akan  berfungsi  sebagai  penyeimbang  sifat  induktif.  Kapasitas  kapasitor  diproduksi dalam berbagai kapasitas mulai dari ukuran 5 kVAR sampai 60 kVAR dengan interval
tegangan  kerja  230  V  sampai  525  Volt  tergantung  nilai  kapasitansi  yang  diperlukan. Kapasitor  Bank  terdiri  dari  beberapa  kapasitor  yang  disambung  secara  paralel  untuk
mendapatkan  kapasitas  kapasitif  tertentu.  Besaran  kapasitas    kapasitor  bank  yang sering  dipakai  adalah  kVAR  Kilovolt  ampere  reaktif  meskipun  didalamnya
tercantum besaran kapasitansi yaitu Farad. Kapasitor ini mempunyai sifat listrik yang kapasitif  leading.  Sehingga  mempunyai  sifat  mengurangi  terhadap  sifat  induktif
lagging.  Sehingga  dapat  dikatakan  dalam  perbaikan  faktor  daya  untuk  arus  ac dengan  beban  bersifat  induktif,  digunakan  kapasitor  daya  atau  kapasitor  bank  untuk
arus ac.
2.4.2 Rangkaian Kapasitor
Untuk  mendapatkan  nilai  kapasitor  yang  dibutuhkan,  kapasitor  tetap  dapat  disusun secara seri atau paralel.
Kapasitor  yang  terhubung  secara  seri  akan  mengakibatkan  nilai  kapasitansi total semakin kecil. Di bawah ini contoh kapasitor yang dirangkai secara seri.
Gambar 2.8 Rangkaian kapasitor secara seri.
Pada rangkaian kapasitor yang dirangkai secara seri berlaku rumus :
B C
3D34E
=
B C
F
G
B C
=
G
B C
H
2.15 atau:
I
JKJLM
=
C
F
×C
=
×C
H
C
F
×C
=
NC
=
×C
H
NC
H
×C
F
2.16
Universitas Sumatera Utara
kapasitansi  pengganti  semakin  besar.  Di  bawah  ini  contoh  kapasitor  yang  dirangkai secara paralel.
Gambar 2.9 Rangkaian kapasitor secara paralel.
Pada rangkaian kapasitor yang dirangkai secara seri berlaku rumus: I
JKJLM
= I
B
G I G I
O
2.17
2.4.3 Prinsip Perbaikan Faktor Daya cos
φφφφ Perhitungan nilai kapasitor digunakan untuk setiap beban yang terpasang pada sistem,
sehingga  dapat  memperbaiki  faktor  daya  PF  dengan  maksimal.  Dalam  menentukan kapasitansi  kapasitor  bank  dilakukan  terlebih  dahulu  perhitungan  daya  reaktif
kompensator  Qc.  Daya  reaktif  kompensator  dibagi  dengan  banyaknya  step  VAR kompensator. Daya reaktif kompensator tiap step VAR kompensator digunakan untuk
perhitungan kapasitansi kapasitor bank tiap step VAR kompensator. Dengan demikian akan  didapatkan  kapasitansi  kapasitor  untuk  tiap  step  VAR  kompensator  yang
digunakan.
Pada prinsipnya, dalam perbaikan PF agar nilai PF ≈ 1, sebuah kapasitor daya ac  kapasitor  bank  harus  mempunyai  nilai  daya  reaktif  kompensator  Qc  yang  sama
dengan  nilai  daya  reaktif  Q  dari  sistem  yang  akan  diperbaiki  faktor  dayanya,  atau dapat ditulis dengan:
Q
c
= Q 2.18
Untuk menentukan daya reaktif kompensator Q
c
:
Universitas Sumatera Utara
= ∙
2.19
Maka: =
2 Q
=
;∙R Q
=
S=
Q Q
=
;
=
9
2.20 Jadi daya reaktif kompensator dalam beban yang bersifat reaktansi,
+
T
=
;
=
UT
2.21 Untuk  menghitung  daya  reaktif  kompensator  yang  dibutuhkan  terhadap  perubahan
daya reaktif yang diinginkan, digunakan persamaan: +
T
= +
B
V + 2.22
Jika  keadaan  ini  dipenuhi,  kapasitor  bank  akan  memperbaiki  faktor  daya  menjadi bernilai  maksimum  cos
φ =  1.  Besarnya  nilai  daya  Q
c
kapasitor  bank  yang diperlukan  untukmengubah  faktor  daya  dari  cos
φ
1
menjadi  cos
φ
2
dapat  ditentukan dengan:
+
T
= tan φ
B
V tan φ
2.23 Dimana:
Q
c
= daya reaktif kapasitor VAR P  = daya nyata Watt
φ
1
= sudut fase sebelum perbaikan φ
2
= sudut fase seteleah perbaikan
Gambar 2.10 Prinsip Perbaikan Faktor Daya
Universitas Sumatera Utara
nilai sudut φ
2
yang diinginkan dapat ditentukan dengan: Dari persamaan:
W
T
=
B XYC
2.24 atau sama dengan,
W
T
=
B
ω
C
2.25 Sehingga dari persamaan 2.21:
+
T
=
B
ω
C
+
T
ωI =
Maka nilai kapasitor yang dibutuhkan sebagai daya reaktif kapasitif adalah: I =
Z
[
;
=
ω
2.26 Dari persamaan 2.20 maka untuk menentukan nilai kapasistansi kompensator dapat
ditulis menjadi: I =
Z ;
=
ω
2.27 Dimana:
C  = nilai kapasitansi kapasitor Farad Q
c
= daya reaktif kapasitor VAR V  = Tegangan Volt
ω = 2πf
Universitas Sumatera Utara
Mikrokontroler AVR Alf and Vegard’s Risc processor dari Atmel ini menggunakan arsitektur  RISC  Reduced  Instruction  Set  Computer  yang  artinya  prosesor  tersebut
memiliki set instruksi program yang lebih sedikit dibandingkan dengan MCS-51 yang menerapkan arsitektur CISC Complex Instruction Set Computer.
Hampir  semua  instruksi  prosesor  RISC  adalah  instruksi  dasar  belum  tentu sederhana,  sehingga  instruksi-instruksi  ini  umumnya  hanya  memerlukan  1  siklus
mesin  untuk  menjalankannya.  Kecuali  instruksi  percabangan  yang  membutuhkan  2 siklus  mesin.  RISC  biasanya  dibuat  dengan  arsitektur  Harvard,  karena  arsitektur  ini
yang memungkinkan untuk membuat eksekusi instruksi selesai dikerjakan dalam  satu atau dua siklus mesin, sehingga akan semakin cepat dan handal.  Proses downloading
programnya relatif lebih mudah karena dapat dilakukan langsung pada sistemnya. Sekarang  ini,  AVR  dapat  dikelompokkan  menjadi  6  kelas,  yaitu  keluarga  ATiny,
keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, keluarga AT90CAN, keluarga AT90PWM dan AT86RFxx.  Pada  dasarnya  yang  membedakan  masing-masing  kelas  adalah  memori,
peripheral,  dan  fungsinya,  sedangkan  dari  segi  arsitektur  dan  instruksi  yang digunakan,  mereka  hampir  sama.  Sebagai  pengendali  utama  dalam  pembuatan  robot
ini, digunakan salah satu produk ATMEL dari keluarga ATMega yaitu ATMega8535.
2.5.1 Arsitektur ATMega8535