60 ROE menunjukkan prospek perusahaan yang semakin baik karena berarti adanya
potensi peningkatan keuntungan yang diperoleh perusahaan sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor serta akan mempermudah manajemen
perusahaan untuk menarik modal dalam bentuk saham. Apabila terdapat kenaikkan permintaan saham suatu perusahaan, maka secara tidak langsung akan
menaikkan harga saham tersebut di pasar modal. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Apriada 2013, yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif
terhadap nilai perusahaan dengan periode penelitian tahun 2011-2012. profitabilitas juga bisa menurunkan nilai perusahaan, hal ini dapat terjadi
karena di dalam meningkatkan profitabilitas, perusahaan akan meningkatkan kegiatan operasionalnya sehingga biaya yang ditimbulkan dari kegiatan ini
juga akan meningkat. Peningkatan biaya ini akan mengakibatkan perusahaan harus menutup biaya tersebut lebih banyak, Selain itu profitabilitas lebih
bersifat likuid bagi perusahaan namun tidak solvabel sehingga profitabilitas tidak akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang.
Hal ini pada akhirnya juga akan berperngaruh negatif pada nilai perusahaan.
4.3.3 Pengaruh Interaksi Pertumbuhan Perusahaan dengan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitian ini berdasarkan output spss menunjukkan bahwa interaksi pertumbuhan perusahaan dengan struktur modal berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung t tabel 3,426 2,00030 namun t hitung bernilai negatif
61
dengan signifikansi penelitian lebih kecil dari 0,05 0,001 0,05. Tingkat pertumbuhan yang tinggi merupakan sinyal positif bagi investor karena
menggambarkan bahwa perusahaan telah memantapkan diri di peta persaingan dan mampu bertahan di masa yang akan datang sehingga dapat
meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Azwir 2014 yang
menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan pertumbuhan perusahaan sebagai variabel moderating
dengan periode penelitian tahun 2010-2012 dan sampel sebanyak 22 perusahaan dari populasi perusahaan Consumer Goods Industry yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pertumbuhan perusahaan yang semakin cepat menyebabkan semakin besar kebutuhan dana untuk ekspansi.
Perusahaan yang sedang bertumbuh sebaiknya tidak membagikan laba sebagai deviden tetapi lebih baik digunakan untuk ekspansi.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Meythi 2012, yang menyatakan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan tidak dapat
mempengaruhi hubungan struktur modal terhadap nilai perusahaan dengan dengan periode penelitian 2008-2012 dan sampel sebanyak 19 perusahaan
dari populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Krisis Amerika Serikat tahun 2008-2011 yang memicu krisis perekonomian
global mengakibatkan perusahaan sulit untuk bertumbuh sehingga perusahaan menggunakan hutang lebih besar sebagai sumber pendanaan.
62
4.3.3 Pengaruh Interaksi Pertumbuhan Perusahaan dengan
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitian ini berdasarkan output spss menunjukkan bahwa interaksi pertumbuhan perusahaan dengan profitabilitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung t tabel 3,097 2,00030 dengan signifikansi penelitian lebih kecil
dari 0,05 0,003 0,05. Tingkat pertumbuhan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki prospek yang cerah sehingga investor
beranggapan bahwa perusahaan memiliki kecenderungan untuk menghasilkan arus kas yang tinggi di masa yang akan datang sehingga akan menarik minat
investor untuk menanamkan modal dan akhirnya berdampak pada peningkatan nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kusumajaya 2011 bahwa setiap pertumbuhan asset yang dimiliki oleh suatu perusahaan
merupakan suatu sinyal yang positif bagi investor karena memberikan arti bahwa manajemen telah mampu mengelola perusahaan dengan baik. Namun
hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Meythi 2012 karena biaya yang dibutuhkan perusahaan untuk dapat bertumbuh sangatlah besar sehingga
berdampak pada penurunan laba bersih perusahaan.
63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis maka terdapat lima kesimpulan yang dapat diambil, yaitu:
1. Struktur ModalX
1
yang diproksikan dengan debt to equity ratio DER secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan Y yang
diproksikan dengan price to book value PBV. 2.
Profitabilitas X
2
yang diproksikan dengan return on equity ROE secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan Y.
3. Struktur Modal X
1
dan Profitabilitas X
2
secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan Y.
4. Interaksi pertumbuhan perusahaan yang diproksikan dengan pertumbuhan
total aktiva PTA dengan struktur modal X
3
X
1
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan Y.
5. Interaksi pertumbuhan perusahaan dengan profitabilitas X
3
X
2
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan Y.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Adapun yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini adalah: 1.
Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode
penelitian tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.