32
Faktor sosial lingkungan diukur dengan menggunakan skala Likert dengan diberi bobot score. Pemberian score
dilakukan melalui jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden berdasarkan pertanyaan kesetujuan atau ketidaksetujuan. Pilihan
jawaban digolongkan menjadi sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, sangat tidak setuju STS. Pilihan jawaban netral N
sengaja dihilangkan karena dikhawatirkan akan membingungkan responden dalam memilih jawaban. Selain itu jawaban netral N
dinilai bisa bermakna ganda sehingga dapat menghilangkan banyak data dalam penelitian. Setiap jawaban memiliki bobot score.
Untuk pilihan sangat setuju SS mendapatkan nilai 4, pilihan setuju S medapat nilai 3, pilihan tidak setuju TS mendapat nilai 2, dan
untuk pilihan sangat tidak setuju STS mendapat nilai 1.
H. Variabel Penelitian
Pada penelitian kuantitatif digunakan beberapa variabel yang berfungsi sebagai karakter yang akan diteliti dari yang diamati. Variabel merupakan
konsep yang mengandung variasi nilai Usman dan Purnomo, 2008:8. a. Variabel bebas adalah sejumlah gejala dengan berbagai unsur atau faktor di
dalamnya yang adanya menentukan atau mempengaruhi adanya variabel yang lain. Tanpa variabel ini, maka variabel yang lain tidak akan ada
Nawawi, 1993: 41. skala Likert d
d en
engan di
di be
be ri
ri bobot score. Pemberian scor
dilaku ku
k kan melalui jawaban-jawaban ya
ang ng
diberikan oleh responden berdasarkan pe
e r
rtan an
ya ya
an n
k k
es e
etuj u
uan atau ket t
id id
aksetujuan. Pilihan jawa
a ba
ban n
di di
golongka k
n menj jad
adi i
sa sa
ng ng
at at
s se
etuju SS, se etu
t ju S, tidak
se se
tuju TS
TS ,
sangat tidak setu ju
ST ST
S. Pili i
ha ha
n n
ja ja
waban ne
n tral N
se se
ng aj
a dihilangkan
ka rena dikhawa
tirkan n akan
n me
me mb
mb ingu
ung n
kan responden
da lam me
mi lih jawaba
n. Selain itu
ja ja
wa ba
ba n
n n
netral N
dinilai bisa ber
makna ga
nda sehi ng
ga dapat men gh
hil i
angk gk
an an
b b
anya ak
da ta
dalam pen el
itia n.
Se ti
ap jawab
an m
emiliki b
bobo t
t scor or
e Untuk pili
han sa ng
at set uj
u S
S m
enda patkan nilai 4
, pilihan
n setu
uj u
S me
e da
da pa
pa t
t ni
n lai 3, pilihan tid
d ak
ak s
s et
et uj
uj u TS m
en da
pa pat
t n
nilai 2, ,
d d
a an
untuk pilihan sang at
at t t
idak ak
setuju STS mendapat nilai 1.
H. H Va
V riabel Penelitian
Pa Pa
da da
p p
en en
el el
it it
ia ian
ku ku
an anti
ti ta
tati t
f f
di digu
gu n
na k
kan n
be be
be be
ra ra
pa pa
v v
ar ar
ia ia
be be
l l yang
ng b ber
er fu
ngs se
se ba
b ga
i i
ka kara
ra kt
kter yang akan an diteliti
d dari yang di
i am
amat at
i. V
Var i
iabe be
l l merupakan
konsep yang mengandung v variasi nilai
i Usman dan Purnomo, 2008:8. a. Variabel bebas adalah se
e j
jumlah gej ejala dengan berbagai unsur atau faktor d
dalamnya yang adanya m en
e entu
tukan atau mempengaruhi adanya variabe yang lain. Tanpa variabel in
n i,
maka variabel yang lain tidak akan ada
33
b. Variabel terikat adalah sejumlah gejala dengan berbagai unsur atau faktor di dalamnya yang adanya ditentukan atau dipengaruhi adanya variabel
bebas Nawawi, 1993: 42. c. Variabel kontrol Z. Sugiyono 2008: 61 menjelaskan bahwa variabel
kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap variabel dependen tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol adalah variabel yang mempunyai kaitan, baik dengan variabel dependent maupun
dengan variabel independen Singarimbun, 1989: 58. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah “Terpaan
tayangan program acara Warna di Trans7”. Sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah “Sikap mahasiswi FISIP UAJY”. Variabel kontrol
pada penelitian ini adalah “Faktor Individu”. di dalamnya yang ada
da ny
nya ditent nt
uk uk
an a
atau dipengaruhi adanya variabe bebas Naw
w aw
awi, 1993: 42. c. Vari
i ab
abel kontrol Z. Su
Sugi gi
yo y
no no
20 2
08 08
: 61 menjelas aska
k n bahwa variabe
k kontrol adal
al ah
ah var
a iabel
l yang dik
i enda
da li
lika ka
n n
at at
a au dibuat ko
ons n
tan sehingga hu
u bu
bu ng
ng an
a var
r ia
ia be
bel independen ter
ha hada
da p
p vari
iab ab
el el depende
den tidak di
di pe
p ngar
ar u
uh i
ol eh faktor luar
y ang tidak dite
liti .
