rp 325.982.541 7. Inventaris kantor Rp 869.286.775 4 Rp 162.991.270 8. Perlengkapan keamanan dan kebakaran Rp 434.643.388 4 Rp 81.495.635 9. Sarana transportasi Rp 4.201.500.000 8 Rp 459.539.063 Total Rp 3.747.289.219 Semua modal investasi tetap langsung MITL, kecuali tanah mengalami penyusutan yang disebut depresiasi, sedangkan modal investasi tetap tidak langsung MITTL juga mengalami penyusutan yang disebut amortisasi. Pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 satu tahun untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan dapat dihitung dengan amortisasi dengan menerapkan taat azas. ParaWajib Pajak menggunakan tarif amortisasi untuk harta tidak berwujud dengan menggunakan masa manfaat kelompok masa 4 empat tahun sesuai pendekatan prakiraan harta tak berwujud yang dimaksud Rahman, Saiful., 2013. Untuk masa 4 tahun, maka biaya amortisasi adalah 25 dari MITTL, sehingga : Biaya amortisasi = 25 x Rp 10.344.512.626,- = Rp 2.586.128.157,- Maka, total biaya depresiasi dan amortisasi R adalah : = Rp 3.747.289.219,- + Rp 2.586.128.157,- = Rp 6.333.417.375,- Universitas Sumatera Utara M. Yashin Nahar : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Asam Laurat dari Crude Palm Kernel Oil CPKO dengan Kapasitas 15.000 TonTahun

D. Biaya Tetap Perawatan