BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
Selama periode penelitian Juli 2011 sd Maret 2013 di Instalasi gawat darurat dan ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik dan RS Pirngadi
Medan, diperoleh 57 subjek penelitian dengan pneumonia komunitas yang memenuhi kriteria penelitian. Subjek penelitian terdiri dari 32 orang wanita
56.1 dan 25 orang pria 43.9 dengan rerata umur ±SD yaitu 52.39 ± 14.09 tahun. Rerata tanda vital yaitu TDS 110.88 ± 18.06 dan TDD 70.53 ±
11.09 mmHg. Untuk hasil laboratorium didapatkan rerata nilai hemoglobin Hb yaitu 9.99 ± 2.63 grdl, rerata leukosit 14387.06 ± 5081.71mm
3
Rerata PCT 8.78 ± 17.87 ngdl, yang terdiri dari 12 subjek 21.1 memiliki kadar PCT 0.1 ngml, 4 subjek 7.0 dengan kadar 0,1ngml
≤ PCT 0,25 ngml, 1 subjek 1.8 0,25 ngml
≤ PCT 0,5 ngml dan 40 subjek 70.2
≥ 0,5 ngml. Untuk Skor CURB-65 didapatkan rerata 1.95 ± 1.54 yang terdiri dari 11 subjek 19.3 dengan skor 0, 18 subjek
31.6 dengan skor 1, 6 subjek 10.5 dengan skor 2, 9 subjek 15.8 dengan skor 3, 11 subjek 19.3 dengan skor 4 dan 2 subjek 3.5
dengan skor 5. dan
rerata ureum 47.88 ± 54.18 mgdl.
Dari 31 subjek 54.3 dengan kultur sputum yang positif, dijumpai 20 subjek 64.5 dengan Klebsiela pneumonia, 9 subjek 29.03 dengan
Streptococcus pneumonia, 2 subjek 6.45 dengan Streptococcus viridans, sedangkan dari 20 subjek 35.08 yang dilakukan kultur darah, hanya 3
subjek 5.3 yang kultur darahnya positif dengan kuman yang terdeteksi Pseudomonas sp, Staphylococcus epidermidis dan Klebsiella pneumonia.
Dari ketiga kuman yang terdeteksi dalam kultur darah hanya satu kuman yang sesuai dengan kultur sputum yang diperoleh. Dari 57 subjek yang
diikuti selama 30 hari didapatkan sebanyak 20 subjek 35.1 yang meninggal dan 37 subjek 64.9 yang hidup Tabel 5.1.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1.1 Data karakteristik dasar subjek dengan pneumonia komunitas
Variabel Pneumonia Komunitas
Jenis Kelamin n;
-
Pria
- Wanita
25 43.9 32 56.1
Umur tahun ± SD 52.39 ± 14.09
Tanda Vital ± SD
-
Tekanan darah sistolikmmHg
-
Tekanan darah diastolikmmHg
- HR kalimenit
-
RR kalimenit
- Temperatur Celcius
110.88 ± 18.06 70.53 ± 11.09
95.04 ± 10.32 28.02 ± 3.98
37.26 ± 0.82 Laboratorium
-
Hemoglobin grdl ± SD
- Leukosit mm
3
- Ureum mgdl ± SD
± SD -
PCT n
- I 0,1ngml
-
II 0,1ngml ≤PCT0,25ngml
- III 0,25ngml
≤PCT0,5ngml
- IV PCT
≥ 0,5 ngml
9.99 ± 2.63 14387.06 ± 5081.71
47.88 ± 54.18 12 21.1
4 7.0 1 1.8
40 70.2
Skor CURB-65 n :
1 2
3 4
5 11 19.3
18 31.6 6 10.5
9 15.8 11 19.3
2 3.5
Kultur dahak Positif
Negatif Kultur darah
Positif Negatif
3154.3 2645.7
35.3 1729.8
Kematian 30 hari n :
Hidup Mati
37 64.9 20 35.1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1.2. Hubungan Procalcitonin terhadap skor CURB-65
Procalcitonin ngml
Jumlah Skor CURB-65
Total
0-2 ringan-sedang N
3-5 berat N
0,1 12
1234.3 00
1221.1
0,1 - 0,25
4 411.4
00 47.0
0,25 - 0,5 1
12.9 00
11.8
≥ 0,5
40 1831.6
2238.6 4070.2
Total 57
3561.4 2238.6 57100
Korelasi Pearson p=0,002
Dari tabel diatas terlihat, jika dihubungkan kadar PCT dengan CURB-65
maka didapati pada kadar PCT 0.1 ngml, dijumpai 12 subjek 34.3 dengan
skor CURB-65 ringan-sedang dan tidak ada subjek dengan skor CURB-65 yang berat, demikian juga pada kadar PCT 0.1 – 0.24 ngml dijumpai 4 subjek 11.4
dengan skor CURB-65 ringan-sedang, kadar 0.25 – 0.49 ngml dijumpai 1 subjek 2.9 dengan skor CURB-65 ringan-sedang, dan pada kedua kelompok tersebut
juga tidak ada subjek dengan skor CURB-65 yang berat. Sedangkan pada kadar PCT 0.5 ngml dijumpai 40 subjek 70.2, dimana 18 subjek 31.6 pada
skor CURB-65 ringan-sedang dan 22 subjek 38.6 dengan skor CURB-65 yang berat. Semakin berat skor CURB-65 maka kadar PCT juga semakin tinggi dan
berbeda signifikan secara statistik Tabel 5.1.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1.3. Hubungan procalcitonin terhadap skor CURB-65 dengan kematian 30 hari
PCT ngml Skor CURB-65
Total
0-2 ringan-sedang n
3-5 berat n
PCT 0,25 Hidup
15 93.8 -
1593.8
Mati 16.3
- 16.3
PCT ≥ 0,25
Hidup 17 41.5
512.2 2253.7
Mati
24.9 1741.9
1946.3
Total 35 61.4
2238.6 57100
Chi-Square Test p=0,0001
Jika di hubungkan kadar PCT dan CURB-65 dengan kematian 30 hari
dimana pada kadar PCT ≥ 0.25 ngml, dijumpai 2 subjek 4.9 yang meninggal
dengan skor CURB-65 ringan-sedang dan 17 subjek 46.3 yang meninggal pada skor CURB-65 berat. Sedangkan pada kadar PCT 0.25 ngml, dijumpai
1 subjek 6.3 yang meninggal dengan skor CURB-65 ringan-sedang dan tidak ada subjek yang masuk pada skor CURB-65 yang berat.
Semakin tinggi kadar PCT maka semakin tinggi skor CURB-65, yang diikuti oleh jumlah angka kematian yang meningkat dengan total jumlah kematian
30 hari sebanyak 20 subjek penelitian 47.5 dan berbeda signifikan secara statistik Tabel 5.1.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1.4. Korelasi antara nadi, laju pernafasan, ureum dan leukosit dengan Procalcitonin
Variabel PCT
Nadi r = 0.247
p 0.06
Laju Pernafasan r = 0.482
p 0.001
Ureum r = 0.346
p 0,008
Lekosit r = 0.033
p 0.805 Korelasi spearman p = 0.001
Tidak semua variabel yang diukur memiliki distribusi data yang normal seperti variabel tekanan darah diastolik, leukosit, ureum, creatinin dan PCT.
Setelah dilakukan uji spearman tabel 5.1.4 diperoleh korelasi antara nadi, laju pernafasan dan kadar ureum dengan kadar PCT p 0,05 dan tidak dijumpai
hubungan kadar PCT dengan jumlah leukosit Tabel 5.1.4.
5.2. Pembahasan