Va V
riab ab
el k k
on on
tr t
ol a
a dalah
vari ri
abel yang me
mp unyai ka
it an, baik d
en ga
n variab el
d d
epen n
de de
nt n
maup pun
d de
ngan variabel ind ep
enden Sin
garimb un
, 1989: 58. Pa
da p
en elitian
in i
ya ng
men ja
di variabe
l be
ba s ad
a alah “
“ T
Terp p
aa aa
n n
tayangan program acara
W arna di Tr
an s7”.
S edangkan varia
be el terika
a t
t pa ad
da pene
litian ini a a
da da
la la
h h
“Sikap mahasis is
wi wi
F F
IS IS
IP UAJY” .
Va a
ri riab
abel kon on
tr tr
o pada penelitian ini adalah
h “
“ F
Fakt t
or or
I ndividu”.
34
Bagan 1.1.Hubungan Variabel Penelitian
Dari bagan di atas dijelaskan bahwa variabel kontrol yang muncul adalah untuk mengontrol kedua variabel inti. Variabel kontrol tersebut bisa
memperkuat atau bahkan melemahkan hubungan antara kedua variabel inti. Dengan munculnya variabel kontrol maka hubungan dari kedua variabel inti
juga menjadi semakin jelas. Misalnya adalah jika hubungan variabel X dan variabel Y lemah, diasumsikan ada faktor lain yang mempengaruhi, dan jika
kita masukan variabel Z untuk mengontrol dari hubungan kedua variabel Variabel bebas X :
Terpaan berita tayangan Warna episode fashion dan kesehatan di
Trans7: a.Frekuensi
b. Durasi c. Atensi
Variabel terikat Y: Sikap mahasiswi FISIP
UAJY terhadap tayangan Warna:
a. Kognitif b. Afektif
c. Konatif
Variabel Kontrol Z: Faktor Individu:
a. Selective attention b. Selective perception
c. Selective retention
Faktor Sosial: a. Lingkungan
D D
ar ar
i i
ba baga
ga n di
di a
a ta
ta s
s d d
ij ij
el e
as s
ka ka
n n ba
ba hw
hw a
a va
va ri
ri ab
ab el
el k
k on
on tr
tr ol
ol y
yan n
g g
m muncu
ad ad
al al
ah ah
u untuk
k m
mengontrol ke
k dua vari
ab abel inti. V
V ar
ar ia
ia be
l l
ko ko
nt nt
ro ro
l l te
te r
rsebut bisa memperkuat atau bahkan m
melemahka an hubungan antara kedua variabel inti
Dengan munculnya variabe el kontrol
m maka hubungan dari kedua variabel int
juga menjadi semakin jelas. Mi
M saln
lnya adalah jika hubungan variabel X dan variabel Y lemah, diasumsikan
a ada faktor lain yang mempengaruhi, dan jik
Variabel bebas X X
: Terpaan berita
ta t
tayangan Warna episode fa
a sh
shion dan keseha ha
tan di Trans7:
a.Fr Fr
ekuensi b. Duras
as i
i c.
c A
A te
te ns
ns i
i Variabel terikat Y:
Sikap mahasiswi FISIP UA
UA JY terhadap tayanga
Warna: a. Kognit
if if
b. Af Af
ek ek
tif c.
c. Ko
ona na
ti tif
f
Variabel Kon tr
ol Z: Fa
ktor Ind
ividu: a.
Se le
ct iv
e atte nt
io n
b. Select iv
e pe rcep
tion c. Selectiv
e retention Faktor
r S
S o
os i
ia l:
l: a
a. Li i
ng ngku
kungan
35
tersebut maka akan semakin jelas alasan lemahnya hubungan variabel X dan variabel Y. Asumsinya sebagai berikut:
- Jika terpaan medianya kecil sedangkan sikap mahasiswinya tinggi, maka bisa dikatakan hubungan kedua variabel tersebut lemah. Setelah
dimasukkan selective attention sebagai
variabel kontrol ternyata menunjukan indikator tinggi. Maka bisa diasumsikan bahwa semakin tinggi
sikap individu yang cenderung menerima pesan media yang sesuai dengan pendapat dan minatnya dan merasa tidak perlu menonton tayangan Warna
di Trans7 akan tetapi bisa mempengaruhi sikap. - Jika terpaan medianya kecil sedangkan sikap mahasiswinya tinggi, maka
bisa dikatakan hubungan kedua variabel tersebut lemah. Setelah dimasukkan selective perception
sebagai variabel kontrol ternyata menunjukan indikator tinggi. Maka bisa diasumsikan bahwa semakin tinggi
tingkat keingintahuan individu untuk mencari media lain guna mencari informasi yang sesuai dengan keinginannya maka merasa tidak perlu
menonton tayangan Warna di Trans7 akan tetapi bisa mempengaruhi sikap. - Jika terpaan medianya kecil sedangkan sikap mahasiswinya tinggi, maka
bisa dikatakan hubungan kedua variabel tersebut lemah. Setelah dimasukkan selective retention
sebagai variabel kontrol ternyata menunjukan indikator tinggi. Maka bisa diasumsikan bahwa semakin
individu cenderung mengingat pesan hanya sesuai dengan kebutuhannya variabel Y. Asumsinya se
e ba
ba g
ga i
i beri i
ku ku
t: t:
- Jika terpaan n
m edianya kecil sedangkan sikap
p ma
m hasiswinya tinggi, maka
bisa d
ikatakan hubun un
ga ga
n n
ke ke
du du
a va v
riabel terse bu
bu t lemah. Setelah
dimasukkan n
se se
le le
ctive attention se
seba ba
ga ga
i i
v variabel kon
ontrol ternyata me
me nu
nu nj
nj uk
u an ind
d ik
ik at
at or tinggi.
M aka bisa
d d
ia ia
su s
msikan an b
bah ah
wa w
sem ak
ak in tingg
si sika
ka p in
n di
di vi
du yang cenderun
g menerima pes
an m
m ed
e ia y
y a
ang g
s sesu
su ai d
den e
gan pend
nd ap
at dan m in
at nya dan merasa tidak
p erlu meno
nt t
o on tay
yan anga
g n Wa
a rn
r a
d di
T rans7 akan teta
pi b
isa me mp
engaru hi
sikap. -
Ji ka terpa
an m
edianya ke
cil se
dang ka
n sika p ma
ha siswin
ya a ting
g gi
g , ma
ma k
ka bisa dikatakan
hubun ga
n kedu a
vari abel tersebut le
m mah.
S S
et el
la ah
di ma
su kkan
se se
le le
ct ct
iv iv
e perception se
se ba
ba ga
ga i
i variabel k
on n
tr tr
ol ol terny
ny a
ata menunjukan indikator tingg
gg i.
i. M
M ak
ak a bisa diasumsikan bahwa semakin
n t tin
n g
gg tingkat keingintahuan individu untuk mencari media lain gu
gu n
na m
men en
car in
in fo
fo rm
rm as
as i
i ya
ya ng
ng s
s es
ua a
i i de
de ng
ngan an k
kei ei
n ng
i inan
anny ny
a a
ma ma
ka ka
me me
ra rasa t
t id
idak ak
perlu menonton
on t
tayangan Warn rna di Trans
ns7 akan tetapi pi
b b
is is
a mem pe
peng ng
a aruhi sikap
- Jika terpaan medianya k kecil sedan
ngkan sikap mahasiswinya tinggi, maka bisa dikatakan hubung
gan kedu ua variabel tersebut lemah. Setelah
dimasukkan selective re etentio
ion sebagai variabel kontrol ternyata
menunjukan indikator tingg i
i. Maka bisa diasumsikan bahwa semakin
36
dan merasa tidak perlu menonton tayangan Warna di Trans7 akan tetapi bisa mempengaruhi sikap.
J. Metodologi Penelitian 1.