BAB II Pengelolaan Kasus
2.1. Konsep Dasar Penyakit
2.1.1. Pengertian Pankreatitis
Pankreatitis inflamasi pankreas merupakan penyakit yang serius pada pankreas dengan intensitas yang dapat berkisar mulai dari kelainan
yang relatif ringan dan sembuh sendiri hingga penyakit yang berjalan dengan cepat dan fatal yang tidak bereaksi terhadap berbagai
pengobatan.Brunner Suddart, 2002.Pankreatitis adalah inflamasi yang mengenai pankreas yang bersifat serius dengan intensitas yang ringan
sampai berat dan berakibat fatal Riyadi, S Sukarmin, 2008.Pankreatitis juga didefenisikan sebagai peradangan pada pankreas yang mengganggu
fungsi eksokrin dalam membantu menjalankan metabolisme dalam tubuh Riyadi, S Sukarmin, 2008.Sedangkan menurut Doenges 2000
pankreatitis adalah kondisi inflamasi yang menimbulkan nyeri dimana enzim pankreas diaktifasi secara prematur mengakibatkan autodigestif dari
pankreas. 2.1.2.
Klasifikasi Pankreatitis 1
Pankreas Akut Pankreas akut merupakan inflamasi pada pankreas akibat
tercernanya organ tersebut oleh enzim-enzim yang dikeluarkan pankreas terutama tripsin Riyadi, S Sukarmin, 2008.Pankreatitis akut atau
inflamasi pada pankreas terjadi akibat tercernanya organ ini oleh enzim- enzimnya sendiri, khususnya oleh tripsinBrunner Suddart, 2002.
2 Pankreas Kronik
Pankreatitis kronik merupakan kelainan inflamasi yang ditandai oleh kehancuran anatomis dan fungsional yang progresif pada pankreas
Brunner Suddart, 2002.Riyadi, S Sukarmin 2008 juga menyebutkan pankreatitis kronik merupakan inflamasi pada pankreas
Universitas Sumatera Utara
yang ditandai dengan kehancuran anatomis dan fungsional yang progresif pada pancreas.
2.1.3. Etiologi
Penjelasan penyebab dari timbulnya penyakit Pankreatitis menurut Brunner Suddart 2002 adalah sebagai berikut:
1 Pankreas Akut
Pankreatitis akut terjadi akibat proses tercernanya organ ini oleh enzim-enzimnya sendiri, khususnya oleh tripsin. Delapan puluh persen
penderita pankreatitis akut mengalami penyakit pada duktus billiaris; meskipun demikian, hanya 5 penderita batu empedu yang kemudian
mengalami nekrosis. Kebiasaan mengkonsumsi alkohol dalam waktu lama merupakan
penyebab umum pankreatitis akut, tetapi pasien biasanya sudah menderita pankreatitis kronis yang tidak terdiagnosis sebelum episode pankreatitis
akut terjadi. Keadaan lain yang jarang ditemukan sebagai penyebab pankreatitis adalah infeksi bakteri atau virus, atau pankreatitis akibat virus
parotitis. Trauma tumpul abdomen, penyakit ulkus peptikum, penyakit vaskuler iskemik, hiperlipidemia, hiperkalsemia, dan penggunaan
kortikosteroid, preparat diuretik tiazida, serta kontrasepsi oral ternyata berkaitan dengan peningkatan insidens pankreatitis.
2 Pankreas Kronik
Konsumsi alkohol dalam masyarakat Barat dan malnutrisi yang terdapat di seluruh dunia merupakan penyebab pankreatitis kronis.Pada
alkoholisme, insiden pankreatitis 50 kali lebih tinggi dibandingkan insiden dalam populasi bukan peminum.Konsumsi alkohol dalam waktu lama
menyebabkan hipersekresi protein dalam sekret pankreas. Akibatnya akan terbentuk sumbat protein dan batu kalkuli dalam duktus pankreas.
Alkohol juga memiliki efek toksik yang langsung pada sel-sel pankreas. Kemungkinan terjadinya kerusakan sel-sel ini akan lebih parah pada
pasien-pasien yang kandungan protein dalam makanannya buruk atau yang kandungan lemaknya terlampau tinggi atau rendah.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4. Patofisiologi
Pankreatitis merupakan penyakit sistemik yang terdiri dari dua fase.Pertama, fase awal yang disebabkan efek sistemik pelepasan mediator
inflamasi, disebut sindrom respons inflamasi sistemik atau systemic inflamatory response syndrome
SIRS yang berlangsung sekitar 72 jam.Gambaran klinisnya menyerupai sepsis, tetapi tidak ada bukti-bukti
infeksi.Kedua, fase lanjut merupakan kegagalan sistem pertahanan tubuh alami yang menyebabkan keterlibatan sampai kegagalan multiorgan, yang
biasanya dimulai pada awal minggu kedua.Kegagalan fungsi salah satu organ merupakan penanda beratnya penyakit dan buruknya faktor prognosis.
Pankreatitis atau inflamasi pada pankreas terjadi akibat penyumbatan duktus pankreatikus, biasanya oleh batu empedu di duktus bilaris
komunis.Hiperlipidemia adalah suatu faktor resiko timbulnya pankreatitis yang dapat merangsang secara berlebihan pelepasan enzim-enzim pankreas,
atau berperan menyebabkan terbentuknya batu empedu.Alkoholisme kronik juga berkaitan dengan pankreatitis, alkohol menambah konsentrasi protein
dalam cairan pankreas dan mengakibatkan endapan yang merupakan inti untuk terjadinya kalsifikasi yang menyebabkan pankreatitis. Brunner
Suddart, 2002 2.1.5.
Manifestasi klinik Manifestasi klinik dari penyakit pankreatitis menurut Brunner
Suddart 2002 adalah sebagai berikut: 1
Pankreatitis Akut Nyeri abdomen yang hebat merupakan gejala utama pankreatitis
yang menyebabkan pasien datang ke rumah sakit.Rasa sakit dan nyeri tekan abdomen yang disertai nyeri pada punggung, terjadi akibat iritasi
dan edema pada pankreas yang mengalami inflamasi tersebut sehingga timbul rangsangan pada ujung-ujung saraf.Peningkatan tekanan pada
Universitas Sumatera Utara
kapsul pankreas dan obstruksi duktus pankreatikus juga turut menimbulkan rasa sakit.
Secara khas rasa sakit yang terjadi pada bagian tengah ulu hati midepigastrium.Awitannya sering bersifat akut dan terjadi 24-48 jam
setelah makan atau setelah mengkonsumsi minuman keras; rasa sakit ini dapat bersifat menyebar dan sulit ditentukan lokasinya.Umumnya rasa
sakit menjadi semakin parah setelah makan dan tidak dapat diredakan dengan pemberian antasid. Rasa sakit ini dapat disertai dengan distensi
abdomen, adanya massa pada abdomen yang dapat diraba tetapi batasnya tidak jelas dan dengan penurunan peristaltik. Rasa sakit yang
disebabkan oleh pankreatitis sering disertai dengan muntah. Pasien tampak berada dalam keadaan sakit berat defens muskuler
teraba pada abdomen. Perut yang kaku atau mirip papan dapat terjadi dan merupakan tanda yang fatal.Namun demikian abdomen dapat tetap
lunak jika tidak terjadi peritonitis.Ekimosis memar didaerah pinggang dan disekitar umbilikus merupakan tanda yang menunjukkan adanya
pankreatitis haemoragik yang berat. Mual dan muntah umumnya dijumpai pada pankreatitis
akut.Muntahan biasanya berasal dari isi lambung tetapi juga dapat mengandung getah empedu.Gejala panas, ikterus, konfusidan agitasi
dapat terjadi. Hipotensi yang terjadi bersifat khas dan mencerminkan keadaan
hipovolemia serta syok yang disebabkan oleh kehilangan sejumlah besar cairan yang kaya protein, karena cairan ini mengalir kedalam jaringan
dan rongga peritoneum.Pasien dapat mengalami takikardia, sianosis dan kulit yang dingin serta basah disamping gejala hipotensi.Gagal ginjal
akut sering dijumpai pada keadaan ini. Gangguan pernafasan serta hipoksia lazim terjadi, dan pasien dapat
memperlihatkan gejala infiltrasi paru yang difusi, dispnoe, takhipnoe dan hasil pemeriksaan gas darah abnormal.Depresi miokard,
hipokalsemia, hiperglikemia dan koagulopati intravaskuler diseminata dapat pula terjadi pada pankreatitis akut.
Universitas Sumatera Utara
2
Pankreatitis Kronis Insidens pankreatitis kronis meningkat pada laki-laki dewasa dan
ditandai oleh serangan nyeri hebat di daerah abdomen bagian atas dan punggung, disertai muntah.Serangan nyeri sering sangat hebat sehingga
pemberian preparat narkotik, sekalipun dengan dosis tinggi, tidak mampu meredakan nyeri tersebut. Resiko ketergantungan opiat akan
meningkat pada pankreatitis karena sifatnya yang kronis dan hebatnya rasa nyeri.
Penurunan berat badan merupakan masalah utama pada pankreatitis kronis. Biasanya disebabkan oleh penurunan asupan
makanan akibat anoreksia atau perasaan takut bahwa makan akan memicu serangan berikutnya. Malabsorbsi mengakibatkan proses
pencernaan bahan makanan khususnya protein dan lemak akan terganggu. Defekasi menjadi lebih sering dan feces menjadi berbuih
steatore akibat gangguan pencernaan lemak.
2.2. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi