131
d. Guru sebaiknya menciptakan suasana belajar yang lebih banyak memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan-gagasan dalam meningkatkan kemampuan matematika siswa dengan cara mereka sendiri
sehingga dalam belajar matematika mereka lebih berani berargumentasi, lebih percaya diri dan kreatif.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
1. Untuk peneliti selanjutnya, hendaknya melakukan penelitian tentang model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis saintifik, pada pokok bahasan yang berbeda
dengan waktu penelitian yang lebih lama, agar hasil yang diperoleh mencapai maksimal.
2. Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya penelitian ini dapat dilengkapi
dengan melakukan penelitian aspek-aspek kemampuan matematis yang lain yaitu kemampuan pemahaman, penalaran, koneksi, dan representasi
matematis secara lebih terperinci dan melakukan penelitian di tingkat sekolah yang belum terjangkau oleh peneliti saat ini.
3. Untuk peneliti yang ingin meneliti kemampuan komunikasi matematis lebih
lanjut, ataupun kemampuan matematis lain, hendaknya perlu diperhatikan perkembangan siswa untuk setiap indikator kemampuan yang akan diukur,
agar hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
3. Bagi Lembaga Terkait
Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis saintifik dapat dijadikan
132
sebagai salah satu alternatif pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa sehingga dapat dijadikan masukan dan bahan referensi
bagi sekolah untuk dikembangkan sebagai strategi pembelajaran yang efektif untuk materi atau pokok bahasan matematika yang lain.
133
DAFTAR PUSTAKA
Ansari, B.I. 2009. Komunikasi Matematik; Konsep dan Aplikasi. Banda Aceh: Pena.
Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara : Jakarta. Ariyanto. 2012. Penerapan Teori Ausubel pada Pembelajaran Pokok Bahasan
Pertidaksamaan Kuadrat di SMU. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika, Surakarta.
Asikin, M. 2001. Komunikasi Matematika dalam RME. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional RME, Universitas Sanata Darma, Yogyakarta.
Asmin Mansur, A. 2014. Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar dengan Analisis Klasik dan Modern. Medan: Larispa
Atsnan, M.F. Gazali, R.Y. 2013. Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII Materi Bilangan Pecahan.
Prosiding. ISBN: 978-979-16353-9-4, Hal: 429-436. FMIPA: UNY. Darkasyi, M., Johar, R. Ahmad, A. 2014. Peningkatan Kemampuan
Komunikasi Matematis dan Motivasi Siswa dengan Pembelajaran Pendekatan Quantum Learning pada Siswa SMP Negeri 5 Lhokseumawe.
Jurnal Didaktik Matematika. 1Vol 1: 22, hal: 21-34.
Depdiknas. 2006.
Ringkasan Kegiatan
Belajar Mengajar.
Online. http:www.puskur.or.iddataringkasankbm.pdf, diakses tanggal 5 Mei
2015. Effendi, L. A. 2012. Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan
Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan. Vol. 13 No.
2 Oktober 2012: hal: 1-10. ISSN 1412-565X.
Fahradina, N., Ansari, B.I. Saiman. 2014. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa SMP dengan
Menggunakan Model Investigasi Kelompok. Jurnal Didaktik Matematika. Vol.1 No.1: hal:54-64.
Fauzi, KMS. M. A. 2011. Peningkatan Kemampuan Koneksi Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa dengan Pendekatan Pembelajaran Metakognitif
di Sekolah Menengah Pertama. Disertasi tidak diterbitkan. Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI.