Kendala-Kendala yang Dihadapi Perusda BPR Bank Pasar Klaten di dalam

akan mendapat ganti kerugian dari AJB Bumiputera 1912 Cabang Yogykarta sebesar sisa kredit yang belum dibayarkan oleh debitur yang meninggal dunia tersebut. Asuransi ini memberikan keuntungan bagi masing-masing pihak, Keuntungan tersebut antara lain: 1. Pihak bank, yaitu Perusda BPR Bank Pasar Klaten akan mendapat pelunasan kredit dari AJB Bumiputera 1912 Cabang Yogyakarta atas sisa pinjaman atau kredit dari debitur yang meninggal dunia tersebut. 2. Pihak keluarga debitur yang meninggal dunia tidak akan menanggung sisa pinjaman atau kredit dari debitur tersebut. Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat disimpulkan bahwa asuransi kredit merupakan salah satu alternatif yang digunakan di Perusda BPR Bank Pasar Klaten dalam mengatasi risiko kredit macet, pihak asuransi akan melunasi sisa pinjaman atau kredit dari debitur jika sesuatu yang diperjanjikan dalam perjanjian asuransi terjadi.

C. Kendala-Kendala yang Dihadapi Perusda BPR Bank Pasar Klaten di dalam

asuransi kredit dan Solusinya. Kendala atau hambatan merupakan hal yang biasa dihadapi dalam pelaksanaan sesuatu, begitu juga yang dihadapi Perusda BPR Bank Pasar Klaten di dalam asuransi kredit. Dari pelitian yang dilakukan oleh penulis, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai kendala-kendala apa yang sebenarnya terjadi di dalam asuransi kredit yang ada di Perusda BPR Bank Pasar Klaten. Kendala- kendala yang ditemukan penulis selama penelitian adalah kendala dalam aspek non yuridis, sedangkan untuk kendala dalam aspek yuridis tidak ditemukan, karena pelaksanaan asuransi kredit sudah sesuai dengan perjanjian asuransi yang dibuat dan disepakti antara Perusda BPR Bank Pasar Klaten dan AJB Bumiputera 1912 Cabang Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ka. Sub. Bag. Kredit Umum Ibu Ninik pada tanggal 26 Februari 2008 pukul 10.00 wib, “kendala-kendala dalam aspek non yuridis tersebut, antara lain”: 1. Kurangnya sumber daya manusia di Perusda BPR Bank Pasar Klaten. Kendala disini terjadi ketika banyaknya calon debitur yang mengajukan kredit dan pada saat itu pihak AJB Bumiputera 1912 Cabang Yogyakarta datang untuk mengambil daftar kepesertaan debitur yang ikut dalam program asuransi kredit, dan ternyata pihak bank belum mendata ulang data debitur yang baru karena sedang sibuk mengurusi kredit yang diajukan oleh para calon debitur. Kendala ini terjadi karena kurangnya karyawan di Perusda BPR Bank Pasar Klaten. 2. kendala dari pihak debitur, kendala-kendala tersebut antara lain: a. Debitur tidak mengetahui tentang program asuransi kredit. Debitur belum mengetahui tentang keberadaan dan arti penting adanya asuransi kredit, terutama nasabah yang baru pertama kali mengambil kredit di Perusda BPR Bank Pasar Klaten. b. Debitur meminta dibuatkan polis asuransi. Debitur meminta dibuatkan polis sebagai bukti ikut asuransi kredit, bukannya malah diberi kwitansi pembayaran premi yang dikeluarkan oleh Perusda BPR Bank Pasar Klaten. Sedangkan solusi untuk mengatasi kendala-kendala yang dialami dalam asuransi kredit di Perusda BPR Bank Pasar Klaten, antara lain: 1. Adanya bantuan dari pihak AJB Bumiputera Cabang Yogyakarta yang pada saat itu datang ke Perusda BPR Bank Pasar Klaten, dimana pegawai dari AJB Bumiputera Cabang Yogyakarta yang datang ke Perusda BPR Bank Pasar Klaten akan membantu memasukkan data atau mendata ulang debitur yang baru ke dalam daftar kepesertaan asuransi. 2. Bagi debitur baru yang belum mengetahui tentang program asuransi kredit, maka petugas bank yang menangani memberikan penjelasan selengkapnya mengenai fungsi dan keuntungan dari asuransi kredit bagi pihak bank dan debitur, sehingga calon debitur bersedia untuk diasuransikan. 3. Adanya penjelasan dari pihak bank bahwa perjanjian asuransi yang dilakukan adalah antara pihak bank dengan perusahaan asuransi, sehingga polis yang ada adalah antara bank dengan perusahaan asuransi. Sedangkan untuk bukti bahwa debitur ikut dalam program asuransi kredit maka bank akan memberikan kwitansi sebagai bukti keikutsertaan debitur dalam asuransi kredit. Kwitansi ini harus disimpan oleh debitur karena akan 74 menjadi bukti dan salah satu syarat dalam pengajuan klaim apabila debitur meninggal dunia. Menurut penulis dalam menyelesaikan kendala-kendala yang ada dalam asuransi kredit di Perusda BPR Bank Pasar Klaten dapat dilakukan dengan cara pencantuman mengenai ketentuan asuransi kredit dalam perjanjian kredit, sehingga debitur akan mengetahui mengenai asuransi kredit yang ada di Perusda BPR Bank Pasar Klaten dan memberikan perlindungan hukum terhadap debitur. Dicantumkannya Asuransi kredit dalam perjanjian kredit bisa menjadi bukti bahwa debitur di Perusda BPR Bank Pasar Klaten telah ikut dalam program asuransi kredit, karena asuransi kredit wajib diikuti oleh setiap debitur di Perusda BPR Bank Pasar Klaten. 75

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN