2.4 Klasifikasi Kista Ovarium
Menurut Wiknjosastro 2008 klasifikasi kista ovarium antara lain:
2.4.1 Kista Ovarium Non Neoplastik
Kista ovarium non neoplastik , antara lain: 1.
Kista Folikel Kista ini berasal dari folikel de graaf yang tidak berovulasi, namun
tumbuh terus menjadi kista folikel. Kista ini berdiameter 1-1 cm . Kista ini
bisa menjadi sebesar jeruk nipis. Bagian dalam dinding kista yang tipis terdiri atas beberapa lapisan sel granulosa, akan tetapi karena tekanan di dalam kista,
terjadilah atrofi pada lapisan ini. Cairan dalam kista jernih dan sering kali mengandung estrogen, oleh sebab itu kista kadang-kadang dapat menyebabkan
gangguan haid. Kista folikel lama kelamaan mengecil dan dapat menghilang, atau bisa terjadi ruptur dan kista menghilang.
2. Kista Korpus Luteum
Korpus luteum disebut kista korpus luteum jika berukuran 3 cm , kadang- kadang diameter kista ini dapat sebesar 10 cm, rata-rata 4 cm Benson, 2008.
Dalam keadaan normal korpus luteum lama kelamaan mengecil dan menjadi korpus albikans. Perdarahan yang sering terjadi di dalamnya menyebabkan
terjadinya kista, kista ini berisi cairan yang berwarna merah coklat. Pada pembelahan ovarium kista korpus luteum memberi gambaran yang khas. Dinding
kista terdiri atas lapisan berwarna kuning, terdiri atas sel-sel luteum yang berasal dari sel- sel teka. Kista korpus luteum dapat menimbulkan gangguan haid, berupa
amonorea diikuti oleh pendarahan yang tidak teratur. Adanya kista dapat
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan rasa berat di perut bagian bawah. Rasa nyeri di dalam perut yang mendadak dengan adanya amenorea sering menimbulkan kesulitan dalam
diagnosis. Penanganan kista luteum ialah menunggu sampai kista hilang sendiri. 3.
Kista Teka Lutein Kista teka lutein biasanya bilateral, kecil dan jarang terjadi dibandingkan
kista folikel atau kista korpus luteum. Kista teka lutein berisi cairan berwarna kekuning-kuningan. Berhubungan dengan penyakit trofofoblastik kehamilan
misalnya mola hidatidosa, koriokarsioma, penyakit ovarium polikistik dan pemberian zat perangsang ovulasi. Gejala yang timbul biasanya rasa penuh atau
menekan pada pelpis Benson, 2008. Tumbuhnya kista ini ialah akibat pengaruh hormon koriogononadotropin yang berlebihan, dan hilangnya mola atau
koriokarsinoma, ovarium yang mengecil secara spontan. 4.
Kista Inkusi Germinal Tumor ini lebih banyak terdapat pada wanita usia lanjut, dan besarnya jarang
melebihi diameter 1 cm. Kista ini biasanya secara kebetulan ditemukan pada pemeriksaan histologik ovarium yang diangkat waktu operasi. kista ini terletak di
bawah permukaan ovarium, dindingnya terdiri atas satu lapisan epitel, berisi cairan jernih.
5. Kista Endometrium
Kista ini endometriosis yang berlokasi di ovarium. Endometriosis adalah suatu keadaan dimana jaringan endometrium yang masih berfungsi terdapat di luar
kavun uteri. Jaringan endometrium terdapat di dalam miometrium atau pun di luar uterus. Endometriosis lebih sering ditemukan pada wanita pada umur muda, dan
Universitas Sumatera Utara
wanita yang tidak mempunyai banyak anak. Gambaran mikroskopik dari endometriosis yaitu pada ovarium tampak kista-kista biru kecil sampai kista besar
berisi darah tua menyerupai coklat kista coklat atau endometrioma Wiknjosastro, 2008.
Gejala klinis endometriosis terjadi karena pengaruh hormonal estrogen dan progesteron sehingga terjadi siklus menstruasi. Gejala klinis endometriosis dalam
bentuk : dismenorea nyeri abdomenperut sesuai dengan waktu menstruasi, disparunia
nyeri saat hubungan seksual, nyeri saat defekasi pada endometriosis dinding rektosigmoid, menoragia perubahan menstruasi dalam bentuk
polimenorea atau hipermenorea, infertilitas gangguan saluran tuba falopii
sehingga tidak berfungsi sebagai saluran ovum spermatozoa dan tempat konsepsi. Endometriosis dijumpai secara kebetulan pada pasangan yang memeriksakan diri
karena kemandulan Manuaba, 2009. Penaganan endometriosis terdiri atas pencegahan,
pengawasan, terapi
hormonal, pembedahan,
dan radiasi
Wiknjosastro, 2008. 6.
Kista Stein Leventhhal Pada tahun 1955 Stein dan Leventhal meminta perhatian dengan terhadap
segolongan wanita muda dengan gejala-gejala infertilitas, amenorea. Kista ini disebabkan oleh gangguan hormonal.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Kista Ovarium Neoplastik